Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AGAMA DAN ETIKA

RUKUN ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 ( TIGA )

1. CLARA 190101065

2. DESI RAMADHONA 190101066

3. DESRI RAMADANTI 190101067

4. DWI RIZKI ALVIANI 190101068

KELAS : B S-1 SEMESTER 1

DOSEN PEMBIMBING : MULYA ARDA M.Pd.i

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI

PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Agama dan Etika dengan
judul “RUKUN ISLAM”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palembang, September 2019

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .................................................................................... I

DAFTAR ISI................................................................................................... II

BAB I ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A.LATAR BELAKANG ..................................................................... 1

B.PERUMUSAN MASALAH............................................................. 2

C.TUJUAN PENULISAN ................................................................... 2

BAB II ............................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. PENGERIAN RUKUN ISLAM...................................................... 4

B. KEDUDUKAN RUKUN ISLAM ................................................... 4

C. MENGAPLIKASIKAN RUKUN ISLAM ...................................... 13

BAB III............................................................................................................ 15

KESIMPULAN .............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Orang yang beragama Islam atau memeluk agama islam disebut sebagai seorang, dan
mereka sebagai orang muslim mempunyai kewajiban untuk tahu dan paham tentang rukun
islam kemudian melaksanakan apa yang ada di dalam rukun tersebut. Seseorang akan disebut
dengan seorang muslim yang sejati apabila mereka sudah menjalankan rukun islam di dalam
kehidupannya.

Setiap orang yang beragama Islam dan pernah mengenyam pendidikan sekolah
tentunya pengenalan tentang rukun islam ini sudah dikenalkan semenjak kecil di bangku
Sekolah Dasar atau Madrasah. Bahkan ada pula yang sudah dikenalkan untuk dihafal oleh
orang tua mereka di rumah tentang apa saja isi dan urutan dari rukun islam ini.

Untuk lebih rinci dan jelasnya berikut adalah hadits rukun islam ini, berikut adalah
sabda Rosululloh SAW yang berkaitan dengan rukun ini:

‫ﺳﻼَ ُم ﺑُﻨِ َﻲ‬ ِ ‫ﺲ َﻋﻠَﻰ‬


ْ ‫اﻹ‬ ٍ ‫ﺧ ْﻤ‬: َ ْ‫ﺳ ْﻮ ُل ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًا َوأَنﱠ ﷲُ إِﻻ ﱠ إِﻟَﮫَ ﻻَ أَن‬
َ ‫ﺷ َﮭﺎ َد ِة‬ ُ ‫ َر‬،ِ‫ َوإِﻗَ ِﺎم ﷲ‬،‫ﺼﻼَ ِة‬ ِ ‫ َوإِ ْﯾﺘ‬،‫ َو َﺣ ﱢﺞ اﻟ ﱠﺰ َﻛﺎ ِة‬،‫ﺖ‬
‫َﺎء اﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺻ ْﻮ ِم اﻟﺒَ ْﯿ‬
َ ‫َو‬
َ‫َر َﻣﻀَﺎن‬

Artinya:

Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu syahadat laa ilaaha illalloh dan
Muhammadan Rasululloh, menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji dan puasa
Romadhon. (HR. Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 113)

Karena rukun islam ini sangat penting bagi setiap muslim, sehingga ini akan menjadi
tanda atau patokan untuk menentukan orang tersebut beragama Islam atau bukan. Karena
alasan inilah kita sebagai orang beragama Islam dan muslim sejati mempunyai kewajiban dan
keharusan untuk melaksanakan apa saja isi yang ada di dalam rukun islam serta menghayati
setiap rukunnya.
B. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari rukun islam ?

2. Apakah kedudukan rukun islam ?

3. Bagaimanakah mengaplikasikan rukun islam ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari rukun islam

2. Untuk mengetahui kedudukan rukun islam

3. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan rukun islam

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penyusunan makalah ini terdiri dari hal – hal yang saling berkaitan antara bab I
sampai dengan bab III yang memuat beberapa isi sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, dan sistematika penulian.

Bab II Pembahasan membahas tentang Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Haji.

Bab III Kesimpulan dan daftar pustaka.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RUKUN ISLAM

Dalam agama Islam terdapat beberapa aspek yang menjadi fondasi ibadah, yang
dinamakan Rukun Islam. Fondasi-fondasi ibadah tersebut merupakan perwujudan hamba
allah dalam mengimplementasikan penghambaannya kepada Allah. Rukun Islam itu sendiri
terdiri daripada lima perkara, yaitu :

1. Mengucap dua kalimat syahadat


2. Menunaikan sholat lima waktu
3. Mengeluarkan zakat.
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
1
5. Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

B. KEDUDUKAN RUKUN ISLAM

A. SYAHADAT

Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat wajib
hukumnya bagi seseorang yang ingin menjadi muslim.
Kalimat syahadat dalam bahasa Arab:

‫ﷲِ َرﺳ ُْﻮ ُل ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ًﺪا أَ ﱠن َوأَ ْﺷﮭَ ُﺪ ﷲُ إِ ﱠﻻ إِﻟَﮫَ َﻻ أَ ْن أَ ْﺷﮭَ ُﺪ‬

Kalimat syahadat dalam bahsa latin:


"Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wa asy-hadu anna muhammadarrasuulullahi".
Arti kalimat syahadat:

1
Hasan. 1995. Pengajaran Sholat. Bandung: CV. Dipenogoro
"Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah, tidak ada yang
lain. Dan tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai seluruh isi alam semesta.

Makna dari Kalimat Syahadat:

1. Ketauhidan
Kalimat pertama menunjukkan tentang ketauhidan, yaitu “Saya bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah”. Jadi umat Islam percaya bahwa tidak ada tuhan yang lain selain Allah
SWT. Fungsi Iman Kepada Allah SWT merupakan Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa dan
juga memantapkan diri bahwa tujuan, motivasi dan jalan hidup hanya kepada Allah SWT.

Orang yang memiliki Ciri – Ciri Orang Yang Tidak Ikhlas Dalam Beribadah Kepada
Allah SWT atau tidak beriman kepada tuhan selain Allah, maka disebut sebagai orang kafir
atau orang musyrik. Tauhid sendiri dalam Islam dibagi menjadi tiga yaitu tauhid
rububiyah, uluhiyah, dan asma wa sifat.
Tauhid rububiyah merupakan Ilmu Tauhid Islam dengan Manfaat Beriman Kepada
Allah SWT sebagai satu-satunya Rabb yang memiliki, menciptakan, merencanakan,
mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberi manfaat, menolak mudharat, dan menjaga
seluruha alam semesta.
Tauhid uluhiyah berarti beriman bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak
disembah dan tak ada sekutu bagi Allah. Jadi semua ibadah yang dilakukan semata-mata
hanya kepada Allah SWT. Ibadah-ibadah seperti sholat, doa, taubat, tawakkal, puasa, dan
lain-lain semuanya hanya ditujukan hanya kepada Allah SWT saja.
Tauhid asma wa sifat Allah SWT memiliki asmaul husna atau nama dan sifat yang
baik. Ada Sifat – Sifat Allah Dan 99 Asmaul Husna yang merupakan nama dan sifat Allah
yang juga harus diimani. Umat Islam perlu mempelajari dan menghafalkan asmaul husna
sehingga dapat lebih memahami keagungan Allah SWT.2

2
https://news.detik.com/berita/d-4678154/5-rukun-islam-dan-penjelasannya-yang-wajib-
diketahui-umat-muslim
2. Kerasulan
Kalimat kedua berupa kalimat yang memantapkan diri untuk percaya pada kerasulan
Nabi Muhammad. Tak hanya percaya bahwa Nabi Muhammad memang utusan Allah tapi
juga meyakini ajaran yang disampaikan melalui Nabi Muhammad, misalnya meyakini hadist-
hadist Nabi Muhammad.
Orang yang beriman pada Allah dan rasul-Nya berarti juga wajib beribadah sesuai
dengan tuntunan yang telah diberikan. Nabi Muhammad diutus untuk membuat umat manusia
mengenal tentang ajaran Islam. Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir ikut menuntun umat
manusia menuju jalan yang terang menuju surga melalui ajaran Islam.
Syarat syahadat sendiri ada tujuh yaitu pengetahuan, keyakinan, keikhlasan,
kejujuran, kecintaan, penerimaan, dan ketundukan. Jadi orang yang membaca syahadat
tersebut perlu menerapkan tujuh syarat tersebut sehingga syahadatnya menjadi benar-benar
diresapi dalam hati dan kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu
rukun islam, syahadat sepatutnya menjadi dasar bagi umat Islam dalam bertindak.

B. SHALAT

Salah satu ibadah yang wajib dan ditekankan dalam Islam adalah ibadah sholat.
Secara bahasa sholat sendiri berarti do’a sedang secara istilah, Shalat Wajib merupakan
ibadah wajib yang dilakukan dengan ucapan dan perbuatan diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam serta melakukan rukun sholat dengan syarat tertentu. Secara hakekat, sholat
menghadapkan jiwa pada Allah SWT.3

1. Syarat Wajib Sholat 2. Syarat Sah Solat

 Muslim 1. Masuk waktu solat

 Berakal sehat 2. Menghadap kiblat

 Baligh 3. Menutup aurat

 Suci dari hadats besar dan kecil 4. Suci badan,tempat shalat,dan pakaian

 Sadar 5. Tahu tata cara pelaksanaanya

3
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-islam
Sholat wajib dalam ajaran agama Islam berupa shalat lima waktu yang dikerjakan
setiap harinya. Sholat lima waktu tersebut terdiri dari Shalat Subuh, sholat dhuhur, sholat
ashar, sholat maghrib, dan sholat isya’. Setiap muslim wajib mengerjakannya setiap hari.
Sholat sendiri bisa menghindarkan kita dari perbuatan maksiat jika sholat tersebut
memang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Bacaan-bacaan dalam sholat sendiri
seharusnya juga tidak hanya sekedar dihafalkan saja namun dipahami maknanya sehingga
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah kewajiban sholat sendiri melalui perjalanan yang luar biasa yaitu Tahun Baru
dalam Islam Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Melalui sholat,
muslim bisa berkomunikasi dengan Allah SWT sehingga saat sholat seharusnya bisa
mengerjakan dengan khusyu’ dan tidak asal-asalan.
Muslim yang melakukan sholat dengan baik maka bisa menerapkan kedisiplinan
dalam dirinya. Etos kerja seseorang dapat ditingkatkan dengan rutin melakukan sholat karena
sholat sendiri sebenarnya bukan hanya ibadah ritual saja yang setelah selesai maka akan
berlalu begitu saja. Sholat bisa menjadi begitu bermakna jika pelaksanaannya secara khusyu’
atau dihayati dalam hati.

C. PUASA

Puasa yang dimaksud adalah puasa pada bulan Ramadan yang merupakan bulan
kesembilan dalam bulan Hijriyah. Umat Islam wajib melakukan Ibadan puasa tersebut untuk
menunjukkan keimanan dan ketakwaannya. Berpuasa di bulan Ramadan menjadi salah satu
kewajiban sekaligus ujian sebagai seorang muslim.
Puasa sendiri berarti menahan makan, minum, dan hubungan suami istri mulai terbit
fajar sampai dengan terbenamnya matahari. Puasa sendiri sebenarnya tidak sekedar Cara
Ampuh Menahan Nafsu Di Bulan Ramadhan seperti makan-minum dan berhubungan suami-
istri saja namun ada beberapa hawa nafsu lain yang juga perlu ditahan seperti rasa marah,
berbohong, mencuri, dan perilaku berdosa lainnya.
Selain berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam juga memiliki jenis puasa lainnya
yang sifatnya sunnah. Puasa bulan Ramadhan sendiri merupakan puasa yang wajib dilakukan
oleh setiap muslim yang sudah baligh, berakal, sehat/mampu untuk melakukannya, dan dalam
keadaan mukim.
Para wanita yang berhalangan berpuasa di bulan Ramadhan diwajibkan untuk
mengganti puasanya di bulan-bulan lainnya. Begitu juga bagi yang tidak mampu menjalankan
ibadah puasa seperti sakit atau sudah tua maka bisa membayar fidyah untuk mengganti puasa
yang tidak bisa dilakukannya tersebut.

Keutamaan Puasa di bulan Ramadhan bagi Umat Islam

 Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-quran.


Umat Islam diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan yang merupakan bulan turunnya Al-
quran. Amalan di Bulan Ramadhan menjadi bulan yang mulia apalagi dengan diturunkannya
Al-quran sebagai kitab suci umat Islam yaitu Dasar Hukum Islam.
 Pada bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu-pintu
surga dibuka. Banyak yang kemudian bertanya-tanya mengapa di bulan Ramadhan masih
tetap terjadi banyak kejahatan yang dilakukan oleh umat Islam sendiri. Maksud dari setan-
setan dibelenggu yaitu karena sedikitnya maksiat yang dilakukan karena banyak orang yang
sedang melakukan puasa. Sedangkan pintu surga dibuka karena banyak amal yang dilakukan
oleh umat Islam saat bulan Ramadhan.
 Terdapat malam Lailatul Qadar. Di bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari
seribu bulan yaitu Doa di Malam Lailatul Qadar yang terdapat pada Malam Terakhir Bulan
Ramadhan yaitu 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Malam tersebut merupakan malam
diturunkannya Al-quran. Allah berfirman dalam surat Al-qadr bahwa malam tersebut
merupakan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.
 Pada bulan Ramadhan merupakan waktu yang baik dikabulkannya doa di bulan
Ramadhan. Orang yang berpuasa memiliki pahala yang besar belum lagi doa-doa yang
diucapkan dapat terkabulkan.4

4
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-islam
Manfaat Puasa dari Berbagai Aspek

 Merupakan ibadah pada Allah SWT sehingga seorang hamba dapat bertakwa kepada Allah
SWT.
Puasa merupakan bentuk ibadah yang personal, hanya orang yang menjalankan dan Tuhan
saja yang tahu persis apakah betul-betul dijalankan sesuai aturan ataukah tidak.
 Dari segi kesehatan.
Puasa bisa dijadikan cara untuk menjaga pola hidup yang teratur dan sehat. Baik pada saat
sahur dan berbuka maka makanan yang dimakan sebaiknya makanan yang sehat namun tidak
berlebihan.
 Dari segi ekonomi.
Puasa bisa menjadi berkah bagi banyak orang seperti pedagang makanan, pedagang pakaian
muslim, dan lain-lain. Bagi yang menjalankan ibadah puasa, maka bersedekah di bulan puasa
juga menjadi salah satu kelebihan tersendiri.
 Dari segi sosial.
Umat Islam diajarkan untuk merasakan bagaimana saudara kita yang kelaparan karena
kekurangan makan dan minum. Saat bulan ramadhan, maka umat Islam menjadi lebih banyak
bersedekah dan melakukan zakat.

D. ZAKAT

Rukun Islam yang keempat adalah zakat. Zakat dari bahasa Arab yaitu Zakah atau
zakat yang berarti harta tertentu yang wajib dikeluarga oleh umat Islam untuk diberikan pada
kaum Penerima Zakat yang berhak menerimanya. Dari segi bahasa maka Zakat Dalam
Islam berarti bersih, suci, berkat, subur, dan berkembang.
Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib untuk dilakukan oleh umat Islam sejak
tahun 662 M. Zakat kemudian diterapkan dalam negara-negara Islam dan diatur melalui
lembaga tertentu. Jenis zakat sendiri ada dua yaitu Zakat Fitrah dan Zakat Maal atau zakat
harta.
Zakat fitrah merupakan Zakat Penghasilan yang wajib dikeluarkan menjelang idul fitri
yang berupa makanan pokok di daerah yang bersangkutan. Besarnya zakat fitrah sendiri
setara dengan 3,5 liter atau 2,7 kilogram. Sedangkan zakat maal merupakan zakan yang
dikeluarkan seorang muslim dari harta yang dimilikinya mencakup hasil perniagaan,
pertambangan, pertanian, hasil laut, harta temuan, emas, perat, ataupun hasil ternak.
Zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan kegiatan sosial karena dapat
membantu orang-orang yang tidak mampu.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 43:

‫اﻟ ٰ ّﺮ ِﮐ ِﻌ ۡﯿ َﻦ َﻣ َﻊ ۡار َﮐﻌ ُۡﻮا َو اﻟ ﱠﺰ ٰﮐﻮةَ ٰاﺗُﻮا َو اﻟﺼ ٰﱠﻠﻮةَ اَﻗِ ۡﯿ ُﻤﻮا َو‬
Artinya:
"Dan dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku'lah bersama dengan orang-orang yang
ruku".

Syarat Penerima Zakat ada 8 golongan yang berhak menerima zakat yaitu:

 Fakir ; Fakir merupakan orang yang hampir tidak memiliki harta apapun sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan hidup pokoknya sehari-hari.
 Miskin ; Orang miskin merupakan orang yang memiliki harta namun harta tersebut tidak
dapat mencukup kebuthan hidupnya sehari-hari.
 Amil ; Amil merupakan orang yang mengumpulkan serta membagikan zakat. Amil bisa
berupa panitia zakat ataupun lembaga zakat yang membantu mengumpulkan dan
membagikan zakat.
 Mu’alaf ; Mu’alaf merupakan orang yang baru saja masuk Islam, mereka perlu bantuan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. Mereka perlu bantuan dukungan agar
dapat menjalankan agama Islam dengan baik.
 Hamba sahaya ; Hamba sahaya merupakan budak yang ingin memerdekakan diri. Di zaman
dahulu budak memang banyak ditemui, namun sekarang sistem perbudakan sendiri sudah
dicoba dihapuskan.
 Gharimin ; Gharimin merupakan orang yang berhutang untuk kebutuhan halal namun
mereka tidak mampu memenuhinya. Orang yang memiliki hutang ini juga menjadi golongan
yang berhak mendapatkan zakat.
 Fisabilillah ; Fisabilillah merupakan orang-orang yang berjuang di jalan
Allah. Fisabilillah bisa berupa pendakwah, pejuang perang, dan sebagainya. Perjuangan
mereka di jalan Allah perlu diperhatikan oleh sesama umat Islam salah satunya dengan
memberikan zakat kepada mereka.
 Ibnus Sabil ; Ibnus sabil merupakan orang yang sedang dalam perjalanan namun kehabisan
biaya.
Zakat sendiri memiliki berbagai manfaat baik dari segi agama maupun sosial. Selain
sebagai salah satu rukun Islam, zakat juga memiliki faedah dari sisi akhlak. Orang Islam
diajarkan untuk memiliki rasa toleran dan berbagai kepada sesama yang membutuhkan. Zakat
dapat membantu orang lain yang tidak mampu dan mampu mengurangi kecemburuan sosial.

Orang yang berzakat dapat menyucikan hartanya dan orang yang menerimanya juga
akan bersyukur masih ada orang yang memperhatikan mereka. Melalui zakat, umat Islam
dapat belajar untuk selalu mengingat sesame sehingga nantinya tidak hanya berzakat saja tapi
melakukan amal sosial yang lain seperti bersedekah. Memberikan sesuatu pada orang yang
membutuhkan menjadi salah satu wujud rasa syukur kita atas nikmat yang diberikan oleh
Allah SWT.

E. HAJI

Rukun Islam yang kelima adalah haji. Keutamaan Ibadah Haji ini merupakan Syarat
Wajib Haji sekali dalam seumur hidup bagi yang mampu. Tak semua orang bisa melakukan
ibadah haji karena masalah tak memiliki harta yang cukup atau dalam keadaan sakit. Ibadah
haji sendiri merupakan ibadah fisik yang membutuhkan kesehatan yang prima sehingga dapat
melakukannya dengan baik. Ibadah haji sendiri ada beberapa jenis, misalnya haji ifrad,
haji tamattu’, dan haji qiran.

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran: 97:

‫ﺎس َﻋﻠَﻰ ِ ﱠ ِ َو‬ ِ ‫ﯿﻼ إِﻟَ ْﯿ ِﮫ ا ْﺳﺘَﻄَﺎ َع َﻣ ِﻦ ْاﻟﺒَ ْﯿ‬


ِ ‫ﺖ ِﺣﺞﱡ اﻟﻨﱠ‬ َ ‫ْاﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿﻦَ َﻋ ِﻦ َﻏ ِﻨ ﱞﻲ ﱠ‬
ً ِ‫ﷲ ﻓَﺈ ِ ﱠن َﻛﻔَ َﺮ َو َﻣﻦ ۚ َﺳﺒ‬

"...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban
haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
(QS. Ali-Imran: 97)

 Haji ifrad merupakan haji menyendiri baik menyendirikan haji ataupun menyendirikan
umrah. Karena yang wajib adalah Ibadah haji maka pada haji ifrad yang didahulukan adalah
ibadah hajinya.
 Haji tamattu’ merupakan haji yang bersantai yaitu dengan melakukan umrah terlebih dahulu
di bulan haji, lalu baru melaksanakan ibadah haji di tahun yang sama.
 Haji qiran merupakan haji yang menggabungkan antara ibadah haji dengan ibadah umrah.
Orang yang berhaji qiran melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai. Pada
ibadah yang satu ini berarti melakukan dua thawaf dan dua sa’i.

Rukun Haji atau perbuatan yang wajib dilakukan saat berhaji :


 Ihram ; Ihram merupakan niatan untuk masuk manasik haji. Wajib ihram mencakup ihram
dari miqot, tidak memakai pakaian berjahit yang menunjukkan lekuk badan serta bertalbiyah.
 Wukuf di Arafah ; Wukuf di Arafah cukup penting karena bagi yang luput dari wukuf di
Arafah maka hajinya menjad tidak sah. Wukuf sendiri berarti hadir di daerah di Arafah walau
dalam keadaan tidur, sadar, duduk, berjalan, atau berkendara.
 Tawaf ifadah ; Tawaf berarti mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali. Syarat
melakukan tawaf yaitu berniat, suci dari hadats, menutup aurat, di dalam masjid walau jauh
dari Ka’bah, Ka’bah berada di sebelah kiri orang yang tawaf, tawaf dilakukan tujuh kali,
dilakukan berturut-turut tanpa ada selang jika tak ada hajat, dan memulai tawaf dari Hajar
Aswad.
 Sa’i ; Sa’i yaitu berjalan antara Safa dan Marwah untuk beribadah. Syarat Sa’i yaitu berniat,
berurutan, dilakukan berturut-turut, menyempurnakan sampai 7 putaran, dan dilakukan
setelah melakukan tawaf yang shahih.
 Mencukur rambut di kepala atau memotong sebagian

Kegiatan yang dilakukan dalam ibadah haji menurut waktunya :

 Sebelum 8 Zulhijah melakukan tawaf haji di Masjidil Haram

 Pada 8 Zulhijah para jamaah haji bermalam di mina.

 Pada 9 Zulhijah pagi harinya para jamaah pergi ke Arafah. Di sana pada jamaah melakukan
wukuf sampai maghrib datang.

 Pada 10 Zulhijah setelah pagi harinya di Muzdalifah lalu jamaah menuju ke Mina untuk
melakukan Jumrah Aqobah.

 Pada 11 Zulhijah para jamaah melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, kedua,
dan ketiga.
 Pada 12 Zulhijah para jamaah melempar jumrah sambungan.

 Sebelum pulang ke negara masing-masing para jamaah melakukan tawaf Wada’ atau tawaf
perpisahan.

Haji yang dilakukan dengan baik tidak hanya membuat seseorang mendapatkan
pahala saat beribadah saja namun dapat membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Saat sudah kembali ke negara asalnya maka seseorang yang telah berhaji seharusnya menjadi
seorang muslim yang lebih taat dan berakhlak mulia.

C.MENGAPLIKASIKAN RUKUN ISLAM DALAM KEHIDUPAN

Rukun Islam Pertama : syahadat

Kalimat Syahadat 1
Syahadat artinya tidak meng-Ilah-kan sesuatu kecuali Allah.
Kalimat Syahadat 2
Konsekuensi kalimat syahadat kedua
1. Bersholawat kepada Rosululloh
2. Mengikuti sunnahnya

Rukun Islam Kedua : mendirikan shalat


Sholat adalah amal badaniyah. Amalan istimewa diwajibkan oleh Allah kepada
Rosululloh tanpa perantara, yaitu pada peristiwa Isra Mi’raj.
Al Baqoroh 238, menurut Aisyah shalat wustha adalah sholat Ashar. Sholat ashar
sering dilalaikan karena waktu sibuk.
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu’.”
Ibrahim 40-41 bahkan nabi Ibrahim yang kekasih Allah saja masih berdoa meminta
agar selalu mendirikan sholat
Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua
ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab.”
Rukun Islam Ketiga: Shiyam (puasa)
Dalil Al baqoroh 183.
Shiyam adalah ibadah yang tidak mengenal riya karena hanya kita dan Allah yang tahu
“Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.
Saat puasa seseorang seharusnya menjaga dirinya dari perkataan2 buruk (dusta, jahil,
dll). Konsekuensinya setelah puasa kita harus tetap menyadari bahwa Allah selalu mengawasi
kita.
“Niat puasa harus benar2 karena Allah, bukan untuk diet.
Ramadhan, dengan penuh keimanan dan ikhlas semata karena Allah, maka semua
dosanya yang lalu pasti diampuni oleh Allah (HR Bukhari-Muslim)”
Rukun Islam Keempat: Zakat

Artinya mensucikan, dalam surat Al a’la “beruntunglah orang2 yang


mensucikan, dan mengingat nama Tuhannya lalu dia sholat”

Rukun Islam Kelima: Haji

Wajib bagi yang mampu. “dari umroh ke umroh adalah penggugur dosa. Dan tidak
ada kebaikan bagi Haji yang Mabrur kecuali surga baginya”
Haji mabrur adalah yang diterima Allah. Pertama dia sesuai dengan manasiknya.
Kedua setelah haji ia menjaga amalannya.5

5
http://generasibaru.nl/mengaplikasikan-rukun-islam-dalam-kehidupan-7-april-2017/
BAB III
KESIMPULAN

1."Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah, tidak ada yang
lain. Dan tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai seluruh isi alam semesta.
2.Keutamaan sholat : Shalat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa, Shalat mencegah
perbuatan keji dan mungkar,Shalat sebagai penolong manusia terkait urusan agama dan
dunia, Pahala dan kebaikan yang besar telah disiapkan untuk hamba-Nya yang mendirikan
shalat.
3. Puasa yang dimaksud adalah puasa pada bulan Ramadan yang merupakan bulan
kesembilan dalam bulan Hijriyah. Umat Islam wajib melakukan Ibadan puasa tersebut untuk
menunjukkan keimanan dan ketakwaannya. Berpuasa di bulan Ramadan menjadi salah satu
kewajiban sekaligus ujian sebagai seorang muslim.
4. Zakat Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan,
ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang
berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
5. Wajib bagi yang mampu. “dari umroh ke umroh adalah penggugur dosa. Dan tidak ada
kebaikan bagi Haji yang Mabrur kecuali surga baginya”
Haji mabrur adalah yang diterima Allah. Pertama dia sesuai dengan manasiknya. Kedua
setelah haji ia menjaga amalannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.artisanalbistro.com/rukun-islam/

https://news.detik.com/berita/d-4678154/5-rukun-islam-dan-penjelasannya-yang-wajib-
diketahui-umat-muslim

https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-islam
http://generasibaru.nl/mengaplikasikan-rukun-islam-dalam-kehidupan-7-april-2017/
Hasan. 1995. Pengajaran Sholat. Bandung: CV. Dipenogoro

Anda mungkin juga menyukai