Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HADIST TARBAWI

“HADIST IMAN, ISLAM, DAN IHSAN”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadist Tarbawi

Dosen Pembimbing: H. Alamsyah Qolbi, MA

Di Susun Oleh:

Muhammad Alif Daffa 220150074

Siti Aisyah 220150103

Rida Ayu Agustin 220150117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTAQWA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Segala
puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Hadist Tarbawi.
Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus
bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti mata
kuliah Hadist Tarbawi.

Makalah ini berisi materi tentang “Hadist Iman, Islam, dan Ihsan”. diharapkan
makalah ini dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan
lainnya. Lebih besar lagi, makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para
mahasiswa/i sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah
wawasan yang telah ada, serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh
Dosen Pembimbing, Bapak H. Alamsyah Qolbi, MA.

Penulisan makalah ini dapat terselenggara berkat sumber – sumber referensi


yang sangat membantu Kami. untuk itu Kami mengucapkan terimakasih atas
bantuan materi – materinya yang sangat bermanfaat.

Kami mohon maaf jika makalah ini memiliki banyak kekurangan maka, dari
itu Kami mengharapkan agar para pembaca makalah ini dapat memberikan saran
serta kritiknya untuk perbaikan yang semestinya.

Bekasi, 12 Februari 2023

Penyusun

PAGE \* MERGEFORMAT ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------1

A. Latar Belakang-------------------------------------------------------------------1
B. Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------1
C. Tujuan Penulisan-----------------------------------------------------------------1
D. Manfaat penulisan--------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------2

A. Hadist Iman, Islam, dan Ihsan ------------------------------------------------ 2


B. Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan-------------------------------------------- 3

C. Hubungan Iman, Islam, dan Ihsan ------------------------------------------- 8

D. Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan ----------------------------------- 9


E. Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi Manusia ------------------------- 10
BAB III Penutup ----------------------------------------------------------------------- 11

A. Kesimpulan---------------------------------------------------------------------- 11

B. Saran ----------------------------------------------------------------------------- 11

DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------------- 12

PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali
dengan Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap
makanan, minuman, dan udara. Setiap manusia membutuhkan syari'at. Maka,
dia berada di antara dua gerakan,yaitu gerakan yang menarik kepada perkara
yang berguna dan gerakan yang menolak mara bahaya. Islam adalah penerang
yang menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya.
Agama Islam ada tiga tingkatan,yaitu Iman, Islam, dan ihsan. Dan setiap
tingkatannya mempunyai Rukun-rukun tertentu.

B. Rumusan Masalah
Didalam Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan?
2. Bagaimana Hubungan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
3. Apa Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
4. Apa Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi manusia?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai “Hadist Iman, Islam, dan
Ihsan” , sehingga penulis dan pembaca dapat memahami. juga melaksanakan
tugas mata kuliah Hadist Tarbawi. Serta memberikan penjelasan dan wawasan
kepada pembaca makalah ini mengenai hal – hal yang tercantum di rumusan
masalah.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini yaitu agar mahasiswa dan penyusun
lebih mengetahui serta memahami mengenai Hadist Iman, Islam, dan Ihsan.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadits Iman, Islam dan Ihsan


Rasulullah SAW Bersabda:

‫ َبْيَنَم ا َنْح ُن ُج ُلْو ٌس ِع ْنَد َرُسْو ِل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َذ اَت َيْو ٍم ِإْذ َطَلَع َع َلْيَنا َر ُجٌل‬: ‫َع ْن ُع َم َر َر ِض َي ُهللا َع ْن ُه َأْيضًا َقاَل‬
‫ َح َّتى َج َلَس ِإَلى الَّنِبِّي صلى هللا‬،‫ َو َال َيْع ِر ُف ُه ِم َّن ا َأَح ٌد‬،‫ َال ُيَر ى َع َلْي ِه َأَث ُر الَّس َفِر‬، ‫َش ِد ْيُد َبَياِض الِّثَياِب َش ِد ْيُد َسَو اِد الَّش ْع ِر‬
‫ َفَق اَل َر ُس ْو ُل ِهللا‬، ‫ َي ا ُمَحَّم د َأْخ ِب ْر ِني َع ِن ْاِإل ْس َالِم‬: ‫عليه وسلم َفَأْسَنَد ُر ْك َبَتْي ِه ِإَلى ُر ْك َبَتْيِه َوَو َضَع َك َّفْيِه َع َلى َفِخ َذ ْي ِه َو َق اَل‬
‫ ْاِإل ِس َالُم َأْن َتْش َهَد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُس ْو ُل ِهللا َو ُتِقْيَم الَّص َالَة َو ُت ْؤ ِتَي الَّز كَاَة َو َتُص ْو َم‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫ َفَأْخ ِبْر ِني َع ِن ْاِإل ْيَم اِن َقاَل‬: ‫ َقاَل‬،‫ َفَع ِج ْبَنا َلُه َيْس َأُلُه َو ُيَص ِّد ُقُه‬، ‫ َصَد ْقَت‬: ‫َر َم َضاَن َو َتُحَّج اْلَبْيَت ِإِن اْسَتَطْعَت ِإَلْي ِه َس ِبْيًال َقاَل‬
‫ َق اَل َف َأْخ ِبْر ِني َع ِن‬، ‫ َق اَل َص َد ْقَت‬.‫ َأْن ُتْؤ ِم َن ِباِهلل َو َم َالِئَك ِتِه َو ُكُتِبِه َو ُرُس ِلِه َو اْلَي ْو ِم اآلِخ ِر َو ُت ْؤ ِم َن ِباْلَق َد ِر َخْي ِرِه َو َش ِّر ِه‬:
‫ َم ا اْلَم ْس ُؤ ْو ُل َع ْنَه ا‬: ‫ َقاَل‬،‫ َفَأْخ ِبْر ِني َع ِن الَّساَع ِة‬: ‫ َقاَل‬. ‫ َأْن َتْعُبَد َهللا َك َأَّنَك َتَر اُه َفِإْن َلْم َتُك ْن َتَر اُه َفِإَّنُه َيَر اَك‬: ‫ َقاَل‬، ‫ْاِإل ْح َس اِن‬
‫ َق اَل َأْن َتِل َد ْاَألَم ُة َر َّبَتَه ا َو َأْن َت َر ى اْلُح َف اَة اْلُع َر اَة اْلَع اَل َة ِر َع اَء الَّش اِء‬،‫ َقاَل َف َأْخ ِبْر ِني َع ْن َأَم اَر اِتَه ا‬. ‫ِبَأْعَلَم ِم َن الَّساِئِل‬
‫ َق اَل َفِإَّن ُه‬. ‫ ُهللا َو َر ُس ْو ُلُه َأْعَلَم‬: ‫ َيا ُع َم َر َأَت ْد ِري َمِن الَّس اِئِل ؟ ُقْلُت‬: ‫ ُثَّم َقاَل‬،‫ ُثَّم اْنَطَلَق َفَلِبْثُت َم ِلًّيا‬، ‫َيَتَطاَو ُلْو َن ِفي اْلُبْنَياِن‬

]‫[رواه مسلم‬. ‫ِج ْبِرْيُل َأتَـاُك ْم ُيَع ِّلُم ُك ْم ِد ْيَنُك ْم‬

“ Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang
laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam,
tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun
diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi
lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku
tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “
Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah)
selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika
mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang
bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “,
kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak
melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan
aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya
tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang
tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya
dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan
penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya
“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau
(Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata:
“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril
yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.(Riwayat
Muslim).

B. Pengertian Iman, Islam, Dan Ihsan

1. Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il).-‫امن‬
‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬yang mengandung beberapa arti
yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang. Imam al-Ghazali mengartikannya
dengan ‫ التصديق‬yaitu “pembenaran”.

Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

‫االيمان فهو التصديق با لقلب‬

“ Iman ialah pembenaran dengan hati”.

Menurut Imam Ab Hanifah:

‫االيمان هو االقرار و التصديق‬


“ Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.

Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

PAGE \* MERGEFORMAT ii
‫القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل بااالركان‬
“ Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan
mengerjakan dengan anggota tubuh”.

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dgn:

‫قول و عمل و نية و ثمسك بالسنة‬


“Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada
Sunnah”.

Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah Membenarkan
segala sesuatu baik berupa perkataan, hati, maupun perbuatan.

Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada enam
rukun iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan
menjadi seorang hamba Allah yang ihsan nantinya.

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:


a. Beriman kepada Allah Swt
Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt, dan beriman
kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta agung sesuai yang ada
dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.
b. Beriman kepada Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah untuk
beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya, Allah telah
membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi kita dituntut untuk beriman dan
mempercayai adanya Malaikat Allah SWT.
c. Beriman kepada Kitab-kitab
Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-Nya
kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat
diturunkan kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan
kepada Nabi Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan
Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.
d. Beriman kepada para Rasul

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama adalah Nuh
dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu adalah manusia biasa,
tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan, mereka adalah hamba-hamba Allah
yang dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at
dengan syari’at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk
seluruh manusia , maka tidak ada nabi sesudahnya.
e. Beriman kepada Hari Akhirat
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah membangkitkan
manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang penuh kenikmatan atau
ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari akhir meliputi beriman
kepada semua yang akan terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab,
kemudian surga atau neraka.
f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah
Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua yang ada
dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu, dan
menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta
telah pula tertulis disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki dan
menciptakannya.

2. Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja
‫ اسالما‬- ‫ اسلم – يسلم‬Yang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera, tidak
cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung
arti : kedamaian,kepatuhan, dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk
kata salam sebagai istilah dengan pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat,
damai, patuh danberserah diri. Dari uraian kata-kata itu pengertian islam dapat
dirumuskan taat ataupatuh dan berserah diri kepada Allah.
Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :
a. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :
‫االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر‬
“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
b. Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya
seseorang akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya,
hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.
c. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah
SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada Hukum-Nya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu
ialahtunduk dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya
Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:
‫حدثنا عبيد هللا بن موسى قال اخبرنا حنظلة بن أبي سفيان عن عكرمة بن خالد عن ابن عمر رضي‬
‫ه إال‬ll‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ( بني اإلسالم على خمس شهادة أن ال إل‬:‫هللا عنهما قال‬
) ‫هللا وأن محمدا رسول هللا وإقام الصالة وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان‬
“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi
sufyan telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar
ra. Berkata : rasul saw. Bersabda : islam dibangun atas lima perkara :
persaksian sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya nabi
Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat, memberikan zakat, hajji dan
puasa ramadlan”.
Jadi, Rukun Islam itu ada Lima, yaitu:
a. Syahadat
b. Shalat
c. Zakat
d. Puasa
e. Haji
Di dalam syarh ushul tsalasah disebutkan:
‫ه‬ll‫ ال إل‬:‫ َفَأْفَض ُلَها َق ْو ُل‬:‫اإليماُن ِبْض ٌع َو َس ْبُعوَن أو ِبْض ٌع وِس ُّتوَن ُش ْع َبًة‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه مرفوعًا‬
‫ َو الَحَياُء ُش ْع َبٌة ِم َن اِإل يَم اِن‬،‫ َو َأْد َناَها ِإَم اَطُة اَألَذ ى َع ِن الَّطِر يِق‬،‫إال هللا‬
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', (Nabi bersabda), "Iman itu memiliki
tujuh puluhan lebih atau enam puluhan lebih cabang; cabang yang paling utama ialah
ucapan Lā ilāha illallāh (tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah), dan cabang yang
paling rendah ialah menyingkirkan duri dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang
dari iman."

PAGE \* MERGEFORMAT ii
[Definisi Iman
Menurut bahasa kata “iman” mempunyai arti pembenaran (at-tashdiq). Sedangkan
dalam pengertian syar’i, iman adalah keyakinan (i’tiqad dengan hati, pengucapan
dengan lisan serta mengamalkannya dengan anggota badan. Sedangkan cabangnya
berjumlah antara 73 hingga 79 cabang.
Ihsan
Dalam kitab ushul tsalasah : Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu:
‫ َفِإْن َلْم َتُك ْن َتَر اُه َفِإَّنُه َيَر اَك‬،‫َأْن َتْع ُبَد َهَّللا َك َأَّنَك َتَر اُه‬
1. “Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya.
Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
2. Disunnahkan menggunakan pakaian yang bagus, memperhatikan kebersihan
jika ingin bertemu ulama, orang yang terhormat atau penguasa.
3. Jika menghadiri majelis ilmu dianjurkan bertanya jika tidak ada seorangpun
yang bertanya walaupun sudah tau jawabannya, hal seperti ini sangat bermanfaat
bagi peserta lain yang belum mengetahui.
4. Ada hal yang sangat penting dalam hadits ini, jika kita tidak mengetahui suatu
perkara, maka katakan “Saya tidak mengetahui”, hal seperti ini bukanlah aib,
justru jika kita asal menjawab ditakutkan akan menimbulkan masalah karena
berasal dari ketidak tahuan kita.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َو اَل َتُقوُل وا ِلَما َتِص ُف َأْل ِس َنُتُك ُم اْل َك ِذَب ٰه َذ ا َح ٰل ٌل َو ٰه َذ ا َحَر اٌم ِّل َتْف َتُروا َع َلى ِهَّللا اْل َك ِذَب ۚ  ِإَّن اَّل ِذيَن َيْف َتُروَن َع َلى ِهَّللا‬
‫اْل َك ِذَب اَل ُيْف ِلُحوَن‬

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu
secara dusta Ini halal dan ini haram, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah
tidak akan beruntung.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 116)

5. Kemungkinan Malaikat bisa tampil menjadi seperti manusia.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
6. Salah satu tanda kiamat adalah banyak pembangkangan anak terhadap orang
tua, sehingga anak memperlakukan orang tuanya seperti budak.
7. Tidak dianjurkan meninggikan bangunan selama tidak dibutuhkan.
8. Di dalam hadits tersebut memahamkan kepada kita bahwa perkara ghaib hanya
Allah yang mengetahui.
9. Hadits tersebut juga mengajarkan bagaimana adab didalam majelis ilmu.

3. Pengertian Ihsan
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :
‫ احسن – يحسن – احسا نا‬artinya : ‫ ( فعل الحسن‬Perbuatan baik ).
Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:
a. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh
Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga
seluruh ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas karena Allah.
b. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang
hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan
sebagainya.

C. Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan

Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena
merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din). Iman,Islam dan Ihsan adalah satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan
yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui
pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan
dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.

Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara
ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan
erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling
mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan
antara iman, islam dan ihsan.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Di dalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki
keterkaitan, yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron ayat 19 yang
berbunyi :

QS Al-Maidah ayat 3 :

‫اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا‬

“ Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah
agama yang benar bagi kalian”.

QS Ali-Imron ayat 19 :

‫ِإَّن الّد يَن ِع نَد ِهَّللا اِإل سٰل ُم‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin
yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan.
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang
membuat seseorang ber-Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah
dengan menjalankan syareatnya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh
syariat Islam.

D. Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan


Di samping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan
diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih
menekankan pada segi keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk
berbuat dan beramal.Sedangkan Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk
tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang bisa diukur tipis atau tebal iman dan
islamnya.

Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan
Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan
pengertian iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman

PAGE \* MERGEFORMAT ii
yang enam. Dan bila hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya
adalah makna dan hukum keduanya.

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada
Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna iman.
Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah
merealisasikan iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan
adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak
setiap mukmin adalah muhsin. adalah mukmin.

E. Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia


Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak
sah tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-Ihsan).
Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin
tanpa Islam.

Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan
sebagai berikut:

‫ إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت حتى يبيض القلب كله‬: ‫قال علي‬
‫وإن النفاق ليبدو نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله‬

“ Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih,
apabila seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan tumbuh
dan bertambah sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat
seperti titik hitam, maka bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka
titik hitam itu akan tumbuh dan bertambah hingga hitamlah (warna) hati”.

Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh
Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat dan
dilandasi dengan Sunnah. Islam adalah inisial seseorang masuk ke dalam
lingkaran ajaran Ilahi. Sedangkan Ihsan adalah adalah cara bagaimana
seharusnya kita beribadah kepada Allah.

2. Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu
dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan
tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam.
Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya
pendekatan diri kepada Allah.

3. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah sikap
aktif untuk berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan perwujudan dari
iman dan islam yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu
sendiri.

4. Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam


pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh
Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits.

B. SARAN

Penulis menyadari akan kekurangan dalam makalah ini. Jadi,agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi mahasiswa atau pembaca,maka penulis harapkan kritik
yang membangun dari anda sekalian, untuk penulis lebih bisa baik dan sempurna
lagi dalam pembuatan makalah ini selanjutnya.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
DAFTAR PUSTAKA

https://pustakamediasyariah.blogspot.com/2015/04/makalah-hadis-iman-islam-
dan-ihsan.html?m=1
Syarh Hadits Arbain
Ushul tsalasah Syarh Syaikh shaleh utsaimin
Hadits Arbain Syarh Syaikh shaleh utsaimin

PAGE \* MERGEFORMAT ii

Anda mungkin juga menyukai