Anda di halaman 1dari 42

AKIDAH ISLAM

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong


royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya ten tang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati kebenaran akidah Islam sebagai dasar berfikir bersikap
dan bertindak
2.1 Mengamalkan perilaku jujur dan istiqamah sebagai implementasi dari menyakini
akidah Islam
3.1 Memahami dasar, tujuan, bukti/dalil akidah Islam dan manfaat mempelajarinya

4.1 Mengomunikasikan dasar, tujuan, bukti akidah Islam dalam bentuk peta konsep
atau media lainnya
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Peserta didik mampu :

4.1.1 Menghayati kebenaran akidah Islam sebagai dasar berfikir bersikap


2.1.1 Mengamalkan perilaku jujur dan istiqamah sebagai implementasi dari
menyakini akidah Islam
3.1.1 Menjelaskan pengertian Akidah Islam
3.1.2 Menunjukkan dalil tentang Akidah Islam
3.1.3 Menjelaskan Dasar Akidah Islam
3.1.4 Menyebutkan tujuan Akidah Islam
4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena kebenaran akidah Islam

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Sumber: https://images.app.goo.gl/5nzKmyZTQy4tGMnJ9
Sebagai generasi Islam yang shalih dan shalihah, perlu bagi kita untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita melalui pemahaman dan pengalaman terhadap materi akidah Islam. Hal ini bertujuan untuk
memperkuat dan memperkokoh keimanan di dalam diri. Sehingga amal perbuatan kita sehari hari
belandaskan keimanan dan ketakwaan yang dengannya akan terjaga kualitas generasi Islam yang beradab.

“Orang yang beriman selalu menyembunyikan apa yang ada padanya. Jika lisannya terlanjur
mengucapkan sesuatu yang kurang baik, maka ia segera memperbaiki ungkapan yang
diucapkan itu. Berusahalah menutupi apa yang telah lahir, dan mohon kemaafan.”
(Syekh Abdul Qodir Jaelani)

Video Pembelajaran

Setelah kalian menyimak kisah Masyitoh dan kalian perhatikan


serta renungkan kisahnya, tentunya akan banyak hal yang menjadi
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
pertanyaaan di benak kalian bukan?
Nah, sekarang coba tuliskan, kemudian ungkapkan pertanyaan-pertanyaan kalian tersebut!
Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dsb.
No Kata Tanya Pertanyaan

1. Apa

2. Mengapa

3. Bagaimana

4. Dimana

5. Kapan

Untuk membuka wawasan kalian tentang Akidah Islam, ayo baca materi berikut!

A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM

Akidah berasal dari bahasa Arab aqada-ya’qudu-aqidatan yang artinya mengikat atau mengadakan
perjanjian. Para ulama mendefinisikan akidah sebagai sesuatu yang terikat dari hati nurani.

Dalam Al Quran kata aqidah sering disebutkan, antara lain di dalam surat Al Maidah ayat 1:

‫ۚ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َأْو ُفوا ِباْلُع ُقوِد‬
Artinya: Wahai orang orang yang beriman penuhilah aqad aqad itu.

Adapun menurut istilah, akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang oleh
orang yang mempercayainya. Sehingga, pengertian akidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang
harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim dengan bersandar pada dalil-dalil naqli dan aqli. 1 Maka,
Akidah Islam bisa diartikan sebagai pokok pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh
setiap orang yang beragama Islam.

Ketika seseorang beragama Islam, maka pondasi awal untuk membangun sebuah keyakinannya
adalah mempercayai atau meyakini bahwa tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah SWT, Sang
Pemilik Alam dan Yang Maha Segala galanya. Termasuk dalam melaksanakan kewajibannya dalam
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Dan menjalankan segala kegiatan

1
https://smamuh5yk.sch.id/pengertian-akidah-islam-dasar-dasar-dan-tujuannya/ Diakses pada 20 September 2023
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
dalam kehidupan sehari hari baik yang berhubungan dengan ibadah maupun muamalah sesuai dengan
apa yang telah diaturNya.

Oleh karenya, misi utama bagi tiap Rasul dalam menjalankan tugasnya adalah menyampaikan
kepada umat manusia tentang akidah atau keyakinan terhadap Tuhan Yang Satu yakni Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An Nahl ayat 36:

‫َو َلَقْد َبَع ْثَنا ِفي ُك ِّل ُأَّمٍة َر ُس واًل َأِن اْع ُبُد وا َهَّللا َو اْج َتِنُبوا الَّطاُغ وَت ۖ َفِم ْنُهْم َم ْن َهَدى ُهَّللا َو ِم ْنُهْم َم ْن َح َّقْت َع َلْيِه‬
‫الَّض اَل َلُةۚ َفِس يُروا ِفي اَأْلْر ِض َفاْنُظُروا َك ْيَف َك اَن َعاِقَبُة اْلُم َك ِّذ ِبيَن‬

Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah
Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula
yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang yang mendustakan (rasul-rasul).

B. DASAR DASAR AKIDAH ISLAM

Dasar hukum akidah Islam yaitu Al Quran dan As Sunnah. Oleh karena itu, akidah Islam bersifat
taufqifi yang artinya tidak dapat ditetapkan kecuali berdasarkan Al Quran dan As Sunnah sebagai dalil
syar’i.

Selain itu, tidak seorangpun mengetahui tentang Allah. Tentang segala yang wajib bagi-Nya dan
yang harus disucikan dari-Nya melainkan Allah sendiri. Dan tidak seorangpun setelah Allah yang
mengetahui tentang Allah selain Rasulullah SAW. Selain itu, kedua sumber aqidah Islam ini hanya
terbatas Al Quran dan As Sunnah sesuai dengan sabda Nabi SAW:

‫ ِكَتاَب ِهللا َو ُس َّنَة َر ُسْو ِلِه‬: ‫َتَر ْك ُت ِفْيُك ْم َأْمَر ْيِن َلْن َتِض ُّلْو ا َم ا َتَم َّس ْك ُتْم ِبِهَم ا‬
Artinya: “Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang
kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah RasulNya”. (HR. Malik, Baihaqi)

Oleh karena itu apapun yang terkandung dalam Al Quran dan As Sunnah adalah mutlak harus kita
kerjakan dan apa apa yang tidak ditunjukkan oleh keduanya adalah harus ditinggalkan. Dan hidupnya
akan terjamin baik di dunia maupun nanti di akhirat kelak.

a. Al Quran

Al-Qur’an adalah firman Allah Swt. yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. dengan
perantara Malaikat Jibril. Melalui Al Qur’an inilah Allah Swt. menuangkan firman-firmanNya
berkenaan dengan konsep akidah yang benar, harus diyakini dan dijalani secara mutlak serta tidak
boleh ditawar oleh semua umat Islam. Di dalam Al Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berisi
tentang tauhid, diantaranya adalah Surat Al Ikhlas (112) ayat 1-4:

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


٤ ‫ َو َلْم َيُك ْن َّلٗه ُكُفًو ا َاَح ٌد‬٣ ‫ َلْم َيِلْد َو َلْم ُيْو َلْۙد‬٢ ‫ ُهّٰللَا الَّص َم ُۚد‬١ ‫﴾ ُقْل ُهَو ُهّٰللا َاَح ٌۚد‬

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa.(1) Allah tempat meminta
segala sesuatu.(2) Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,(3) serta tidak ada sesuatu pun yang
setara dengan-Nya."(4)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lain di dalam Al Quran yang menerangkan tentang akidah
jika kita tertarik untuk mengkajinya lebih dalam lagi.

b. Al Hadis

Hadis ialah segala ucapan, perbuatan, dan takrir (sikap diam) Nabi Muhammad Saw. Islam telah
menegaskan bahwa hadis menjadi hukum Islam kedua (setelah Al-Qur’an), baik sumber hukum
dalam akidah maupun dalam semua persoalan hidup. Hadis dijadikan dasar hukum kedua setelah Al-
Qur’an, karena :

1. Semua yang disandarkan kepada Nabi Saw. adalah wahyu dari Allah, bukan sekedar
memperturutkan nafsu saja
2. Allah Swt. telah memberi petunjuk kepada manusia, agar mengikuti kebenaran yang disampaikan
Rasulullah Saw.
3. Banyak hadits yang menjelaskan maksud beberapa ayat Al-Qur’an yang masih bersifat global,
termasuk masalah akidah Islam.
Adapun hadis yang menjelaskan tentang akidah adalah sebagai berikut:
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada
kami [bapakku], dan [Waki'] dari [al-A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah], Waki' berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, sedangkan Ibnu Numair berkata, "Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal dalam keadaan
menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka." Dan aku berkata, "Saya dan orang
yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun (niscaya) masuk surga."
( HR. Muslim)

Jika kita cermati hadis di atas, maka kita akan temui bahwa isinya tidak ada yang menyalahi
isi dari al-Qur’an dalam hal ini berkaitan dengan akidah yang secara umum disebut dengan
keimanan. Hal ini semakin memperkuat keyakinan kita bahwa hadis adalah sumber hukum kedua
setelah al-Qur’an yang harus dipedomani oleh umat Islam baik dalam hal akidah ataupun yang
lainnya. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain.

C. TUJUAN MEMPELAJARI AKIDAH ISLAM


Akidah Islam sangat penting sekali dipelajari bagi setiap muslim khususnya generasi muda Islam,
karena dengan mempelajarinya akan membuat keimanan dan ketaqwaan kita semakin bertambah.

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Dengan demikian tujuan mempelajari akidah Islam sebagai berikut:

1. Untuk memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang telah ada sejak manusia lahir

Dengan mengetahui dasar ketuhanan manusia yang telah memberikan kesaksian sejak lahir
bahwa Allah Swt. sebagai tuhannya, maka perlunya kita meningkatkan keimanan melalui amal
kebaikan agar senantiasa mendapatkan ridha Allah Swt. serta diberikan keselamatan di dunia dan
akhirat.

2. Untuk menghindarkan diri dari kemusyrikan


Di antara tujuan seseorang mempelajari aqidah yang benar adalah agar tidak terjadi
penyimpangan dan tersesat dari jalan yang telah Allah tentukan. Untuk mencegah manusia dari
kesyirikan perlu adanya tuntunan yang jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Kemungkinan manusia terperosok ke dalam kesyirikan selalu terbuka, baik syirik jaly
(terang-terangan) berupa perbuatan, maupun syirik khafy (tersembunyi) di dalam hati. Dengan
mempelajari akidah Islam, manusia akan terpelihara dari perbuatan syirik.

3. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan


Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-
pendapat atau faham-faham yang semata-mata didasarkan pada akal manusia, kadang-kadang
menyesatkan manusia itu sendiri oleh karena itu akal fikiran perlu dibimbing oleh akidah Islam
agar manusia terhindar dari kehidupan yang sesat.

4. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.


Secara fitrah manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia
cenderung mengakui adanya Tuhan. Dengan naluri berketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari Tuhannya. Kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan
keliru mengenal Tuhan. Dengan akidah Islam, naluri atau kecenderungan manusia akan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar.

5. Menghindarkan diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan


Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-
pendapat atau faham-faham yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang
menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh akidah Islam
agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

D. PENGERTIAN IMAN, ISLAM, DAN IHSAN


1. IMAN

Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il). – ‫ يؤمن‬-‫امن‬
‫ ايمانا‬yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang. Imam al-

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Ghazali mengartikannya dengan ‫ التصديق‬yaitu “pembenaran”. Sedangkan menurut istilah iman itu
adalah: “Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan dilaksanakan
dengan anggota badan (perbuatan).”

Jika seseorang sudah mengimani seluruh ajaran Islam, maka orang tersebut sudah dapat dikatakan
mukmin (orang yang beriman). Iman terdiri atas tiga tingkatan:

1. Tingkatan mengenal, artinya seseorang baru mengenal sesuatu yang diimani.

2. Tingkat kesadaran, artinya iman seseorang sudah lebih tinggi karena sesuatu yang diimani disadari
oleh alasan tertentu.

3. Tingkat haqqul yakin, artinya iman yang tertinggi, seseorang mengimani sesuatu tidak hanya
mengetahui dengan alasan tertentu tapi diikuti dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah Swt.

2. ISLAM

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja ‫اسلم – يسلم – اسالما‬
Yang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera, tidak cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm,
mengandung arti : kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk
kata salam sebagai istilah dengan pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah
diri. Dari uraian kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada
Allah.
Ajaran Islam harus diyakini kebenarannya. Allah menjamin kebenaran tersebut sebagaimana
firman-Nya dalam surat Ali Imran (3) ayat 19 berikut :
‫ِاَّن الِّدْيَن ِع ْنَد ِهّٰللا اِاْل ْس اَل ُۗم‬
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam…”
3. IHSAN
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :

‫ احسن – يحسن – احسا نا‬artinya : ‫ ( فعل الحسن‬Perbuatan baik ).

Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:

1. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam segala
ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba
benar-benar ikhlas karena Allah.

2. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba merasa selalu
diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Semua perbuatan itu dilakukan semata mata karena Allah, seolah-olah orang yang melakukan
perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah. Orang yang telah menerapkan hal ini disebut
dengan muhsin. Dengan kata lain, dalam beribadah kita harus benar-benar ikhlas, khusyuk dan
tunduk hanya kepada Allah. Ihsan ada empat macam, yaitu:

1. Ihsan terhadap Allah

2. Ihsan terhadap diri sendiri

3. Ihsan terhadap sesama manusia

4. Ihsan terhadap makhluk lain (alam lingkungan)

E. HUBUNGAN IMAN, ISLAM, DAN IHSAN


Hubungan iman, Islam, dan ihsan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Artinya, jika
seseorang mengaku berakidah Islam /sebagai muslim, maka harus ada tiga unsur pokok ini didalam
dirinya yaitu iman, Islam, dan ihsan. Ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat. Iman
menekankan pada akidah dan keyakinan(amal batin). Ilmu yang membahasnya adalah ilmu tauhid, yaitu
hal-hal yang diyakini oleh seorang yang mukallaf (orang yang telah dewasa yang wajib menjalankan
hukum-hukum agama) yang terdiri dari ketuhanan, kenabian dan hal-hal yang sam’iyyat (masalah yang
ghaib).

Islam lebih menekankan amal lahir, tindakan yang nyata sebagai bukti keimanannya. Ihsan adalah
perwujudan dari iman dan Islam seseorang, sekaligus sebagai cermin kadar iman dan Islam seseorang.
Rukun ihsan berisi tentang pelaksanaan ibadah dengan khusuk, rendah hati, ikhlas, menghadirkan hati,
menghadirkan keagungan Allah Swt. merasa dilihat Allah Swt. baik ketika diam maupun bergerak.
Seseorang yang kadar keimanannya tinggi akan melakukan rukun Islam yang lima dengan penuh
keikhlasan dan kekhusukan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mendapat petunjuk dalam menjalankan akidah
Islam secara utuh dan tanpa keraguan.

Kegiatan
a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib!
b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!
No. Masalah Hasil Diskusi

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


1. Apa tanggapan kalian ketika menghadapi
orang yang tidak menganggap adanya Tuhan
atau yang biasa disebut sebagai Atheis?

2. Apa yang seharusnya dilakukan ketika


kita memghadapi banyak orang di
sekitar kita yang jauh dari keimanan
3. Apa saja contoh-contoh perilaku orang yang
mengamalkan akidah Islam dalam kehidupan
sehari-hari?

c. Pajang hasil diskusimu/pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!

UJI KOMPETENSI

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


SIFAT-SIFAT
ALLAH

KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya ten tang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


1.2. Menerima kebenaran sifat- sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Swt

2.2. Menjalankan sikap percaya diri sebagai implementasi beriman kepada sifat-sifat
wajib, mustahil, dan sifat jaiz Allah Swt.
3.2. Menganalisis sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Swt. beserta bukti/dalil naqli
dan aqlinya
4.2. Mengomunikasikan sifat- sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Swt. beserta artinya

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.2.1 Menerima kebenaran sifat- sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Swt
2.2.1 Menjalankan sikap percaya diri sebagai implementasi beriman kepada sifat-
sifat wajib, mustahil, dan sifat jaiz
3.2.1 Menjelaskan pengertian sifat wajib Allah yang nafsiyah salbiyah, ma’ani dan
maknawiyah
3.2.2 Menyebutkan sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan
maknawiyah
3.2.3 Mengidentifikasi sifat wajib Allah yang nafsiyah salbiyah, ma’ani dan
maknawiyah
3.2.4 Menjelaskan pengertian sifat mustahil bagi Allah yang nafsiyah salbiyah,
ma’ani dan maknawiyah

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Sumber: https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2022/08/23/2964931103.jpg

Apa pendapat kalian semua terkait gambar diatas? Bukan kah sangat indah? Indahnya pemandangan diatas tidak
lepas dari sang Maha Pencipta alam semesta yaitu Allah SWT. Artinya Allah SWt memiliki sifat wajib, mustahil dan
jaiz yang membedakan-Nya dengan makhluk-Nya. Kita tentu mempercayai atas keindahan yang hanya bisa diciptakan
oleh Allah SWT dengan kesempurnaan sifat-sifatNya. Agar hidup kita selalu berada dalam lindungan-Nya, maka
sebagai orang yang beriman maka memohon dan memintalah hanya kepada Allah SWT.

“Selagi didalam hatimu masih ada sebesar semut yang selain Allah, maka kamu tidak melihat
dekatnya Allah disisimu dan tidak pula bangkit kejinakan dan ketenangan pada-Nya.”
(Syekh Abdul Qodir Jaelani)

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


A. PENGERTIAN SIFAT WAJIB DAN MUSTAHIL BAGI ALLAH SWT
Sifat wajib Allah SWT adalah sifat-sifat Allah yang sesuai
dengan keagungan-Nya sebagai pencipta alam semesta dan
seisinya. Allah adalah khaliq (pencipta), dzat yang memiliki
sifat-sifat tidak sama dengan makhluk ciptaan-Nya. Dengan
demikian Dzat Allah tidak bisa dibayangkan bentuk, rupa dan
ciri-cirinya. Manusia dan apapun yang ada tidak sama de ngan
dzat Allah, begitu juga dengan sifatnya yang tidak bisa sama dan
cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBA
tidak bisa disamakan dengan makhluk. QjRxqFwoTCOiShoH5wYEDFQAAA
AAdAAAAABAE

‫ َفِإَّنكم لن َتْقُد روا‬، ‫َتَفَّك ُرْو ا ِفي َخ ْلِق هللا َو اَل َتَتَفَّك ُرْو ا في هللا‬
)‫َقْد َر ه (الحديث‬

Artinya: Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan berfikir tentang


Dzat-Nya,

Adapun yang dimaksud sifat mustahil bagi Allah adalah sifat yang tidak mungkin dan tidak layak
disandarkan kepada Allah sebagai pencipta alam semesta. Sifat mustahil ini adalah kebalikan dari
sifat wajib Allah SWT. Sifat wajib dan mustahil bagi Allah masing-masing ada 20 yaitu:
1. Sifat wajib = wujud artinya ada.
isinya adalah bukti adanya Allah
Sifat mustahilnya = 'adam artinya tidak ada Swt. Tidak hanya menciptakan
saja, Allah Sw juga mengurus
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt makhluk-Nya.

Q.S. Ali Imran :62 :

‫ِإَّن َهَذ ا َلُهَو اْلَقَص ُص الَح َّق َو َم ا ِم ْن إله إال هللا وإن هللا لهو العزيز الحكيم‬
Artinya: "Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan sungguh,
Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Ali Imran [3] 62)
2. Sifat wajib = qidam artinya terdahulu.
Sifat mustahil = hudus artinya baru atau permulaan
Sesuai (QS. al-Hadid [57]: 3)

‫االول واالخر والظاهُر َو اْلَباِط ُن َو ُهَو ِبُك ِّل َش ْي ٍء َع ِليم‬


Artinya: "Dialah Yang Awal Yang Akhir. Yang Zahir, dan Yang Batin, dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu."

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


3. Sifat wajib = baqa' artinya kekal
Sifat mustahil = fana yang artinya rusak
Sesuai QS. ar-Rahman:55

ِ‫َو اِإْل ْك َر ام‬ ‫ويبقى وجه ربك ذو الجلِل‬


Artinya: “Dan tetap kekal zat. Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan"

4. Sifat walib = mukhalafatu lihawadisi artinya berbeda


dengan semua mahluk.
Sifat mustahil = mumatsalatu lil hawadisi artinya
menyerupai makhluk. Sesuai dengan QS. asy-Syura: 11

‫لْيَس َك ِم ْثِلِه َش ْي ٌء َو ُهَو الَّس ِم يُع اْلَبِص يُر‬


Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar,
Maha Melihat."

APA BUKTI KEKEKALAN


DAN KEKUASAAN ALLAH Tugas Individu
?
1. Tuliskan 3 contoh bukti
kekuasaan dan kekelan
Allah.
2. Cermati dan jelaskan
dengan bahasa kalian
sendiri
3. Catat hasil pada lembar
kerja

5. Sifat wajib = qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri dan tidak


membutuhkan bantuan orang atau pihak lain.
Sifat mustahil = ihtiyaju lighainhi yang artinya membutuhkan sesuatu
selain dia.
Firman Allah Q.S Al-Ankabut: 6 :

‫َو َم ْن َج اَهَد َفِاَّنَم ا ُيَج اِهُد ِلَنْفِس ٖه ۗ ِاَّن َهّٰللا َلَغ ِنٌّي َع ِن اْلٰع َلِم ْيَن‬

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Artinya: "Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri.
Sungguh, Allan Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."

6. Sifat wajib = wahdaniyah artinya esa atau tunggal.


Sifat mustahil = ta'addud yang artinya berbilang
Berikut firman Allah dalam Q.S Al- Anbiya : 22.

‫َو َك اَن ِفيِهَم ا الَه ِإاَّل ُهللا َلَفَس َد َتا َفَس ِّبْح َن ِهَّللا َر ِّب اْلَع ْر ِش َع َّم ا َيِص ُفْو َن‬
Artinya:
"Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentu
keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki Arsy, dari apa yang mereka sifatkan."

7. Sifat wajib = qudrat artinya kuasa.


Sifat mustahil = 'ajzun yang artinya lemah atau
tidak berdaya
Berikut firman Allah Swt Q.S Al- Baqarah : 20.
‫ِاَّن َهّٰللا َع ٰل ى ُك ِّل َش ۡى ٍء َقِد ۡي ٌر‬

Artinya: “Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Apa yang akan terjadi ya


jika Allah terbilang?

Pasti alam semesta akan


hancur

8. Sifat wajib = iradat artinya berkehendak,


Sifat mustahilnya = karahah yang artinya terpaksa
Allah SWT berfirman dalam Q.S An-Nahl : 40

‫ِاَّنَم ا َقۡو ُلـَنا ِلَش ۡى ٍء ِاَذ ۤا َاَر ۡد ٰن ُه َاۡن َّنُقۡو َل َلٗه ُكۡن َفَيُك ۡو ُن‬
Artinya: "Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya. Kami
hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu”

9. Sifat wajib = 'ilmun artinya mengetahui

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Sifat mustahil = jahlun yang artinya bodoh
Sebagai sang pencipta Allah SWT mengetahui semua ciplaan-Nya. Semakin dalam manusia
menggali ilmu Allah SWT., sedalam itu pula keterbatasan yang dimilikinya. QS.al-Isra' : 85

‫َو َيْسَتُلْو َنَك َع ِن الُّر ْو ِح ُقِل الُّر ْو ُح ِم ْن َأْم ِر َر ني َو َم ا أوتيتم من الِع ْلِم ِإاَّل َقِلياًل‬.

Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, Katakanlah, "Ruh itu
termasuk urusanTuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."

10. Sifat wajib = hayat artinya hidup.


Sifat mustahil = mautun yang artinya mati.
QS. al-Furqan: 58

‫َو َتَو َّك ْل َع َلى الَح ِي اَّلِذ ي اَل َيُم وُت َو َس ِّبْح ِبَح ْمِدِه َو َك َفى ِبِه ِبُذ ُنوِب ِع َباِدِه‬

Artinya: "Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan
memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya."

11. Sifat wajib = sama' artinya mendengar.


Sifat mustahil = shummun yang artinya tuli.
Allah Maha Mendengar segala macam bunyi dan suara makhluk-Nya, baik yang keras maupun
yang pelan.. Allah selalu mendengar ucapan manusia, bahkan bisikan di dalam hati. Q. S Al-
Hujurat :1.

‫ِإَّن َهللا َسِم يٌع َع ِليم‬

Artinya: “Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

12. Sifat wajib = bashar artinya melihat.


Sifat mustahil = 'umyun yang artinya buta
Firman Allah QS. al-Hujurat : 18.

‫ِإَّن َهللا َيْع َلُم َغْيَب الَّس َم وِت َو اَأْلْر ِض َو هللا َبِص يٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن بيه‬

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Artinya:
"Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan."

13. Sifat wajib = kalam artinya berbicara atau berfirman


Sifat mustahil = bukmun yang artinya bisu.
Perhatikan firman Allah Swt. berikut!
‫َو ُرُس اًل َقْد َقَص ْص ٰن ُهْم َع َلْيَك ِم ْن َقْبُل َو ُرُس اًل َّلْم َنْقُصْص ُهْم َع َلْيَك ۗ َو َك َّلَم ُهّٰللا ُم ْو ٰس ى َتْك ِلْيًم ۚا‬ .

Artinya : “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan
ada beberapa rasul (la-in) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah
berfirman langsung”

14. Sifat wajib = qadiran artinya Maha kuasa


Sifat mustahil = ‘ajizan artinya yang lemah
Allah berfirman dalam Q.S Al- An’am : 37.

‫ ُقْل ِإَّن َهللا َقاِد ُر َع َلى َأْن ُيَنِزَل آَيٍة َو َلِكَّن َأْك َثَر ُهْم اَل َيْع َلُم ْو َن‬.....

Artinya: Katakanlah, "Sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi


kebanyakan mereka tidak mengetahui."

15. Sifat wajib = muridan artinya Maha Berkehendak


Sifat mustahil = mukrahan artinya yang terpaksa
Berikut firman Allah Q.S An-Nisa’ :26

‫ُيريُد ُهللا ِلُيَبِّيَن َلُك ْم َو َيْهِد يُك ْم ُس َنن اَّلِذ يَن ِم ن َقْبِلُك ْم َو َيتوَب َع َلْيُك ْم َو هللا َع ِليٌم َح ِكيٌم‬

Artinya: "Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukkan jalan-jalan


(kehidupan) orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang saleh) dan Dia menerima
tobatmu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."

16. Sifat wajib = 'aliman artinya Maha Mengetahui


Sifat mustahil = jahilan artinya yang bodoh
Perhatikan firman Allah Q. S Al-Anam : 59.

‫وِع نَد ُه َم َفاِتُح اْلَغْيِب ال َيْع َلُمَها ِإاَّل ُهو ويعلم ما في البر َو اْلَبْح ِر َو َم ا َتْسقط ِم ن َو َر َقٍة ِإاَّل‬
‫َيْع َلُمَها َو اَل َح َّبٍة ِفي ُظلمِت اَألْر ِض َو ال رطب وال يابس إال في كتب مبين‬
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
Artinya : "Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain
Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur
yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula
sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."

17. Sifat wajib = hayyan artinya Maha Hidup


Sifat mustahil = mayyitan artinya mati. Sesungguhnya
zat Allah Swt. akan terus hidup dan tidak akan pernah
mati. Allah berfirman dalam Q.S Al-Imran: 2
‫َاُهّٰلل ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو اْلَح ُّي اْلَقُّيْو ُۗم‬
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus
(makhluk-Nya).
18. Sifat wajib = sami'an artinya Maha Mendengar
Sifat mustahil = ashamma yang tuli
Firman Allah Q.S An-Nisa’ : 134

‫َم ْن َك اَن ُيِريُد َتَو اَب الُّد ْنَيا َفِع نَد ِهللا َتَو اُب الُّد ْنَيا َو اآلِخ َر ِة َو َك اَن ُهللا َسِم يًعا َبِص يًرا‬

Artinya: "Barangsiapa menghendaki pahala di dunia maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada
pahala dunia dan akhirat Dan Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."

19. Sifat wajib = bashiran artinya Maha Melihat


Sifat mustahilnya = a'ma artinya yang buta.
Firman Allah Q.S Al – Isra’ : 17

‫َو َك ْم َاْهَلْك َنا ِم َن اْلُقُرْو ِن ِم ْۢن َبْع ِد ُنْو ٍۗح َو َك ٰف ى ِبَر ِّبَك ِبُذ ُنْو ِب ِع َباِدٖه َخ ِبْيًر ۢا َبِص ْيًرا‬
Artinya: “Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah
Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.”

20. Sifat wajib = mutakalliman artinya Maha Berbicara


Sifat mustahil = abkam artinya yang bisu
Allah berfirman dalam Q.S At-Taubah; 6.
‫َو ِاْن َاَح ٌد ِّم َن اْلُم ْش ِر ِكْيَن اْس َتَج اَر َك َفَاِج ْر ُه َح ّٰت ى َيْس َم َع َك ٰل َم ِهّٰللا ُثَّم َاْبِلْغ ُه َم ْأَم َنٗه ۗ ٰذ ِلَك ِبَاَّنُهْم َقْو ٌم اَّل‬
‫ࣖ َيْع َلُم ْو َن‬.
Artinya: “jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman
baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.”

TUGAS KELOMPOK

1. Buatlah kelompok beranggota 4 orang


2. Pilihlah 4 sifat wajib Allah!
3. Identifikasi dan jelaskan maknanya!
4. Catat dalam lembar jawaban!
5. Presentasikan didepan kelas!

B. PEMBAGIAN SIFAT WAJIB BAGI ALLAH


Sifat-sifat wajib dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

Sifat Nafsiyah

Sifat Salbiyah

Sifat Ma'ani

Sifat Ma'nawiyah

1. Sifat nafsiyah adalah sifat untuk menegaskan adanya Allah Swt. Di mana Allah
Swt. menjadi tidak ada tanpa adanya sifat tersebut.
2. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak
layak bagi Allah Swt..
3. Sifat Ma’ani, yaitu sifat yang pasti ada pada Dzat Allah Swt. Sifat-sifat ma’ani ini
adalah sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk. Bedanya, jika yang memiliki sifat
ini Allah, maka sifat ini tidak tebatas, sedangkan jika yang memiliki sifat ini
makhluk, maka sifat ini terbatas. Contohnya : Allah Maha hidup artinya selamanya dan tidak
akan mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup, tapi suatu saat akan mati.
4. Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang selalu tetap ada pada dzat Allah dan tidak
mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian.
NO Jenis Sifat Penjelasan Sifat
1. Nafsiyah Sifat yang berhubunngan dengan Dzat Allah SWT. Wujud

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


2. Salbiyah Sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni a. Qidam
sifat-sifat yang tidak sesuai, tidak layak dengan b. Baqa’
kesempurnaan Dzat-Nya. c. Mukholafatu
lilhawaaditsi
d. Qiyamuhu bi
nafsihi
3. Ma’ani Sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah SWT. a. Qudrat
b. Iradat
c. Ilmu
d. Hayat
e. Sama’
f. Basar
g. Kalam

4. Ma’nawiyah Penguat dari sifat-sifat ma’ni Allah SWT. Sifat ini tidak a. Qadiran
dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani b. Muridan
tentu ada sifat ma’nawiyah. c. ‘Aliman
d. Hayyan
e. Sami’an
f. Basiran
g. Mutakalliman

C. SIFAT JAIZ ALLAH


Jaiz menurut bahasa berarti boleh. Sifat jaiz
Allah Swt. artinya sifat kebebasan atau wewenang
Allah SWT. Sifat jaiz Allah adalah sifat yang boleh
ada dan boleh tidak ada pada Allah Swt.. Sifat jaiz
Allah Swt. hanya ada satu yaitu fi’lu kulli mumkinin
au tarkuhu artinya memperbuat sesuatu yang
mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya.

Maksudnya, Allah Swt. itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak
sesuai dengan kehendak-Nya. Menunjukkan bahwa Allah bebas berbuat sesuatu atau tidak

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Kebebasan mutlak yang dimiliki Allah Swt.
ada dua, yaitu sebagai berikut

1. Kebebasan untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu


Allah memiliki kekuasaan untuk menciptakan segala jenis makhluk dengan sifat-
sifat yang berbeda satu sama lain. Allah Swt memilih dan menciptakan sesuatu
sesuai kahandak-Nya dan tidak ada pihak lain yang dapat memengaruh Nya. QS. Al-
Qasas : 68.

‫َو َر ُّبَك َيْخ ُلُق َم ا َيَش ۤا ُء َو َيْخ َتاُرۗ َم ا َك اَن َلُهُم اْلِخَيَر ُةۗ ُسْبٰح َن ِهّٰللا َو َتٰع ٰل ى َع َّم ا ُيْش ِر ُك ْو َن‬
Artinya: “Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka
(manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan.”

2. Kebebasan Allah Swt. Mengatur Semua Makhluk Ciptaan-Nya Allah swt. memiliki
kebebasan mengatur semua makhluk sesuai yang Dia kehendaki. Dia tidak akan terpengaruh
sedikit pun atas perbuatan makhluk-Nya. Perhatikan firman Allah swt berikut!

‫ُقِل اللهم ٰم ِلَك اْلُم ْلِك ُتْؤ ِتى اْلُم ْلَك َم ْن َتَش ۤا ُء َو َتْنِز ُع اْلُم ْلَك ِمَّم ْن َتَش ۤا ُۖء َو ُتِع ُّز َم ْن َتَش ۤا ُء َو ُتِذ ُّل َم ْن‬
‫َتَش ۤا ُء ۗ ِبَيِد َك اْلَخْيُرۗ ِاَّنَك َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan
kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari
siapa pun yang Engkau kehendaki Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan
Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

D. CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN TERHADAP SIFAT-SIFAT ALLAH


(WAJIB, MUSTAHIL, JAIZ)
1. Percaya dan yakin akan adanya Allah serta
menjauhkan diri dari paham-paham yang anti tuhan
UJI KOMPETENSI
(meniadakan Tuhan)
2. Mempercayai bahwa Allah Maha Pencipta alam dan
segala isinnya adalah maha azali yaitu sudah ada
sebelum adanya sesuatu apapun selain diri Dia sendiri.
3. Meyakini bahwa segala sesuatu yang bernama
makhluk pasti binasa, rusak, mati dan musnah kecuali
Dzat Allah yang kekal, tidak mengalami perubahan.

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


4. Percaya bahwa Allah sebagai maha pencipta pasti
berbeda dengan semua, makhluk yang diciptakanNya.
5. Senantiasa hidup bergantung pada kekuasaan dan
kehendak Allah swt. Tidak berbuat kemusyrikan
(menyekutukan Allah dengan Tuhan yang lain

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


TAUBAT, TAAT, ISTIQAMAH DAN
IKHLAS

KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya ten tang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghayati perbuatan taubat, taat istiqamah, dan ikhlas
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
2.3 Mengamalkan perilaku taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menganalisis konsep, dalil dan dampak positif taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas
4.3 Mengomunikasikan contoh kisah yang berkaitan dengan taubat, taat, istiqamah,
dan ikhlas dalam kehidupan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.1.3 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2.1.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.3.1. Menjelaskan pengertian sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
3.3.2. Menunjukkan contoh sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
3.3.3. Menyebutkan dampak positif sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
4.1.2 Mencari kisah-kisah yang berkaitan dengan dampak positif dari perilaku ikhlas,
taat, istiqamah, dan tobat dalam fenomena kehidupan

Video Pembelajaran
A. Taubat
1. Pengertian Taubat
Taubat secara bahasa berarti Kembali, sedangkan
secara istilah berarti kembali kepada jalan yang benar,
dengan niat keinginan yang kuat di dalam hati untuk
tidak kembali mengulangi dosa yang pernah dilakukan
sebelum-sebelumnya. Yaitu orang-orang yang melangar
perintah Allah dan kemudian kembali menjalankan perintah
allah dengan menjauhi larangan-laranganya.
2. Hukum bertaubat
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
Hukum untuk bertaubat ialah wajib bagi orang yang melakukan suatu kesalahan, yaitu
perbuatan dosa karena telah melanggar peintah Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S.
an-Nur/24:31

‫َو ُتوُبٓو ۟ا ِإَلى ٱِهَّلل َج ِم يًعا َأُّيَه ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح وَن‬...
Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, Wahai orang-orang yang beriman, agar kamu
beruntung.(Q.S. an-Nur:31)

Supaya taubat kita dapat diterima oleh Allah SWT, kita harus melakukan taubat dengan
taubatan nasuha, dengan penyesalan dalam diri, mengucapkan istigfar, dan tidak mengulangi
kesalahan yang pernah diperbuat. Perintah Allah dalam Q.S. at-Tahrim/66:8

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ُتوُبٓو ۟ا ِإَلى ٱِهَّلل َتْو َبًة َّنُص وًح ا‬
Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-
murninya.(Q.S. at-Tahrim:8)
3. Ciri-ciri taubat
Ciri-ciri dan bentuk-bentuk taubat, orang yang bertaubat adalah sebagai berikkut :
a. Senantiasa menjaga hati, lisan dan badanya agar tidak melakukan kemaksiatan.
b. Menjauhi orang-orang yang selalu berbuat maksiat
c. Merasa takut untuk melakukan dosa sehingga ia akan menyiapkan diri akan kematian
Bertaubat hendaknya dilakukan dengan ikhlas tanpa adanya paksaan dari orang lain, namun
semata-mata hanya mengharapkan ridho dari Allah. Adapun contoh taubat misalkan, Suatu
hati Sena bersama teman-temannya sengaja memfitnah Zara. Karena fitnah tersebut, akhirnya
Sena dijauhi oleh teman-temanya, yang sudah terpengaruh oleh fitnah tersebut. Zara merasa
sedih dan akhirnya menangis. Saat itu Sena melihat Zara yang sedang menanggis, kemudian
ia merasa kasian kepadanya karena telah memfitnahnya sebab rasa iri karena Zara
mempunyai banyak teman. Ia akhirnya meminta maaf kepada Zara dan beristigfar meminta
ampunan kepada Allah, Sena menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi.
4. Hikmah taubat
Allah Swt selalu membuka pintu taubat bagi hamba-hambanya yang melakukan dosa. Oleh
karena itu orang yang bertaubat harus mempunyai penyesalan dan bertekad untuk tidak
mengulangi kesalahan tersebut dimasa yang akan datang. Brrtaubat yang merupakan sebuah
kewajiban bagi setiap umat muslim , memiliki hikmah dan manfaat yang besar bagi manusia.
Diantara hikmah yang dapat diambil antara lain:
a. Mendapatkan cinta Allah Swt.
b. Dilancarkan rezekinya.
c. Diampuni segala dosa-dosanya.
d. Dijauhkan dari segala mara bahaya.
5. Membiasakan diri untuk bertaubat
Apabila terdapat seseorang yang mengatakan bahwa dirinya telah bertaubat, namun ia masih
melakukan kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan sebelumnya maka tobatnya
dianggap belum benar. Karena ia tidak mencerminkan rasa penyesalan atas dosa-dosanya.
Perilaku yang dapat digunakan sebagai pembiasaan diri untuk selalu bertaubat diantaranya:
a. Tidak memandang secara remeh dan menyepelekan perbuatan-perbuatan dosa, baik
dosa kecil maupun dosa besar.
b. Merasa tidak senang apabila terdapat seseorang yang melakukan perbuatan dosa.
c. Bergaul dengan orang-orang yang shaleh.
d. Menutupi dosa atau aibnya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji
sesuai dengan kemempuannya.
e. Berhati-hati dalam bergaul dengan siapapun dan dalam memilih teman.
B. Taat
Taat merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang yang beriman, apabila seseorang
menyatakan dirinya beragama islam, maka ia diwajibkan mentaati ajaran-ajaran agama. Jika seorang
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
muslim hanya mengaku bahwa dia adalah seorang muslim namun tidak taat terhadap ajaran agama
islam, maka keislamanya tidak berarti sama sekali. Sebagaimana pengertiaan taat sebagai berikut
1. Pengertiaan Taat
Kata taat berasal dari bahsa Arab yang berarti tunduk, patuh. Sedangkan secara istilah taat
berarti tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah, rasul, maupun ulul amri atau
pemimpin. Taat dalah hal ini diartikan sebagai sikap tunduk, patuh, dan setia terhadap Allah
dan rasulnya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi semua larangannya.2
2. Perintah untuk taat kepada Allah dan Rasulallah
Taat merupakan suatu hal yang wajib bagi setiap umat Islam. Dengan demikian setiap orang
mukmin hendaknya taat dan patuh kepada Allah dan rasulnya. Sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. an-Nisa;59

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُن ْٓو ا َاِط ْيُع وا َهّٰللا َو َاِطْيُع وا الَّرُس ْو َل َو ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُك ْۚم َف ِاْن َتَن اَز ْعُتْم ِفْي َش ْي ٍء َف ُر ُّد ْو ُه ِا َلى ِهّٰللا َو الَّرُس ْو ِل ِاْن ُك ْنُتْم‬
‫ْأِو ْياًل‬ ‫ُن َت‬ ‫ٌر َّو َاْح َس‬ ‫َك َخ ْي‬ ‫ِۗر ٰذ ِل‬ ‫ْو ِم اٰاْل ِخ‬ ‫ْو َن ِباِهّٰلل َو اْلَي‬ ‫ُتْؤ ِم ُن‬

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad)
serta ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang
sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu beriman
kepada Allah dan Hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus
akibatnya (di dunia dan di akhirat). (Q.S. an-Nisa;59)
3. Contoh ketaatan kepada allah
Keataatan seorang hamba dapat terwujud dalam bentuk takwa. Ketaatan seseorang akan
terlaksana apabila memiliki keimanan. Contoh sikap taat, Denia akan mengikuti lomba voli
bersama teman-temanya didesanya, diantara teman-temanya Denia satu-satunya perempuan
yang berhijab. Saat itu Denia dibujuk teman-temannya untuk melepas hijabnya dengan
alasan agar tidak menghambat pergerakan. Dalam hal ini Denia tetap mempertahankan
pendirianya dengan tetap memakai hijab, dan menolak ajakan temannya tersebut. Dalam hal
tersebut berarti Denia telah mentaati perintah Allah dengan melaksanakan perintahnya dan
menjauhi laranganya.
4. Dampak positif sikap taat
Allah tidak memberikan perintah keburukan terhadap umatnya, perintah dari Allah
merupakan yang terbaik bagi umatnya. Orang yang taat kepada Allah akan merasakan
dampak positif sebagai berikut:
a. Mempunyai kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan kewajibanya kepada
Allah dan rasulnya.
b. Mendapat ridha Allah.
c. Mendapatkan kemenangan(keuntungan) yang besar.
5. Membiasakan diri terhadap sikap taat
Sikap taat terhadap Allah dan rasulnya harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat menjadi watak dari seorang muslim. Cara yang dapat dilakukan agar
senantiasa taat dan patuh terhadap perintah Allah adalah
a. Segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat apabila telah tiba waktunya.
b. Belajar untuk bersikap disiplin dalam berbagai hal, misalnya belajar dan mengerjakan
tugas sekolah.
c. Menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, meski sedang
sendirian atau tidak ada yang melihat.
C. Istiqamah
1. Pengertian Istiqamah
Istiqamah dalam bahasa beararti tegak, lurus. Sedangkan secara istilah adalah setiap orang
yang beragama Islam hendaknya menegakkan, mengamalkan, dan membela agama Islam.
Yaitu dalam jalan yang Haq dan tidak sedikitpun condong dalam hal yang bathil tanpa
mengenal situasi dan kondisi.
2
Dewi Prasari Suryawati, Akidah dan Akhlak 1 (Solo: PT. Tiga serangkai pustaka mandiri, 2020), 47.
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
2. Perintah untuk istiqamah
Istiqamah sendiri merupakan suatu komitmen yang konsisten dalam hal tauhid, ibadah,
maupun akhlak. Seorang muslin hendaknya selalu beristiqamah dalam menjalankan ajaran
agama islam. Dalam Q.S. Yunus:89
‫َقاَل َقْد ُأِج يَبت َّدْع َو ُتُك َم ا َفٱْس َتِقيَم ا َو اَل َتَّتِبَعٓاِّن َس ِبيَل ٱَّلِذ يَن اَل َيْع َلُم وَن‬
Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada
jalan yang lurus dan jangan sekali-kali kamu mengikuti jalan orang yang tidak mengetahui.
(Q.S. Yunus:89)

3. Contoh istiqamah
Orang yang istiqamah akan selalu kokoh dalam mempertahankan keyakinan, dan akidahnya.
Ia tidak akan mudah goyah keimanannya dalam menghadapi tantangan hidup. Seperti contoh
berikut ini, Farid merupakan seorang siswa di madrasah tsanawiyah. Di sekolahnya setiap
hari akan diadakan sholat Dzuhur berjamaah. Ia selalu berusaha untuk mengikuti shalat
Dzuhur berjamaah tersebut, meski dalam keadaan sesibuk apapun, hal itu dilakukan karena
ia sadar bahwa dalam beribadah harus disertai dengan istiqamah.
4. Dampak positif Istiqamah
Dampak positif yang dapat dirasakan oleh orang mukmin yang istiqamah anatara lain
a. Merasakan ketenangan hidup
b. Merasa selalu optimis, orang yang istiqamah akan senantiasa berfikiran positif dalam
hidupnya, tanpa memikirkan hal-hal yang membuatnya pesimis.
c. Memiliki keberanian, ia akan memiliki keberanian yang luar biasa ia tidak akan
merasa takut menghadapi apapun dalam hidupnya.
5. Membiasakan diri bersikap istiqamah
a. Memahami dan meresapi makna dua kalimat syahadat.
b. Memperdalam pemahaman makna isi kandungan dalam Al-Qur’an.
c. Mencontoh kepada sifat-sifat yang baik.
d. Belajar untuk istiqamah mulai dari hal-hal yang kecil.
e. Selalu berdoa dan melibatkan Allah saat berada dimanapun.
f. Bergaul dengan orang-orang yang baik, dan selalu membawa sebuah kebaikan.
D. Ikhlas
Islam mendidik umatnya untuk beramal secara ikhlas, semata-mata hanya mengharap ridha dari
Allah, tanpa adanya niat yang lain. Apasih pengertian ikhlas? Berikut akan membahas penjelasanya.
1. Pengertian Ikhlas
Ikhlas berasal dari bahasa arab- ‫ ُيْخ ِلص‬- ‫ ِاْخ اَل ًص ا َاْخ َلَص‬yang artinya memurnikan niat semata-
mata untuk mencari ridha Allah. Setiap muslim dididik untuk selalu ikhlas saat melakukan
sesuatu. Orang yang ikhlas disebut mukhlis. Dengan niat yang ikhlas dan amal yang baik
manusia dapat diterima disisi Allah.
Apabila mengerjakan suatu hal dengan niat yang ikhlas dan murni karena Allah, maka
amalan tersebut akan diterima olah Allah dan akan mendapatkan pahala yang besar. Orang
melakukan amal yang baik, namun ia tidak ikhlas maka ia akan merugi, karenaAllah tidak
menerima kebaikan atau amal tersebut. Dalam menjalankan perintah dalam ajaran-ajaran
islam hendaknya dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah, hal ini berarti dengan
kesadaran semata-mata untuk memenuhi perintah dan mengapai ridhanya.
2. Perintah ikhlas
Melakukan amal dengan ikhlas tanpa adanya ria dengan hanya mengharapkan ridha dari
Allah merupakan suatu anjuran bagi setiap umat muslim. Orang ynag melakukan amal
kebaikan namun tidak disertai dengan rasa ikhlas maka ia akan merugi. Allah tidak akan
menerima amal tersebut, sebagaimana dalam hadis berikut ini
، ‫َر َو ى الَبَّز اُر َعْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأَّن َهَّللا َتَباَر َك َو َتَعاَلى َيُقْو ُل َأَنا َخ ْيُر َش ِر يٍك َفَم ْن َأْش َر َك َم ِع ي َش ِر يًك ا َفُهَو َش ِر يِكَّي‬
‫َيَأُّيَها الَّناُس َأْخ ِلُص وا َأْع َم اَلُك ْم َفِإَّن َهَّللا َتَباَر َك َو َتَعاَلى اَل َيْقَباُل‬
(‫ِم ْن اَأْلْع َم اِل ِإاَّل َم ا َخ َلَص َلُه (رواه البزار‬

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Aku adalah sebaik-baik sekutu (teman). Barang siapa mempersekutukan Aku bersama yang lain,
dia (diserahkan) kepada sekutu itu. Wahai sekalian manusia, ikhlaskan amalmu karena
Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal seseorang. kecuali amal yang
diikhlaskan kepada-Nya (H.R. al-Bazzar).
3. Contoh perilaku Ikhlas
Melakukan segala sesuatu harus didasari dengan rasa ikhlas, dengan satu niat yaitu
mengharap ridha Allah. Seperti contoh Susi yang membawa bekal makanan dan uang jajan
disekolah, namun pada suatu hari temannya lupa tidak membawa bekal maupun uang jajan
untuk membeli makanan. Akhirnya dengan senang hati Susi memberikan sebagian uang
jajannya kepada temannya tanpa mengharapkan uang itu akan dikembalikan nantinya.
4. Dampak positif dari ikhlas
Adapun dampak positif dari sifat ikhlas ialah:
a. Mendaparkan pahala dari Allah
b. Merasa senang saat mengerjakan pekerjaan apapun tanpa adanya rasa terpaksa
c. Dapat menjaga sikap istiqamah dalam berbuat kebaikan, meskipun amal baiknya
tidak dilihat oleh orang lain.
5. Membiasakan diri dengan sifat ikhlas
Membiasakan diri dalam keikhlasan perlu dilakukan agar rasa ikhlas tersebut dapat tumbuh
menjadi sebuah karakter bagi setiap muslim. Untuk menumbbuhkan rasa keikhlasan dalam
beramal dapat dilakukan dengan pembiasaan berikut:
a. Tidak merasa kecewa, apabila perbuatan baik yang telah dilakukanya disepelekan
olah orang lain.
b. Tidak merasa bangga akan dirinya sendiri apabila dipuji oleh orang lain atas
perbuatan baiknya.
c. Melatih diri untuk malakukan amal kebaikan saat tidak dilihat orang lain.

TUGAS INDIVIDU
Apa manfaat yang kalian rasakan setelah terbiasa dalam berbuat dan melakukan pekerjaan
dengan ikhlas kepada sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari? Coba kemukakan
pendapat kalian sesuai dengan pengalaman yang pernah kalian alami masing-masing!

Mari Berdiskusi

Lakukan pengamatan dengan cermat dengan semangat belajar kamu, untuk


memeperluas wawasan dalam pemahaman materi secara menyeluruh , dan
kerjakan tugas berikut, untuk memperpertajam pengetahuan tentang materi bab
ini!
Lakukan langkah-langkah kegiatan berikut ini!
1. Buat kelompok yang terdiri dari 5 orang
2.Setiap masalah memecahkan permasalah yang berkaitan dengan akhlak terpuji
3. Setiap kelompok menyampaikan jawabannya pada forum diskusi
4.Kemudian menyimpulkan hasil diskusi, dengan didampingi oleh guru

Permasalahan
1. Bagaimana cara membiasakan diri beramal secara Ikhlas?
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
2. Jelaskan ciri-ciri orang yang mempunyai sifat Istiqamah!
ADAB SHALAT DAN BERDZIKIR

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya ten tang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR
1.4. Menghayati adab sholat dan dzikir sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah
Swt.
2.4. Mengamalkan perilaku patuh dan disiplin sebagai implementasi adab sholat dan
dzikir
3.4. Menerapkan adab dan fadlilah sholat dan dzikir (Istighfar, Shalawat dan Laa ilaaha
illallaah)
4.4. Mempraktikkan adab shalat dan dzikir

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.4.1. Menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir

3.4.2. Mengidentifikasikan dalil tentang adab shalat dan dzikir

3.4.3. Menjelaskan tentang adab-adab shalat dan dzikir

3.4.4. Menujukkan hikmah perilaku orang yang melakukan adab-adab shalat dan dzikir
yang benar dan baik

4.4.1. Mempraktekkan adab shalat dan dzikir

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


ADAB SHALAT BERJAMA'AH DI MASJID
1. Memakai Pakaian yang baik
Jika kita pergi ke masjid hendaknya memakai pakaian yang baik. Allah tidak hanya memerintahkan kita untuk
sekedar memakai pakaian yang menutup aurat, tetapi memerin- tahkan pula untuk memakai pakaian yang baik
Allah berfirman

‫َينَبِنى َء اَد َم ُخ ُذ وا ِزيَنَتُك ْم ِع نَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد‬

"Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid." (Al A'raf: 31). Pelajaran yang
dapat diambil dari ayat ini adalah bahwa kita dianjurkan untuk berhias ketika shalat, lebih-lebih ketika hari
jumat dan hari raya. Termasuk memakai parfum bagi laki-laki. Kita jumpai sekarang ini banyak kaum
muslimin yang ketika pergi ke masjid mengenakan pakaian seadanya, padahal ia memiliki pakaian yang
bagus. Bahkan tidak sedikit yang mengenakan pakaian yang penuh gambar atau berisi tulisan-tulisan
kejahilan, Akibatnya, mau tidak mau orang yang ada dibelakangnya akan melihat dan membacanya sehingga
mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan shalat.
2. Berwudhu dari Rumah
Rasulullah saw bersabda:

‫من الظهر في بيته ثم مشى إلى بيت من بيوت هللا لتقضي فريضة ِم ْن َفرائض هللا كانت خطوَناُه إحداهما خط خطينة واألخرى ترفع درجة‬

"Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah
(masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua
langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya."
(HR. Muslim 1553)
3. Membaca Doa Menuju Masjid

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Saat keluar dari rumah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk mengucapkan doa.:
‫بْس ِم ِهللا َتَو َّك ْلُت َع َلى ِهللا اَل حول وال قوة ِإاَّل ِباِهَّلل‬
Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah
Ketika hendak menuju masjid, dianjurkan membaca :

‫الَّلُهَّم اْج َع ْل ِفي َقْلِبي ُنوًرا َوِفي َبَص ِري ُنوًرا َوِفي َسْمِع ي ُنوًرا َو َع ْن َيِم يِني ُن وًرا َو َع ْن يساري ُن وًرا وقوِفي ُن وًرا وتح––تي ُن وًرا َو َأَم اِم ي ُن وًرا َو خَّلِفي ُن وًرا‬
‫واجعل لي ثورا‬
Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalampendengaranku, cahaya
dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah untukku cahaya"
4. Berdoa Ketika Masuk dan ketika keluar Masjid
Masuk masjid hendaknya mendahulukan kaki kanan dan jika keluar dari masjid mendahulukan kaki kiri:
Doa masuk masjid:

‫الَّلُهَّم اْفَتْح ِلي َأْبَو اَب َر حمِتَك‬


Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu Doa keluar masjid
‫اللهم اني اسألك من فضلك‬

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan dari-Mu."


5. Tidak Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

‫ َلَك اَن َأْن َيِقَف َأْر َبِع ْيَن َخ ْيًرا َلُه ِم ْن‬،‫َلْو َيْع َلُم اْلَم اُّر َبْيَن َيَد ِي اْلُمَص ِّلي َم اَذ ا َع َلْيِه‬

‫َأْن َيمُّر َبْيَن َيَد ْيِه‬

"Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscaya ia
memilih untuk berhenti selama 40 (tahun), itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yangsedang
shalat." (HRBukhari dan Muslim)
6. Melaksanakan Shalat Dua Rakaat Sebelum Duduk
Rasulullahshallallhu 'alaihi wa sallam bersabda:

‫" ِإَذ ا َد َخ َل َأَح ُد ُك ْم اْلَم ْس ِج َد َفْلَيْر َكْع َر ْك َع َتْيِن َقْبَل َأْن َيْج ِل‬
Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk." (H.R.
Bukhari dan Muslim)
7. Menghadap Sutrah Ketika Shalat
Yang dimaksud dengan sutrah adalah pembatas dalam shalat, bisa berupa tembok, tiang, orang yang sedang
duduk/sholat, tongkat, tas, dll. Sutrah disyariatkan bagi imam dan bagi orang yang shalat sendirian. sabda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam berikut:

‫ِإَذ ا َص َّلى َأَح ُد ُك ْم َفْلُيَص ْل ِإَلى ُس ْتَرٍة َو ْلَيْدُن ِم ْنَها‬

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


"Apabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaknya ia shalat dengan menghadap sutrah dan
mendekatlah padanya" (HR. Abu Daud.)
8. Menjawab Panggilan Adzan Rasulullah shallallahu 'alihi wa sallam bersabda:

‫إَذ ا َسِم ْع ُتُم الِّنَداَء َفُقوُلوا ِم ْثَل َم ا َيُقوُل اْلُم َؤ ِّذ ُن‬

"Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan
muadzin." (HR. Bukhari dan Muslim
9. Tidak Keluar dari Masjid Tanpa Uddzur

‫ُكَّنا ُقُعوًدا ِفي اْلَم ْس ِج ِد َم َع َأِبي ُهَر ْيَر َة َفَأَّذ َن اْلُم َؤ ِّذ ُن َفَقاَم َر ُجٌل ِم ْن اْلَم ْس ِج ِد َيْمِش ي َفَأْتَبَع ُه َأُبو ُهَر ْيَر َة َبَص َرُه َح َّتى َخ َرَج ِم ْن اْلَم ْس ِج ِد َفَقاَل َأُبو ُهَر ْيَر َة َأَّم ا َهَذ ا َفَقْد‬

‫َعَص ى َأَبا اْلَقاِس ِم َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

"Kami pernah duduk bersama Abu Hurairah dalam sebuah masjid. Kamudian muadzin mengumandangkan
adzan. Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri kemudian keluar masjid. Abu Hurairah melihat hal tersebut
kemudian beliau berkata: " Perbuatan orang tersebut termasuk bermaksiat terhadap Abul Qasim (Nabi
Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam" (H.R Muslim 655)
10. Memanfaatkan Waktu Antara Adzan dan Iqomah Rasulullahshallallahu'alaihi wa sallam:

‫الدعاء ال يرد بين األذان واإلقامة‬


"Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak" (HR. Tirmidzi)
11. Jika Iqamah Telah Dikumandangkan, tidak melaksanakan shalat sunnah ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه‬
‫َو َس َّلَم َأَّنُه َقاَل ِإَذ ا ُأِقيَم ْت الَّص اَل ُة َفاَل‬

‫َص الَة ِإاَّل اْلَم ْكُتوَبة‬

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Jika shalat wajib telah dilaksanakan,
maka tidak beleh ada shalat lain selain shalat wajib" (H.R Muslim)
12. Raihlah Shaf yang Utama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‫َخ ْيُر ُص ُفوِف الِّر َج اِل َأَّو ُلَها َو َشُّر َها آِخ ُرَها َو َخ ْيُر ُص ُفوِف الِنَس اِء آِخ ُرَها َو َشُّر َها َأَّوُها‬

"Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Sebaik-baik shaf
wanita adalah yang terakhir dan seburuk-buruknya adalah yang pertama." (H.R.Muslim) Nabi shalallahu
'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

‫َلْو َيْع َلُم وَن َم ا ِفي الَّصِّف اْلُم َقَّد ِم َالْسَتَهُم وا‬

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


"Seandainya mereka mengetahui keutamaan (pahala) yang diperoleh dalam shaf yang pertama, niscaya
mereka akan mengundi untuk mendapatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

13. Merapikan Barisan Shalat

Dijelaskan di dalam hadis dari sahabat Abu Abdillah Nu'man bin Basyir, beliau berkata, aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‫َلُتَس ُؤَّن ُس ُفْو َنُك ْم َأْو َلُيَخاِلَفَّن ُهَّللا َبْيَن ُوُجْو ِهُك ْم‬

"Hendaknya kalian bersungguh-sungguh meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh akan
memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian" (HR. Bukhari dan Muslim)
14. Jangan Mendahului Gerakan Imam
Imam shalat dijadikan sebagai pemimpin dan wajib diikuti dalam shalat, sebagaimana dijelaskan dalam hadis
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:

‫ِإَّنَم ا ُج ِع َل اِإْلَم اُم ِلُيْؤ َتَّم ِبِه َفاَل َتْخ َتِلُفوا َع َلْيِه َفِإَذ ا َر َك َع َفاْر َكُعوا َوِإَذ ا َقاَل َسِمَع ُهَّللا ِلَم ْن َح ِم َد ُه َفُقوُلوا َر َّبَنا َلَك اْلَحْم ُد َوِإَذ ا َسَجَد َفاْسُجُدوا َوِإَذ ا َص َّلى َج اِلًسا َفَص ُّلوا‬

‫ُج ُلوًسا َأْج َم ُعون‬

"Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya. Apabila ia ruku, maka ruku'lah.
Dan bila ia mengatakan sami'allahu liman hamidahmaka katakanlah, 'Rabbana walakal hamdu. Apabila ia
sujud, maka sujudlahDan bila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk semuanya".
(H.RBukhari 734) Rasulullah memberikan ancaman keras bagi seseorang yang mendahului imam,
seperti disebutkan dalam hadis berikut:

‫ْأ‬ ‫ْأ‬ ‫ْأ‬


‫" َأَم ا َيْخ َشى اَّلِذ ي َيْر َفُع َر َس ُه َقْبَل اِإْلَم اِم َأْن ُيَح ِّوَل ُهَّللا َر َس ُه َر َس ِح َم اِر‬
Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam takut jika Allah akan mengubah kepalanya
menjadi kepala keledai? "(H.R Bukhari 691)
15. Berdoa Ketika Keluar Masjid
Jika keluar dari masjid mendahulukan kaki kiri, doa keluar masjid:
Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu

‫الَّلُهَّم ِإِّني َأْس َأُلَك ِم ْن َفْض ِلَك‬


16. Jika Wanita Hendak Pergi ke Masjid
Tidak terlarang bagi seorang wanita untuk pergi ke masjid. Jika seorang wanita hendak pergi ke masjid, ada
beberapa adab khusus yang perlu diperhatikan :
1) Meminta izin kepada suami atau mahramnya
2) Tidak menimbulkan fitnah
3) Menutup aurat secara lengkap

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


4) Tidak berhias dan memakai parfum
B. BERZIKIR
1. Makna Zikir
Secara bahasa zikir memiliki arti menyebut, mengingat atau berdoa, kata zikir juga berarti memori,
pengajianDalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah
dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah. Berzikir kepada Allah merupakan perkara yang sangat
pentingSebab kita adalah hamba-Nya, maka kita harus selalu mengingat-Nya dan jangan sampai melalaikan
Sang Pemberi Nikmat. Dia-lah Maha Pemberi yang senantiasa memberi nikmat kepada hamba-hamba- Nya
walaupun hamba-Nya tersebut bermaksiat kepada-Nya, Dia-lah yang memberi nikmat yang tidak terhitung
banyaknya tanpa batasan waktuOleh karena itu, berzikir kepada Maha Pemberi dan mensyukuri karunia-Nya
adalah sesuatu yang fitrah bagi seorang hamba. Zikir itu tidak terbatas pada tasbihtahlil, tahmid dan takbir.
Bahkan setiap orang yang melakukan amal ketaatan karena Allah, maka orang tersebut termasuk berzikir
kepada-Nya". Jadi makna zikir itu sangat luas mencakup seluruh amalan ketaatan yang dilakukan karena
Allahberbeda dengan sebagian orang yang memahami zikir hanya sebatas ucapan-ucapan semisal tasbih,
tahlil, tahmid dan takbir (wirid). Maka pengertian yang demikian kurang tepatkarena hal tersebut merupakan
penyempitan terhadap sesuatu yang luas

2. Perintah untuk Berzikir kepada Allah


Banyak nash baik dari Al-Qur'an dan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang memerintahkan hamba
untuk berzikir kepada AllahAllah Ta'alaa berfirman (yat), "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, (dengan) zikir yang sebanyak-banyaknya" (QSAl Ahzab: 41)
Pada ayat iniAllah Ta'alaa memerintahkan hamba-Nya agar senantiasa berzikir kepada- Nya dan
memperbanyak hal tersebut dalam berbagai keadaan. Ibnu Abbas ra berkata dalam menafsiri ayat
iniSesungguhnya Allah Ta'alaa tidak menetapkan sesuatu yang fardlu kecuali dijadikan baginya batas tertentu
(dalam mengerjakannya-pen). Kemudian Allah memberikan udzur kepada pelakunya pada kondisi-kondisi
udzur selain zikir, karena Allah tidak memberikan batas tertentu dalam berzikir (dimana hamba dapat selesai
mengerjakan dan meninggalkannya ketika batas itu tercapai-pen) dan tidak memberi udzur kepada seorangpun
untuk meninggalkannya kecuali dia dalam keadaan tertutup akalnyaOleh karenanya Allah berfirman,
"Ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring" (Tafsirul Qur'anil Azhim).
Seseorang berkata kepada Rasululloh shallallahu alaihi wa sallam"Wahai Rasululloh, sesungguhnya telah
banyak syariat Islam ini atas dariku, maka beritahukanlah kepadaku sesuatu yang dengan mudah dapat aku
amalkan". Beliau shallAllahu alaihi wa sallam bersabda, "Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan
berzikir kepada Allah" (HRIbnu Abi Syaibah, Ahmad, Tirmidzi dan selain mereka).
3. Faedah Berzikir Kepada Allah
Allah tidak akan memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya kecuali hal tersebut mengandung kebaikan dan
faedah yang diperoleh ketika menjalankan perintah tersebutdiantara faedah berzikir kepada Allah adalah:
1) Menumbuhkan ketenangan, kebahagiaan dan ketentraman di dalam qolbu Hati tidak akan merasa tenteram
kecuali dengan zikir kepada Allah, bahkan sesungguhnya zikir adalah yang menghidupkan hati karena dia
merupakan kekuatan dan ruh bagi hati. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah berkata, "(Manfaat) zikir bagi qolbu
seperti (manfaat) air bagi ikan, maka bagaimana keadaan ikan jika dia terpisah dari air".Hati tidak akan
merasa tenteram kecuali dengan zikir kepada Allah, bahkan sesungguhnya zikir adalah yang menghidupkan
hati karena dia merupakan kekuatan dan ruh bagi hati. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah berkata, "(Manfaat) zikir
bagi qolbu seperti (manfaat) air bagi ikan, maka bagaimana keadaan ikan jika dia terpisah dari air".
2) Allah akan mengingat hamba yang berzikir kepada-Nya Allah Ta'alaa berfirman (yat), "Karena itu ingatlah
kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu" (QS.Al Baqarah: 152).
3) Mendapat pahala dengan amalan yang mudah Dengan hanya menggerakkan lisan kita mampu memperoleh
pahala yang amat besar. Rasululloh shallAllahu alaihi wa sallam bersabda"Barangsiapa yang mengucapkan
SubhanAllah wa bihamdih seratus kali dalam seharimaka akan dihapuskan dosa-dosanya meski dosanya
semisal buih di lautan" (HR. Bukhori dan Muslim).

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


4) Zikir akan menjadi cahaya yang menerangi pelakunya
Golongan pertama dalam ayat ini adalah orang mukmin yang beriman, mencintai, mengenal dan senantiasa
berzikir kepada Allah, sedangkan golongan kedua adalah orang yang lalai dan berpaling dari berzikir dan
mencintai Allah. Zikir adalah cahaya bagi qolbu dan seluruh anggota badan pelakunya, cahaya baginya di
dunia, di alam barzakh dan di hari kiamat kelak.
5) Membentengi dari kemaksiatan
Dengan mengingat Allah di setiap saat maka akan terbayang keagungan-Nya bahwa Dia adalah Dzat yang
tidak pantas untuk didurhakai, maka bagaimana bisa diri ini bermaksiat dan mendurhakai-Nya jika
keadaannya demikian?

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


KETELADANAN NABI SULAIMAN AS.

KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya ten tang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR
1.5. Menghayati kisah keteladanan Nabi Sulaiman As.
2.5. Menunjukan sikap kasih sayang dan tawadhu sebagai implementasi kisah
keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
3.5. Menganalisis kisah keteladanan Nabi Sulaiman As
4.5. Menyajikan hasil analisis sifat-sifat keteladanan Nabi Sulaiman As

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.1.5 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.1.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
3.1.5 Menjelaskan kisah nabi Sulaiman As. dan umatnya
3.2.5 Menyebutkan teladan nabi Sulaiman As.
3.3.5 Menjelaskankan kisah umat nabi Sulaiman As.
3.4.5 Menyebutkan kejadian luar biasa pada kisah nabi Sulaiman As. dan umatnya
4.1.5. Membaca kisah keteladanan nabi Sulaiman As. dan umatnya
4.2.5. Menulis teladan nabi Sulaiman As.
4.3.5. Mempresentasikan kisah teladan nabi Sulaiman As. dan umatnya

A. Keagungan Nabi Sulaiman a.s.


Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s.. Nabi Daud Video Pembelajaran
a.s. mengajak putranya, Sulaiman a.s., untuk membangun
tempat suci, yaitu Baitul Maqdis, yang sekarang kita kenal
sebagai Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Tempat
inilah yang menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum
beralih ke Ka'bah. Nabi Sulaiman a.s. adalah seorang raja
yang paling kaya raya. Kemegahan kerajaannya tidak akan
pernah tersaingi oleh kerajaan manapun hingga saat ini.
Kisah tentang Nabi Sulaiman a.s. dapat kalian baca dalam
firman Allah Swt. Q.S. an-Naml ayat 18-26. Berikut beberapa karunia besar yang Allah Swt.
berikan kepada Nabi Sulaiman a.s..
1. Mampu memahami bahasa binatang.
2. Menjadi seorang nabi yang paling kaya.
3. Memiliki pasukan yang paling kuat, yaitu manusia dan para jin yang senantiasa bekerja menuruti.
4. Mampu mengendarai angin sesuai perintahnya.
Nabi Sulaiman a.s. diangkat menjadi rasul pada tahun 970 Sebelum Masehi. Kecerdasannya telah
terlihat sejak usianya baru 11 tahun. Nabi Sulaiman a.s. mampu memerintah manusia, binatang,
angin, dan jin. Setan-setan tunduk kepada Nabi Sulaiman a.s.. Dengan demikian, Nabi Sulaiman a.s.
mampu mencegah terjadinya kejahatan yang diperbuat oleh setan-setan. Nabi Sulaiman a.s. juga
mengerti bahasa binatang.
B. NABI SULAIMAN SEORANG JURI

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya
dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan
sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya
menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan
kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putra mahkota yang akan menggantikanya
memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang
fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua
usia daripadanya. Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya yaitu terjadi
pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan itu dua orang
datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, yaitu bahwa kebun
tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya
di waktu malam yang mengakibatkan rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu
lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran
pengaduan kawannya dan bahwa memang hewan ternakannyalah yang merusak kebun dan
pekarangan kawannya itu. Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahwa sebagai ganti
rugi yang diderita oleh pemilik kebun akibat kerusakan tersebut, maka pemilik kambing-kambing itu
harus menyerahkan binatang peliharaannya pada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan
oleh kelalaiannya menjaga binatang ternaknya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar keputusan
yang dijatuhkan oleh ayahnya dirasa kurang tepat, kemudian ia berkata kepada ayahnya: "Wahai
ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatutnya berbunyi sedemikian: Kepada pemilik
pekarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah hewan ternak untuk dipelihara, diambil
hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu
diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya sampai kembali
kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan
cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih
daripada yang sepatutnya."

Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat
dan digugat dan disambut oleh orang-orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap
kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda usianya telah menunjukkan
kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat
ayahnya.
C. KEKUASAAN SULAIMAN ATAS JIN DAN MAKHLUK LAIN
Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan
melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-
burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan
melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa
mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan
gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas
tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.

Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah kesanggupan
beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-
binatang dapat pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan.

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar
terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia
melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata
kepada kawan-kawannya: "Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar
supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar
dan sengaja.

Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. la memberitahu
ha! itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia- Nya yang menjadikan ia
dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. la merasa takjud
bahwa binatang pun mengerti bahwa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk
dengan sengaja dan dalam keadaan sadar.
D. WAFATNYA NABI SULAIMAN
Al-Quran mengisahkan bahwa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian
Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan
mengambil rohnya. Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak
mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman
tersungkur jatuh di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh anai-
anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti mereka tidak akan tetap
meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang menghinakan.

Berbagai cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan matinya Nabi
Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah hadis sahih yang
muktamad, maka sebaiknya kami berpegang saja dengan apa yang dikisahkan oleh Al- Quran
dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengetahui dan kepada-Nya kami berserah diri.
E. Keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
Nabi Sulaiman a.s. memiliki banyak kelebihan. Kerajaannya pun menjadi kerajaan terbesar dan
termegah hingga kapanpun. Meski demikian, Nabi Sulaiman a.s. tetap berperilaku mulia. Ia tidak
pernah sombong. Nabi Sulaiman a.s. tetap bersikap rendah hati di hadapan Allah Swt. dan orang
lain. Berikut keteladanan Nabi Sulaiman a.s..
1. Nabi Sulaiman a.s. senantiasa memiliki rasa malu pada Allah Swt. Nabi Sulaiman melihat
karunia Allah terlalu besar, tetapi ibadahnya ia merasa masih kurang, beliau malu memandang ke
langit karena malu kepada Allah SWT.
2. Nabi Sulaiman a.s. Mau berdialog dengan rakyat kecil: Nabi Sulaiman As. senang
berkomunikasi dengan rakyatnya, walaupun rakyatnya (hanya) beberapa ekor semut. Ketika
pasukan jin, manusia dan burung-burung sampai di lembah semut berkatalah seekor semut
bernama Jarsan, ia berkata: Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu
tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Mendengar hal

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII


ini, nabi Sulaiman bertanya: mengapa engkau berkata seperti itu? Maka Jarsan berkata: mohon
maaf wahai Nabi, saya akan memerintah yang lain. Maka Jarsan berkata pada warga semut:
Wahai para semut, marilah kita minggir berbaris rapi untuk menyaksikan iring-iringan pasukan
nabi Sulaiman. Dari sinilah nabi Sulaiman tersenyum dan berdoa pada Allah supaya diberi
karunia pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT. Lihat surat AnNaml (27): 18-26..
3. Nabi Sulaiman a.s. senang bekerja sebagai wujud rasa syukumya kepada Allah Swt.. nabi
Sulaiman termasuk sebagian nabi yang paling pandai bersyukur seperti diungkap dalam al
Qur’an. Suatu ketika beliau bertanya pada Allah: Ya Allah tunjukkan padaku seseorang yang bisa
membuatku pandai bersyukur?, lalu Allah memerintahnya melihat dua orang yang bekerja keras.
Yang seorang bekerja keras bertujuan sekedar untuk mengganjal perut dari kelaparan. Sedangkan
yang satu lagi ia bekerja bertujuan untuk bersyukur dan tidak termasuk orang yang dikatakan
penganggur. Lalu Nabi Sulaiman berdoa pada Allah supaya diajari pekerjaan yang membuatnya
bersyukur, lalu Allah mengajarinya ilmu menyepuh besi dengan emas. Sehingga beliaulah
manusia pertama yang menyepuh besi dengan emas.
4. Nabi Sulaiman a.s. selalu mengerjakan salat dengan khusyuk. Sampai-sampai beliau
meninggal dalam posisi sedang berdiri shalat. Sudahkah shalat kalian khusyu’? Allah berfirman
dalam QS. As Saba’ (34): 14:
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada
mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah
tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah
mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan (jadi pelayan yang bekerja keras untuk Nabi
Sulaiman). (QS. As Saba [34] : 14)

Beberapa tafsir menyebutkan bahwa meninggalnya nabi Sulaiman adalah ketika beliau sedang
berdiri melaksanakan shalat. Dalam keadaan berdiri, ruhnya diambil oleh Allah Swt., dan beliau
sedang berdiri memegang sambil bersandar pada tongkatnya, ia berdiri dalam posisi meninggal
selama satu tahun, dan pasukannya yang juga terdiri dari jin-jin dan setan tidaklah mengetahui
kalau nabi Sulaiman telah meninggal bahkan sudah selama satu rahun. Sehingga tongkat yang
dipakai bersandar itu rapuh dimakan rayap, saat itulah Nabi Sulaiman tersungkur jatuh, dan saat
itulah para jin sadar bahwa nabi Sulaiman As. telah meninggal.

UJIAN TENGAH

xii AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII

Anda mungkin juga menyukai