Disusun Oleh :
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Ibadah Ghairu Mahdhah dapat
selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas akhir sebelum
UTS pada mata kuliah Agama Islam. Selain itu makalah ini di buat dengan tujuan untuk
menambah wawasan mengenai ibadah ghairu mahdhah.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak M.Dliya’ Utami guru
mata kuliah Agama Islam. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt dengan
segala pemberiannya, manusia dapat menikmati segala kenikmatan yang bisa
dirasakan oleh dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa
akan Dzat Allah swt yang telah memberikan nikmat kepadanya. Sebab itu,
manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya
dapat berbuat sesuai bimbingan Allah swt. Hidup yang dibimbing oleh syari’ah
akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntunan
Allah swt dan Rasul Nya, salah satu cara untuk mencapai tuntunan tersebut
adalah dengan beribadah.
Ibadah merupakan suatu perkara yang harus diperhatikan oleh seluruh
umat islam. Dalam islam ibadah harus berpedoman pada apa yang telah Allah
perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammmad SAW kepada
umat islam, yang dilandaskan pada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad berupa kitab suci Al-Qur’an dan segala perbuatan, perkataan, dan
ketetapan nabi atau dengan kata lain disebut dengan hadits nabi.
Sebagai rasa syukur terhadap Allah swt, hendaknya kita sadar diri untuk
beribadah kepada sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya sesuai syari’at
Nya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ibadah dan Hakikat Ibadah?
2. Apa Saja Dasar-dasar Ibadah dan Fungsi dari Ibadah?
3. Bagaimana Syarat Diterimanya Suatu Ibadah?
4. Apa pengertian Ibadah Ghairu Mahdhah?
5. Apa prinsip-prinsip Ibadah Ghairu Mahdhah?
6. Apa Keutamaan Ibadah?
BAB II
PEMBAHASAN
( 56ليعبدون )الذريات
ِ وما خلقت الجن واالنس اال
“Dan aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepadaku” (QS.Adz-dzariyat 51: 56).
2. Hakikat Ibadah
a. Ibadah adalah tujuan hidup kita, seperti yang terdapat dalam surat adz-
dzariat ayat 56, yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah
untuk beribadah kepada allah.
b. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai
dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
c. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya.
d. Hakikat ibadah sebagai cinta.
e. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu
yang dicintai Allah).
f. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala
bentuk dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.
F. Keutamaan Ibadah
Di antara keutamaan ibadah adalah:
ibadah dapat mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya
ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.
manusia sangat membutuhkan ibadah. Karena manusia secara tabi’at adalah
lemah, fakir (butuh) kepada Allah.
Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta menjadikan
seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah
kepada Allah semata.
ibadah dapat meringankan seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan
dan meninggalkan kemunkaran.
bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan Allah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibadah merupakan suatu usaha kita untuk mendekatkan diri kepada
Allah. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai
dengan rasa tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Seorang hamba yang
ibadahnya ingin dikabulkan hendaklah haruis memenuhi 2 syarat yaitu ikhlas
dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan tidak bermaksud untuk berbuat riya’
kepada orang lain.
Ibadah ghairu mahdhah(ibadah umum/muamalah) adalah ibadah yang
disamping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan
atau interaksi antar sesama manusia.Misalnya sedekah, tolong menolong,
dakwah, belajar, dzikir, bekerja, dan lain-lain.Sedangkan prinsip-prinsip ibadah
ghairu mahdhah yaitu tidak berdasarkan pada dalil yang melarang,
pelaksanaannya tidak berpola pada tauladan rasulullah, bersifat rasional, dan
berasas manfaat.
Keutamaan dalam melakukan ibadah adalah membersihkan dan mencusikan
jiwa agar terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela agar mendapat ridha dari
Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Saebani, Beni A. dan Encep Taufiqurrahman.Pengantar Ilmu Fiqh. Bandung:
CV Pustaka Setia, 2015
Djazuli, A. Kaidah-kaidah Fikih. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
Ridwan, Hasan. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia, 2009.