AQIDAH
OLEH TIM 1
SYAHRUL NURJAM (105351102021)
NUR AINI ISLAMIAH (105351103021)
NUR INTAN (105351101921)
KELAS BG1B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya, kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan kesehatan hingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Aqidah” ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga terlimpah tercurahkan kepada Baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat dan yang telah
menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk
yang paling yakni Syariah Agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk sebagai referensi atau sebagai acuan
pembelajaran untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “AIK 1” yang diberikan oleh Ibu
Dr.St.Saleha Madjid.S.Ag.,M.Hi. dan untuk lebih menambah ilmu pengetahuan tentang
“Sejarah Perjuangan dan Kemerdekaan Bangsa”.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.St.Saleha
Madjid.S.Ag.,M.Hi Dosen yang mengajar di mata kuliah “AIK 1” karena atas tugas yang
diberikan ini kita bisa mengetahui tentang “Aqidah”.
Tak lupa juga, kami sangat berterimakasih kepada kedua orangtua yang senantiasa
memberikan do’a, nasehat, perhatian, motivasi, dukungan, cinta dan kasih saying karena
berkatnya makalah ini bisa selesai dengan tepat waktu.
Kami juga berterimakasih kepada teman-teman yang telah membantu, mensupport, dan
memberikan sanggahan maupun masukan terhadap pembuatan penyusunan Makalah ini.
Dengan tersusunnya Makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami secara
mendalam tentang “Aqidah”. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari penyusunan, bahasan maupun yang disusunnya. Semoga makalah ini memberikan
informasi yang bermanfaat untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan atau penyusunan makalah
berikutnya menjadi lebih baik.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar nilai
manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang paling utama adalah
ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak
kenal Allah SWT adalah orang yang bodoh, karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari
pada orang yang tidak mengenal penciptanya.
Allah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya dan selengkap- lengkapnya bentuk
dibanding dengan makhluk/ciptaan yang lain. Kemudian Allah bimbing mereka dengan
mengutus para Rasul semuanya menyerukan kepada tauhid agar mereka berjalan sesuai
dengan kehendak Sang Pencipta melalui wahyu yang dibawa oleh Sang Rasul. Orang yang
menerima disebut mukmin, orang yang menolaknya disebut kafir serta orang yang ragu-
ragu disebut munafik yang merupakan bagian dari kekafiran.
Aqidah dalam tubuh manusia ibarat kepalanya. Maka apabila suatu umat sudah rusak,
bagian yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya
aqidah ini, apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akhirat.
Sebagai dasar, tauhid memiliki implikasi terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan
seorang Muslim, baik ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.
B. TUJUAN
1. agar kita mengerti pengertian aqidah
2. supaya menegtahui ilmu-ilmu tentang aqidah
3. supaya mengetahui tujuan aqidah dalam Islam
4. supaya kita kenal penyimpangan aqidah dan cara-
cara penanggulangannnya .
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Aqidah
kepercayaan yang pasti, wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu, yang tidak pernah tidur dan
tidak beranak pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir
rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman
teguh dan pasti yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang
meyakininya3. Ada definisi lain yaitu, aqidah adalah perkara yang wajib
menjadi
1 binAbdil Aziz Al Jibrin. Mukhtasar Syarah Tashil Aqidah Al-Islamiyah: cet.V(Riyadh. MaktabahAr-
Rusyd, 1435), hal. 3
2 Abd. Chalik. Pengantar Studi Islam: cet.6(Surabaya.Kopertais IV Pres, 2014) ), hal 46
3 Yazid Abdul Qadir Jawas. Syarah Aqidah Alhussunnah Wal Jama’ah: cet. XVI (Jakarta.Pustaka Imam
dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung
suatu keraguan apapun pada orang yang meyakininya dan harus sesuai dengan
kenyataanya.4
Maka Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang pasti kepada Allah SWT
MalaikatNya, Rasul-RasulNya, Hari Kiamat, dan Taqdir yang baik dan yang
buruk.5 Dan mengimani pula seluruh apa apa yang telah shahih tentang prinsip
Dari definisi di atas, baik definisi secara etimologi atau definisi secara
terminologi maka bisa ditarik kesimpulan bahwa aqidah itu bersifat harus
mengikat, pasti, kokoh, kuat, teguh, yakin. Begitu juga aqidah pantang untuk
ragu, hanya sekedar berprasangka. Harus yakin seyakin yakinya jika tidak
aqidah karena orang tersebut mengikat hatinya dengan hal tersebut. Maka
shahih dan mana yang bathil. Karena jika keyakinanya di atas keyakinan yang
salah atau aqidah yang salah maka hal itu juga akan membawa kehancuran di
Secara global obyek kajian ilmu aqidah meliputi Tauhid, Iman, Islam,
Ghaibiyat (hal hal ghaib), Kenabian, Taqdir, Berita berita tentang kejadian
masa lalu atau yang akan datang, Dasar dasar hukum yang telah pasti, seluruh
4 Abd. Chalik. Pengantar Studi Islam: cet.6(Surabaya.Kopertais IV Pres, 2014)47
5 Abdullah bin Abdil Aziz Al Jibrin. Mukhtasar Syarah Tashil Aqidah Al-Islamiyah: cet.V(Riyadh. Maktabah Ar-
Rusyd, 1435)3
6 Yazid Abdul Qadir Jawas. Syarah Aqidah Alhussunnah Wal Jama’ah: cet. XVI (Jakarta.Pustaka Imam Syafi’i,
2017)27
dasar dasar agama atau keyakinan, termasuk pula bantahan terhadap semua
Jika aqidah disebutkan secara mutlak maka yang dimaksud adalah Aqidah
Ahlussunnah Wal Jamaah. Karena itulah pemahaman islam yang diridhai oleh
penjelasan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam Syarah Aqidah
a. Keotentikan Sumbernya.
b. Berpegang Teguh Kepada Prinsip Berserah Diri Kepada Allah Dan Rasul-
Nya.
Perkara ghaib itu tidak dapat diketahui atau dijangkau oleh akal manusia. Oleh
karena itu Ahlussunnah membatasi diri dalam masalah aqidah kepada berita atau
Hal ini karena Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah berdiri di atas prinsip Ittiba’
7 Ibid Hal. 28
8 Abd. Chalik. Pengantar Studi Islam: cet.6(Surabaya.Kopertais IV Pres, 2014)47
Tidak ada satu prinsip pun dari prinsip-prinsip Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah
yang tidak memiliki dasar atau sanad atas qudwah (contoh) dari para Shahabat,
Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in serta para imam yang mendapatkan petunjuk hingga hari
kiamat.
Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah memiliki ciri khas yaitu jelas dan gamblang.
Hal ini karena bersumber dari wahyu, kekuatan hubungan penganutnya dengan
kemenangan, kesuksesan dan keteguhan bagi siapa saja yang menganutnya dan
kesabaran.
Mempaersatukan Ummat.
Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah jalan yang paling baik untuk
memperbaiki dari apa-apa yang rusak dari urusan agama dan dunia.
Aqidah Ahlussunnah akan selalu sama, utuh dan terjaga serta terpelihara baik
secara riwayat maupun keilmuanya, kata-kata maupun maknanya hingga hari kiamat
kelak.
j. Allah Menjamin Mehidupan Yang Mulia Magi Siapa Saja Yang Menetapi
rasa aman dan kehidupan yang mulia. Hal ini karen Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah
senantiasa menjaga keimanan dan orang-orang yang beriman dan bertakwa akan
mendapatkan rasa aman yang sempurna dan petunjuk yang sempurna di dunia dan
akherat.
Kitab ini di tulis atas permintaan dari seorang Qadhi (Hakim) dari Wasith
sebuah daerah di negara Irak. Nama Qadhi itu adalah Radhiyuddin al Wasithy.
daerahnya terpuruk setalah dikuasai Bangsa Tartar. Mereka tidak mengerti apa
apa tantang prinsip aqidah. Kitab itu nantinya akan digunakan sebagai
Taimiyah sendiri waktu itu beliau habis melaksanakan ibadah haji kemudian
menolak karena sudah banyak kitab tentang aqidah yang ditulis para imam
permintaanya.
Karena yang meminta adalah seorang Qadhi (Hakim) dari Wasith, maka
dinisbatkanlah kitab yang beliau tulis ini kepada nama daerah tersebut.
Pertama, kitab aqidah ini adalah kitab yang tergolong mudah bagi para
pemula. Kedua, meskipun ringkas namun urainya sangat jelas dan gamblang.
Ketiga, selalu diiringi dalil dari kitabullah dan Sunnah Nabi oleh penulis.
Untuk itu banyak para ulama yang memberikan syarah (penjelasan rinci) atas
Kitab ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Syarah
Aqidah Al Wasitiyah oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, diterbitkan
Abdil Aziz bin Maani’, ini merupakan komentar singkat beliau, diterbitkan di
Haraas, kitab ini ditahqiq oleh Alwiy bin Abdil Qadir As Saqqaaf, diterbitkan
oleh penerbit Darul Hijroh, Riyadh, KSA. Sebelum beliau kitab ini telah
diteliti oleh Syeikh Abdur Razaaq Afifiy dan dicetak oleh Al Jami’ah Al
Riasah Al Amaah liidaratil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta’ wad Dakwah wal
Abdulaziz bin Naashir Ar Rosiid. Ini adalah syarah yang cukup panjang lebar
Abdul Aziz bin Muhammad Ali Salman. Dicetak beberapa kali dan dibagikan
cuma-cuma. Akhir cetakan adalah cetakan ke-17 tahun 1410 dalam 807
halaman.
Syeikh Abdul Aziz Ali Salman. Berisi 340 halaman dan dibagikan cuma-
cuma.
Fauzan. Beliau salah seorang anggota majlis ulama besar Saudi Arabia.
Ini adalah syarah ringkas dan mudah dalam 222 halaman. Beliau banyak
Aqidah Al Wasithiyah karya Syeikh Abdul Aziz bin Naashir Ar Rosiid dan Ar
Islam Ibnu Taimiyah wa ‘Ulama Ashrihi, ditahqiq oleh Zuhair Asy Syaawiisy.
j. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah karya Syeikh Sa’id bin Ali bin Wahb
Al Qohthoniy.
Al Utsaimin. Ini adalah syarah yang sangat bagus dan indah, sepantasnya
dimiliki oleh setiap penuntut ilmu. Dicetak dalam 2 jilid sebanyak 414
Syeikh Kholid bin Abdillah Al Mushlih. Dalam syarah ini beliau mengambil
n. Syarah Aqidah al-Wasithiyah karya Syeikh Sholih bin Abdul Aziz Ali
Syeikh
C. Pendidikan Islam
atau pengetahuan. Setiap warga negara mendapatkan hak yang sama untuk
10
memperoleh pendidikan yang bermutu . Ini merupakan bentuk kepedulian
memiliki latar pendidikan yang memadai akan bisa menjadi pedoman bagi
orang lain. Karena pendidikan yang ia miliki dianggap bisa menjadi solusi
menjadi teladan bagi keluarga yang lain. Sehingga dengan pendidikan akan
terlahir sebuah keluarga dan masyarakat yang baik. Sedangkan keluarga dan
Dalam konteks Islam, pendidikan merujuk pada bahasa arab yaitu dari
dalam bukunya The Super Leader Super Manager, bahwa semua istilah di atas
telah digunakan sejak zaman Rasulullah SAW yang beliau terapkan kepada
9 KBBI
10 Dalam pasal 5 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional), hal 55
11 Syafi’i Antonio. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager: cet.1 (Jakarta. ProLM Centre, 2007) ), hal
182
para shahabat12. Sependek pengetahuan penulis istilah untuk pendidikan yang
paling masyhur adalah tarbiyah. Sehingga bisa dilihat dalam kontek lembaga
misalnya dalam perguruan tinggi ada Fakulas Tarbiyah, banyak para ulama
islam yang menulis tentang seluk beluk pendidikan juga menggunakan istilah
adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa
sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan meresap dalam jiwanya
intuisi dan lain-lain) dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu
dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu
kesimpulan bahwa pendidikan Islam adalah adalah suatu proses secara ilmiyah
Obyek di sini diartikan sebagai suatu yang menjadi tujuan keilmuan dari
ilmu pendidikan Islam. Dalam kajian keilmuan pada umumnya terdapat dua
obyek studi yaitu yaitu obyek material an obyek formal. Obyek material antara
ilmu satu dengan yang lain bisa sama, tetapi obyek formal antara ilmu satu
dengan ilmu yang lain mesti berbeda. Keberbedaan ini tidak lain adalah untuk
konsep dasar manusia dalam islam yang disebut fitrah. Kemudian obyek
berupa ikhtiar manusia yang dilandasi semangat tawakkal kepada Allah atas
14 Mudzakir Ali. Ilmu Pendidikan Islam:edisi revisi(Semarang.PKPI2 Univ. Wahid Hasyim, 2012) ), hal 41
15 Ibid
16 Ibid Hal. 42
3. Dasar-Dasar Pendidikan Islam
Definisi dasar di sini adalah rujukan atau sandaran bagi Ilmu Pendidikan
a. Al-Qur’an
َ
م
س يوَل
وا َو رخَ َخ وأ ن ت
ل َح َ م
َ َي
ل
أ ك ي ا
َ رَ َ
ذ َل
Dan jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Qur-an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”18
Sallam adalah upaya untuk menjelaskan Al-Qur-an. Tidak ada satu pun
c. Ijma
Masa setelah zaman Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama.” Dan
Sahabat, tabiin (setelah sahabat), dan tabi’ut tabiin (setelah tabiin). Karena
Setelah zaman mereka para ulama telah berpencar dan jumlahnya banyak,
Ijma menjadi sumber rujukan dalam agama islam. Baik dalam bisang
Berfirman :
ومن ي شاقق الر سول من بعد ما تب ين ل ه الهدى ويتبع غير سبيل المؤم ن ين نوله
Kami biarkan ia leluasa pada kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan
1
Semua Sunnah yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah upaya
untuk menjelaskan Al-Qur-an. Tidak ada satu pun yang samar atau tersembunyi dari
semua penjelasan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat,
melainkan beliau telah jelaskan, ini menunjukkan bahwa agama Islam sudah sempurna.
d. Ijma
masa setelah zaman Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama.” Dan
sahabat, tabiin (setelah sahabat), dan tabi’ut tabiin (setelah tabiin). Karena
setelah zaman mereka para ulama telah berpencar dan jumlahnya banyak,
Ijma menjadi sumber rujukan dalam agama islam. Baik dalam bisang
Berfirman :
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين
19
Muhammad Izzi, Mengenal Ijma’ Sebagai Dasar Hukum Agama. https://muslim.or.id/19712-mengenal-ijma-
sebagai-dasar-hukum-agama.html 4, Desember 2018. 14.52
Ayat di atas menjelaskan bahwa kesesatan ada di luar ajaran Rasul dan
kesesatan.20Rasulullah Bersabda :
Artinya pada saat ummat islam sepakat dalam suatu hal maka
kesepakatanya itu tidak mungkin salah. Disebut sepakat jika ummat islam
sebagai berikut :
a. Prinsip Tauhid.
َ
َلَ َل فل َ
أل َ
ل َ إلَ ي
َ َ بو فغ
َي َر
ح بم ك
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
DEFINISI AQIDAH
AQIDAH adalah sesuatu yang ada diluar kita yang dipercayai dan diyakini oleh kita dengan mantap menurut
akal sehat
Ruhaniyah
Ruhaniyah merupakan segala sesuatu yang membahas tentang makhluk gaib seperti jin , malaikat.
Nubuwah
Nubuwah merupakan suatu keyakinan yang membahas tentang utusan-utusan allah yaitu nabi dan rosul allah.
Ilahiyah
Ilahiyah merupakan suatu kepercayaan atau segala yang membahas tentang ketuhanan.
Samiiyah
Samiiyah merupakan segala sesuatu yang membahas tentang alam ghaib seperti alam kubur, alam barzah,
akhirat.
KEISTIMEWAAN AQIDAH
Aqidah islam memiliki beberapa keistimewaan diantaranya yaitu sebagai berikut:
KEDUDUKAN AQIDAH
Kedudukan aqidah dalam islam yaitu sebagai pondasi dalam beragama.
b. Prinsi Keseimbangan
c. Prinsip Kesetaraan
Prinsip ini dalam rangka menyamakan hak setiap muslim. Jangan ada
d. Prinsip Pembaharuan
sebagai penggunaan dalam bekerja dan berkarya jauh berbeda dan lebih
e. Prinsip Kesinambungan
program pendidikan.
tanpa harus dibatasi dengan umur, kedudukan, jabatan dan lain-lain. Maka
23 QS.Al-Qasas : 77
24 Muznir Hitami. Mengonsep Kembali Pendidikan ,,,,,,,,,,,,,,, hal. 26
25 Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam: (Jakarta. Kencana Pernada Media,2006), hal. 7
demikian ulama meberikan contoh. Sangat terkenal moto “ Menuntut ilmu
dari gendongan ibu sampai liang lahat.” Hal demikian harus dijadikan
prinsip dalam Ilmu Pendidikan Islam. Sebab Ilmu Agama Islam ini sangat
Segala sesuatu dilakukan mesti memiliki maksud dan tujuan. Naquib al-
menurut Islam.26
mental.27
generasi ke arah yang lebih baik, membentuk akhlak mulia, persiapan mencari
A. KESIMPULAN
Akidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami yang dapat membina setiap
individu muslim sehingga memandang alam semesta dan kehidupan dengan kaca mata
tauhid dan melahirkan konotasi-konotasi valid baginya yang merefleksikan persfektif Islam
mengenai berbagai dimensi kehidupan serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni
dalam dirinya. Atas dasar ini, akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu
menciptakan mu’jizat dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman
permulaan Islam.
Akidah memiliki peranan yang besar dalam membina akhlak setiap individu muslim
sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang pahala dan siksa disesuaikan dengannya, dan
bukan hanya sekedar wejangan yang tidak menuntut tanggung-jawab. Lain halnya dengan
aliran-aliran pemikiran hasil rekayasa manusia biasa yang memusnahkan perasaan diawasi
oleh Allah dalam setiap gerak dan rasa tanggung jawab di hadapan-Nya. Dengan demikian,
musnahlah tuntunan-tuntunan akhlak dari kehidupan manusia. Karena akhlak tanpa iman
tidak akan pernah teraktualkan dalam kehidupan sehari-hari.