Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AQIDAH AHKLAK

“RUKUN IMAN”

DOSEN PENGAMPU : SRI ANDRYANI HAMID, M.PD.I

DISUSUN OLEH

KELOMPOK V

SYAKIRA ERAWATI (12180122012)

SHERLY ANDINI (12180121463)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU ( UIN SUSKA RIAU)
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

TP 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Aqidah Akhlak, dengan judul “Rukun Iman”.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para
pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk Sri Andryani Hamid
,M.PD.I selaku dosen Mata Kuliah Aqidah Ahqlak. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
BAB II ...................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
A.Pengertian dari Iman kepada para rasul Allah ................................................................................... 3
B.Pengertian dari Iman kepada Hari Akhir ............................................................................................ 5
C.Pengertian dari Iman kepada qada dan qadar ................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................................... 10
A.Kesimpulan..................................................................................................................................... 10
B.Saran .............................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun Iman (bahasa Arab: ‫اإليمان أركان‬, arkān al-īmān) yaitu pilar-pilar keimanan dalam
Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun iman ini
didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman
adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah
dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal
termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal
juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam
Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.
Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal
perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.

Makna bertambah dan berkurangnya iman seperti yang ditanyakan oleh putra Imam
Ahmad yaitu Shalih rahimahullahu. Shalih rahimahullahu berkata: “Aku bertanya kepada
ayahku, apa itu makna bertambah dan berkurangnya iman?”. Beliau menjawab: “Bertambahnya
iman adalah dengan adanya amalan, berkurangnya adalah dengan meninggalkan amalan, seperti
meninggalkan shalat, zakat, dan haji.”

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Iman kepada para rasul Allah?
2. Apa pengertian dari Iman kepada hari akhir?
3. Apa pengertian dari iman kepada qada dan qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk ?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dari Iman kepada para rasul Allah.

1
2. Mendeskripsikan pengertian dari Iman kepada hari akhir.
3. Mendeskripsikan pengertian dari iman kepada qada dan qadar, yaitu takdir yang baik dan
buruk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian dari Iman kepada para rasul Allah

Kata iman secara bahasa memiliki arti percaya. Sedangkan secara istilah, kata
iman artinya membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan
mengamalkannya dengan perbuatan.
Kata rasul secara bahasa berarti utusan, dan secara istilah berarti seorang laki-laki
yang diberikan wahyu oleh Allah untuk disampaikan kepada umatnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa, iman kepada rasul memiliki arti memercayai
bahwa Allah telah memilih manusia mulia di antara manusia di bumi sebagai utusan-Nya
untuk menuntun manusia ke jalan yang diridhoi-Nya.
Mengutip buku Aqidah Akhlaq untuk Kelas IV oleh Ahmad Kusaeri, beriman
kepada rasul Allah hukumnya wajib. Artinya, setiap Muslim harus mengimani
keberadaannya.
Allah akan memberikan balasan neraka kepada hamba yang enggan mengimani
rasul-Nya. Ini tertuang dalam Surat Al-Fath ayat 13 berikut:

‫س ۡو ِل ٖه فَ ِانَّ ۤا اَ ۡعتَ ۡدن‬ ِ ‫س ِع ۡي ًرا ََ َو َم ۡن لَّ ۡم يُ ۡؤ ِم ۡۢۡن بِ ه‬


ُ ‫اّٰلل َو َر‬ َ َ‫ا ِل ۡل ٰك ِف ِر ۡين‬
"Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang
menyala-nyala."

Keutamaan Iman Kepada Rasul

Iman kepada rasul Allah memiliki beberapa keutamaan, yaitu:

1. Mendapat Rahmat Allah SWT

3
Mengimani keberadaan rasul akan mendatangkan rahmat Allah. Sebab Allah
menurunkan utusan-Nya dengan tujuan untuk memberikan rahmat kepada hamba-Nya.
Sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 berikut ini:

َ‫س ۡل ٰنكَ ا ََِّّل َر ۡح َمةً ِل ۡـلعٰ لَ ِم ۡين‬


َ ‫َو َم ۤا اَ ۡر‬
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi seluruh alam."

2. Memiliki Figur yang Bisa Dijadikan Suri Teladan


Mendapatkan figur yang bisa dijadikan suri teladan sangatlah sulit. Namun,
seorang Muslim bisa mendapatkannya dari para rasul.
Rasul adalah manusia yang istimewa. Bahkan mereka dianugerahkan oleh Allah
sifat ma'sum, yaitu terpelihara dari dosa.
Perilaku mereka selalu dijaga oleh Allah SWT. Mereka lebih condong melakukan
amal saleh dibandingkan melakukan perbuatan maksiat.

ٰ ۡ ‫ّٰللا َو ۡال َي ۡو َم‬


َ ‫اَّل ِخ َر َوذَ َك َر ه‬
‫ّٰللا‬ َ ‫سنَةٌ ِل َم ۡن َكانَ َي ۡر ُجوا ه‬
َ ‫ّٰللاِ ا ُ ۡس َوة ٌ َح‬
‫لَقَ ۡد َكانَ لَ ُك ۡم فِ ۡى َرسُ ۡو ِل ه‬
‫َك ِث ۡي ًرا‬

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang
banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

3. Mengetahui Adanya Kehidupan Setelah Mati


Tanpa kehadiran para rasul, kita tidak dapat mengetahui adanya kehidupan setelah
mati karena hal tersebut termasuk perkara gaib. Namun, Allah menyampaikan pesan ini
melalui utusan-Nya, yaitu para rasul.

Daftar Rasul

Umat Islam diwajibkan untuk meyakini adanya Nabi dan Rasul di bumi. Walaupun ada banyak
jumlahnya, ada 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui, seperti di bawah ini

4
1. Nabi Adam AS 14. Nabi Musa AS
2. Nabi Idris AS 15. Nabi Harun AS
3. Nabi Nuh AS 16. Nabi Zulkifli AS
4. Nabi Hud As 17. Nabi Daud AS
5. Nabi Shalih AS 18. Nabi Sulaiman AS
6. Nabi Ibrahim AS 19. Nabi Ilyas AS
7. Nabi Luth AS 20. Nabi Ilyasa AS
8. Nabi Ismail AS 21. Nabi Yunus AS
9. Nabi Ishak AS 22. Nabi Zakaria AS
10. Nabi Yakub AS 23. Nabi Yahya AS
11. Nabi Yusuf AS 24. Nabi Isa AS
12. Nabi Ayub AS 25. Nabi Muhammad SAW
13. Nabi Syuaib AS

B.Pengertian dari Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa hari kiamat suatu hari akan datang. Di
mana, seluruh alam semesta hancur dan kehidupan yang kekal (akhirat) akan menanti.

Setelah itu, manusia akan dimintai tanggung jawab amal ibadahnya selama di dunia. Dalam
Quran ayat 47, Allah SWT berfirman bahwa amal sekecil apa pun akan ikut diperhitungkan.

‫ض ُع‬َ َ‫ط ْال َم َو ِازيْنَ َون‬ َ ‫ظلَ ُم فَ َل ْال ِق ٰي َم ِة ِليَ ْو ِم ْال ِق ْس‬
ْ ُ‫س ت‬ َ ‫اَتَ ْينَا خ َْردَل ِم ْن َحبَّة ِمثْقَا َل َكانَ َوا ِْن‬
ٌ ‫شيْـًٔا نَ ْف‬
‫َحا ِس ِبيْنَ ِبنَا َو َك ٰفى ِب َها‬

Artinya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang
pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya
(pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.

Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat. Selain itu, juga

5
bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di dunia.

Dalam Quran surat Al-Anbiya ayat 104, Allah SWT berfirman proses terjadinya hari akhir
kiamat. Allah SWT akan menggulung gunung layaknya sebuah lembaran kertas.

ْ ‫س َم ۤا َء ن‬
‫َط ِوى يَ ْو َم‬ ِ ُ ‫علَ ْينَا َو ْعدًا نُّ ِع ْيدُه خ َْلق اَ َّو َل بَدَأْنَا َك َما ِل ْل ُكت‬
َ ‫ب الس ِِج ِل َك‬
َّ ‫طي ِ ال‬ َ ‫ٰف ِع ِليْنَ ُكنَّا اِنَّا‬

Artinya: (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas.
Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya
lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.

Keutamaan Iman Kepada Hari Akhir

Iman kepada rasul Allah memiliki beberapa keutamaan, yaitu:

1. Rasa takut kepada Allah dan Hari Akhir

Bagi orang-orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul perasaan takut kepada Allah.
Perasaan ini dilandasi pada rasa tanggung jawab atas amal perbuatan yang telah dilakukan
selama di dunia di hadapan Allah SWT. Tentunya rasa takut, dibarengi dengan meningkatkan
amalan ibadah kepada Allah SWT. dalam firman-Nya,

َ‫ع ِة ُم ۡش ِفقُ ۡون‬ ِ ‫الَّذ ِۡينَ يَ ۡخش َۡونَ َربَّ ُهمۡ بِ ۡالغَ ۡي‬
َّ ‫ب َوهُمۡ ِمنَ ال‬
َ ‫سا‬

"(Yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan
mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat." (QS Al Anbiya : 49)

2. Menjauhi maksiat

Dengan menjauhi kemaksiatan merupakan hikmah yang diperoleh orang–orang yang


beriman kepada hari akhir. Selalu mempertimbangkan segala bentuk perilaku agar terhindar dari
dosa, baik dosa kecil apapun besar. Allah berfirman,

6
ٌ‫ِى الَّذ ِۡينَ ٰا َمنُ ۡوا يُق ِۡي ُموا الص َّٰلوةَ َويُ ۡن ِفقُ ۡوا ِم َّما َر َز ۡق ٰن ُهمۡ س ًِّرا َّوع َََلنِيَةً م ِۡن قَ ۡب ِل ا َ ۡن يَّ ۡات َِى يَ ۡو ٌم َّّل بَ ۡي ٌع ف ِۡي ِه َو َّل خِ ٰلل‬
َ ‫قُ ْل لِـ ِعبَاد‬
Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “Hendaklah
mereka mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi maupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak
ada jual beli dan persahabatan” (QS Ibrahim : 31)

Selain itu, dalam firman-Nya

َ ‫س َو َّدةٌ ۚ أَلَي‬
َ‫ْس فِي َج َهنَّ َم َمثْ ًوى ِل ْل ُمتَكَبِ ِرين‬ ِ َّ ‫َويَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة ت ََرى الَّذِينَ َكذَبُوا عَلَى‬
ْ ‫َّللا ُو ُجوهُ ُه ْم ُم‬

“Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah,
mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka jahannam itu ada tempat bagi orang-orang
yang menyombongkan diri?” (QS. Az Zumar : 60)

3. Bersemangat dalam mengerjakan amal

Hikmah bagi orang orang yang beriman kepada hari akhir, ia akan bersemangat dalam
mengerjakan amal baik. Maka, dengan janji Allah akan dimudahkan ketika melewati fase pada
hari akhir kelak. Allah SWT berfirman,

‫ُورا‬ ُ ‫ان أ َ ْل َز ْمنَاهُ طَائ َِرهُ فِي عُنُ ِق ِه ۖ َونُ ْخ ِر‬


ً ‫ج لَهُ يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة ِكت َابًا يَ ْلقَاهُ َم ْنش‬ ٍ ‫س‬َ ‫َوكُ َّل إِ ْن‬

“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya
kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang
dijumpainya terbuka.” (QS. Al Isra’: 13)

C.Pengertian dari Iman kepada qada dan qadar

Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya serta meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT
memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya. Meski memiliki hubungan
yang erat serta sama-sama mempengaruhi proses kehidupan manusia, Qada dan Qadar, arti serta
pengertiannya berbeda.

1. Pengertian Qada
Qada secara bahasa yang berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semua yang terjadi
berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan. Sebelum adanya proses kehidupan, Allah
sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang kebaikan, keburukan dan juga

7
tentang hidup atau mati.
Allah sudah memerintahkan hambanya untuk percaya pada Qada. Dalam Al Qur'an Surah Al-
Baqarah, Ayat 210, Allah berfirman:

ُ ‫ّٰللا ت ُ ْر َج ُع ْاْل ُ ُم‬


‫ور‬ ِ َّ ‫ي ْاْل َ ْم ُر ۚ َو ِإلَى‬ َّ ‫ه َْل َي ْنظُ ُرونَ ِإ ََّّل أ َ ْن َيأ ْ ِت َي ُه ُم‬
ِ ُ‫ّٰللاُ ِفي ظُلَل مِنَ ْالغَ َم ِام َو ْال َم َل ِئ َكةُ َوق‬
َ ‫ض‬

Artinya: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya (azab) Allah bersama
malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Dan kepada Allah-
lah segala perkara dikembalikan.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa semua perkara-perkara, ketetapan yang terjadi sudah
diputuskan oleh Allah SWT.

2. Pengertian Qadar

Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah.
Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh
Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi

Hubungan Qada dan Qadar juga tidak bisa dipisahkan. Qada merupakan rencana dan Qadar
adalah perwujudan atau kenyataan yang akan terjadi seperti yang sudah ditetapkan Allah SWT.

Macam-macam Takdir

1. Takdir Muallaq

Takdir muallaq masih bisa berubah jika manusia berusaha mengubahnya. Misalnya seseorang
yang miskin bisa menjadi kaya, ingin pintar, dan lain sebagainya. Semua itu harus melewati
proses usaha yang keras untuk mencapai semuanya.

2. Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia meskipun ikhtiar dan tawakal

8
kepada Allah. Contohnya seperti kematian dan jodoh, semua itu sudah ditetapkan oleh Allah
SWT.

Keutamaan Iman Kepada Qada dan Qadar

1. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah
merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya.

2. Selalu rendah hati bahwa segala sesuatu yang terjadi itu semua berkat kehendak Allah.

3. Selalu berjiwa optimis dan tidak putus asa saat merasakan kegagalan. Mungkin Allah akan
menggantinya dengan cara lain yang lebih baik.

4. Membiasakan diri untuk bersikap sabar dan tawakal kepada Allah SWT.

5. Jiwa lebih tenang.

9
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

Rukun iman merupakan dasar kepercayaan dalam Islam yang wajib diamalkan oleh orang
yang beriman. Rukun iman terdiri dari 6 hal. Rukun artinya dasar atau pokok yang harus
dikerjakan. Sementara iman, artinya yakin atau percaya. Hudarrohman dalam bukunya yang
berjudul Rukun Iman menjelaskan, rukun iman dituangkan dalam diri orang yang beriman
melalui 3 tahap. Antara lain, iman diyakini dalam hati, iman diikrarkan dengan lisan, dan iman
diamalkan dengan anggota badan.

Iman diyakini dalam hati mengandung pengertian percaya atau yakin dengan sepenuh hati
bahwa alam semesta dan seluruh isinya diciptakan oleh Allah SWT. Contohnya adanya siang dan
malam, adanya berbagai macam makhluk baik yang nyata maupun ghoib
Sedangkan iman diikrarkan dengan lisan, dilakukan dengan mengucap "Saya beriman kepada
Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan saya beriman kepada
ketetapan baik dan buruk dari pada-Nya.Sementara itu, iman diamalkan dengan anggota badan
yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seperti sholat 5 waktu,
puasa, zakat, tidak berbohong, dan lain sebagainya.

B.Saran

Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran atau kritik, mohon sampaikan pada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon maklumi
kami, karena kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman

https://kumparan.com/berita-hari-ini/arti-iman-kepada-rasul-allah-lengkap-dengan-keutamaan-
mengimaninya-1vN1oTwqI07/full

https://m.oase.id/read/RonnOW-iman-kepada-hari-akhir-berikut-3-hikmah-yang-diperoleh-
dalam-kehidupan

https://news.detik.com/berita/d-4818728/qada-dan-qadar-pengertian-dan-hikmah-mengimaninya

https://news.detik.com/berita/d-4853068/pengertian-iman-kepada-hari-akhir-beserta-dalilnya

https://news.detik.com/berita/d-5400232/iman-kepada-rasul-memiliki-arti-apa-dalam-agama-
islam

11

Anda mungkin juga menyukai