Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ISLAM, IMAN, DAN IHSAN

Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah Pengembangan Karakter (Agama)

Dosen Pengampu : Nur Apriyani S.Hi, M.Pd

Kelompok 1 :

Alan Arfan Arsyad 2361201052

Andi Nur Khairunnisa 2361201053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

STIMI YAPMI MAKASSAR

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN........................................................................................................................ii
A. Latar Belakang.............................................................................................................ii
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ii
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN..........................................................................................................................1
A. Pengertian...................................................................................................................1
1. Islam.........................................................................................................................1
2. Iman.........................................................................................................................3
3. Ihsan.........................................................................................................................4
B. Rukun-rukun Iman dan Islam......................................................................................5
1. Rukun Iman.................................................................................................................5
2. Rukun Islam.................................................................................................................7
C. HUBUNGAN ISLAM, IMAN DAN IHSAN.......................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
KESIMPULAN :....................................................................................................................11
Daftar Pustaka........................................................................................................................12

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara mendasar, ajaran islam dapat dibagi menjadi dua, yaitu akidah (keimanan)
dan amal (perbuatan). Ajaran dalam bidang akidah bertujuan untuk mendorong dan
membimbing manusia dalam mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan
pandangan, pemahaman, dan keyakinan atau iman. Sedangkan ajaran yang berada
dalam bidang amal bertujuan untuk mendorong dan membimbing manusia dalam
mengembangkan amal-amal saleh sehingga tercapai kesempurnaan amal ibadah.

Ada tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan sangat urgen untuk
dijaga dan diamalkan oleh seorang hamba. Tiga komponen tersebut adalah Islam,
Iman, dan Ihsan. Seseorang dikatakan beriman jika mereka meyakini dan
membenarkan adanya Allah Swt. tuhan yang maha Esa, yaitu: adanya Malaikat Allah,
adanya Rasul, Kitab-kitab samawi, hari Kiamat serta adanya Qadla’ dan Qadar.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar mengetahui perbedaan Islam, Iman,
Ihsan, rukun-rukun Islam, serta hubungan erat antara ketiga komponen tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Islam, Iman, dan Ihsan?


2. Bagaimana Rukun-rukun Islam dan Iman?
3. Bagaimana hubungan antara Islam, Iman, dan Ihsan?

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Islam
Secara bahasa, Islam memiliki beberapa arti. Dalam bahasa Arab, Islam
merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang artinya taat,
tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah. Sedangkan jika dilihat dari asal
katanya maka Islam berasal dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan
salaam. Pengertian lengkapnya sebagai berikut:

- Assalmu artinya damai, perdamaian. Islam adalah agama yang damai dan
setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian.

- Aslama artinya taat, berserah diri. Seorang muslim hendaknya berserah diri
pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.

- Istaslama artinya berserah diri.

- Saliim artinya bersih dan suci. Ini merupakan gambaran dari hati seorang
muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah.

- Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh


keselamatan. Jika seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik,
maka Allah akan senantiasa menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.

Kata Islam sebagai agama disebut dalam Alquran :

 Surah Al-Anbiya’ ayat 107-108:

(107) ‫َو َم ٓا َاْر َس ْلٰن َك ِااَّل َر ْح َم ًة ِّلْلٰع َلِم ْيَن‬

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk


(menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

1
(108) ‫ُقْل ِاَّنَم ا ُيْو ٰٓح ى ِاَلَّي َاَّنَم ٓا ِاٰل ُهُك ْم ِاٰل ٌه َّواِح ٌۚد َفَهْل َاْنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن‬

“Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku


ialah bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu
telah berserah diri (kepada-Nya)?”

 Surah Al-Imran ayat 19 :

‌ؕ‫ِاَّن الِّد ۡي َن ِع ۡن َد ِهّٰللا اِاۡل ۡس اَل ُم ۗ َو َم ا اۡخ َتَلَف اَّلِذ ۡي َن ُاۡو ُتوا اۡل ِكٰت َب ِااَّل ِم ۢۡن َبۡع ِد َم ا َج ٓاَء ُهُم اۡل ِع ۡل ُم َبۡغ ًياۢ َبۡي َنُهۡم‬
‫) َّيۡك ُفۡر ِبٰا ٰي ِت ِهّٰللا َفِاَّن َهّٰللا َس ِر ۡي ُع اۡل ِحَس اِب‬19( ‫َو َم ۡن‬

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih


orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh
ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap
ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

Rasulullah Saw. pernah menjelaskan arti Islam. Hadits tersebut terkenal


sebagai hadits Jibril. Karena saat itu, malaikat Jibril dengan wujud laki-laki
datang dan menemui Rasulullah. Malaikat Jibril yang bertanya tentang Islam
dan meminta penjelasan pada Rasulullah, sebagai berikut:

Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata: "Ketika kami sedang duduk-
duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki
yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak
terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami
yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan
lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha
Nabi.

Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam?


Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya
tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad
adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa
Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Bitullah jika engkau mampu
melaksanakannya." (HR. Muslim).

2
2. Iman
Menurut KBBI, iman adalah kepercayaan (yang berkenaan dengan
agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya
ketetapan hati. Iman adalah sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan
kita kepada Tuhan.

Dalam hadits dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu, ia berkata, suatu


hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada
Rasulullah mengenai apa itu iman.

Artinya: "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab,


"Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya,
kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir
yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).

 Imam Syafii, iman seorang muslim meliputi perkataan serta


perbuatannya. Iman dapat bertambah maupun berkurang.
Bertambahnya iman seseorang disebabkan oleh ketaatan pada Allah,
sedangkan berkurangnya iman seseorang disebabkan oleh
kemaksiatan.
 Imam Ahmad memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda dengan
Imam Syafii, Imam Ahmad mengemukakan iman dapat bertambah dan
berkurang, bertambah karena seseorang melaksanakan amalan tertentu
dan berkurang karena orang tersebut meninggalkan amalan.
 Imam Bukhari menambahkan dari kedua ulama tersebut, Imam
Bukhari mengatakan bahwa setelah bertemu dengan banyak ulama dari
berbagai penjuru negeri, ia melihat bahwa ulama mengemukakan iman
adalah perkataan serta perbuatan yang dapat bertambah dan berkurang.

3
3. Ihsan
Kata ihsan merupakan kebalikan dari kata al isaa- ah yang berarti erbuat
buruk. Ihsan merupakan tingkah laku seseorang demi melakukan perbuatan
baik dan mencegah diri dari perbuatan dosa. Seseorang yang berlaku ihsan
akan memberikan kebaikan pada hamba Allah yang lainnya berupa, kekayaan,
kepandaian, kemuliaan, ataupun tenaganya.

Ihsan sendiri berasal dari kata hasuna yang berarti baik atau bagus. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ihsan dimaknai sebagai baik; derma
dan sebagainya yang tidak diwajibkan. Ihsan sendiri tidak dapat dipisahkan
dari iman dan Islam. Ketiganya menjadi satu kesatuan sebagai kesempurnaan
keberislaman seseorang.

Ihsan mempunyai landasan yaitu:


1. Landasan Qauli
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat Ihsan terhadap segala
sesuatu” (HR. Muslim). Tuntutan untuk berbuat Ihsan dalam Islam yaitu
secara maksimal dan optimal.
2. Landasan Kauny
Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara sunnatulloh setiap
orang suka akan berbuat yang Ihsan.
Alasan berbuat Ihsan:
a. Adanya monitoring Allah (muraqabatulloh)
b. Adanya kebaikan Allah (Ihsanulloh)
Dengan adanya muraqaabatulloh dan Ihsanulloh maka sudah selayaknya kita
berihsanuniyat (berniat yang baik). Karena akan mengarahkan kita kepada:
a. Ikhlasunniyat (niat yang ikhlas)
b. Itqanul ‘amal (amal yang rapi)
c. Jaudatul adaa’ (penyelesaian yang baik).

4
B. Rukun-rukun Iman dan Islam

1. Rukun Iman
a. Iman Kepada Allah
Yakni beriman kepada rububiyyah Allah Swt, maksudnya : Allah adalah
Tuhan, Pencipta, Pemilik semesta, dan Pengatur segala urusan, Beriman
kepada uluhiyyah Allah Swt, maksudnya: Allah sajalah tuhan yang berhak di
sembah, dan semua sesembahan selain-Nya adalah batil, iman kepada Nama-
Nama dan Sifat-Sifat-Nya maksudnya: bahwasanya Allah Swt, memiliki nama-
nama yang mulia, dan sifat-sifat-Nya yang sempurna serta agung sesuai yang ada
dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.
b. Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah untuk
beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya, Allah telah
membebankan kepada mereka berbagai tugas, Diantaranya adalah : Jibril
tugasnya menyampaikan wahyu, Mikail mengurusi hujan dan tumbuh-tumbuhan,
Israfil meniup sangsakala di hari kiamat, Izrail (malaikat maut), Raqib ,
Atit, mencatat amal perbutan manusia, Malik menjaga neraka, Ridwan menjaga
surga, dan malaikat-malaikat yang lain yang hanya Allah Swt yang dapat
mengetahuinya.
c. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
Allah Swt. telah menurunkan kepada para Rasul-Nya kitab-kitab,
mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada
Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi
Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt,
kepada Nabi Muhammad Saw. Allah telah menjamin untuk menjaga dan
memeliharanya, karena ia akan menjadi hujjah atas semua makhluk, sampai hari
kiamat.
d. Iman Kepada Rasul Allah
Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama adalah
Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu adalah manusia

5
biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan, mereka adalah hamba-hamba
Allah yang dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua
syari’at dengan syari’at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus
untuk seluruh manusia, maka tidak ada nabi sesudahnya.
e. Iman Kepada Hari Akhir
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah membangkitkan
manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang penuh kenikmatan atau
ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari akhir meliputi beriman
kepada semua yang akan terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian
surga atau neraka.
f. Iman Kepada Qadha’ dan Qadar
Iman kepada qada dan qadar Allah adalah salah satu sendi akidah Islam. Dalam
pembicaraan sehari-hari disingkat dengan sebutan takdir (taqdir). Berbicara tentang
takdir Allah memang bukan sesuatu yang mudah. Sebab yang kita bicarakan langsung
menyangkut kehendak Tuhan terhadap makhluk-makhluk-Nya.
Beriman kepada qada dan qadar Allah adalah rukun keenam dari rukun iman.
Sebagaimana dalam jawaban Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril tentang iman,
beliau bersabda:
“Engkau beriman krpada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir,
dan engkau beriman kepada qada-Nya, yang baik maupun yang buruk.” (HR.Buhkari
dan Muslim)
Seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an surah An-Naml [27]: 65 yang artinya
“katakanlah tak seorang pun di laangit maupun di bumi yang mengetahui perkara
gaib kecuali Allah.”

6
2. Rukun Islam
a. Kalimat Syahadat
Dua kalimat syahadat itu adalah laksana anak kunci yang dengannya manusia
masuk ke dalam alam keselamatan (Islam). Sebagaimana keterangan Hadits Nabi
: “dari Mu’az berkata, aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Barang siapa yang akhir katanya laa ilaaha illallaah, maka dia pasti masuk
surga.”
Kalimat “laa ilaaha illallah” tersusun dalam bentuk dimulai dengan
peniadaan, yaitu tiada tuhan, baru kemudian disusul dengan suatu penegasan :
“melaikan Allah!”. Ini berarti bahwa seorang muslim dalam hidupnya harus
membersihkan segala macam tuhan, kepercayaan, keyakinan, aqidah, dan lain-
lain sebagainya lebih dahulu. Yang ada dalam kalbunya hanyalah satu tuhan, satu
kepercayaan, satu keyakinan dan satu aqidah ialah hanya kepada Zat yang
bernama Allah s.w.t.
b. Shalat
Allah telah mensyari’atkan shalat 5 waktu setiap hari sebagai hubungan antara
seorang muslim dengan Tuhannya. Didalamnya dia bermunajat dan berdo’a
kepada-Nya, disamping agar menjadi pencegah bagi muslim dari perbuatan keji
dan mungkar. Dan Alah telah menyiapkan bagi yang menunaikannya kebaikan
dalam agama dan kemantapan iman serta ganjaran, baik cepat maupun
lambat. Maka dengan demikian seorang hamba akan mendapatkan ketenangan
jiwa dan kenyamanan raga yang akan membuatnya bahagia di dunia dan akhirat.
Shalat terdiri dari :
Shalat wajib Shalat sunnah
 Shalat subuh  Shalat rawatib
 Shalat dzuhur  Shalat dhuha
 Shalat ashar  Shalat tahajjud
 Shalat magrib  Shalat witir, dll.
 Shalat isya

7
c. Puasa
Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang mulai disyariatkan pada tahun ke
II Hijriah. Kata puasa berasal dari bahasa arab “ ‫ ” الَّصْو ُم‬yang berarti menahan (
‫اك‬DD‫)إمس‬. Jadi, puasa menurut bahasa artinya “menahan”. Secara Terminologi,
Puasa Adalah
‫إمساك عن مفطر بنية مخصوصة جميع نهار قابل للصوم من مسلم عاقل طاهر من حيض و نفاس‬
(menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa dengan niat yang khusus
pada seluruh siang harinya orang yang melakukan puasa yang berakal, dan suci
dari haidl dan nifas).
Jadi, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat dengan syarat dan
rukun yang telah ditentukan. Sesuai firman Allah SWT :
...)187 : ‫ (البقرة‬... ‫َو ُك ُلْو اَو اْش َر ُبْو ا َح َّتى َيَتَبَّيَن َلُك ُم اْلَخ ْيُط اَاْلْبَيُض ِم َن اْلَخ ْيِط اَاْلْسَوِد ِم َن اْلَفْج ِر‬
Artinya : “makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang putih dari
benang hitam yaitu fajar.” (QS. Al-Baqarah : 187)
Adapun hukum melakukan puasa Ramadlan adalah Wajib/Fardlu ‘Ain, sesuai
firman Allah SWT yang artinya :
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu
bertaqwa.” (Qs. Al-Baqarah : 183).
Macam-macam puasa:
Puasa wajib Puasa sunnah
 Puasa ramadhan  Puasa 6 hari dibulan syawal
 Puasa nazar  Puasa hari asyura
 Puasa kafarat  Puasa hari arafah
 Puasa di bulan sya’ban
 Puasa daud
 Puasa senin-kamis

8
Puasa makruh Puasa haram
 Puasa syak  Puasa pada 2 hari raya
 Puasa dihari-hari pertenghan  Puasa pada hari tasyrik
bulan sya’ban
 Puasa sepanjang masa
 Puasa wishal
 Puasa khusus hari jum’at
d. Zakat
Menurut bahasa, “zakat” berasal dari kata zakatan-yuzakki-zakka artinya
tumbuh, suci, atau berkah. Menurut istilah Zakat adalah memberikan harta dengan
kadar tertentu kepada yang berhak sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Firman Allah yang memerintahkan kewajiban zakat adalah QS. An-Nisa ayat 77:
‫واقيموا الصلواة واتوا االزكوة‬
Artinya: “… dirikanlah shalat dan tunaikan zakat … ” (QS. An-Nisa :77)
Macam-macam zakat ;

1) Zakat fitrah

2) Zakat Maal : emas, perak dan uang, harta perniagaan, harta pertanian, hewan
ternak, hasil tambang, barang temuan.
e. Haji
Setiap orang Islam wajib menunaikan ibadah haji bila mampu, dan dalam
seumur hidupnya hanya dilakukan sekali. Jika seseorang tidak menunaikan ibadah
haji sedangkan ia mamapu, maka ia bukanlah termasuk orang Islam.
Haji menurut bahasa dalah ‫ القصد‬artinya menyengaja. Sedangkan menurut istilah
haji adalah mengunjungi makkah (ka’bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri
dari thawaf, sa’I, wuquf, dan ibadah-ibadah lain sesuai dengan ketentuan haji,
guna memenuhi perintah Allah dan mengharap keridlaan-Nya.Ibaah haji ini
merupakan bagian dari syari’at bagi umat-umat dahulu, semenjak Nabi Ibrahim.
Allah telah menyuruh Nabi Ibrahim a.s membangun baitul Haram di amkkah, agar
orang-orang thawaf di sekelilingnya dan menyebut nama Allah ketika thawaf itu.

9
C. HUBUNGAN ISLAM, IMAN DAN IHSAN

Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yg tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut
kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan
pelaksanaan rukun Islam dilakukan dangan cara ihsan, sebagai upaya pendekatan diri
kepada Allah.

Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut, para ulama


mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu pengetahuan. Rukun Islam berupa praktek
amal lahiriyah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal
lahiriyah manusia sebagai hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi)
yg menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan. Sedangkan untuk mempelajari ihsan
sebagai tata cara beribadah adalah bagian dari ilmu Tasawuf.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN :

Islam, iman, dan ihsan merupakan suatu aspek yang membentuk sebuah
rangkaian kesatuan yang saling mengait satu sama lain. Kita bisa menganalogikan
islam, iman, dan ihsan sebagai sebuah rumah. Dimana iman sebagai pondasi, islam
sebagai dinding dan ihsan sebagai atapnya. Jika diantara ketiganya ada yang hilang,
maka maka rumah tersebut tidak akan sempurna.

Jika diantara ketiga aspek tersebut ada yang hilang dalam diri seseorang, maka
orang tersebut tidak akan merasakan dalam hatinya, muslim yang menjaga rukun
islam akan selalu dekat dengan Tuhannya dan muslim yang selalu berihsan akan
selalu baik dalam hubungan dengan lingkungannya.

Islam adalah engkau bersaksi tiada tuhan selain allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan,
dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah jika telah mampu menunaikannya.

11
Daftar Pustaka

Unknown.2015, http://myrealblo.blogspot.com/2015/11/tauhid-iman-islam-dan-
ihsan.html, diakses pada 23 September 2023 pukul 16.00.

http://makalahpendidikanku.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-islam-dan-
iman.html, diakses pada 23 September 2023 pukul 16.10

Cantika, Yufi https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-iman/, diakses pada23


September 2023 pukul 16.20

Najmah, Deta Jauda.2020, https://www.brilio.net/wow/pengertian-islam-menurut-


bahasa-alquran-hadits-dan-ulama-200423k.html, diakses pada 23 September 2023
pukul 16.29

Cantika, Yufi https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ihsan/, diakses pada 23


September 2023 pukul 16.33

12

Anda mungkin juga menyukai