Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4 :

Ibadah dan Amal


Shaleh
NAMA ANGGOTA :

Afif Kurnia Ramadhan F1C221003


Lira Aryani F1C221008
Arif F1C221021
Ofila Jingga Antania F1C221030
Miranda Sukma Nurhadi F1C221037
Dawam Mussurur Sipni F1C221044
M. Kurnia Putra Umaro F1C221053
IBADAH DAN AMAL SHALEH

1. Pengertian Ibadah Dan Amal Shaleh


2. Hakikat Ibadah
3. Ruang Lingkup Ibadah
4. Fungsi Ibadah
5. Hikmah Ibadah Dan Amal Shaleh
6. Komitmen Sebagai Muslim
1.Pengertian Ibadah
dan
Amal Shaleh
• Menurut ahli Bahasa, ibadah adalah pengabdian, penyembahan, ketaatan,
menghinakan/merendahkan diri dan do’a. dapat dilihat pada surah Adz-Dzaariyat
ayat 56 yang artinya :
‘’Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku’’ (QS. Adz-Dzaariyat/51: 56)
• Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
bagi orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah Swt semata. Amal
saleh termasuk perintah Allah karena dengan beramal saleh maka akan tercipta
kehidupan yang tentram dan bahagia. Amal saleh adalah perbuatan atau sikap yang
harus di miliki oleh setiap muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi
penghuni surga serta kekal didalamnya.
1.Hakikat Ibadah
Adapun hakikat ibadah yaitu:
1. Ibadah adalah tujuan hidup kita. Seperti yang terdapat dalam surat Adz-dzariat ayat 56,
yang menunjukan tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.
2.  Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan penuh
ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
3. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan
larangan-Nya.
4. Hakikat ibadah sebagai cinta.
5. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu yang dicintai
Allah).
6. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala bentuk dan jenis
makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.
3.Ruang Lingkup
Ibadah
Para ulama membagi ibadah menjadi dua bagian:

1. Ibadah Mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang mengandung dan mengatur hubungan vertikal antara
manusia dengan Allah SWT semata-mata. Ibadah ini hanya terbatas pada ibadah-ibadah khusus.
Ciri-ciri ibadah mahdhah adalah semua ketentuan dan aturan pelaksanaannya telah ditetapkan
secara rinci melalui penjelasan-penjelasan Al-Qur’an dan atau hadits.
Contoh ibadah mahdhah:
• shalat harus mengikuti cara dan petunjuk Rasulullah SAW dan tidak diizinkan untuk
menambahkan atau menguranginya. Sebagaimana Rasulullah bersabda: “Shalatlah kamu
sebagaimana aku mengerjakan shalat”. (HR. Al-Bukhari).
• Contoh lain adalah ibadah haji, untuk pelaksanaannya harus mengikuti jejak yang telah dilakukan
Rasulullah SAW. Dalam hadits disebutkan: “Ambillah contoh dari aku tentang cara-cara
melakukan ibadah haji”. (HR. Abu Dawud).

 Bentuk bentuk ibadah mahdhah:


- Bersuci - Zakat
- Shalat - Ibadah haji
- Puasa
2. Ibadah Ghairu Mahdhah
Ibadah ghairu mahdhah atau juga disebut m'amalab yaitu ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut
hubungan dengan Allah SWT (bablum minallah), tetapi juga hubungan horizontal antara manusia dengan
sesama manusia (hablum minan naas) dan makhluk Allah SWT yang lainnya.
Bentuk ibadah ghairi mahdbab bersifat umum dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh
oleh Nabi SAW, Ibadah ini juga sering disebut ibadah sosial, yang melingkupi berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya.
 Contoh ibadah ghairu mahdhah:
• Zakat
• Infaq
• Sedekah
4.Fungsi Ibadah
1. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya
Mewujudkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya dapat dilakukan melalui “muqorobah” dan
“khudlu”. Orang yang beriman dirinya akan selalu merasa diawasi oleh Allah. Ia akan selalu berupaya
menyesuaikan segala perilakunya dengan ketentuan Allah SWT. Dengan sikap itu seseorang muslim tidak akan
melupakan kewajibannya untuk beribadah, bertaubat, serta menyandarkan segala kebutuhannya pada
pertolongan Allah SWT. Demikianlah ikrar seorang muslim seperti tertera dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah
ayat 5 :
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”.

2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya


Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia adalah anggota masyarakat yang mempunyai
hak dan kewajiban untuk menerima dan memberi nasihat. Oleh karena itu, banyak ayat Al-Qur'an ketika
berbicara tentang fungsi ibadah menyebutkan juga dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat.
3. Melatih diri untuk berdisiplin
Adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita untuk berdisiplin. Kenyataan itu
dapat dilihat dengan jelas dalam pelaksanaan sholat, mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku,
sujud dan aturan-aturan lainnya, mengajarkan kita untuk berdisiplin.
5.Hikmah Ibadah
dan
Amal Shaleh
Contoh Ibadah Ramadhan dan Ibadah Zakat
Ibadah Ramadhan juga mengandung banyak hikmah, di antaranya:
1) Tanda ketaatan, kepatuhan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
2) Didikan kepercayaan terhadap diri sendiri, karena telah sanggup menahan makan dan minum dari
harta yang halal miliknya.
3) Didikan rasa solidaritas dan kepedulian kepada fakir miskin, karena dengan merasakan sendiri lapar
dan haus, seseorang akan dapat merasakan bagaimana perut yang lapar, kesusahan dan kesedihan
orang yang kekurangan.
4) Didikan untuk bersifat sederhana dan menjaga kesehatan

Ibadah zakat juga mengandung nilai hikmah dan penuh makna, di antaranya:
• Menolong orang atau golongan yang kurang mampu, sehingga secara sosial mengurangi jarak atau
jurang yang memisahkan antara orang mampu dengan orang yang kurang mampu, kemudian dapat
pula membantu orang yang kurang mampu untuk menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT dan
kepada manusia.
• Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak tercela, serta mendidik manusia
memiliki sifat mulia, dermawan dan membiasakan diri membayar amanah
kepada orang yang berhak dan berkepentingan
6.Komitmen
Sebagai Muslim
Komitmen setiap muslim terhadap aqiqahnya:
1. Mengimani bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa, Maha
Mengetahui, dan Maha Berdiri Sendiri.
2. Mengimani bahwa Al-Kholiq menciptakan alam semesta ini tidaklah sia-sia, karena Allah adalah Dzat
yang Maha sempurna.
3. Mengimani bahwa Allah swt telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab kitab-kitab untuk
memperkenalkan dzat-Nya kepada manusia, tujuan penciptaan, asal dan tempat kembali manusia.
4. Mengimani bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengenal dan mengabdi pada Allah swt.
5. Mengimani bahwa balasan bagi mu'min yang taat adalah jannah dan orang kafir adalah neraka.
6.  Mengimani bahwa manusia melakukan kebaikan maupun keburukan atas pilihan dan kehendaknya
sendiri. Tapi untuk kebaikan juga dipengaruhi oleh Taufiq dari Allah dan keburukan tidak ada paksaan dari
Allah.
7. Mengimani bahwa pembuat hukum hanyalah hak Allah yang tidak boleh dilangkahi, dan seorang muslim
boleh berijtihad yang disyari'atkan oleh Allah.
8. Mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah
9. Merenungkan ciptaan Allah dan bukan Dzatnya
10. Mengabdi kepada Allah dengan tidak menyekutukan-Nya
Komitmen dalam ibadah:
1. Menjadikan ibadah senantiasa hidup dan terhubung dengan Allah
2. Beribadah secara khusyu'
3. Beribadah dengan hati yang penuh kesudaran dan menjauhkan pikiran tentang kesibukan
dunia dan problematika yang ada di sekitarnya
4. Tidak pernah merasa puas dan kenyang dalam beribadah
5. Memelihara qiyamullail dan dan melatih diri agar terbiasa melakukannya.
6. Mempunyai waktu khusus untuk mengkaji dan merenungkan AlQur'an terutama di waktu
subuh.
7. Menjadikan do'a sebagai mi'roj kepada Allah dalam setiap urusan
Komitmen dalam akhlak:
1. Bersikap wara dari segala hal yang syubhat
2. Menundukkan pandangan
3. Menjaga lidah
4. Memiliki rasa malu
5. Lemah lembut dan sabar
6. Jujur
7. Tawadhu'
8. Islam orang Menjauhi prasangka, ghibah, dan mencari-cari aib
9. Murah hati dan dermawan
10. Menjadi teladan (qudwah basanah)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai