Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu kami yaitu Bapak Sugeng
Wanto yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini dan kami
ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi pada makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat Menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun bahwa masih banyak kekurangan dalam


poenyusunan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalam kami. untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, september 2023

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR .................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
Pengertian Islam...................................................................................................7
Pengertian Iman....................................................................................................9
Pengertian Ihsan.................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................22
KESIMPULAN......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut Syaikh Abul Aziz bin Baz Islam mempunyai tiga tingkatan
seperti yang di jelaskan Rasulullah SAW. Tingkatan dapat diartikan juga derajat.
Agama ini mempunyai tiga tingkatan. Sebagian tingkatan lebih tinggi
dibandingkan tingkatan lainnya. Tingkatan pertama adalah islam, setelahnya ada
iman, kemudian ihsan. Islam mempunyai cangkupan paling luas, iman lebih
sempit dibandingkan islam, sedangkan ihsan lebih sempit lagi dibanding Iman.
Sebagaimana diriwayat kan oleh imam muslim didalam hadist Nabi SAW
bersabda:

‫ َبْيَنَم ا َنْح ُن ُج ُلٌس ِع ْن َد َر ُس ْو ِل ِهللا َص َّلى هللا َع َلْي ِه َو‬: ‫َعْن ُع َم َر َر ِض َي هللا َع ْنُه َاْيًض ا َقا ل‬
‫َس َّلَم َّ َذ ا ت ّيْو ٍم ِاْذ َطَلَع َع َلْيَنا َر ُج ٌل َش ِد ْيٌد َبَي اِض الِّثَي ا ِب َش ِد ْيُد َس َو اِد الدش ْع ِر َ َال ُي َر ى َع َلْي ِه َأَث ُر‬
‫الَّس َفِر َو َال َيْع ِر ُفُه ِم َّنا َأَح ٌد َح َّتى َج َلَس ِإَلى الَّنِبِّي صلى هللا عليه وسلم َفَأْس َنَد ُر ْك َبَتْي ِه ِإَلى ُر ْك َبَتْي ِه‬
‫ َفَق اَل َر ُس وُل ِهللا صلى هللا عليه‬،‫ َي ا ُم َح َّم ُد َأْخ ِب ْر ِني َع ِن اِإل ْس َالم‬: ‫َوَو َض َع َك َّفْيِه َع َلى َفِخ َذ ْيِه َو َقاَل‬
،‫ َو ُت ْؤ ِتَي الَّزَك اَة‬،‫ َو ُتِقْيَم الَّص َالَة‬،‫ (اِإل ْس َالُم َأْن َتْش َهَد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأَّن ُم َح َّم َد ًا َر ُس ْو ُل ِهللا‬:‫وسلم‬
،‫ َفَعِج ْبَن ا َل ُه َيْس َأُلُه َو ُيَص ِّد ُقُه‬. ‫ َص َد ْقَت‬: ‫ َقاَل‬.‫ َو َتُح َّج البْيَت ِإِن ِاْس َتَطعَت ِإلْيِه َس ِبْيًال‬، ‫َو َتُصْو َم َر َم َض اَن‬
‫ َو ُت ْؤ ِم َن‬، ‫ َو اْلَيْو ِم اَآلِخ ِر‬،‫ َو ُكُتِبِه َوُرُسِلِه‬،‫ َو َم الِئَك ِتِه‬،‫ َأْن ُتْؤ ِم َن ِباِهلل‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َفَأْخ ِبْر ِنْي َع ِن اِإل ْيَم اِن‬: ‫َقاَل‬
‫ َف ِإْن َلْم‬،‫ َأْن َتْعُبَد َهللا َك َأَّنَك َتَر اُه‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َفَأْخ ِبْر ِنْي َع ِن اِإل ْح َس اِن‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َص َد ْقَت‬: ‫ِبالَقَد ِر َخ ْيِر ِه َو َش ِّر ِه َقاَل‬
: ‫ َم ا اْلَم سُئُو ُل َع ْنَه ا ِب َأْع َلَم ِم َن الَّس اِئِل َق اَل‬: ‫ َق اَل‬،‫ َفَأْخ ِبْر ِني َع ِن الَّساَع ِة‬: ‫َتُك ْن َتَر اُه َفِإَّنُه َيَر اَك َقاَل‬
‫ َو َأْن َت َر ى اْلُح َف اَة اْلُع َر اَة اْلَعاَل َة ِرَع اَء الَّش اِء‬،‫ َأْن َتِل َد اَألَم ُة َرَّبَتَه ا‬: ‫ َق اَل‬،‫َفَأْخ ِبْر ِنْي َعْن َأَم اَر اِتَها‬
‫ ُهللا َو َر ُس ْو ُلُه‬: ‫ َيا ُع َم ُر أَت ْد ِر ي َمِن الَّس اِئُل ؟ ُقْلُت‬: ‫َيَتَطاَو ُلْو َن ِفي الُبْنَياِن ُثَّم اْنَطَلَق َفَلِبْثُت َم ِلَّيًا ُثَّم َقاَل‬
)‫( َر َو اُه ُم ْسِلم‬ . ‫ َفِإَّنُه ِج ْبِر ْيُل َأَتاُك ْم ُيَعِّلُم ُك ْم ِدْيَنُك ْم‬: ‫ َقاَل‬، ‫َأْع َلُم‬
Artinya : Dari Umar bin Al-Khathab radhiallahu ‘anh, dia berkata: ketika kami
tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak
dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut
sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan
tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan
Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan

3
tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata,” Hai Muhammad,
beritahukan kepadaku tentang Islam ” Rasulullah menjawab,”Islam itu engkau
bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya
Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat,
berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika
engkau mampu melakukannya.” Orang itu berkata,”Engkau benar,” kami pun
heran, ia bertanya lalu membenarkannya Orang itu berkata lagi,” Beritahukan
kepadaku tentang Iman” Rasulullah menjawab,”Engkau beriman kepada Alloh,
kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada
hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk” Orang tadi
berkata,” Engkau benar” Orang itu berkata lagi,” Beritahukan kepadaku
tentang Ihsan” Rasulullah menjawab,”Engkau beribadah kepada Alloh seakan-
akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia
pasti melihatmu.” Orang itu berkata lagi,”Beritahukan kepadaku tentang
kiamat” Rasulullah menjawab,” Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari
yang bertanya.” selanjutnya orang itu berkata lagi,”beritahukan kepadaku
tentang tanda-tandanya” Rasulullah menjawab,” Jika hamba perempuan telah
melahirkan tuan puterinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas
kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba
mendirikan bangunan.” Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama
kemudian Rasulullah berkata kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa
yang bertanya itu?” Saya menjawab,” Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetahui”
Rasulullah berkata,” Ia adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepadamu
tentang agama kepadamu.
Beberapa pandangan ulama terkait hadist di atas, Qadhi ‘Iyaadh: “Hadis
ini maupun mewakili penjelasan mengenai segala unsur ibadah, baik yang
bersifat lahir maupun batin. Hadis ini juga mencakup penjelasan mengenai iman,
aktifitas fisik, keikhlasan batin, dan pemeliharaan diri dari unsur-unsur yang bisa
merusak nilai ibadah”. Imam An-nawai berkata: hadist ini menghimpun berbagai
macam ilmu pengetahuan, dan ajaran tentang nilai-nilai etis. Bahkan hadis
tersebut, merupakan hadis inti tentang islam. Seperti yang diriwayatkan dari

4
Qadhi ‘Iyaadh”. Ibnu Daqiqil al ‘Id: “Hadis ini seakan menjadi induk sebagai
sunnah, sebagaimana al-Fatihah dinamakan Ummul Qur’an, karena ia mencakup
seluruh nilai-nilai yang ada dalam al-Qur’an.”
Kelengkapan hadis ini, menjadikan beberapa ulama berpendapat bahwa
percakapan antara malaikat jibruil dan Rasulullah SAW ialah untuk mengajarkan
kepada para sahabat dan umumnya kepada umat nabi Muhammad Saw tentang
rukun agama, yaitu iman, islam, ihsan, dan hari akhir.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai prinsip-prinsip
ajaran islam dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari masalah ini adalah
1. Apa itu prinsip-prinsip ajaran islam yaitu islam, iman, dan ihsan
2. Apakah pengertiandari islam dan dalil-dalil yang berkaitan dengannya
3. Apakah itu pengertian dari iman dan dalil-dalil yang berkaitan
dengannya
4. Apakah itu pengertian dari ihsan dan dalil-dalil yang berkaitan
dengannya

5
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Islam
Tingkatan pertama adalah islam, yaitu ikhlas untuk Allah semata.
Artinya, berserah diri kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya,
mengkhususkan ibadah hanya kepada-Nya dan bukan kepada selain-Nya, serta
membebaskan diri dari kesyirikan dan pelakunya. apabila seseorang melakukan
hal itu, berarti dia telah merendahkan diri kepada Allah semata dengan
beribadah kepada-Nya bukan kepada selain-Nya erta membebaskan diri dari
kesyirikan dan pelakunya
Menurut Muhammad Abduh (2014: 84) menyebutkan bahwa islam berasal
dari bahsa arab adalah dalam bentuk masdar (‫اسالما‬-‫ يسلم‬-‫ )اسلم‬yang secara
etimologi mengandung makna “sejahtera, tidak cacat, selamat” sedangkan
menurut istilah yaitu penyerahan diri (kepatuhan, ketundukan, kepasrahan)
seseorang kepada tuhannya dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
Sedangkan Menurut syaikh abdul aziz bin abdullah bin Bazz bahwa islam
adalah ( ‫)َاْس َلَم ِلْلَش ْي ٍء‬, yaitu patuh pada sesuatu. Demikian juga kata ( ‫)َاْس َلَم َنْفَس ُه ِلْلَقْتِل‬,
yaitu jika tunduk dan menyerah dirinya untuk dibunuh, jadi kata (‫)َاْس َلَم َنْفَس ُه ِلْلِش ْي ء‬
artinya seseorang tunduk dan menyerahkan dirinya kepada sesuatu atau bisa
disebut juga bahwa Islam adalah ketundukan dan niat untuk Allah SWT 1.
Sebagaimana dalilnya :

‫﴿ ِاَّن الِّدْيَن ِع ْنَد ِهّٰللا اِاْل ْس اَل ُم ۗ َو َم ا اْخ َتَلَف اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِكٰت َب ِااَّل ِم ْۢن َبْع ِد َم ا َج ۤا َء ُهُم اْلِع ْلُم َبْغ ًيۢا َبْيَنُهْم ۗ َو َم ْن َّيْكُف ْر‬
)19 :3/‫ ﴾ ( ٰا ل عمران‬١٩ ‫ِبٰا ٰي ِت ِهّٰللا َفِاَّن َهّٰللا َس ِرْيُع اْلِحَس اِب‬

Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam. Orang-orang


yang telah diberi kitab tidak berselisih, kecuali setelah datang pengetahuan
kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Siapa yang kufur terhadap

1
Penjelasan inti ajaran islam Hal 308

6
ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan(-Nya). (Ali
'Imran/3:19

Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa islam dapat dipahami dari


:Firman Allah yaitu

208 :2/‫ ﴾ البقرة‬٠٨ ‫﴿ ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْدُخ ُلْو ا ِفى الِّس ْلِم َك ۤا َّفًةۖ َّو اَل َتَّتِبُعْو ا ُخ ُطٰو ِت الَّشْيٰط ِۗن ِاَّنٗه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُّم ِبْيٌن‬

208. Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian)


secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia
musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah/2:208)

Bahwa islam adalah agama perdamaian, dan dua jaran pokoknya, yaitu
keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan uamat manusia menjadi bukti nyata
bahwa agama islam selaras dengan namanya . islam bukan hanya dikatakan
sebagai agama seluruh Nabi Allah, melainkan pula sesuatu yang secara tak sadar
tunduk sepenuhnya kepada undang-undang Allah, yang kita saksikan pada alam
semesta2.

Sumber Ajaran Islam


Di kalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran islam yang
utama adalah Al-quran dan sunnah3, sedangkan penalaran atau akal pikiran
sebagai alat untuk memahami al-quran dan sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan
agama silam sebagai wahyu yang berasal dari Allah Swt, yang penjabarannya
dilakukan oleh Nabi Saw. Sebagaimana dalilnya (QS. An-Nisa:156) yang
menganjurkan agar menaati Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri (pemimpin).
Dikalangan masyarakat barat, islam sering diidentikkan dengan istilah
muhammadism dan muhammedan. Peristilahanini karena dinisbahkan pada
umumnya agama di luar islam yang namanya di sandarkan pada nama pendirinya.
Menurut Nasruddin Razak, bukan saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip salah.
Peristilahan itu bisa mengandung arti bawha islam adalah paham Muhammad atau
pemujaan terhadapo Muhammad.

2
Metodologi studi islam hal 64
3
Metodologi studi islam hal 66

7
Islam sebagai agama, maka tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur
pembentuknya yaitu berupa rukun islam, yang isinya:

1) Mengucap dua kalimat syahadat


2) Mendirikan solat
3) Menunaikan zakat
4) Berpuasa pada bulan Ramadhan
5) Berhaji ke baitullah bagi yang mampu

kelima rukun islam itu diriwayatkan dari Nabi Saw dalam sabdanya: Dari Abu
abdurrahman abdullah bin umar bin al-khattab radhiyallahu anhuma, ia
mengatakan bahwa ia mendengar rasulullah Saw bersabda: “ islam dibangun atas
lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah,
menunaikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji (bagi yang mampu),
berpuasa di bulan ramadhan”4

sebagai agama terakhir, islam diketahui memiliki karakteristik yang khas


dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai
literatur yang berbicara tentang islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian
agama islam, sumber, dan ruang lingkupajrannya serta cara untuk memahaminya.

Dengan demikin secara, secara atropologis perkataan islam sudah


menggambarkan kodrat manusia sebagai mahkluk yang tunduk dan patuh kepada
tuhan. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman terhadap orang yang
tidak patuh atau tidak tunduk sebagai wujud dari penolakan fitrah dirinya sendiri.

Pengertian Iman
Ini adalah tingkatan ke dua. Orang-orang beriman itu sendiri juga
bertingkat-tingkat: ada al muqarrabun dan al abrar, al muqarrabun adalah mereka
yang berada pada tingkatan paling tinggi, sedamgkan al- abrar berada pada
tingkatan dibawahnya. Ada pula azh-zhalim li nafsihi (orang menganiaya diriya
sendiri) yaitu orang yang melakukan doda-dosa besar selain syirik, dia orang

4
HR. Bukhari no 8 dan Muslim no 16

8
mukmin yang fasik , atau orang mukmin yang kurang keimanannya. Di sebutkan
di dalam (Q.S Fathir:32)
‫﴿ ُثَّم َاْو َر ْثَنا اْلِكٰت َب اَّلِذ ْيَن اْص َطَفْيَنا ِم ْن ِعَباِد َنۚا َفِم ْنُهْم َظاِلٌم ِّلَنْفِسٖه ۚ َوِم ْنُهْم ُّم ْقَتِص ٌد ۚ َوِم ْنُهْم َس اِبٌۢق ِب اْلَخْيٰر ِت ِب ِاْذ ِن ِهّٰللا‬
32 :35/‫ٰۗذ ِلَك ُهَو اْلَفْض ُل اْلَك ِبْيُۗر ﴾ ( فاطر‬
32. Kemudian, Kitab Suci itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami
pilih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi
diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat
kebaikan) dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia
yang besar.
Iman adalah perkara yang berhubungan dengan hati, yaitu mempercayai
allah sebagai rabb semesta alam dan yang berhak diibadahi, mempercayai para
malaikat, kitab-kitab, para rasul, kebangkitan setelah kematian, surga dan neraka,
serta takdir yang baik dan yang buruk. Semua perkara ini berhubungan dengan
hati.
Menurut syaikh Abdul Aziz bin Baz iman itu berjumlah lebih dari tujuh
puluh cabang. Sebagaimana di sebutkan didalam sabda Nabi Saw

‫ْاِإليمان ِبْض ٌع َو َس ْبُعْو َن َأْو ِبْض ٌع َو ِس ُّت وَن ُش ْع َب ًة َف َأ ْف َض ُلَه ا َق ْو ُل َال ِإَل َه ِإَّال ُهللا َو َأْد َن اَه ا ِإَم اَط ُة ْاَألذى َع ْن‬
‫ااَّط ِر يِق‬

Iman itu berjumlah tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan atau
enam puluh tiga sampa enam puluh sembilan cabang . cabang yang paling utama
adalah ucapan (syahadat) sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan
gangguan dari jalan5

Kata iman berasal dar bahasa arab yaitu ‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬-‫ امن‬yang mengandung
beberapa arti yaitu, percaya, tunduk, tentram, tenang. Imam Al-Ghazali
memaknakannya dengan Tashdiq yang berarti “pembenaran”. Pengertian iman
adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan dilakukan dengan
perbuatan.

5
Penjelasan ini ajaran islam hal 377

9
Definisi iman secara syariat
Menurut pengertian syariat, iman adalah ucapan dan perbuatan (qaul wa
‘amal) yaitu ucapan hati (qaulul qalbi), amalan hati ( ‘amalul qalbi), ucapan lisan
(qaulul lisan), amalan lisan (‘amalul lisan), dan amalan anggota badan (‘amalul
jawarih), bisa bertambah dengan bertambahnya ketaatan dan bisa berkurang
dengan melakukan kemaksiatan. Inilah definisi iman yang benar menurut ayat-
ayat Al-quran. As-Sunnah dan kesepakatan seluruh ulama ahlus sunnah ijma’)
Dengan demikian, iman adalah gabungan dari lima unsur.

1. Ucapan hati (qaulul qalbi), yaitu membenarkan (at-tasdiq), mengilmui dan


memahami (al-‘ilmu wa al-ma’rifah)
2. Amalan hati (‘amalul qalbi) yaitu berserah diri kepada Allah (al istislam),
ketundukan hati kepda perintah dan larangan Allah (al-inqiyad),
mengikhlaskan niat untuk mencari ridho allah semata (al-ikhlas),
mencintai Allah (al mahabbah), takut kepada allah (al-khauf), berharap
kapada allah (ar-raja’), bergantung kepada Allah (at-tawakkal), menerima
ketentuan Allah dengan lapang hati (ar-ridha wa ash-shabr), kesabaran
dalam menjalankan perinah, menjauhi larangan dan meneirma ujian dari
allah (ash-shabr), rendah hati (at-tawadu’), dan lain-lain. Termasuk
didalamnya meninggalkan kesombongan, riya’, sum’ah, ujub, dan lain-lain
yang dilarang oleh Al-quran dan As-sunnah.
3. Ucapan lisan (qaulul lisan), yaitu mengucapkandua kalimat syahadat
4. Perbuatan lisan (‘amalul lisan), yaitu membaca Al-Quran, dzikir, istighfar,
dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar dengan lisan, berkata yangbaik, dan
lain-lain. Termasuk diadalmnya meninggalkan ghibah, namimah,,
berbohong, bersumpah palsu dan segala ucapan lainnya yang dialarang Al-
quran dan Sunnah
5. Perbuatan anggota badan (‘amalul jawari) yaitu mengerjakan solat, zakat,
puasa, haji , jihad fi sabilillah, berbakti kepada orang tua , bersedekah dan
menuntut ilmu.6

6
Mizanul muslim hal 258

10
Unsur-unsur ini harus terpenuhi, agar imannya benar, sah, sempurna. Berikut ini
kutipan dari beberapa ulama ahlus sunnah yang menjelaskan definisi iman

 Imam asy-syafi’I berkata


Sudah menjadi kesepakatan (ijma’) dari generasi sahabat dan tabi’in
bahwa iman adalah ucapan, perbuatan, dan niat, satu bagiandari ketiganya
tidak bisa mewakili yang lain
 Imam al bhagawi berkata:
Telah bersepakat generasi sahabat dan tabi’in dan sesudah merekan dari
kalangan ulama ahlus sunnah bahwa amal termasuk bagian dari iman dan
mereka menyatakan bahwa iman adalah ucapan, perbuatan, dan akidah.
 Imam bukhari berkata:
Saya telah menemui lebih dari seribu ulama di berbagai negeri islam. Saya
tidak mendapati bahwa seorang pun dainatara mereka yang berselisih
pendapat bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan, bertamnbah dan
berkurang.7

Sebagaimana juga telah di sebutkan firman Allah Swt:

‫َو اْعَلُم ْٓو ا َاَّن ِفْيُك ْم َر ُسْو َل ِهّٰللاۗ َلْو ُيِط ْيُع ُك ْم ِفْي َك ِثْيٍر ِّم َن اَاْلْم ِر َلَعِنُّتْم َو ٰل ِكَّن َهّٰللا َح َّبَب ِاَلْيُك ُم اِاْل ْيَم اَن َو َزَّيَنٗه ِفْي ُقُلْو ِبُك ْم‬
‫َو َكَّر َه ِاَلْيُك ُم اْلُك ْفَر َو اْلُفُسْو َق َو اْلِع ْص َياَن ۗ ُاوٰۤل َك ُهُم الّٰر ِش ُد ْو َۙن‬
‫ِٕى‬

7.Ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Seandainya dia


menuruti (kemauan)-mu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapatkan
kesusahan. Akan tetapi, Allah menjadikanmu cinta pada keimanan dan
menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikanmu benci pada
kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan kebenaran.

Firman Allah Ta’ala

7
Mizanul muslim hal 259

11
‫۞ َقاَلِت اَاْلْع َر اُب ٰا َم َّن اۗ ُق ْل َّلْم ُتْؤ ِم ُن ْو ا َو ٰل ِكْن ُقْو ُل ْٓو ا َاْس َلْم َنا َو َلَّم ا َي ْدُخ ِل اِاْل ْيَم اُن ِفْي ُقُل ْو ِبُك ْم ۗ َوِاْن ُتِط ْيُع وا َهّٰللا‬
‫َو َر ُسْو َلٗه اَل َيِلْتُك ْم ِّم ْن َاْع َم اِلُك ْم َش ْئًـاۗ ِاَّن َهّٰللا َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬

14. Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada
mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami baru berislam’ karena
iman (yang sebenarnya) belum masuk ke dalam hatimu. Jika kamu taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal
perbuatanmu.” Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Rukun iman terdiri dari

Beriman kepada Allah


Rukun pertama adalah beriman kepada Allah yang mencangkup ke tiga
macam tauhid. Artinya, seseorang harus mengimani bahwa Allah Swt Maha Esa,
Mha tunggal dan tempat meminta segala sesuatu. Tiada Sekutu Bagi-Nya dalam
Rububiyah-Nya, Uluhiyah-Nya Maupun Asma’ Wa Sifat-Nya.
Iman kepada Allah Mencangkup 4 perkara

1. Mengimani keberadaan allah ta’ala


Keberadaan allah ta’ala dapat di buktikan oleh fitra, akal, syariat, dan
indra dalil nya: (Q.S At-Tur:35)

﴾ ‫﴿ َاْم ُخ ِلُقْو ا ِم ْن َغْيِر َش ْي ٍء َاْم ُهُم اْلٰخ ِلُقْو َۗن‬

Apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka .35


?menciptakan (diri mereka sendiri)

2. Mengimani rububiyah allah


Artinya, mengimani hanya allah satu-satunya rabb yang tidak mempunyai
sekutu dan penolong. Rabb adalah tuhan yang mempunyai hak untuk
mencipta berkuasa dan memerintah. Dalil nya: (Q.S Al-A’raf:54)
‫﴿ ِاَّن َر َّبُك ُم ُهّٰللا اَّلِذ ْي َخ َلَق الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض ِفْي ِس َّتِة َاَّياٍم ُثَّم اْسَتٰو ى َع َلى اْلَع ْر ِۗش ُيْغ ِش ى اَّلْي َل الَّنَه اَر‬
﴾ ‫َيْطُلُبٗه َحِثْيًثۙا َّوالَّش ْمَس َو اْلَقَم َر َو الُّنُجْو َم ُمَس َّخ ٰر ٍۢت ِبَاْم ِر ٖٓهۙ َااَل َلُه اْلَخ ْلُق َو اَاْلْم ُۗر َتٰب َر َك ُهّٰللا َر ُّب اْلٰع َلِم ْيَن‬

54. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit


dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas
ʻArasy.2Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan

12
cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk pada
perintah-Nya. Ingatlah! Hanya milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan.
Maha Berlimpah anugerah Allah, Tuhan semesta alam.

3. Mengimani uluhiyah Allah


Mengimani hanya allah semata ilah yang hak yang tiada sekutu bagi-Nya.
Ilah berarti ma’luh dan ma’bud yaitu yang di sembah karena kecintaan dan
pengagungan. Dalil nya: (Q.S Al-Baqarah:163)
﴾ ࣖ ‫﴿ َو ِاٰل ُهُك ْم ِاٰل ٌه َّواِح ٌۚد ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو الَّرْح ٰم ُن الَّر ِح ْيُم‬
163. Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain
Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
4. mengimani asma’ wa sifat
menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah seperti yang dia
tetapkan untuk diri-Nya di dalam kitab-Nya atau sunnah rasul-Nya sesuai
dengan yang layak bagi-Nya tanpa melakukan tahrif, ta’til, ta’yif, dan
tamtsil. Dalil nya: (Q.S Al-A’raf:180)
﴾ ۖ ‫﴿ َوِهّٰلِل اَاْلْس َم ۤا ُء اْلُحْس ٰن ى َفاْدُع ْو ُه ِبَهۖا َو َذ ُروا اَّلِذ ْيَن ُيْلِح ُد ْو َن ِفْٓي َاْس َم ۤا ِٕىٖۗه َس ُيْج َز ْو َن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن‬
180. Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka,
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.
Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

Dalam masalah asma’ wa sifat ada 2 golongan manusia yang tersesat.

1. Mut’aththilah
Mengingkari seluruh asma’ wasifat allah atau mengingkari sebagainnya
dengan menganggap bahwa menetapkan asma’ wa sifat untuk allah berarti
menyerupakan allah ta’ala dengan Makhluk-Nya. Anggapan ini jelas batil.
2. Musyabbibah

13
Menetapkan asma’ dan sifat’ namun menyerupakan Allah Ta’ala dengan
makhluk-Nya. Menganggap bahwa cara ini sesuai dengan maksud dan
petunjuk nash, karena allah Ta’ala menyeru hamba-hamba-nya dengan
ungkapan yang bisa mereka pahami.

Beriman kepada malaikat


Malaikat adalah makhluk gaib yang selalu beribadah kepada allah
Ta’Ala. Mereka tidak mempunyai karakteristik rububiyah dan uluhiyah
sedikit pun. Allah Ta’ala menciptakan dari cahaya dan memberikan
mereka sifat ketundukan yang sempurna terhadap perintah-Nya serta
kekuatan untuk melaksakan nya. Dalil nya: (Q.S Al-Anbiya’:19-20)
‫﴿ َو َلٗه َم ْن ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِۗض َو َم ْن ِع ْنَدٗه اَل َيْسَتْك ِبُرْو َن َع ْن ِعَباَد ِتٖه َو اَل َيْسَتْح ِس ُرْو َن ۚ ُيَس ِّبُحْو َن اَّلْيَل‬
﴾ ‫َو الَّنَهاَر اَل َيْفُتُرْو َن‬
19. Hanya milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. (Malaikat-
malaikat) yang di sisi-Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
20. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih pada waktu malam dan siang
dengan tidak henti-hentinya.

Iman kepada malaikat mencangkup 4 perkara :

1. Mengimani keberadaan mereka


2. Mengimani nama mereka yang kita ketahui (malaikat yang kita tidak
ketahui namanya maka kita mengimaninya secara global)
3. Mengimani sifat mereka
4. Mengimani tugas-tugas mereka

Iman kepada para nabi


Kata ar-rasul adalah jama’ dari kata marsul yaitu orang yang di
kirim atau orang yang di utus untuk menyampaikan sesuatu. Menurut
istilah, yan dimaksud rasul adalah manusia yang di beri wahyu berupa
syariat dan perintah kan untuk menyampaikan nya. Dalil nya (Q.S An-
Nisa:163)

14
‫﴿ ۞ ِاَّنٓا َاْو َح ْيَنٓا ِاَلْيَك َك َم ٓا َاْو َح ْيَنٓا ِاٰل ى ُنْو ٍح َّوالَّنِبّٖي َن ِم ْۢن َبْع ِد ٖۚه َو َاْو َح ْيَنٓا ِآٰلى ِاْبٰر ِهْيَم َوِاْس ٰم ِع ْيَل َوِاْس ٰح َق‬
:4/‫ۤا ء‬Z‫َو َيْع ُقْو َب َو اَاْلْس َباِط َوِع ْيٰس ى َو َاُّي ْو َب َو ُي ْو ُنَس َو ٰه ُرْو َن َو ُس َلْيٰم َن ۚ َو ٰا َتْيَن ا َداٗو َد َزُب ْو ًر ۚا ﴾ ( النس‬
)163

163. Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (Nabi


Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-
nabi setelahnya. Kami telah mewahyukan pula kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya‘qub dan keturunan(-nya), Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan
Sulaiman. Kami telah memberikan (Kitab) Zabur kepada Daud.

Iman kepada rasul mencangkup 4 perkara:

1. Mengimani bahwa risalah mereka itu benar dari Allah Ta’ala (Q.S Asy-
syu’ara’:105)
2. Mengimani nama-nama rasul yang kita ketahui(yang kita tdiak tahu maka
mengimani nya secara global). Dalil nya: (Q.S Ghafir:78)
3. Membenarkan berita-berita dari mereka yang shahih
4. Mengamalkan syariat dari orang yang di utus kepada kita sebagai penutup
para rasul. Dalil nya: (Q.S An-Nisa:65)

Beriman kepada hari akhir


Hari akhir adalah hari kiamat pada hari itu, ummat manusia di bangkit kan
untuk dihisab dan diberi balasan. Dinamakan hari akhir karena tidak ada hari
setelahnya.
Iman kepada hari akhir mencangkup 3 perkara
1. Mengimani adanya kebangkitan, yaitu dihidupkan nya kembali orang-
orang yang mati ketiak sangkakala di tiup kedua kali nya. Dalil nya: (Q.S
Al-Mu’minun:15-16)
2. Mengimani adanya hisab (adanya perhitungan amal) dan pemberian
balasan. Dalil Nya: (Q.S Al-An’am:160)
3. Mengimani adanya surga dan neraka. Dalil Nya: (Q.S Al-Bayyinah:7-8)

15
Beriman kepada qada dan qadar.
Mengimani semua yuang terjadi di alam ini, baik itu kebaikan maupun
keburukan, kekafiran maupun keimanan, nikmat maupun siksa, lapang
maupun sempit, sakit maupun sehat, serta hidup maupun mati, semua yang
terjadi di alam ini telahg ditakdir kan bukan karena kebetulan atau terjadi
tanpa di dahului oleh takdir. Dalil Nya: (Q.S Al-Hadid:22)

Pengertian Ihsan
Ini adalah tingkatan ke tiga, yaitu ihsan. Ihsan berarti seorang hamba
selalu berbuat baik dalam urusan antara dirinya dengan Allah yaitu dalam
beribadah kepada Allah

Menurut Raghib Al-Asfani ihsan adalah suatu kebaikan. Akan tetapi ihsan
itu lebih tinggi dari keadilan. Keadilan adalah keseimbangan antara orang yang
memberi dan orang yang mengambil. Sedangkan ihsan adalah memberi lebih
banyak dan mengambil lebih sedikit. Artinya, berbuat kebaikan dengan ukuran
lebih dari yang telah dilakukan orang lain. Ihsan adalah satu sifat yang
menjadikan pemiliknya memperlaukan pihak lain dengan baik meskipun pihak
lain memperlakukannya dengan buruk. Karenanya, ihsan adalah sebuah kebaikan
yang lahir dari kesadaran batin terdalam. Ihsan adalah perwujud an keinginan
berbuata lebih baik atas apa yang ada didalam dirinya.

Ihsan secara bahasa berasal dari bahasa arab dari kata kerja -‫يحسن‬-‫احسن‬
‫ان‬ZZ‫ احس‬artinya perbuatan baik. Sedangkan menurut istilah, Rasulullah sudah
menjelaskan arti ihsan yang terdapat dalam hadits terma’tub di kitab matan
Arba”in An-Nawawi:

‫ َقاَل َأْن َتْع ُبَد أَهلل َك َاَّنَك َتَر اُه َفِإْن َلْم َلْم َتُك ْن َتَر اُه َفِإَّنه َيَر اَك‬، ‫َقاَل َفَأْخ ِبْر ِني َع ِن ِال ْح َس اِن‬

Artinya: ‘beritahukan aku tentang ihsan, lalu beliau bersabda : ihsan adalah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak
melihatnya maka dia melihat engkau”8

Dapat diambil kesimpulan, bahwa ihsan memiliki dua sisi yaitu:

8
Matan Hadits Arbain An-Nawawi Hal 12-14 (Hadits riwayat muslim)

16
a. Ihsan adalah kesempurnaan dalam beramal sambil menjaga keikhlasan dan
jujur dalam beramal
b. Ihsan adalah senantiasa memaksimalkan amalan-amalan sunnah yang dapat
mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Ihsan yang disebutkan dalam hadits adalah dalam ibadah. Adapun ihsan
diluar ibadah, maknanya kita bawa ihsan tersebut dalam segala kehidupan kita,
dimana saja , dan kapan saja selalu ingat bahwa di awasi oleh Allah Swt.

Imam An-Nawawi dalam syarh shahih muslim mengatakan “ ini


merupakan kalimat lengkap dan menyeluruh yang disampaikan Rasulullah. Sebab
jika ada salh seorang diantara kita melakukan ibadah dalam keadaan melihat rabb-
Nya, maka ia tidak akan meninggalkan sesuatupun yang mampu ia kerjakan,
berupa ketundukan hati, khusyu’an, kenikmatan serta menyatukan antar lahir dan
batin untuk bisa melakukan sesempurna mungkin dan dalam bentuk yang sebaik
mungkin. Sudah temtu orang tersebut akan melakukan hal itu semua9.

Fungsi ihsan
1. Pendorong
Memotivasi manusia menghormati hidup nya beribadah dan beramal
sholeh sebatas menambah keimanan dan ketakwaan seseorang
2. penyalur
Agar manusia bisa berkembang secara oktimal dalam aktifitas kehidupan
sehari-hari dengan menggunakan tuntunan agama islam sebatas diri nya
sabar dengan Allah Swt.
3. Pengendalian
Manusia bisa mengendalikan perbuatan nya ketika melakukan perbuatan
yang di larang Allah Swt
4. Penyesuaian
Sadar dengan diri nya ciptaan Allah Swt yang tidak ada tenaga dan tidak
ada kekuatan dibandingkan dengan Allah yang maha pencipta dan maha
kuasa

9
Syarah hadits Arba’in An-Nawawi hal 42

17
Perkara ihsan merupakan masalah yang berhubungan dengan spiritualitas,
kemudian pelajaran spiritualitas terbaik dapat ditemukan di dalam Al-Qur’an.
Dikutip dari buku Morality and Spirituality in Islam menyebutkan peran penting
Al-Qur’an dalam pengajaran spiritualitas pada kehidupan manusia yaitu : “The
Holy Book of Muslims teaches a number of spiritual and moral values to anyone
who believe in it, and makes them strong and downright in facing those injustices.
The Qur’an teaches patience and fortitude when facing test and trials, hard-work,
and honesty when working, gratitude when grandted amenities, not arrogant and
caring to unlucky people, and so forth”. Artinya yaitu “Kitab Suci umat Islam
mengajarkan sejumlah nilai spiritual dan moral kepada siapa saja yang
mengimaninya, serta menjadikan mereka kuat dan tegar dalam menghadapi
ketidakadilan tersebut. Al-Qur’an mengajarkan kesabaran dan ketabahan saat
menghadapi ujian dan cobaan, kerja keras, dan kejujuran saat bekerja, bersyukur
saat mensyukuri kemudahan, tidak sombong dan peduli terhadap orang yang
kurang beruntung, dan lain sebagainya”

Bentuk-Bentuk Ihsan
Salah satu karya ulama yang menjelaskan tentang bentuk ihsan secara jelas
adalah Kitab Syajaratul Ma’arif wal Ahwal wa Shalihi Aqwal wa-a’Amal yang
ditulis oleh Syekh Izuddin bin Abdussalam. Beliau menjelaskan Ihsan secara
syariat terbagi kebeberapa macam yaitu Ihsan dalam bentuk fardhu ‘ain, ihsan
dalam bentuk fardhu kifayah, ihsan dalam bentuk sunnah ‘ain, ihsan dalam bentuk
sunnah kifayah.

Secara lebih lanjut Syaikh Izuddin bin Abdussalam menuliskan bentuk-


bentuk ihsan dengan menjelaskan secara langsung bagaimana bentuk ihsan dalam
suatu masalah ibadah. Beliau menuliskan bentuk-bentuk ihsan ini dengan tema
khusus berdasarkan tiap-tiap permasalahannya masing-masing. Sangat banyak
bentuk ihsan yang Syaikh Izuddin bin Badussalam tulis dalam karyanya, namun
kami hanya akan menyampaikan beberapa bentuk nya saja. Berikut adalah
bentuk-bentuk Ihsan dalam Kitab Syajaratul Ma’arif

18
‫فصل في اإلحسان العام‬

‫تلك با العدل وغيره مما دق وجل وكثر وق‪ ،‬فلوطلبت قتل‬


‫‪10‬النملة‬
‫فصل في اإل حسان با لمال‬
‫وذلك في كل هبادته ال تتأت إّال با لمال كإعا نة الحاج بالزاد والراحلة‪،‬والنفقة عليه وعلى اهله في‬
‫‪،‬مدة الذهاب وإلياب ‪ ،‬وكذلك إعانة الغازي با لكرع والسالح والمراكوب و جميع أدوت الحروب‬
‫والنفقة عليه وعلى أهله إلى انقضاع الغزاة ورجوعه إلى وطنه‪ ،‬وكذلك إعانة العلماءبا ألوراق‬
‫والحبر والمداد‪ ،‬وكذلك أداء الزكوات والكفرات والنذور المالية عن من وجب عليه ثم أعثر بها‪،‬‬
‫‪.‬فإن ذلك إحسان على من وجبت له و عليه‬
‫فصل في إ حسان الجار‬
‫وذلك باإلذن في موضع اإل جداع‪ ،‬وأن ال يرفع ملكه حجيث يرى من ( بدار) الجار‬
‫فصل في اإل حسان بإ عانة األأمة والوالة‬
‫إعانة الجلفاء على تصرفا تهم‪ ،‬والوالة على اعما لهم والقضاء والنواب على تنفيذ احكامهم إحسان‬
‫‪.‬ال بد منه وال محص عنه‬
‫فصل في اإل حسان بإ عانة األئمة والوالة‬
‫إعانة الجلفاء على تصر فاتهم‪ ،‬والوالة على أعمالهما‪ ،‬والقضاء والنواب على تنفيذ أحكامهم إحسان‬
‫‪.‬البد منه وال محيص عنه‬
‫فصل في اإلحسان إلى المريض‬
‫بالعيادة من غير إطالة‪ ،‬وبالسؤال عن هاله من غيلر مال لة‪ ،‬ومعالجته بالرقى الشرعية النافاة ‪،‬‬
‫ومداو ته با ألدويت الناجاة‪ ،‬وبالرفق به في جميع أحواله‪ ،‬وبالدعاء له بالشفاء إن رجيت حياته‪،‬‬
‫وبالتر غيب في التوبة والوصية الشر عية إن خيف مما ته‪ ،‬وبأنيحسنا لظنبربه ويلقن الشهادة عند‬
‫‪.‬موته‬

‫‪Dapat diterjemahkan sebagai berikut:‬‬

‫‪1. Ihsan secara umum‬‬


‫‪Yaitu, berlaku adil dan lainnya dalam urusan kecil dan besar serta banyak‬‬
‫‪dan sedikit. Seandainya kau cari dalil membunuh semut dan lebah kau‬‬
‫‪akan mendapatkannya dalam firman Allah, Maka barang siapa‬‬

‫‪10‬‬
‫‪Syajaratul ma’rif hal 333,347,375,379,405‬‬

‫‪19‬‬
mengerjakan keburukan meskipun sekecil biji sawi niscaya ia akan
mendapati (balasan) nya (al-Zalzalah: 8)
2. Ihsan dengan harta
Hal ini dalam ibadah yang hanya dapat terlaksana dengan harta seperti
membantu pelaksana haji dengan bekal perjalanan dan kendaraan,
membantu nafkah keluarga yang ditinggalkan sejak pergi sampai pulang
haji. Demikian juga mmbantu tentara perang dengan perisai, senjata,
kendaraan, dan seluruh alat-alat perang, menafkahi tentara dan
kelaurganya sejak pergi berperang hingga Kembali ke negerinya. Begitu
juga dnegan membantu ulama dengan kertas, tinta, dan alat pembelajaran
lainnya. Begitu juga membantu pelaksanaan zakat, kafarat, nazar harta dari
orang-orang yang wajib baginya, kemudia yang tidak mampu
menunaikannya. Dalam hal ini, ihsa bagi yang wajib melaksanakan dan
yang berhak menerimanya.
3. Ihsan kepada tetangga
Hal itu dengan meminta izin Ketika membangun di bagian yang biasa
dilalui tetanga (meskipun itu tanah miliknya sendiri), tidak meninggikan
bangunan sehingga menghalangi pemandangan tetangga sekitarnya
4. Ihsan dalam membantu para pemimpin
Membantu para pemimpin dalamkebijakan mereka, dan para gubernur
dalam kinerja mereka, serta para hakim dan wakil mereka dalam pelaksaan
hukum mereka merupakan kbijakan yang nyata.
5. Ihsan kepada orang sakit
Menjenguknya tanpa berlama-lama, menanyakan keadaanya tanpa
membuatnya bosan, mengobatinya, dengan ruqyah (yang berguna dan
sesuai syariat) dan obat mujarab, bersikpa lembut di segalam keadaannya,
mendoakan kesembuhan dan Panjang umur, memotivasinya untuk
bertobat, berwasiat sesuai syariat jika dikhawatirkan kematiannya, dan
berbaik sangka kepada Allah, serta menuntunnya baca syahadat saat
mengahadapi kematiannya.

20
BAB III

KESIMPULAN

Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu
dengan lainnya. Islam adaalah satu-satunya agama yang diakui Allah di sisi-
Nya, sedangkan Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah Islam.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun
Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan,
sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah dan barometer tingkat keimanan
dan ketaqwaan seorang hamba. Maka Islam tidak sah tanpa Iman, dan iman
pun tidak sempurna tanpa ihsan. Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman,
dan iman pun tidak akan terwujud tanpa adanya Islam.

21
DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawi. (2012). Al- Arbain An-Nawawiyyah. Jakarta: Dar Al Kutub Al


Islamiyah.

Abu Ammar Abu Fatiah Al-Adnani Mizanul Muslim

Central Bureau of the Qur’an Affairs (Lajnah Pentashinan Mushaf Al-Qur’an).


(2016). Morality and Spirituality in Islam. Jakarta: Lajnah Pentashinan Mushaf
Al-Qur’an.

Muhammad isa anshory (2010) Penjelasan Inti Ajaran Islam. Jawa tengah:
Markaz Al-Urwah Al-Wutsqa

Sayyid bin Ibrahim al-Huwaithi. (2020). Syarah Hadis Arba’in An-Nawawi.


(Salafuddin Abu Sayyid, Terjemahan). Jakarta Selatan: Turos Pustaka.

Syekh Izzuddin bin Abdussalam. (2020). Syajaratul Ma’arif. (Dedi Slamet Riyadi
dan Kaserun AS. Rahman, Terjemahan). Jakarta Selatan: PT Qaf Media Kreativa.

22

Anda mungkin juga menyukai