Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah saya selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul Beriman
Kepada Rasul Allah SWT.. Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan
semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun
makalah ini. Saya selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah
ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kami
memohon saran serta komentar yang dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan
pedoman dimasa yang akan datang. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu kegiatan
proses belajar-mengajar di SMAN 1 Lubuk Alung,dalam meningkatkan ilmu pengetahuan .
Makalah ini sebagai salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
berjudul”Rasul-rasul itu kekasih Allah Swt.”.Makalah ini berasal dari berbagai
sumber,kemudian begitu rupa Saya singkat menjadi sebuah makalah.

Lubuk Alung,20 Februari 2022

Jenny syakila
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................3
A.    Latar Belakang.......................................................................................................3
B.    RumusanMasalah....................................................................................................3
C.   Tujuan......................................................................................................................3
BAB II RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH SWT................................. 4
A.   Pengertian iman kepada rasulnya............................................................................4
B.   Sifat – sifat rasul.....................................................................................................10
C.   Tugas-tugas rasul....................................................................................................11
D.    Hikmah beriman kepada Rasul-rasul Allah..........................................................12
BAB III
KESIMPULAN..................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mana yang telah kita ketahui bersama bahwa kita tidak akan lepas dengan apa yang
namanya aturan-aturan yang terkait dengan hidup dan kehidupan kita sebagai umat Islam, kita
berkewajiban untuk mentaati dan mematuhi segala ajarannya. Sebagai umat islam kita harus
berpegang teguh kepada tali agama Allah swt yaitu al-Qur’an Latar Belakang dan al-Hadits. Dan telah
kita ketahui pula banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang kita jadikan pedoman menjalani kehidupan
agar mencapai ridha Allah swt. Untuk menjadi umat islam yang sempurna maka kita harus beriman
kepada Allah swt dan rasulnya dan kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada RasulNya. Di
kesempatan ini kami akan membahas tentang penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan kewajiban
mematuhi Allah dan rasul-Nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah SWT?
2. Tujuan iman kepada Rasul Allah SWT?
3. Apa saja sifat-sifat rasul?
4. Sebutkan tugas-tugas rasul?
5. Apa hikmah beriman kepada rasul?

C. Tujuan
1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul benar-benar manusia
pilihan Allah
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul
3. Mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya
4. Lebih mencintai dan menghormati rasul atas perjuangannya
5. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup
6. Mendapat rahmat Allah
7. Mengerti tatacara bertauhid, beriman / ber’aqidah dan beribadah yang benar
8. Tuntunan menuju jalan yang benar untuk keselamatdunia akhirat
9. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat sempurna-Nya
10. Dapat membedakan antara yang benar (baik) dan yang salah (buruk)
BAB II
RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH SWT.

A. Pengertian Iman kepada rasulnya


Pengertian Rasul berasal dari bahasa arab yang berarti utusan, bahwa Allah memilih utusan-
utusa-Nya dari jenis malaikat dan kita manusia kita wajib meyakini bahwa mereka benar-benar
utusan Allah. Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari keenam rukun yang
wajib diimani oleh setiap umat Islam, yang dimaksud dengan iman kepada rasul ialah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah di pilih Allah SWT
untukmenerima wahyu dari-Nya untuk di sampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiayaan di dunia dan akhirat.

B. Sifat-sifat rasul
Sifat Rasul-Rasul Allah Swt Rasul sebagai utusan Allah Swt.memiliki sifat-sifat yang melekat
pada dirinya.Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat.tersebut adalah sifat
wajib, sifat mustahil,dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika
tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut
a. Siddiq Siddiq artinya benar. Segala perbuatan dan perkataan Nabi dan Rasul adalah benar,
Seorang Nabi dan Rasul mustahil seorang pembohong. Karena setiap perkataan dan perbuatan
mereka senantiasa dijaga oleh Allah SWT. Nabi dan Rasul bersifat benar baik dalam ucapan maupun
tingakah laku perbuatannya. Seperti dalam QS Maryam ayat 41 yang berbunyi :

‫ص ِّد ْيقًا نَّبِ ًّي‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِى ْال ِك ٰت‬
ِ َ‫ب اِب ْٰر ِه ْي َم ەۗ اِنَّهٗ َكان‬
Artinya “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia
adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi”. Surah tersebut merupakan bukti
kebenaran dalam peristiwa ketika Nabi Ibrahim as berkata kepada ayahandanya merupakan
perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh ayah beliau (Nabi Ibrahim) merupakan sesuatu yang
tidak memberi manfaat dan tentunya mudarat, jauhilah.
b. Al-Amanah Al-amanah berarti dapat dipercaya. Nabi dan Rasul merupakan umat yang utusan
Allah SWt yang diberikan amanah untuk menerima dan menyampaikan wahyu Allah. Hal tersebut
terdapat dalam surah Q.S. asy-Syu’ara ayat 106-107 berikut ini:

١٠٧ ۙ ‫ اِنِّ ْي لَ ُك ْم َرسُوْ ٌل اَ ِمي ٌْن‬١٠٦ ۚ َ‫اِ ْذ قَا َل لَهُ ْم اَ ُخوْ هُ ْم نُوْ ٌح اَاَل تَتَّقُوْ ن‬
Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu(Q.S asy-Syu’ara ayat 106-
107). Surah tersebut merupakan salah satu bukti ketika terdapat peristiwa pada saat kaum Nabi Nuh
as mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. Dan Allat SWT, mengaskan bahwa Nabi Nuh as,
merupakan orang yang terpercaya (amanah).
c.At-Tabligh At-Tabligh berarti menyampaikan wahyu kepada umatnya. Rasul selalu
menyampaikan wahtu kepada umat-NYA, tidak satupun ayat yang disembunyikan oelh Rasul kepada
umatNYA. Disebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang apa ada wahyu yang
tidak ada atau terdapat dalam al-Qur’an, beliau pun menegaskan bahwa “Demi Zat yang membelah
biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-
Qur’an.” Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Maidah ayat 67 berikut ini.
َ‫اس اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم ْال ٰكفِ ِر ْين‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ك ِم ْن َّربِّكَ ۗ َواِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلْ فَ َما بَلَّ ْغتَ ِر ٰسلَتَهٗ ۗ َو ُ يَ ْع‬
ِ ۗ َّ‫ص ُمكَ ِمنَ الن‬ َ ‫اَيُّهَا ال َّرسُوْ ُل بَلِّ ْغ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬
٦٧,
Artinya: “Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanatNya. Dan Allah
memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang kafir.” (Q.S. al-Maidah ayat 67)
d.Al-fatanah Alfatanah berarti Cerdas. Sebagai bukti kecerdasan para nabi dan rasul terlihat
pada peristiwa ketika terjadi suatu perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok
memaksakan kehendaknya masing-masing untuk meletakkan al-Hajar al-Aswad (batu Hitam) diatas
Ka’bah, dan Rasulullah SAW, menengahi dengan cara semua kelompok yang berseteru supaya
memegang ujung dari kain yang kemudian Nabi meletakkan batu itu ditengahnya, dan mereka
semua mengangkat kain tersebut hingga sampai diatas Ka’bah. Itulah bukti betapa cerdasnya Rasul
kita Rasulullah SAW.

2. Sifat mustahil Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul .Sifat mustahil ini
lawan dari sifat wajib , yaitu seperti berikut:
a. Al-kidzib Al-kidzib berarti berbohong. Mustahil jika nabi dan Rasul dalam berkata berbohong
atau pun berdusta. Seluruh perkataan nabi dan Rasul selalu benar dan tidak pernah berbohong atau
berdusta. Sperti dalam Surah Q.S an-Najm ayat 2-4,
٤ – ۙ‫اِ ْن ه َُو اِاَّل َوحْ ٌي يُّوْ ٰحى‬٣ - ‫ق َع ِن ْالهَ ٰوى‬
ُ ‫ َو َما يَ ْن ِط‬٢ - ‫صا ِحبُ ُك ْم َو َما غ َٰو ۚى‬
َ ‫ض َّل‬
َ ‫َما‬
Artinya: “kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkannya itu
(Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya)” (QS.an-Najm 1-4)
b.Al-Khianah Al-Khianah berati tidak dapat dipercaya atau berkhianat. Nabi dan Rasul mustahil
memiliki sifat khianat, setiap perkataannya selalu dapat dipercaya. Seperti dalam surah Q.S al-An’am
ayat 106. Berikut ini.
ٰ َ ۚ ِّ‫اِتَّبِ ْع َمٓا اُوْ ِح َي اِلَ ْيكَ ِم ْن َّرب‬
ِ ‫ك ٓاَل اِلهَ اِاَّل هُ ۚ َو َواَ ْع ِرضْ َع ِن ْال ُم ْش‬
١٠٦ َ‫ر ِك ْين‬
Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia,
dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’am ayat 106)

c.Al-kitman Al-kitman berarti menyembunyikan wahyu. Sifat mustahil ini merupakan kebalikan
dari sifat al-tabligh. Dalam surah Q.S. al-An’am ayat 50 dijelaskans ebagai berikut:

ٌ ۚ َ‫ْب َوٓاَل اَقُوْ ُل لَ ُك ْم اِنِّ ْي َمل‬ ‫هّٰللا‬ ُ‫قُلْ ٓاَّل اَقُوْ ُل لَ ُك ْم ِع ْن ِديْ خَ َز ۤا ِٕىن‬
َّ ۗ َ‫ك اِ ْن اَتَّبِ ُع اِاَّل َما يُوْ ٰ ٓحى اِل‬
ْ‫ي قُلْ هَل‬ َ ‫ِ َوٓاَل اَ ْعلَ ُم ْال َغي‬
٥٠ َ‫تَتَفَ َّكرُوْ ن‬ ‫ص ْي ۗ ُر اَفَاَل‬
ِ َ‫يَ ْست َِوى ااْل َ ْعمٰ ى َو ْالب‬
Artinya: Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah
ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa
aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang
yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am ayat
50)

d.Al-Baladah Al-Baladah berarti Bodoh. Sangat mustahil jika rasul memiliki sifat baladah. Para nabi
dan Rasul merupakan merupakan manusia pintar yang dipilih oleh Allah SWT untuk mendapatkan
dan menyampikan wahyu untuk umat manusia. Hal tersebut dibuktikan dalam surah Q.S al- A’raf
ayat 199 sebagai berikut:

ِ ‫ْال َجا‬
١٩٩ َ‫هلِ ْين‬ ¢ِ ْ‫ ُخ ِذ ْال َع ْف َو َوْأ ُمرْ بِ ْالعُر‬,
‫ف َواَ ْع ِرضْ َع ِن‬
Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan
orang-orang yang bodoh.” (Q.S al- A’raf ayat 199)

3. Sifat Jaiz Rasul Allah juga memiliki satu sifat yang disebut dengan sifat jaiz. Sifat jaiz seorang Nabi
dan Rasul jumlahnya ada satu, yaitu A’radhul Basyariyah yang artinya adalah memiliki sifatsifat yang
sama sebagaimana manusia semestinya, Sifat ini seperti makan, minum, beristeri, dan lain
sebagainya. Namun sifat ini tidak mengurangi atau menurunkan derajat seorang Nabi dan Rasul.
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu
seperti berikut.

1. Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga
selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
2. Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka
ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt.
meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. itu harus berhadapan dengan
tantangantantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para
musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah
Swt
C. Tugas Rasul – Rasul Allah SWT
1. menyampaikan risalah dari Allah SWT
2. mengajak kepada tauhid , yaitu mengajak umatnya untuk meng –esa-kan Allah dan menjauhi
perilaku musyrik
3. memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan member peringatan kepada orang kafir
4. menunjukan jalan yang lurus
5. membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan
hikmah
6. sebagai hujjah bagi manusia

D.  Hikmah Beriman kepada Rasul – Rasul Allah SWT


1. Makin Sempurna Imanya
2. terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya
3. terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik
4. memiliki teladan dalam hidupnya
Firman Allah Swt:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ٰ ‫ َ َو ْاليَوْ َم ااْل‬¢‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا‬
٢١ ‫خ َر َو َذ َك َر َ َكثِ ْيرًا‬
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang
banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab 21)
5. mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajaranya
Firman Allah Swt:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫م ۗ َو ُ َغفُوْ ٌر ر‬¢ْ ‫م ُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك‬¢ُ ‫قُلْ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ َ فَاتَّبِعُوْ نِ ْي يُحْ بِ ْب ُك‬
٣١ ‫َّح ْي ٌم‬
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang” (QS, Ali Imran 31)
6. mengetahui hakikatnya dirinya bahwa ia diciptakan Allah SWT. Untuk mengabdi kepada –
Nya .firman Allah SWT.
َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬
ِ ْ‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدو‬
٥٦ ‫ن‬ ُ ‫خَ لَ ْق‬ ‫َو َما‬
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku (QS az-Zariyat 56)
BAB III
KESIMPULAN
Rasul itu adalah kekasih Allah SWT yang memiliki sifat-sifat yang baik,mulia,dan selalu menaati
perintah Allah.Dengan makalah ini kita bisa mengetahui apa saja sifat-sifat rasul yang baik.Dan orang
yang beriman harus mengamalkan dan menyakini sifat-sifat rasul.Dan hendaklah kita sebagai
manusia menjalani hidup untuk mencari ridho Allah SWT agar selamat dunia dan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai