Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IBADAH GHAIRU MAHDHAH

Disusun Oleh :

Aureliya Helmaleni Nolalita (40040121650046)

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Ibadah Ghairu Mahdhah dapat
selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas akhir sebelum
UTS pada mata kuliah Agama Islam. Selain itu makalah ini di buat dengan tujuan untuk
menambah wawasan mengenai ibadah ghairu mahdhah.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak M.Dliya’ Utami guru
mata kuliah Agama Islam. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.

Bekasi , 1 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt dengan
segala pemberiannya, manusia dapat menikmati segala kenikmatan yang bisa
dirasakan oleh dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa
akan Dzat Allah swt yang telah memberikan nikmat kepadanya. Sebab itu,
manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya
dapat berbuat sesuai bimbingan Allah swt. Hidup yang dibimbing oleh syari’ah
akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntunan
Allah swt dan Rasul Nya, salah satu cara untuk mencapai tuntunan tersebut
adalah dengan beribadah.
Ibadah merupakan suatu perkara yang harus diperhatikan oleh seluruh
umat islam. Dalam islam ibadah harus berpedoman pada apa yang telah Allah
perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammmad SAW kepada
umat islam, yang dilandaskan pada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad berupa kitab suci Al-Qur’an dan segala perbuatan, perkataan, dan
ketetapan nabi atau dengan kata lain disebut dengan hadits nabi.
Sebagai rasa syukur terhadap Allah swt, hendaknya kita sadar diri untuk
beribadah kepada sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya sesuai syari’at
Nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ibadah dan Hakikat Ibadah?
2. Apa Saja Dasar-dasar Ibadah dan Fungsi dari Ibadah?
3. Bagaimana Syarat Diterimanya Suatu Ibadah?
4. Apa pengertian Ibadah Ghairu Mahdhah?
5. Apa prinsip-prinsip Ibadah Ghairu Mahdhah?
6. Apa Keutamaan Ibadah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan hakikat ibadah


1. Pengertian Ibadah
Ibadah secara etimologi berasal dari kata bahasa arab yaitu ‘abada,
ya`budu, `abdan, `ibadatan, yang berarti taat, tunduk, patuh,dan merendahkan
diri. Manusia adalah hamba Allah “‘Ibaadullaah” jiwa raga haya milik Allah,
hidup matinya di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan
diciptakan hanya untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya:

( 56‫ليعبدون )الذريات‬
ِ ‫وما خلقت الجن واالنس اال‬

“Dan aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepadaku” (QS.Adz-dzariyat 51: 56).

Kemudian pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah adalah


sebagai berikut :
a. Menurut ulama tauhid dan hadis, ibadah yaitu:
Mengesakan dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri dan
menundukkan jiwa kepada-Nya.
b. Menurut ahli fikih, ibadah adalah:
Segala bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT
dan mengharapkan pahala-Nya di akhirat. Jadi dari pengertian, Ibadah adalah
segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa perkataan
maupun perbuatan, dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan
pahala-Nya.

2. Hakikat Ibadah
a. Ibadah adalah tujuan hidup kita, seperti yang terdapat dalam surat adz-
dzariat ayat 56, yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah
untuk beribadah kepada allah.
b. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai
dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
c. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya.
d. Hakikat ibadah sebagai cinta.
e. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu
yang dicintai Allah).
f. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala
bentuk dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.

B. Dasar Dasar dan Fungsi Ibadah


1. Dasar-dasar Ibadah
Ibadah harus dibangun atas tiga dasar.Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
dengan mendahulukan kehendak, perintah, dan menjauhi larangan-Nya.
Rasulullah saw. Bersabda, “Ada tiga hal yang apabila terdapat dalam seseorang
niscaya ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu bahwa Allah dan Rasul-Nya
lebih ia cintai daripada yang lain; bahwa ia tidak mencintai seseorang melainkan
semata karena Allah; dan bahwa ia membenci kembali kepada kekufuran setelah
Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia membenci untuk dilemparkan ke
dalam neraka.” (HR Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik)
2. Fungsi Ibadah
Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam:
a. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
Orang yang beriman dirinya akan selalu merasa diawasi oleh Allah. Ia
akan selalu berupaya menyesuaikan segala perilakunya dengan ketentuan
Allah SWT. Dengan sikap itu seseorang muslim tidak akan melupakan
kewajibannya untuk beribadah, bertaubat, serta menyandarkan segala
kebutuhannya pada pertolongan Allah SWT. Demikianlah ikrar seorang
muslim seperti tertera dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah ayat 5“Hanya
Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan.”Atas landasan itulah manusia akan terbebas dari penghambaan
terhadap manusia, harta benda dan hawa nafsu.
b. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya.
Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia adalah
anggota masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban untuk menerima
dan memberi nasihat. Oleh karena itu, banyak ayat Al-Qur'an ketika
berbicara tentang fungsi ibadah menyebutkan juga dampaknya terhadap
kehidupan pribadi dan masyarakat.
c. Melatih diri untuk berdisiplin.
Adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita
untuk berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam
pelaksanaan sholat, mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku,
sujud dan aturan-aturan lainnya,
C. Syarat Syarat Diterimanya Ibadah
 Ikhlas karena Allah semata.
 Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 Meninggalkan riya, artinya beribadah bukan karena malu kepada manusia
dan supaya dilihat oleh orang lain.
 Bermuraqabah, artinya yakin bahwa Allah itu melihat dan selalu ada
disamping kita.

D. Ibadah Ghairu Madhah


Ibadah Ghairu Mahdhah (ibadah umum/muamalah) yaitu ibadah yang di
samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau
interaksi antar sesama manusia. Atau dengan kata lain definisi dari Ibadah
ghairu mahdhah (umum) ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah.
misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialahsedekah, tolong menolong, dakwah,
belajar, dzikir, bekerja dan lain sebagainya.
1. Sedekah
Sedekah (Bahasa Arab:‫ )ص___دق‬shodaqah adalah pemberian seorang
Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh
waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun
infak.Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau
menyumbangkan harta.Namun sedekah mencakup segala amal atau
perbuatan baik.Dalam sebuah hadis digambarkan, “Memberikan senyuman
kepada saudaramu adalah sedekah.”
Keutamaan Sedekah:
 Sedekah dapat menghapus dosa.
 Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir.
 Sedekah memberi keberkahan pada harta.
 Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.
2. Tolong Menolong
Tolong menolong dalam bahasa Arabnya adalah ta’awun. Sedangkan
menurut istilah, pengertian ta’awun adalah sifat tolong menolong diantara
sesama manusia dalam hal kebaikan dan takwa. Dalam ajaran Islam, tolong
menolong merupakan kewajiban setiap muslim. Sudah semestinya konsep
tolong menolong ini dikemas sesuai dengan syariat Islam, dalam artian
tolong menolong hanya diperbolehkan dalam kebaikan dan takwa, dan tidak
diperbolehkan tolong menolong dalam hal dosa atau permusuhan. Allah Swt
telah menyebutkan perintah tolong menolong dalam firmannya:
ِ ‫ان َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ ِ ‫َوتَ َعا َونُوا َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َوى َواَل تَ َعا َونُوا َعلَى اإْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-
Nya [al-Mâidah/5:2]
3. Dakwah
Dakwah (Arab: ‫دعوة‬, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat
menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada
Allah.Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah.
4. Belajar
Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,
yang kemudian menimbulkan perubahan, yang sebelumnya tidak bisa
menjadi lebih bisa.Karena pentingnya ilmu dan banyaknya manfaat yang
terkandung di dalamnya, para ulama menyimpulkan bahwa menuntut ilmu
adalah wajib, sesuai dengan jenis ilmu yang akan dituntut. Inilah hukum
dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW
5. Dzikir
Zikir atau Dzikir (Arab: ‫ ِذ ْکر‬, ðɪkr) adalah sebuah aktifitas ibadah dalam
umat Muslim untuk mengingat Allah. Di antaranya dengan menyebut dan
memuji nama Allah, dan zikir adalah satu kewajiban yang tercantum dalam
al-Qur'an. Bacaan zikir yang paling utama adalah kalimat "Laa Ilaaha
Illallaah", sedangkan doa yang paling utama adalah "Alhamdulillah".
Seseorang yang melakukan zikir disebut dzaakir (‫)ذاكر‬. Secara bahasa zikir
memiliki arti "menyebut", "mengingat" atau "berdoa", kata zikir juga berarti
memori, pengajian. Dalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan
dengan menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat
thayyibah.
6. Bekerja
Bekerja adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
bisa mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh orang tersebut, tujuan
tersebut seperti imbalan berupa uang atau barang. Bekerja Sebagai Suatu
Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah SWT
Allah SWT memerintahkan bekerja kepada setiap hamba-hamba-Nya
(QS. Attaubah/ 9 : 105) : Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib
dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan”.
Islam mencintai seorang muslim yang giat bekerja, mandiri, apalagi rajin
memberi. Sebaliknya, Islam membenci manusia yang pemalas, suka
berpangku tangan dan menjadi beban orang lain. Allahsubhanahu wa ta’ala
berfirman:

َ ‫فَا ْبتَ ُغوا ِع ْن َد هَّللا ِ ال ِّر ْز‬


‫ق‬

“Maka carilah rizki disisi Allah..” (QS.Al ‘Ankabut [29]: 17)

Agar Bekerja Bernilai Ibadah :


 pekerjaan yang dijalani harus halal dan baik.
 bekerja dengan profesional dan penuh tanggungjawab.
 ikhlas dalam bekerja, yaitu meniatkan aktifitas bekerjanya tersebut untuk
mencari ridho Allah dan beribadah kepada-Nya.
 tidak melalaikan kewajiban kepada Allah. Bekerja juga akan bernilai
ibadah jika pekerjaan apa pun yang kita jalani tidak sampai melalaikan
dan melupakan kita dari kewajiban-kewajiban kepada Allah.

E. Prinsip-prinsip Ghoiruh Mubhah


1. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama
Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh dilakukan.
2. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasulullah sehingga
perkara baru (bid’ah) dalam ibadah ghairu mahdhah diperbolehkan. atau
sampai ada dalil yang melarang atau mengharamkannya.
3. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, manfaat atau
madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut
logika sehat, tidak baik, bahkan merugikan, maka tidak boleh dilaksanakan.
4. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh
dilakukan.

F. Keutamaan Ibadah
Di antara keutamaan ibadah adalah:
 ibadah dapat mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya
ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.
 manusia sangat membutuhkan ibadah. Karena manusia secara tabi’at adalah
lemah, fakir (butuh) kepada Allah.
 Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta menjadikan
seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah
kepada Allah semata.
 ibadah dapat meringankan seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan
dan meninggalkan kemunkaran.
 bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan Allah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ibadah merupakan suatu usaha kita untuk mendekatkan diri kepada
Allah. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai
dengan rasa tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Seorang hamba yang
ibadahnya ingin dikabulkan hendaklah haruis memenuhi 2 syarat yaitu ikhlas
dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan tidak bermaksud untuk berbuat riya’
kepada orang lain.
Ibadah ghairu mahdhah(ibadah umum/muamalah) adalah ibadah yang
disamping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan
atau interaksi antar sesama manusia.Misalnya sedekah, tolong menolong,
dakwah, belajar, dzikir, bekerja, dan lain-lain.Sedangkan prinsip-prinsip ibadah
ghairu mahdhah yaitu tidak berdasarkan pada dalil yang melarang,
pelaksanaannya tidak berpola pada tauladan rasulullah, bersifat rasional, dan
berasas manfaat.
Keutamaan dalam melakukan ibadah adalah membersihkan dan mencusikan
jiwa agar terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela agar mendapat ridha dari
Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Saebani, Beni A. dan Encep Taufiqurrahman.Pengantar Ilmu Fiqh. Bandung:
CV Pustaka Setia, 2015
Djazuli, A. Kaidah-kaidah Fikih. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
Ridwan, Hasan. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Anda mungkin juga menyukai