Nevi Puspa
Ade Sabila
Suci Anjely
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas kehendak-Nya, pemakalah dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga kita selalu mendapatkan pertolngan dan petunjuk-Nya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW,
keluargannya, dan para sahabat, serta kita semua. Mudah-mudahan kita dapat meneladaninnya
dan menjalankan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemakalah mengucapkan terima kasih
kepada dosen bidang studi Aqidah Akhlak Ibu Zahriyah Simargolang, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dalan bidang studi ini.
Makalah ini mengkaji tentang Tugas Kelompok. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Aqidah akhlak. Semoga makalah ini singkat bermanfaat,
khususnnya bagi diri kami sendiri, dan jugu para pembaca.
Tentunya makalah ini jauh lebih sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
keseimbangan saran serta masukan untuk memperbaiki makalah ini. Kami juga untuk saling
menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembelajaran
pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, dapat kita jadikan beberapa rumusan
permasalahan, yaitu:
1. Apa itu Rukun Islam ?
2. Apa saja 5 Rukun islam ?
3. Siapa saja yang wajib mengamalkan Rukun Islam ?
C. Tujuan
Dalam pembentukan makalah ini, kami bertujuan untuk menambah wawasan kami
tentang apakah yang disebut makalah. Menjelaskan apa, dimana, kapan, kenapa, siapa, dan
bagaimana dalam membuat makalah. Serta sebagai bentuk untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut terminologi
Rukun Islam berasal dari dua kata yaitu "rukun" dan "Islam". Kata "rukun" merupakan
kata yang digunakan oleh para ulama untuk menyebutkan sesuatu yang menjadi tiang sandaran
atau tiang bangunan. Ulama juga menyepakati bahwa rukun ini ada lima berdasarkan kepada
sudut-sudut tiang yang ada di dalam Ka'bah yang berjumlah lima. Rukun juga diartikan sebagai
keadaan berdampingan, berdekatan, bersanding atau menyatu dengan bagian lain. Sedangkan
kata "Islam" berarti berserah diri untuk memperoleh keselamatan dan kedamaian. Dari makna
kedua kata tersebut, rukun Islam diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
berserah diri untuk memperoleh keselamatan dan kedamaian, yang sifatnya saling berhubungan
satu sama lain. Rukun Islam juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dilakukan oleh
seorang untuk memperoleh pengakuan sebagai seorang muslim
Bagaimana cara mengimani dan mengamalkan dua kalimat syahadat? Dua kalimat
syahadat ini mengandung makna bahwak kita hanya boleh menyembah dan memiliki satu tuhan
yang esa. Dia lah yang maha kuasa atas segala sesuatu yang kita lakukan, dan Nabi Muhammad
bukanlah orang yang patut kita sembah, melainkan seseorang yang cukup kita muliakan.
2. Mendirikan sholat
Tak hanya sebagai syarat menjadi seorang muslim, shalat juga merupakan kewajiban bagi
seluruh umat muslim di dunia. Shalat merupakan suatu ibadah yang dilakukan dengan rangkaian
gerakan dan doa. Terdapat lima shalat wajib yang harus dikerjakan oleh umat muslim.
Selebihnya merupakan shalat yang di sunnahkan dan tidak di wajibkan untuk dikerjakan.
Lima waktu shalat tersebut terdiri dari shalat subuh, shalat dhuhur, shalat ashar, shalat maghrib,
dan shalat isya’. Kelima waktu shalat tersebut tidak boleh di tinggalkan, meskipun kita sedang
berada dalam keadaan apapun. Sedangkan shalat sunnah seperti shalat tahajud, shalat tahiyatul
masjid, shalat istiqarah, shalat ied dan shalat lain di luar shalat wajib lima waktu yang telah
disebut di atas.
Di dalam Al Qur’an, perintah untuk berpuasa disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat
183: Allah pernah berfirman, yang isinya “Hai orang-orang yang beriman di wajibkan atas kamu
berpuasa dan di wajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” Ayat ini
menunjukkan bahwa puasa tak hanya untuk umat muslim, namun umat terdahulu pun pernah
diperintahkan berpuasa.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’ad Ra.,
bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda bahwa surga memiliki sebuah
pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Dimana orang yang masuk melalui pintu tersebut saat hari
kiamat nanati merupakan golongan orang-orang yang rajin berpuasa
4. Zakat
Zakat terdiri dari dua macam, yakni zakat fitrah dan zakat mal.
Zakat fitrah merupakan zakat yang dikeluarkan saat beberapa hari sebelum kita merayakan hari
raya Idul Fitri atau di hari-hari terakhir bulan ramadhan. Sifat dari zakat ini adalah wajib, zakat
yang di keluarkan bisa berupa bahan makanan pokok seperti beras maupun berupa uang.
Selanjutnya, zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil kegiatan niaga. Zakat ini
baru dikeluarkan apabila benda atau barang sudah mencapai waktu nisab atau satu tahun.
perhitungan zakat, terutama zakat mal memiliki hukum tersendiri. Oleh karena itu, apabila anda
merupakan seorang pedagang maka anda perlu mempelajari perhitungan zakat mal anda.
Allah pernah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 43, yang menyebutkan bahwa “Dan
dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku’lah bersama dengan orang-orang yang ruku’.
Oleh karena itu, cukup penting bukan peranan dari zakat dalam kehidupan bermasyarakat?
Perbaikan ekonomi dan rasa kemanusiaan yang di tuju saat anda berzakat adalah hal utama
dalam islam.
Haji merupakan salah satu bentuk ibadah dengan mengunjungi dan melakukan beberapa
kegiatan di sekitaran ka’bah di kota Makkah dan madinah. Kegiatan ini berupa lempar jumrah,
tawaf, berjalan dari bukit shafa ke bukit marwah dan beberapa kegiatan lainnya berdasarkan
rukun haji yang telah ditentukan. Haji utamanya dilakukan pada bulan dzulhijjah.
3. Siapa orang yang mampu menjalankan rukun islam?
Sama halnya dengan seseorang yang diwajibkan melaksanakan sholat, salah satunya bila
telah mencapai baligh, maka Rukun Islam ini pun wajib dipenuhi oleh seseorang yang telah
melampaui persyaratannya. Adapun syarat sah yang mewajibkan muslim melaksanakan Rukun
Islam yakni:
Mumayyiz
Apa yang dimaksud dengan mumayyiz? Artinya adalah dapat membedakan benar dan
salah, dalam artian ia telah mengetahui mana yang baik dilakukan, dan mana yang tidak baik
dilakukan. Atau tau mana yang dosa dan mana yang tidak.
Berakal
Berakal yang dimaksud adalah ia tidak gila, atau secara sadar mengetahui dan memahami
bagaimana Islam itu sendiri.
Nah, bila seseorang telah memenuhi syarat-syarat tersebut, tentu harus benar-benar
mengamalkan Rukun Islam itu sendiri, seperti melaksanakan sholat, zakat, puasa dan haji, sesuai
dengan yang disyariatkan Islam. Dengan demikian, biasakanlah anak Anda untuk mengamalkan
Islam sejak dini pada anak, agar dapat melaksanakannya sesuai dengan yang disyariatkan oleh
Allah.
Melaksanakan Rukun Islam dengan sempurna memang bukan hal yang mudah, namun
bila Anda memiliki niatan untuk melaksanakannya tentu bisa dilakukan dengan mudah.
Misal saja Anda tak bisa melaksanakan sholat dengan sempurna, maka bisa dilaksanakan dengan
duduk atau berbarik. Atau bila Anda berhalangan untuk melaksanakan puasa wajib, maka bisa
diganti setelah bulan puasa.
Namun ingat! Meski Rukun Islam ini mudah untuk dilaksanakan, namun jangan pernah
berpikir untuk meninggalkannya, sebab barang siapa yang meninggalkannya akan mendapatkan
dosa. Jadi, sudahkah Anda menanamkan dalam diri niat akan melaksanakan ibadah sesuai
dengan Rukun Islam yang diajarkan? Teruslah melakukan kebaikan, meski terkadang terdapat
halangan di depan, sebab pasti Allah akan memberikan apa yang dibutuhkan hamba-Nya, serta
menguji hamba-Nya tidak melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Semoga Anda merupakan
orang-orang yang beriman, dan memiliki keislamannya yang sempurna.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
I. Syahadat sering disebut dengan syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat,yaitu kalimat
pertama :
asyhadu an-laa ilaaha illallaah
Artinya : Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
alimat kedua :
wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah
Artinya: Dan aya bersaksi bahwa : Muhammad saw adalah utusan Allah.
III. Puasa adalah menahan diri dari makan, minum,hawa nafsu dan hal-hal lain yang dapat
membatalkan puasa sejak terbit matahari hingga matahari terbenam
V. Haji ialah menuju ke baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-
amalan ibadah tertentu pula.
B. SARAN