Anda di halaman 1dari 15

SUBSTANSI DASAR-DASAR ISLAM

(‘Akidah, Syariah Dan Akhlak)


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Islam
Dosen Pengampu:
Dr.Drs.H. Muh. Said HM, M.Ag, MM

Disusun Oleh:

Ardella Parahesty Regita 12220524865


Abdul rahim wannur 12220515237

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU-RIAU
2023
A. PENDAHULUAN

Belakangan ini, banyak sekali fenomena-fenomena dan permasalahan yang terjadi

dalam praktek ibadah seorang muslim. Salah satu permasalahannya adalah praktek sholat yang

menjadi dasar ajaran islam. Dasar ajaran islam sendiri terdiri dari akidah, Syariah, dan akhlak

yang sering kali dilupakan keterkaitannya. Contohnya: seseorang melaksanakan shalat, yang

berarti ia melakukan syariat. Akan tetapi shalatnya itu dilakukan untuk mendapat pujian dari

orang lain, yang menjadikannya tidak melaksanakan akidahnya. Karena shalatnya tidak

dilakukan karena allah melainkan agar mendapat pujian, makai ia tidak mendapatkan manfaat

pada akhlaknya. Itulah yang menjadikan suatu perbuatan yang seharusnya mendapat ganjaran

pahala, tapi malah menjadi sesuatu yang sia-sia karena tidak dilakukan karna Allah semata.

Allah juga menjelaskan dalam al-qur’an yang berbunyi:

ِ ‫ني اوقُولُوا لِلن‬


‫ااس ُح ْسناا‬ ِ ِ‫ساك‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ا‬
‫اَل تا ْعبُ ُدو ان إ اَل الل ها اوِبل اْوال اديْ ِن إ ْح ا‬
‫س ااًن اوذي الْ ُق ْرا َٰب اوالْيا تا اام ٰى اوال اْم ا‬

Artinya: “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang

tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada

manusia,”1

Ayat di atas menjelaskan tentang Allah memerintahkan hambanya untuk senantiasa

menyembah kepadanya dan melarang menyembah selain kepadanya. Dan juga menjaga akhlak

dalam bermuamalah baik kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin

maupun orang orang yang lebih tua dari kita. Allah juga memerintahkan untuk senantiasa

berkata perkataan yang baik kepada sesama manusia.

1
QS Al-baqarah 83

2
Konsep Dasar Islam, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Ketiga konsep ini didasarkan pada

Hadis Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Hadis ini menceritakan

tentang dialog antara Malaikat Jibril dengan Nabi Muhammad SAW.

Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata :

Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih

dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada

seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya

disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi,

kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab”Islam adalah, engkau bersaksi

tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya

Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan

Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu

melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula

yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.

Nabi menjawab”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-

kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang

buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”

Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.

3
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab”Hendaklah engkau beribadah kepada

Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia

melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”

Nabi menjawab”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”

Dia pun bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”

Nabi menjawab”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau

melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala

kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya

kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”

Aku menjawab”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah

Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”2

Dari ketiga konsep tersebut mengandung ajaran dalam islam meliputi tiga aspek yaitu

‘akhlak, syariat, dan akidah. Akidah bertujuan untuk mengantarkan manusia. Syariah bertujuan

mengantarkan manusia sehingga beriman kepada allah, dan akhlak bertujuan mengantarkan

manusia sehingga berakhlak atau berkarakter mulia.3

2
HR Muslim, no.8
3
Belajar Aqidah Akhlak, Muhamamd Asroruddin Al Jumhuri, (deepublish,06 juli 2020) hal.2

4
B. PEMBAHASAN

1. ‘AKIDAH

1) Pengertian ‘Akidah

Secara Bahasa atau menurut etimologi Istilah "Aqidah" berasal dari kata bahasa Arab: al-

'aqdu (‫ )ال اْع ْق ُد‬yang berarti "ikatan”. Sedangkan menurut istilah (terminology) akidah dapat

didefinisikan sebagai berikut:

• Hal-hal yang wajib diketahui dan diyakini oleh hati (pikiran dan hati).

• Iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang

meyakininya.

Berdasarkan defenisi tersebut, Akidah dapat didefinisikan keimanan yang teguh dan pasti

kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban beribadah dan taat kepada Allah, beriman

kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik dan buruk,

serta segala permasalahan yang telah jelas dan shahih tentang landasan Agama (Ushuluddin),

perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari salafush

shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah

yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' salaf as-

shalih.4 ‘akidah merupakan pokok yang diatasnya berdiri syariat.

2) Ruang Lingkup ‘Akidah

Ruang lingkup ‘akidah terdiri dari 4 aspek yaitu:

4
Buhuuts fii 'Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah (hal. 11-12) oleh Dr. Nashir bin 'Abdul Karim al-'Aql, cet. II/
Daarul 'Ashimah/ th. 1419 H

5
1.Ilahiyat

Ilahiyat yaitu pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan urusan ketuhanan,

khususnya membahas Allah SWT.

2. Nubuwwat

Nubuwwat yaitu pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan utusan Allah (nabi dan

rasul Allah).

3. Ruhaniyat

Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan makhluk gaib.

Misalnya malaikat, setan, dan jin.

4. Sam'iyyat

Sam'iyyat yaitu pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia gaib.

Misalnya surga, neraka, kuburan, dan lain-lain.5

Jika diperhatikan, keempat aspek tersebut didasarkan oleh rukun iman serta ajaran

Islam. Maka, dasar-dasar yang dijadikan pedoman hidup umat Islam adalah Al-Qur'an dan Al

Hadis yang juga dijadikan sebagai dasar aqidah akhlak setiap Muslim.

Di samping sistematika di atas, pembahasan aqidah bisa juga mengikuti sistematika

arkanul iman (Rukun Iman), yaitu Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab Suci, Nabi dan

Rasul, Hari Akhir, serta Qada’ dan Qadar. Kedudukan aqidah dalam Pokok Ajaran Islam

Aqidah merupakan akar bagi setiap perbuatan manusia

5
Belajar Aqidah Akhlak, Muhamamd Asroruddin Al Jumhuri, (deepublish,06 juli 2020) hal.9

6
Islam bukanlah agama yang diturunkan untuk orang arab saja. Akidah dan syariat

islam diatur allah untuk bisa diterapkan bagi semua manusia, bukan hanya untuk satu bangsa

atau budaya tertentu saja. Contohnya: Ketika allah menurunkan ayat yang mengharamkan babi

dan riba, maka diharamkan adalah seluruh babi dan berbagai bentuk riba yang diharamkan

untuk semua manusia, bukan hanya untuk orang arab saja walaupun ayat tersebut diturunkan

di arab.

2. SYARIAH

1) Pengertian Syariah

kata Syariah dalam Bahasa arab memiliki arti jalan yang ditempuh atau garis yang

seharusnya dilalui. Secara terminology, Syariah bermakna pokok-pokok aturan hukum yang

digariskan oleh Allah SWT. Untuk dipatuhi dan dilalui oleh seorang muslim dalam menjalani

segala aktivitas hidupnya(ibadahnya) di dunia.

Syariah menurut Salam Madkur: tasyrik ialah lafal yang dikenal dari kata syariah yang

di antara maknanya dalam pandangan orang Arab ialah jalan yang lurus dan dipergunakan oleh

ahli fikih Islam untuk nama bagi hukum-hukum yang Allah tetapkan bagi hambanya dan

dituangkan dengan perantaraan Rasul-Nya, agar mereka mengerjakan dengan penuh keilmuan

baik hukum-hukum itu berkaitan dengan perbuatan ataupun dengan aqidah maupun dengan

akhlak budi pekerti dan dinamakan dengan. Makna ini dipetik kalimat tasyrik yang berarti

menciptakan undang-undang dan membuat kaidah-kaidah-Nya, maka tasyrik menurut

pengertian ini ialah membuat undang-undang baik undang-undang itu dating dari agama dan

7
dinamakan tasyrik samawi ataupun dari pebuatan manusia dan pikiran mereka dinamakan

tasyik wa‟i.6

Ketentuan ibadah bersifat komprehensif dan universal. Komprehensif maksudnya

mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia dengan Allah SWT. Yang didalamnya meliputi

ibadah mahdhah dan ibadah muamalah. Ibadah mahdah merupakan ibadah yang mengatur

hubungan antara manusia dengan manusia sedangkan ibadah muamalah merupakan ibadah

yang mengatur hubungan antara sesama manusia serta manusia dengan makhluk atau ciptaan

allah lainnya termasuk alam semesta.7

2) Kedudukan Syari’ah dalam Pokok Ajaran Islam

Syari‟ah islam secara mutlak dimaksudkan seluruh ajaran Islam baik yang mengenai

keimanan, amaliah ibadah, maupun mengenai akhlak. Firman Allah SWT:

ۤ
‫ٰك اع ٰلى اش ِريْ اع ٍة ِم ان ْاَلا ْم ِر فااتابِ ْع اها اواَل تاتابِ ْع ا ْه اواءا الا ِذيْ ان اَل يا ْعلا ُم ْو ان‬
‫ُثُا اج اع ْلن ا‬

Artinya: “Kemudian Kami jadikan engkau berada di atas suatu syari‟ah (peraturan)

dari urusan agama itu, maka ikutilah dia (syari‟ah), dan janganlah engkau mengikuti hawa

nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”8

Kedudukan syari‟ah dalam ajaran Islam adalah sebagai bukti aqidah. Setiap detik

kehidupan manusia diisi dengan perbuatan-perbuatan. Perbuatan-perbuatan itu dilandasi akar

6
Muhammad salam Madkur, al-Madkhal li al-Fiqh al-Islami, h. 44
7
Akuntansi Syariah di Indonesia, sri nurhayati dan wasillah, salemba empat(Jakarta selatan,2023), ed.5, jilid.1,
hal.11
8
QS. AlJatsiyah: 18

8
keyakinan hati akan tunduk dan patuh secara sukarela terhadap kehendak Allah (aqidah). Buah

dari perbuatan itu dinamai akhlak.

Islam bukanlah agama sejarah, makai slam tidak tunduk oleh perubahan zaman.

Dalam bidang Syariah misalnya, hukum-hukum islam juga bersifat final. Contohnya, babi

telah diharamkan sejak abad ke-7 dan tetap haram sampai kiamat. Oleh sebab itulah, dalam

masalah ekonomi Syariah, misalnya, kaum muslim tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan

yang ditetapkan oleh rasulullah. Bukan hanya secara prinsip, tetapi juga tentang seluk beluk

tata perekonomian Syariah. Hal yang berubah dalam perekonomian bukanlah prinsip dan tata

aturannya, tetapi yang berubah adalah sarana dan prasarana transaksinya. Dengan demikian,

dapat disampaikan bahwa cakupan aturan Syariah dalam kehidupan begitu luas, termasuk di

dalamnya mengenai hukum ekonomi.

3) Ruang Lingkup Syariah

Ruang lingkup syariah antara lain berikut:

1. Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT

(ritual), yang terdiri dari:

a. Rukun Islam: mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan haji.

b. Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rukun Islam.

-Badani (bersifat fisik): bersuci meliputi wudlu, mandi, tayamum, pengaturan

menghilangkan najis, peraturan air, istinja, adzan, qomat, I‟tikaf, do‟a, sholawat,

umroh, tasbih, istighfar, khitan, pengurusan mayit, dan lain-lain.

9
-Mali (bersifat harta): qurban, aqiqah, alhadyu, sidqah, wakaf, fidyah, hibbah, dan lain-

lain.

2. Muamalah,

yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang lainnya dalam hal

tukar-menukar harta (jual beli), diantaranya: dagang, pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja

sama dagang, simpanan, penemuan, pengupahan, rampasan perang, utang-piutang, pungutan,

warisan, wasiat, nafkah, titipan, jizah, pesanan, dan lain-lain.

3. Munakahat,

yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam

hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya), diantaranya : perkawinan,

perceraian, pengaturan nafkah, penyusunan, memelihara anak, pergaulan suami istri, mas

kawin, berkabung dari suami yang wafat, meminang, khulu‟, li‟am dzilar, ilam walimah,

wasiyat, dan lain-lain.

4. Jinayat,

yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya: qishsash, diyat, kifarat,

pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan, kesaksian dan

lainlain.

5. Siyasat,

yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), diantaranya:

ukhuwa (persaudaraan) musyawarah (persamaan), „adalah (keadilan), ta‟awun (tolong

10
menolong), tasamu (toleransi), takafulul ijtimah (tanggung jawab sosial), zi‟amah

(kepemimpinan) pemerintahan dan lain-lain.

6. Akhlak,

yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya: syukur, sabar, tawadlu, (rendah

hati), pemaaf, tawakal, istiqomah (konsekwen), syaja‟ah (berani), birrul walidain (berbuat baik

pada ayah ibu), dan lain-lain.

3. AKHLAK

1) Pengertian Akhlak

Akhlak sering juga disebut sebagai ihsan (dari kata arab ‘hasan’, yang berarti baik).

Definisi ihsan menurut nabi Muhammad saw. “ihsan adalah engkau beribadat kepada tuhanmu

seolah-olah engkau melihatnya, kalaupun engkau tidak melihatnya, maka ia melihatmu.”

(HR.Muslim).

Akhlak dalam islam mengatur hubungan manusia denga nallah, rasul, sesame manusia

dan alam, serta dirinya sendiri. Tuntutan untuk akhlak kepada allah dan rasul sebagaimana

dijelaskan dalam al-qur’an:

ِ ‫ون ُُيبِب ُكم ٱ اّلل وي غْ ِفر لا ُكم ذُنُوب ُكم ۗ وٱ اّلل غا ُف‬ ِ
‫يم‬ ٌ ُ ‫قُ ْل إِن ُكنتُ ْم ُُتبُّو ان ٱ اّللا فاٱتابِعُ ِ ْ ْ ُ ُ ا ا ْ ْ ا ْ ا‬
ٌ ‫ور ارح‬

ِ ٰ ُّ ‫ول فاِإن تا ولاو۟ا فاِإ ان ٱ اّلل اَل ُُِي‬ ۟ ِ


‫ب ٱلْ اكف ِر ا‬
‫ين‬ ‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫اطيعُوا ٱ اّللا اوٱل ار ُس ا‬
‫قُ ْل أ‬

Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya

Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang(31)

11
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang kafir"(32)9

4. KETERKAITAN ANTARA ‘AKIDAH. SYARIAH DAN AKHLAK

‘Akidah (iman), Syariah, dan akhlak (ihsan) saling terkait satu sama lain dan tidak

dapat dipisahkan. Karena, ketiganya diperlukan untuk membentuk kepribadianyang utuh pada

diri seorang muslim.

Bila diibaratkan sebuah bangunan, akidah merupakan pondasi untuk menegakkan

bangunan tersebut. Tanpa adanya pondasi, bangunan tidak akan berdiri tegak. Iman

membutuhkan pengalaman berupa ketaatan dalam menjalankan ketentuan-ketentuan allah

yakni Syariah yang digambarkan dengan tiang-tiang penyangga. Menjadi sempurnalah ia bila

diiringi dengan akhlak dan perilaku yang mulia.10

Di sisi lain, bangunan keagamaan ini tidak dapat tegak tanpa tiang-tiang penyangga,

yakni Syariah. Artinya, iman itu menuntut pengalaman sehingga akan membuahkan akhlak

yang baik pula. Hal ini diungkapkan secara tegas dalam firman allah:

ِ ۗ ‫ت ال ا‬
ٌْ ِ‫ش ْي ٰط ِن اناهٗ لا ُك ْم اع ُدو ُّمب‬
‫ني‬ ِ ‫السل ِْم اك ۤافاةا اواَل تا تابِعوا ُخطُ ٰو‬
ِ ‫ٰاٰيايُّها الا ِذين ٰامنُوا ا ْد ُخلُوا ِِف‬
ُْ ْ ‫ا ْا ا‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan,

dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.11

9
QS ali-imran 31-32
10
Akuntansi Syariah di Indonesia, sri nurhayati dan wasillah, salemba empat(Jakarta selatan,2023), ed.5, jilid.1,
hal.11
11
QS al-baqarah.208

12
Karakter akhlak dalam islam memiliki hubungan yang erat dengan akidah dan

Syariah, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Meskipun

demikian, ketiganya dapat dibedakan satu sama lain. Akidah sebagai sistem keyakinan

bermuatan elemen-elemen dasar iman, yaitu menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan

agama. Syariah sebagai sistem hukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama.

Sementara itu, akhlak sebagai sistem nilai etika yang menggambarkan arah dan tujuan yang

hendak dicapai oleh agama.12

12
Pendidikan karakter islam, marzuki, amzah(Jakarta, februari 2015) ed.1, cet.1, hal.14

13
B. KESIMPULAN

Empat nilai utama yang berkaitan dengan akhlak dan ekonomi yang berlandaskan

islam yaitu, ekonomi yang sesuai dengan tuntutan Allah dan untuk mencari ridho Allah, tidak

boleh meninggalkan akhlak, manusia harus bekerja keras dan berkreasiberkreasi, dan adanya

keseimbangan antara individu dan masyarakat.

Akhlak ekonomi islam yang di gunakan untuk mencegah hal-hal yang di larang dalam

islamislam. Di dalam islam melakukan kegiatan ekonomi kita harus tau aturan-aturannya mana

yang di perbolehkan.

Dalam berbisnis sendiri terdapat etika yang harus diterapkan oleh pelaku bisnis itu

yaitu: kejujuran, sikap otonomi, keadilan, dan saling percaya.

Beberapa bentuk akhlak yang baik kepada sesama yaitu:

• husnudzon (berprasangka baik)

• tawadhu' (rendah hati)

• tasamuh (toleransi)

• ta'awun (tolong-menolong)

Seorang manusia harus berbuat baik kepada orang lain agar manusia yang lain dapat

memberikan timbal balik yang baik juga. Agar timbal balik yang kita terima itu baik tentunya,

kita harus mempunyai dan menjaga akhlak mulia kepada sesama manusia.

Kaitan antara aqidah, syariat, dan akhlak ialah bagaikan sebuah pohon, terdapat akar, batang,

dan daun.Yang saling menyatu bila satu hilang rusak, maka akan terjadi kehancuran untuk

pohon tersebut.

14
Aqidah merupakan pilar utama untuk menumbuhkan syariat dan akhlakakhlak. Tanpa

aqidah, syariat dan akhlak yang baik akan menjadi percuma atupun sebaliknya.Rasulullah

pernah menjelaskan tentang pengertian ketiganya ketika zibril datang kepadanya sebagai

seorang manusia.

Rasulullah sangat menekankan hubungan ketiganya tidak boleh lepas satu sama lain.

Rasulullah menegaskan barang siapa yang meninggalkan syariat dan akhlak akan kehilangan

keimanannya, atupun sebaliknya. Dan rasulullah menegaskan untuk memelihara ketiganya

dalam tubuh seoarang mukmin dan muslim.

15

Anda mungkin juga menyukai