Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama
sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan dalam hidupnya
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam.
Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia
akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan
bahagia. Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt dengan segala
pemberiannya, manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa dirasakan oleh
dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa akan Dzat Allah swt yang
telah memberikannya. Sebab itu, manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di
dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai bimbingan Allah swt atau memanfaatkan
anugerah Allah SWT. Hidup yang dibimbing oleh syari’ah akan melahirkan kesadaran
untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntuan Allah swt dan Rasul Nya, salah satu cara
untuk mencapai tuntunan tersebut adalah dengan beribadah.
Ibadah merupakan suatu perkara yang perlu adanya perhatian terhadapnya, karena
ibadah itu tidak bisa dimain-mainkan apalagi disalahgunakan. Dalam islam ibadah harus
berpedoman pada apa yang telah Allah perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi
Muhammmad SAW kepada umat islam, yang dilandaskan pada kitab yang diturunkan
Allah kepada Nabi Muhammad berupa kitab suci Al-Qur’an dan segala perbuatan,
perkataan, dan ketetapan nabi atau dengan kata lain disebut dengan hadits nabi
Sebagai rasa syukur terhadap Allah swt, hendaknya kita sadar diri untuk beribadah
kepada sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya sesuai syari’at Nya. Dalam ibadah,
kita harus memperhatikan jenis-jenis ibadah yang kita lakukan. Apakah ibadah tersebut
termasuk dalam ibadah wajib, sunnah, mubah, dan makruh

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yang sesuai dengan latar belakang masalah
diatas adalah sebagai berikut.
1. Apa itu pengertian Ibadah dan Amal Shaleh?
2. Apa hakikat ibadah?
3. Apa saja ruang lingkup ibadah?
4. Apa hikmah ibadah dan amal shaleh?
5. Bagaimana komitmen seorang muslim?

C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan pada makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian ibadah dan amal shaleh.
2. Untuk mengetahui hakikat ibadah.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ibadah.
4. Untuk mengetahui hikmah ibadah dan amal shaleh.
5. Untuk mengetahui komitmen seorang muslim.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Ibadah dan Amal Saleh

Ibadah dan amal sholeh merupakan bagian penting yang menunjukan eksistensi
agama islam di tengah umat manusia. Seseorang yang sudah mengakui dirinya muslim,
sudah menyatakan shahadah bahwa hanya Allah SWT yang ia sembah dan hanya
Muhahammad SAW Rasul ajarannya yang diikuti , maka konsekwensinya adalah
menerapkan apa yang telah ia akui dalam hatinya, yang telah ia ucapkan dengan lidahnya
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk ibadah dan amal shlaleh.Secara umum ibadah
dikenal sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba dalam bentuk ritual-ritual tertentu
sebagaimana yang telah diajarkan dan disyariatkan oleh agama.Dan amal sholeh dikenal
sebagai segala bentuk perbuatan baik manusia dimuka bumi ini yang mengikuti semua
ajaran-ajaran dan petunjuk agama.Dengan demikian maka secara umum orang beribadah
atau beramal saleh adalah orang- orang yang mengikuti segala perintah agamanya dan
meningalkan segala larangan agamanya.Bagi orang yang mengikuti dan melaksanakan
segala perintah Allah SWT dan meningalkan segala larangan-Nya biasa disebut sebagai
‘abid (ahli ibadah) atau muttaqiin (orang yang bertakwa), Sedangkan bagi orang yang tidak
mengikuti dan melaksanakan segala perintah Allah SWT dan justru melaksanakan segala
larangan-Nya biasa disebut sebagai ‘ashi (orang yang bermaksiat) atau kufir (orang yang
ingkar).

1.pengertian Menurut Bahasa/Etimologi

Menurut ahlli bahasa, ibadah adalah pengabdian, penyembahan, ketaatan,


menghinakan/merendahkan diri dan do'a.

2. Pengerian Menurut Istilah/Terminologi

Menurut ulama Tauhid, ibadah adalah:

" Mengeesakan Allah, menta'zhimkan-Nya dengan sepenuh-penuh ta'zhim serta


menghinakan diri dan menundukkan jiwa kepada-Nya(menyembah Allah sendiri)

3
Dan beribadah menurut pengertian ahli tasawuf terbagi tiga:
1. Beribadah kepada Allah SWT karena mengaharap benar akan memperoleh pahala-
Nya atau karena takut akan siksa-Nya
2. Beribadah kepada Allah SWT karena mamandang bahwa ibadah itu perbuatan
mulia dilakukan oleh orang-orang yang mulia jiwanya.
3. Beribadah kepada Allah SWT karena memandang bahwa Allah SWT berhak di
sembah (menjadi tujuan beribadah), dengan tidak memperdulikan apa yang akan di
terima, atau di perolehnya.

B. Hakikat Ibadah

Menurut Muhammad Abduh, ulama pembaharu Mesir, perbedaan antara ibadah


kepada Allah SWT, ibadah kepada selain Allah SWT bukan terletak pada kedudukan atau
ketaatan, tetapi pada tempat munculnya perasaan dan tunduk tersebut. Apabila sumber atau
penyebabnya adalah sesuatu yang bersifat lahiriah, seperti kekuatan dan kekuasaan yang
bukan dari Allah SWT, maka ketundukan dan ketaatan tersebut merupakan ibadah. Apabila
sumber ketundukan dan ketaatan yang dimaksud adalah sesuatu keyakinan bahwa yang
disembah memiliki keagungan maka ketundukan dan ketaatan tersebut dinamakan ibadah.

C.Ruang Lingkup Ibadah

1.Ibadah Madhah

Ibadah madhah adalah ibadah yang mengandung dan mengatur hubungan vertikal
antara manusia dengan Allah SWT. Ciri-ciri ibadah madhah adalah semua ketentuan dan
aturan pelaksanaannyatelah ditetapkan secara rinci melalui penjelasan-penjelasan Al-
qur’an dan Hadist.Ibadah madhah dilakukan semata-mata bertujuan untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT.

4
Bentuk-bentuk atau jenis ibadah mahdhah antara lain sebagai berikut:

a.Bersuci

Bersuci adalah segala seluk beluknya dalam syariat atau fiqih islam termasuk
bentuk perbuatan atau amal yang sangat penting karena bersuci merupakan salah satu
syarat keabsahan suatu ibadah misalnya shalat.

b.Shalat

Shalat menurut bahasa berarti doa atau rahmat menurut terminologi syari'ah berarti
tindakan atau perbuatan khusu seorang Muslim dalam rangka mengabdi dan memuliakan
Allah.

c.Puasa

Puasa secara terminologi menahan diri dari segala seuatu. sedangkan terminologi
berarti menahan diri dari makan, dan minum berjina dan hal-hal yang membatalkan puasa
sejak fajar hingga terbenam matahari.

d.Zakat

Ibadah zakat, baik zakat fitrah ataupun zakat maal dapat juga di kategorikan ke
dalam ibadah sosial(ghairu mahdhah) karena memiliki nilai-nilai sosial yang tinggi,
bahkan dapat disebut sebagai sokoguru kepedulian sosial dalam islam, namun demukian
zakat juga digolongkan ke dalam ibadah madhah, karena di samping merupakan rukun
islam yang ketiga, ibadah zakat juga berfungsi sebagai penyuci diri. Zakat terbagi menjadi
dua zakat fitrah dan zakat maal, zakat firah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap
jiwa/individu Muslim laki-laki atau perempuan tua maupun muda besar atau kecil setiap
hari raya idul fitri sedangkan zakat mall adalah zakat yang dibayarkan untuk mensucikan
harta.

e.Ibadah Haji

Rukun islam yang kelima yakni ibadah haji, memenuhi panggilan Allah SWT ke
tanah suci Makkah Al-Mukkarrah. Ibadah haji wajib hukumnya bagi umat islam yang
mampu.

5
2. Ibadah Ghairu Madhah

Ibadah ghairu madhah juga disebut mu'amalah yaitu ibadah yang tidak hanya
sekedar menyangkut hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga hubungan horizontal antara
manusia dengan manusia dan makhluk lainnya.

Ibadah ini juga sering disebut ibadah sosial, yang melingkupi berbagai aspek
kehidupan manusia, seperti politik, ekonomi, sosial budaya. Satu-satunya yang menjadi
pembatas kiprah umat adalah tidak melakukan hal yang dilarang oleh allah SWT dan
Rasul-Nya. Ibadah dalam kategori ini mencakup semua bentuk peribadatan yang
mengandung unsur hubungan sesame manusia. baik ibadah wajib maupun sunnat.

D. Hikmah Ibadah dan Amal Shaleh

Setiap ibadah dan amal shaleh yang dilakukan seorang Muslim, maka baginya akan
mendapatkan ganjaran dan palaha yang berlipat dari Allah SWT, terutam di akhirat kelak.
Diterima atau tidaknya ibadah seseorang merupakan hak perogratif Allah SWT., manusia
hanya bisa melihat indikatornya, yang antara lain terkait kepada dua faktor penting yaitu
ibadah harus dilaksanakan secara ikhlas dan dilakukan secara benar.

E. Komitmen Sebagai Seorang Muslim

Menjadi seorang muslim tidaklah cukup dengan sekedar bersyahadat, tidak pula
cukup dengan bukti selembar KTP, seorang muslim harus memliki komitmen sebagai
berikut:

1.Komitmen dalam Aqidah

Komitmen seorang muslim terhadap aqidahnya adalah sebagai berikut:


 Mengimani bahwa penciptaan alam semesta ini adalah Allah yang Maha
bijaksana, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, dan Maha Berdiri Sendiri.
 Mengimani bahwa Al-Kholiq menciptakan alam semesta ini tidaklah sia-sia,
karena Allah adalah zat yang Maha sempurna.
 Mengimani bahwa Allah SWT., telah mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-
kitab untuk memperkenalkan dzat-Nya kepada manusia, tujuan penciptaan, asal
dan tempat kembali manusia.

6
2.Komitmen dalam Ibadah

Ibadah merupakan puncak ketundukan dan pengakuan atas keagungan Allah. Komitmen
dalam ibadah adalah:
 Menjadikan ibadah senantiasa hidup dan terhubung dengan Allah SWT.
 Beribadah secara khusyu'.
 Beribadah dengan hati yang penuh kesadaran dan menjauhkan pikiran tentang
kesibukan dunia dan problematika yang ada di sekitarnya.

3.Komitmen dalam Akhlak

Komitmen dalam Akhlak adalah:


 Bersikap wara' dari segala hal yang syubat.
 Menundukan Pandangan.
 Menjaga lidah.
 Memiliki rasa Malu.

7
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Ibadah dan Amal shaleh adalah semua yang mencakup segala perbuatan yang
disukai dan diridhai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik
terang-terangan maupun tersembunyi dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan
mengharapkan pahala-Nya. Fungsi ibadah adalah mewujudkan hubungan antara hamba
dengan Tuhannya, mendidik mental, dan menjadikan diri disiplin.

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan/referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini yang dapat diketahui penulis. Penulis banyak
berharap kepada para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini pada kesempatan berikutnya.

8
Daftar Pustaka

Dr. Supian, S.Ag.,M.Ag. dkk, (2018), Pendidikan Agama Islam_Berbasis Karakter Dan
Moderasi Islam, Tangerang Selatan, REFERENSI (GP Press Group).

Anda mungkin juga menyukai