Anda di halaman 1dari 12

PAPER PRAMUKA

MAKNA RUKUN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN


KEPERIBADIAN

Di susun oleh:

Sani patmawati

GUDEP SMA NEGERI 2 GUNUNG LABUHAN


AMBALAN RADEN JAMBAT DAN PUTRI BETIK HATI
NOMOR GUDEP 11.065-11.066
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
Pengantar Pendidikan .

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “MAKNA RUKUN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN
KEPERIBADIAN”. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan
semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah
kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Lampung, Desember 2022


BAB I

PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG

Di zaman yang moden ini, budaya barat semakin berkembang di Indonesia.


Kita sebagai seorang muslim seharusnya dapat mengimplementasikannya rukun islam
dalam kehidupan sehari-hari agar tidak mudah terpengaruh kedalam pergaulan yang
sudah tidak terkendali baik di daerah perkotaan maupun di daerah desa. Pergaulan itu
seperti mengikis keimanan atau akidah setiap insan sedikit demi sedikit bahkan dapat
menghilangkan keimanan atau akidah dari setiap diri manusia. Maka rukun islam
sangat dibutuhkan karena mempunyai peranan yang baik dan penting dalam
pembentukan keperibadian.

2.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu rukun islam?


2. Apa makna rukun islam dalam pembentukan keperibadian?

2.3 TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui apa itu rukun islam.


2. Mengetahui makna rukun islam dalam pembentukan keperibadian.

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 RUKUN ISLAM

Rukun islam Rukun artinya: tiang atau bagian yang pokok. Sesuatu tidak akan
menjadi atau berdiri tegak, bila bagian-bagian yang pokok atau Rukunnya tidak cukup.

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob


radiallahuanhuma, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam
dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah
selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegagkan sholat, puasa,
menunaikan zakat, dan melaksanakan haji”. (HR Turmuzi dan Muslim)

Rukun Islam itu ada 5 perkara :

1. Mengucap dua kalimat syahadad

Makna syahadat adalah mengetahui dan meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah
nabi Muhammad utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang
tidak boleh disembah, sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus
ditaati dan diikuti. Siapa yang menaatinya masuk surga dan siapa yang
mendurhakainya masuk neraka. Selain itu anda juga mengetahui dan meyakini bahwa
sumber pengambilan syariat sama saja apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang
diperintahkan Allah maupun aturan hukum dan syariat dalam segala sector maupun
mengenai keputusan halal dan haram.

2. Mengerjakan shalat

Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana
interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajad dan bderdoa
kepadaNya. Shalat juga menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim untuk berbuat
keji dan mungkar. Seperti yang terdapat dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 45,
yang artinya:

“Bacalah kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan


laksanakanlaj shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar. Dan ingatlah mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari
ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Shalat merupakan tiang agama dan sebagai rukun terpenting islam setelah dua kalimat
Syahadad.

3. Mengeluarkan zakat

Zakat ada 2 yaitu :

a. Zakat fitrah, adalah menurut bahasa artinya membersihkan diri atau jiwa,
sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan harta yang berupa makanan
pokok yang mengenyangkan, untuk diberikan kepada yangberhak menerima,
sebesar 2,5kg atau 3,1liter per jiwa
b. Zakat mal menurut bahasa bagi membersihkan harta, sedang menurut istilah
adalah mengeluarkan sebagian harta dari simpanan, hasil usaha, pertnian,
pternakan, atau hasil usaha jasa profesi untuk membersihkan kumpulan harta
itu dari hak orang lain terdapat didalamnya dan diberikan kepada mereka yang
berhak menerimanya.

4. Melaksanakan puasa

Puasa adalah berniat puasa sebelum waktu subuh atau fajar terang. Kemudian
menahan dari makan, minum, dan ijma (mendatangi istri) hingga terbenamnya
matahri. Puasa dikerjakan selama bulan ramadhan.

Manfaat puasa

Ø Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintahNya. Seorang hamba


meninggalkan syahwatnya, makan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai takwa kepada Allah SWT.

Ø Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial, maka amat
banyak tidak ada yang mengetahui selain mereka yang berpuasa atas dorongan aqidah
dan iman. 5. Haji secara istilah syarak atau hukum, haji berarti sengaja mengunjungi
ka’bah atau baitullah di makah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Bagi
orang yang mampu dalam islam disebut istitaah yang berarti memiliki kemampuan
untuk melaksanakan haji diantaranya :

1. Mempunyai biaya yang cukup untuk haji.

2. Ada kendaraan yang layak baik melalui darat, laut, dan udara.
3. Aman dalam perjalanan atau tidak dalam keadaan perang dan sehat badannya.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, kelima hal tersebut adalah asas iman terbesar
dan rukun yang terpenting. Agama Islam diibaratkan oleh Rasulullah SAW, seperti
sebuah kemah yang disangga oleh lima tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat
syahadat, dan empat tiang lainnya adalah tiang-tiang pendukung pada setiap penjuru
kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah itu tidak akan berdiri tegak. Apabila salah satu
dari ke empat tiang lainnya tidak ad, kemah tetap berdiri tetapi sudut yang tidak
bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin akan rubuh.1

3.2 MAKNA RUKUN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KEPERIBADIAN

Keperibadian adalah karakteristik seseorang, karakteristik tersebut seperti cara


bertindak, minat, kemampuan, intelektual, dan sikap pada umumnya. Gabungan
seluruh karakteristik itulah yang membentuk keperibadian.

Makna rukun islam yang pertama “Mengucap Kalimat Syahadat”


Syahadah adalah Agreement. Yaitu perjanjian antara seorang muslim
dengan Allah SWT. Dengan menyatakan Laa ilaaha illallah, seorang muslim
telah siap untuk bertarung melawan hidup, menghadapi cobaan dan melawan
segala bentuk illah di luar Allah. Dengan syahadat seseorang bersedia
melaksanakan segala konsekuensi sebagai seorang muslim, termasuk
melaksanakan apa-apa yang merupakan kewajibannya. Itulah sebabnya
mengapa seseorang tidak wajib mengerjakan shalat, zakat, shaum dan haji,
sedang ia bukan seorang muslim, sedangkan ia belum bersyahadat. Karena
sebelumnya shalat, zakat, shaum dan haji merupakan suatu training center yang
telah dipersiapkan Allah sesuai dengan motivasi, tujuan dan cara hidup seorang
muslim. Kelima rukun Islam tersebut masing-masing merupakan suatu paket
training dan masing-masing memiliki sasaran pencapaiannya sendiri, berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing saling melengkapi,
membentuk kekuatan dan ketinggian seorang muslim serta kelengkapan bagi
Penegakkan Aturan Hidup Islam di atas aturan hidup lain.

Makna rukun islam yang kedua “ Shalat”


Shalat bertujuan agar setiap muslim mengetahui, memahami, menguasai dan
mengamalkan dalam setiap lintasan hati, pemikiran, ucapan dan tindakannya
bahwa setiap sendi kehidupan ini adalah dalam rangka sujud atau beribadah
kepada Allah. Karena pengertian ibadah dalam Islam berbeda sekali dengan
ibadah dalam agama-agama lain. Ibadah dalam Islam tidak terbatas pada
praktek-praktek ibadah khusus/ritual saja, tapi juga mencakup seluruh aktivitas
hidup manusia. Apabila tujuan hidup kita adalah mengabdi pada Allah, maka
hendaklah kita memandang seluruh fenomena hidup ini sebagai tanggung
jawab moral yang berdimensi banyak. Seluruh tindakan kita, bahkan yang
tampaknya kecil, harus dilakukan sebagai tindakan pengabdian kepada Allah.

Makna rukun islam yang ke tiga “Zakat”


Zakat bertujuan agar setiap muslim mengetahui, memahami dan
mengamalkan bahwa setiap harta dan rezeki statusnya adalah milik Allah dan
setiap muslim berkewajiban untuk menegakkan keadilan sosial. Salah satu
kriteria orang yang bertakwa adalah menginfakkan sebagian rizki yang telah
Allah berikan. Dan setiap muslim hendaknya sadar bahwa mereka hanya diberi
amanah untuk menguasai, tapi kemudian berkewajiban untuk
menginfakkannya.
Allah telah mengatur bahwa di dalam harta-harta kita sesungguhnya
terdapat hak-hak orang lain. Dengan berzakat sesungguhnya seseorang telah
membersihkan hartanya dari sebagian kecil harta yang bukan menjadi haknya.
Kalau kita mempelajari dengan sungguh-sungguh sistem zakat ini, niscaya kita
akan sampai pada kesimpulan bahwa dia merupakan konsep dasar tata
ekonomi dalam Islam. Penjabaran konsep ini insya Allah merupakan solusi tata
ekonomi dunia di masa yang akan datang.
Seperti hadist berikut: “Engkau ambil zakat itu dari orang-orang kaya mereka
dan engkau kembalikan kepada orang-orang fakir mereka” (HR
Mutafaqun „alaih)

Makna rukun islam yang ke empat “Puasa”


Puasa bertujuan untuk membebaskan muslim dari perbudakan
kebiasaan, baik secara jasmani maupun rohani. Perbudakan kebiasaan terhadap
jasmani manusia dapat dilihat dari pola perilaku makannya. Dengan shaum
seorang muslim siap untuk makan kapan saja sesuai dengan yang Allah
rizkikan kepadanya. Betapapun laparnya, seorang muslim tidak akan mencuri.
Dengan training shaum ini seorang muslim dapat ikut merasakan kesulitan
orang kecil yang belum tentu dalam seharinya selalu bertemu dengan nasi.
Perbudakan kebiasaan terhadap ruhani terlihat dari kenyataan bahwa sebagian
besar manusia lebih banyak memperturutkan hawa nafsu / syahwat daripada
ketinggian ruhaninya.
Terbukti segala macam bentuk akhlak dan perilaku, baik perkataan
maupun perbuatan yang tidak Islami sebenarnya didasari oleh hawa nafsu.
Semata-mata mengikuti pikiran dan perasaan bukan didasari oleh petunjuk.
Orang yang selalu dibimbing petunjuk, akhlak dan perilakunya tentu
mencerminkan ruhani Islam yang tinggi jauh dari perbuatan keji. Dalam
shaum, seseoang dilatih untuk tidak berbuat bahkan berkata keji karena akan
merusak shaumnya (Hadits :"Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak ada
yang ia dapatkan kecuali hanya lapar dan dahaga"). Begitu pula, setelah
Ramadhan berlalu apa yang kita latih dalam bulan suci tersebut seharusnya kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Makna rukun islam yang ke lima “Haji”
Haji bertujuan agar setiap muslim memahami dan mengamalkan
persatuan dan persamaan derajat, baik secara fisik maupun spiritual dalam
hubungan dengan sesama manusia.
Kesatuan dan persamaan derajat secara fisikal yang ingin dicapai oleh
training haji dilatihkan pada saat wukuf di Padang Arofah. Tidak ada
perbedaan warna, bahasa, bangsa dan kedudukan sosial pada waktu itu. Semua
sama di hadapan Allah, semua mengharapkan ampunan dan rahmatNya.
Mabrur tidaknya haji seseorang diukur dari seberapa jauh
seseorangmenegakkan nilai-nilai persatuan dan persamaan derajat yang telah
dikerjakan dalam training haji ke dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang tedapat dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 27 yaitu:

“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan dating
kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus,
mereka dating dari segenap penjuru yang jauh”
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rukun islam ada 5 yaitu: Mengucapkan 2 kalimat Syahadat,Menegakkan


Shalat, Menunaikan Zakat, Puasa, dan Haji. Di masa sekarang ini kita sebagai seorang
muslim harus dapat mengimplementasikan rukun islam dalam kehidupan sehari-hari
agar tidak mudah terpengaruh kedalam pergaulan bebas sehingga kita dapat menjadi
pribadi yang berakhlak baik dan menjadi seorang muslim yang seutuhnya.

3.2 SARAN

Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap kepada pembaca, khususnya


para mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih sederhana
dan lebih mudah dimengerti serta semoga pengetahuan mengenai Makna Rukun Islam
dalam Pembentukan Keperibadian ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://erma27.blogspot.com . Diunduh pada 20 November 2014

http://www.islamnyamuslim.com Diunduh pada 1 November 2014

http://confidence88.blogspot.com Diunduh pada 20 November 2014

Azra, Azyumardi dkk, 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam,Jakarta:


Departement Agama RI.

M.Daud Ali.1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Anda mungkin juga menyukai