Anda di halaman 1dari 16

i

MAKALAH TAFSIR TARBAWI

TAFSIR AYAT AL- QUR’AN TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIDIKAN

(QS. Ali Imran/3:110, QS. Al - Isra/17:16-17, QS. Hud/11:100-101)

Dosen Pembimbing : Hj. Tuti Alawiyah, MA

Di Susun Oleh:

Muhammad Alif Daffa 220150074

Siti Aisyah 220150103

Rida Ayu Agustin 220150117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTAQWA
2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa dan Maha
Menguasai apa yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi, Karena hanya dengan usaha
penulis beserta kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada
masalah. Tak lupa shalawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw
sebagai penyampai wahyu dari Allah untuk umatnya yang sesat jauh dari ridha Allah, beserta
keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak. Maksud
pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui tentang “ Lingkungan
Pendidikan dan ayat-ayat tentang lingkungan pendidikan” dan Tujuan dari dibuatnya makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ” Tafsir Tarbawi”.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah mendorong dan
membimbing penulis atas terselesaikannya makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta menjadikan bahan pertimbangan bagi bapak
dosen untuk sedikit memberikan kebijakannya terhadap penulis. Tak lupa penulis ucapkan
terima kasih juga terhadap semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan dalam
memperbaiki penulisan makalah berikutnya.

Bekasi, 16 Maret 2023

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Penafsiran QS. Ali - Imran/3:110………………...……………………….....3
2.2 Penafsiran QS. Al–Isra/17:16-17 :
…………………………………………...5
2.3 Penafsiran Q.S Hud/12:100-
101……………………………………………..7
PENUTUP………………………………………………………………………………9
3.1 Kesimpulan.………………………………………………………………....9
3.2 Kritik dan Saran…………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………11
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan
sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi
dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal
(sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat
pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk
mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem
pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan
yang berada diluar lingkungan formal. Lingkungan itu bermacam-macam yang satu
dengan yang lain saling pengaruh-mempengaruhi berdasarkan fungsinya masing-
masing dan kelancaran proses dan hasil pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah
upaya yang memang secara sadar terencana yang dilakukan melalui proses untuk
mengembangkan potensi dasar secara jasmani dan rohani agar bisa menggapai segala
tujuan. Sebagaimana pendidikan umumnya, kita mengetahui bahwa pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, baik dalam
lingkungan keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga dan guru di
lingkungan sekolah. Pengaruh serta timbal balik pendidikan di sekolah, keluarga, dan
masyarakat sangatlah penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku
anak didik dalam kehidupan sosial masyarakat. Pemahaman peranan keluarga, sekolah
dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam upaya
membantu perkembangan peserta didik yang optimal. Utamanya pemahaman itu
mengenai keterkaitan dan saling pengaruh antar ketiganya dalam perkembangan
manusia. Sebab, pada hakikatnya peranan ketiga pusat pendidikan itu selalu secara
bersama-sama mempengaruhi manusia.
2

B. Rumusan Masalah
Didalam Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Penafsiran QS. Ali Imran/3:110?
2. Bagaimana Penafsiran QS. Al–Isra/17:16-17?
3. Bagaimana Penafsiran QS. Hud/11:100-101?

C. Tujuan Masalah

Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai:


1. Penafsiran yang terkandung dalam QS. Ali Imran/3:110.
2. Penafsiran yang terkandung dalam QS. Al–Isra/17:16-17.
3. Penafsiran yang terkandung dalam QS. Hud/11:100-101.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tafsir Surat Ali-Imran Ayat 110


1. Teks Ayat dan Terjemahan
‫ُكْنُتْم َخْيَر ُاَّمٍة ُاْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنْو َن ِباِهّٰللۗ َو َلْو ٰا َم َن َاْهُل اْلِكٰت ِب‬
١١٠ ‫َلَك اَن َخْيًرا َّلُهْم ۗ ِم ْنُهُم اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن َو َاْكَثُر ُهُم اْلٰف ِس ُقْو َن‬
: Artinya

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu
menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara
mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”

1. Ma’anil Mufrodat (Arti Kosa Kata)

Arti mufrodat

Dikeluarkan/ dilahirkan ‫ُاْخ ِر َج ْت‬

Kamu menyuruh ‫َتْأُم ُرْو َن‬

Dan kamu beriman ‫ُتْؤ ِم ُنْو َن‬

Lebih baik ‫َخْيَر‬

2. Ma’nal Ijmali ( Makna Secara Global )


a. Menurut Hasbi ash-Shiddieqy dalam bukunya Tafsir al-Qur‟anul Majid an-Nur.
4

Umat Islam merupakan sebaik-baik umat dalam masyarakat dunia, karena mereka
menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah
dengan iman yang benar . Sedangkan umat-umat yang lain telah bergelimang dalam
kejahatan, tidak lagi menyuruh yang ma’ruf, mencegah yang munkar dan beriman
yang benar. Tetapi sifat yang disebut Tuhan hanya untuk generasi pertama umat
Islam, yaitu Nabi Muhammad dan para sahabat saat al-Qur‟an diturunkan. Semula,
mereka merupakan orang-orang yang saling bermusuhan, lalu Allah melembutkan
hatiny, dan merekapun berpegang pada tali agama Allah. Umat Islam akan tetap
menjadi sebaik-baik umat selama masih memegang teguh tiga faktor, yaitu:
menyuruh yang ma’ruf, mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah
dengan iman yang benar.
3. Korelasi Ayat dengan Judul
Nilai-nilai pendidikan dalam QS. Ali Imran ayat 110 adalah:[6]
a. Amar Ma’ruf (humanisasi)
Misi humanisasi dapat disebut dengan insan kamil dalam tradisi khairu ummah.
Tradisi untuk menjadikan Islam sebagai ilmu dengan terus melakukan, mengkaji
diri, lingkungan dan makhluk-Nya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Sebaik-
baik umat yaitu beramar ma’ruf dengan menyeru kepada Islam dan aturan-aturan
dari petunjuk Rasulullah SAW.
b. Nahi Munkar (liberasi)
Nahi munkar yaitu melarang manusia kepada kekafiran, kemusyrikan, dan
perbuatan dosa lainnya. Nilai pendidikan dalam mencegah kemunkaran yaitu
penanaman pendidikan tauhid adalah bagian utama dan paling pertama harus
ditanamkan dalam diri agar menjadi manusia yang bertaqwa, menjauhi
kemunkaran, menumbuhkan amal saleh, dan al-akhlaq al-karimah.
c. Beriman kepada Allah (transendensi)
Umat Islam adalah sebaik-baik umat, selama mereka melaksanakan amar
ma’ruf dan nahi nunkar dan tetap beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah
telah menegaskan bahwa orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf dan nahi
munkar adalah sebaik-baik umat. Sehingga pendidikan dijadikan sebagai landasan
untuk membentuk manusia yang manusiawi dengan menambah dimensi keimanan
kepada Allah SWT. Beriman kepada Allah SWT serta apa yang diperintahkan
oleh-Nya untuk mereka imani, yaitu beriman kepada malaikat, kitab -kitab, rasul-
rasul, hari kebangkitan, dan kepada qadar (ketentuan Allah).
5

B. Tafsir Surat Al - Isra Ayat 16 – 17

‫ َو َك ْم‬١٦ ‫َو ِاَذ ٓا َاَر ْد َنٓا َاْن ُّنْهِلَك َقْر َيًة َاَم ْر َنا ُم ْتَر ِفْيَه ا َفَفَس ُقْو ا ِفْيَه ا َفَح َّق َع َلْيَه ا اْلَق ْو ُل َف َد َّم ْر ٰن َها َت ْد ِم ْيًرا‬
١٧ ‫َاْهَلْك َنا ِم َن اْلُقُرْو ِن ِم ْۢن َبْع ِد ُنْو ٍۗح َو َك ٰف ى ِبَر ِّبَك ِبُذ ُنْو ِب ِع َباِدٖه َخ ِبْيًر ۢا َبِص ْيًرا‬

: Artinya

Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Kami perintahkan orang-orang yang “.16
hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah). Lalu, mereka melakukan kedurhakaan di
negeri itu sehingga pantaslah berlaku padanya perkataan (azab Kami). Maka, Kami
”.hancurkan (negeri itu) sehancur-hancurnya

Banyak generasi setelah Nuh yang telah Kami binasakan. Cukuplah Tuhanmu sebagai .17
.Zat Yang Mahateliti lagi Maha Melihat dosa-dosa hamba-Nya

1. Ma’anil Mufrodat ( Arti kosakata )

Arti Mufrodat

Kami membinasakan ‫ُّنْهِلَك‬

Orang – orang yang hidup mewah ‫ُم ْتَرِفيَها‬

Maka kami menghancurkannya ‫َفَد َّم ْر َٰن َها‬

Kami telah binasakan


‫َأْهَلْك َنا‬
Dengan dosa - dosa
‫ِبُذ ُنوِب‬
6

2. Ma’nal Ijmali ( Makna Secara Global )

Tafsir Surah Al Isra Ayat 16 dan 17 ini membahas dua hal. Pertama tentang Allah
memperingatkan manusia agar tidak keluar dari ketaatan-Nya. Kedua, Ayat ini sebagai
penegasan terhadap ayat yang lalu, bahwa tiap kaum yang tetap membangkang setelah
datangnya rasul yang memberi peringatan kepada mereka, pasti akan mengalami nasib
buruk yang sama dengan umat-umat terdahulu.

a. Al Isra Ayat 16

Thabathaba’I dalam Tafsir Al-Misbah mengemukakan dua makna dari kata (‫امر‬
‫ )نا‬amarna (kami perintahkan). Pertama, perintah melakukan ketaatan kepada-Nya,
dan kedua perintah melakukan kefasikan, tetapi bila makna kedua ini yang dipilih
maka ia bersifat majazi. Thabathaba’I menguraikan pendapat para tafsir dan
bahasa, Az- Zamakhsyari, yang menyatakan bahwa majaz yang dimaksud
mengantar perintah Allah pada ayat ini harus dipahami dalam arti bahwa Allah
melimpahkan kepada mereka aneka nikmat yang mereka jadikan sebagai sarana
kedurhakaan sehingga seakan-akan dengan pelimpahan itu mereka diperintah,
padahal sebenarnya mereka dianugerahi nikmat untuk mereka syukuri dan jadikan
sarana ketaatan.

Maksud ayat ini, maka kami menyuruh mereka berbuat ketaatan, lalu mereka
melakukan keburukan sehingga mereka pun berhak mendapat siksa. Penafsiran
demikian diriwayatkan oleh Ibnu Juraij dari Ibnu Abbas. Bila pengantar negeri itu
berfoya-foya , maka ini mengantar mereka melupakan tugas-tugasnya serta
mengabaikan hak-hak orang kebanyakan, lagi membiarkan hidup miskin. Hal
tersebut mengundang kecemburuan sosial, sehingga merenggangkan hubungan
masyarakat dan mengakibatkan timbulnya perselisihan dan pertikaian yang
melemahkan sendi-sendi bangunan masyarakat, dan yang pada gilirannya
meruntuhkan sistem yang diterapkan oleh penguasa-penguasa tersebut. Ketika
itulah runtuh dan hancur masyarakat atau negeri tersebut. Ayat ini merupakan salah
satu hukum kemasyarakatan yang ditetapkan Al-Quran dan berlaku bagi
masyarakat apapun, serta dimana dan kapan pun, yakni apabila telah banyak orang-
7

orang mutraf, tanpa ada yang meluruskan kebejatan mereka, sehingga kebejatan
merajalela dalam suatu masyarakat, maka ajal masyarakat itu segera akan tiba.

b. Al Isra Ayat 17

Di jelaskan pula dalam Tafsir Al-Misbah setelah ayat yang lalu mengisyaratkan
tentang siksa yang dapat menimpa para pendurhaka, ayat ini menjelaskan salah
satu sunnatullah yang berlaku untuk jatuhnya siksa tersebut. Ayat ini
menyatakan: Dan jika kami berhak membinasakan suatu negeri yang durhaka,
sesuai dengan ketetapan dan kebijakan kami, maka kami perintahkan orang-orang
yang hidup mewah didalamnya, yakni di negeri itu, supaya menaati Allah dan
Rasul-Nya, tetapi mereka enggan lalu mereka melakukan kedurhakaan, yakni
penganiayaan dan perusakan di dalamnya, yakni di negeri itu, maka sudah
sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan, yakni ketentuan kami, maka kami
menghancurkannya, yakni penduduk negeri itu dan atau bersama negeri
itu, sehancur-hancurnya sehingga mereka tidak bangkit lagi sebagai satu orde atau
sistem kemasyarakatan. Dan, atas dasar itu berapa banyak generasi
sesudah kebinasaan kaum Nuh telah kami binasakan disebabkan oleh hal tersebut.
Memang, boleh jadi ada yang ditangguhkan pembasannya, tetapi itu bukan berarti
mereka tidak akan dituntut dan disiksa. Karena itu, serahkanlah segala urusan
kepada Allah. Dan cukuplah Tuhanmu pemelihara dan pelimpah aneka kebajikan
kepadamu yang Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-
Nya dan, dengan demikian, segala sesuatu akan dituntut pertanggung jawabannya
dan Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatan masing-masing.

3. Korelasi ayat dengan judul


8

Surat Al Isra ayat 16 - 17 merupakan ayat yang menjelaskan tentang kebinasaan suatu
penduduk yang melakukan kefasikan. Nilai Pendidikan yang terkandung dalam ayat ini
adalah sebagai berikut:

Lingkungan sangat berpengaruh dalam Pendidikan, bagaimana baik buruk nya


lingkungan tersebut akan berpengaruh terhadap orang – orang yang disekitarnya. Apabila
di suatu lingkungan tersebut atau penduduk – penduduknya melakukan keburukan, maka
berdampak untuk ke penduduk lainnya, contoh kepada kaum nabi luth yang dibinasakan
karena menyimpang dari perintah Allah maka dengan mudahnnya Allah membinasakan,
maka lingkungan baik sangatlah penting untuk Pendidikan yang baik. Lingkungan yang
baik adalah lingkungan yang berisi orang – orang yang beriman dan selalu beramar
ma’ruf nahi munkar. Lingkungan Pendidikan yang buruk adalah lingkungan yang berisi
orang -orang yang kafir, fasik, dan individualisme.

C. Tafsir Surat Hud Ayat 100 – 101

‫ َو َم ا َظَلْم ٰن ُهْم َو ٰل ِكْن َظَلُم ْٓو ا َاْنُفَس ُهْم َفَم ٓا َاْغ َنْت‬١٠٠ ‫ٰذ ِلَك ِم ْن َاْۢن َبۤا ِء اْلُقٰر ى َنُقُّص ٗه َع َلْيَك ِم ْنَها َقۤا ِٕىٌم َّوَح ِص ْيٌد‬
١٠١ ‫َع ْنُهْم ٰا ِلَهُتُهُم اَّلِتْي َيْدُع ْو َن ِم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا ِم ْن َش ْي ٍء َّلَّم ا َج ۤا َء َاْم ُر َر ِّبَۗك َو َم ا َز اُد ْو ُهْم َغْيَر َتْتِبْيٍب‬

Artinya :

100. “ Itu adalah sebagian berita tentang negeri-negeri (yang telah dibinasakan) yang
Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad). Di sebagian negeri-negeri itu masih
berdiri peninggalan-peninggalannya dan ada (pula) yang telah musnah.”

101. “ Kami tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri sendiri.
Maka, tidak bermanfaat sedikit pun bagi mereka sembahan yang mereka sembah
selain Allah saat siksaan Tuhanmu datang. (Sembahan) itu tak lain (justru) hanya
menambah kebinasaan bagi mereka.”

1. Ma’anil Mufrodat ( Arti kosakata )


9

Arti Mufrodat

Bermanfaat ‫َأْغ َنْت‬

Tuhan – tuhan mereka ‫َء اِلَهُتُهُم‬

Kebinasaan ‫َت ْت ِبيٍب‬

2. Ma’nal Ijmali

Pada ayat 100 Allah swt menerangkan bahwa perisitwa yang telah terjadi pada umat
terdahulu dan kejadian-kejadian penting baik di kota maupun di desa-desa sejak dari
kaum Nabi Nuh a.s. hingga kaum nabi-nabi sesudahnya, sengaja dicantumkan di
dalam Al-Qur’an, supaya Nabi Muhammad dapat membacakan kepada manusia dan
dapat pula dibaca oleh orang-orang sepeninggalnya untuk dapat dijadikan pelajaran
dan peringatan. Di antara negeri-negeri yang telah dibinasakan itu ada yang masih
nampak bekas-bekasnya ibarat tanaman yang masih tegak berdiri di muka bumi
seperti halnya negeri kaum Nabi Saleh a.s. Ada pula yang tidak mempunyai bekas
sama sekali laksana tanaman yang telah dituai yang tidak mempunyai bekas-bekas
sedikit pun seperti halnya negeri kaum Nabi Lut a.s. yang telah dijungkirbalikkan itu.

Pada ayat 101 Allah menerangkan bahwa dibinasakannya mereka itu bukanlah
tindakan aniaya dari Allah, tetapi mereka sendirilah yang menganiaya dirinya yang
menyebabkan Allah mengambil tindakan demikian. Mereka mempersekutukan Allah
dan mengadakan kerusakan di muka bumi secara terus-menerus, sehingga azab tidak
dapat ditunda-tunda. Andaikata mereka dibiarkan dalam keadaan yang demikian
berlarut-larut, niscaya mereka akan tetap saja, malah bertambah-tambah
10

penganiayaan, kejahatan, dan pengrusakannya di muka bumi, sebagaimana kata Nabi


Nuh a.s.

3. Korelasi Ayat dengan judul

Surah hud ayat 100 – 101 hampir sama dengan surah al isra yang membahas
tentang allah membinasakan suatu kaum, Nilai Pendidikan yang dapat diambil, jika
kisah nabi nuh Sebagian kaum nya memilih untuk menyembah berhala dan tidk
taat pada Allah, maka dihancurkannya kaum yang menentang, yang terselamatkan
hanya kaum yang menjadi pengikut nabi nuh, dapat disimpulkan bahwa dimanapun
lingkungan atau tempat yang ditinggali, maka pilihlah lingkungan yang terbaik,
lingkungan yang dapat menunjukkan kepada jalan yang benar.

D. PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN

1. Pengaruh positif, yaitu lingkungan yang memberikan dorongan atau memberikan


motivasi dan rangsangan kepada anak untuk menerima, memahami, meyakini serta
mengamalkan ajaran Islam.

2. Pengaruh negatif, yaitu lingkungan yang menghalangi atau kurang menunjang kepada
anak untuk menerima, memahami, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam.

3. Pengaruh netral, yaitu lingkungan yang memberikan dorongan untuk meyakini atau
mengamalkan agama, demikian pula tidak menghalangi anak-anak untuk meyakini dan
mengamalkan ajaran Islam.

BAB III
PENUTUP
11

A. Kesimpulan

Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa

1. Lingkungan pendidikan adalah merupakan salah satu komponen pendidikan yang


menarik perhatian para ahli untuk mengkajinya.

2. lingkungan pendidikan Islam merupakan suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat


ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik
Ada 3 lingkungan pendidikan yaitu:

1. Lingkungan keluarga

2. Lingkungan sekolah

3. Lingkungan masyarakat

Adapun menurut Al-quran tentang lingkungan pendidikan diantaranya terdapat didalam


surat :

1. Surat Al-Imran ayat 110

2. Surat Al-Israa’ ayat 16-17

3. QS. AL-Israa’ Ayat 17

4. Surat Huud ayat 100-101

Dan Lingkungan pendidikan mempunyai 3 pengaruh yang diantaranya adalah:

1. Pengaruh Positif

2. Pengaruh Negatif

3. Pengaruh Netra

Kritik dan Saran

Penulis menyadari akan kekurangan dalam makalah ini. Jadi, agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa atau pembaca, maka penulis harapkan kritik yang
12

membangun dari anda sekalian, untuk penulis lebih bisa baik dan sempurna lagi dalam
pembuatan makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. 2010. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Yusuf, Muhammad
Ahmad. 2010.
13

Ensiklopedia Tematis Al-Quran dan hadits, Cet 1. Jakarta: Widya cahya Macam-macam
Lingkungan Pendidikan.

Pdfhttps://nexuskomp.wordpress.com/pengertian-lingkungan-pendidikan/
http://www.pengertianahli.com/ayat-ayat-lingkungan-pendidikan..html
https://noerdiandana.wordpress.com/lingkungan-pendidikan/

https://cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com/2018/04/kelompok-9-dina-
dkk.pdf

http://suhandiromadoni.blogspot.com/2017/04/tafsir-ayat-tarbawi.html

Anda mungkin juga menyukai