Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH DAN RASUL


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OLEH:
KELOMPOK 10

AHMAD RIZAL MIFTAHUL HUDA


DIMAS ANANDA
DESWITA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana dengan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan Makalah
Perkembangan Peserta Didik sesuai dengan ketentuan dan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan
terima kasih dan penghargaan atas segala bimbingan, nasehat serta bantuan sehingga
dapat menunjang penyelesaian Makalah Belajar dan Pembelajaran, terutama kepada
dosen pengampu Dr. Mawardi Ahmad, MA. pada mata kuliah belajar dan Pembelajaran
yang telah memberi pengarahan kepada penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun penyusun
khususnya dan pembaca yang umumnya.
Akhir kata, semoga ini bermanfaat bagi penyusun pribadi dan terlebih bagi para
pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….1
DAFTAR ISI……...…………………………………………………....2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………..3
B. Rumusan Masalah……………………………………………….3
C. Tujuan……………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian iman kepada kitab kitab Allah SWT………………...4
B. Kitab Kitab Allah SWT………………………………………….6
C. Hikmah iman kepada kitab kitab Allah SWT………...………...8
D. Pengertian iman kepada rasul rasul Allah SWT………………...9
E. Sifat rasul rasul Allah SWT……………………………………..9
F. Tugas rasul rasul Allah SWT……………………………………10
G. Hikmah beriman kepada rasul rasul Allah SWT………………...11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………..12
B. SARAN...………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengabdikan diri kepadanya Allah
menyatakan dalam beberapa firmannya bahwa manusia dikirim ke bumi ini dengan
tujuan untuk menjadi khalifahnya,untuk mengemban amanatnya dan untuk memenuhi
janji dengannya .Maka haruslah ada aturan untuk mengabdikan diri.Tanpa aturan
mustahil pengabdian diri dapat dilaksanakan .Dalam aturan ini haruslah datangnya dari
Allah sendiri. Sebab manusia mustahil manusia tidak akan dapat membuat aturan
tersebut yang sesuai dengan keinginan Allah. jangankan keinginan Allah, keinginan
manusia yang lain saja tidak dapat diketahui oleh manusia. Karena itulah Allah yang
maha tahu mengirim aturan kepada manusia dalam bentuk kitab suci dengan perantara
rasulnya. Oleh karenanya, manusia harus beriman kepada kitab suci dan juga kepada
rasul Allah.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian iman kepada Kitab dan Rasul Allah?
2. Bagaimana iman kepada Kitab dan Rasul Allah?
3. Bagaimana fungsi dan sifat-sifat Rasul Allah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian iman kepada Kitab dan Rasul Allah
2. Memahami tentang iman kepada Kitab dan Rasul Allah
3. Dapat mengetahui fungsi dan sifat Rasul Allah

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian iman kepada kitab Allah SWT

Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman
adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan
lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah swt
artinya percaya dan meyakini bahwa Allah swt mempunyai kitab yang telah
diturunkan kepada para rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya.
Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah fardhu’ain wajib bagi setiap
orang yang beragama Islam.Orang Islam yang tidak mempercayai adanya
kitab-kitab Allah swt maka dinamakan murtad atau keluar dari ajaran Islam.

Beriman kepada kitab Allah swt merupakan rukun iman yang ketiga. Mengimani
kitab Allah SWT berarti kita harus mempercayai dan mengamalkan segala sesuatu
yang terkandung di dalam kitab tersebut.
Iman terhadap kitab Allah swt merupakan salah satu landasan agama kita. Allah swt
berfirman yang artinya:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan.
Akan tetapi, sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman dengan Allah swt, hari
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi….”
(QS. Al-Baqarah: 177).

Perhatikan firman Allah SWT, berikut ini:

‫هّٰلل‬
ِ ‫ب الَّ ِذيْ نَ َّز َل َع ٰلى َرس ُْولِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
‫ب‬ ِ ‫الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا ٰا ِمنُ ْوا بِا ِ َو َرس ُْولِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬ ‫ٰيٓاَيُّهَا‬
ۤ ‫هّٰلل‬
َ ‫اَ ْن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل ۗ َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِا ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖه َو ْاليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد‬
‫ض َّل‬ ْٓ‫الَّ ِذي‬
.‫ۢ بَ ِع ْيدًا‬ ‫ض ٰلاًل‬
َ

4
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
(QS.An-Nisa Ayat 136).

Menurut Imam Qurtubi, firman Allah swt di atas,‫ يَاَأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا آ ِمنُوْ ا‬,ayat ini
diturunkan dan ditujukan untuk semua orang yang beriman, makna ayat tersebut
adalah wahai orang-orang yang berbuat benar, tunjukkan kebenaran yang kalian
ِ ‫َو ْال ِكتَا‬
lakukan dan teruslah kalian berada pada garis kebenaran itu, ‫ب الَّ ِذى نَ َّز َل َعلَى َرسُوْ لِ ِه‬
“Dan kepada Kitab yang Allah swt turunkan kepada rasul-Nya,” maksudnya adalah
al-Qur’an, ‫ب الَّ ِذى ُأ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْب ُل‬
ِ ‫“ َو ْال ِكتَا‬Serta Kitab yang Allah swt turunkan sebelumnya,”
artinya kepada setiap kitab yang diturunkan kepada para Nabi sebelum Nabi
Muhammad saw.
Ibnu Katsir, Abu Umar, dan Ibnu ‘Amir membaca dengan Qira’ah “nuzzila”, dan
“unzila” dengan harakat dhammah, sedangkan yang lain membacanya dengan
Qira’ah “nazzala” dan “anzala” dengan harakat fathah. Pendapat lain mengatakan,
bahwa ayat ini diturunkan kepada orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw
dari kalangan para Nabi terdahulu. Pendapat lain mengatakan bahwa khitab ayat ini
ditujukan kepada orang-orang munafik, makna ayat menurut kelompok ini adalah
wahai orang-orang yang beriman secara zhahir, murnikanlah keimananmu kepada
Allah swt. Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah
orang-orang musyrik, makna ayat menurut golongan ini adalah wahai orang-orang
yang beriman kepada Latta, Uzza dan Thaghut (syeitan), berimanlah kalian kepada
Allah swt, dan percayalah kalian kepada Allah swt juga kepada kitan-kitab-Nya.
(Syaikh Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi 5, hal.983-984.)

5
Sedangkan Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya beliau memberikan penafsiran bahwa
maksud konteks ayat di atas bukanlah perintah untuk beriman, melainkan perintah
untuk lebih menyempurnakan iman dan memperkuatnya. Dari surah an-Nisa ayat
136 diatas Rukun Iman disebutkan hanyalah lima perkara yaitu:
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul
3. Percaya kepada Malaikat-Malaikat
4. Percaya kepada Kitab-Kitab
5. Percaya kepada Hari Akhir

B. Kitab-kitab Allah SWT


Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk
diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu
Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang
terpisah.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf:
Persamaan : Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan : Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf, kitab dibukukan sedangkan suhuf
tidak dibukukan.
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa
lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan
nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun
manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada
rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
1. Kitab Taurat
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa as sebagai pedoman dan petunjuk bagi bani
israel.Adapun isi kandungan kitab Taurat meliputi hal-hal berikut :
a) Kewajiban meyakini keesaan Allah
b) Larangan menyembah berhala
c) Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
d) Supaya mensucikan hari sabtu (sabat)

6
e) Menghormati kedua orang tua
f) Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar
g) Larangan berbuat zina
h) Larangan mencuri
i) Larangan menjadi saksi palsu
j) Larangan mengambil hak orang lain
2. Kitab Zabur
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud as sebagai pedoman dan petunjuk bagi
umatnya.Kitab Zabur (Mazmur) berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas
segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Selain itu berisi zikir, doa, nasihat, dan
kata-kata hikmah. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang ada
pada Perjanjian Lama yang terdiri atas 150 pasal.
3. Kitab Injil
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani
Israel.Allah SWT berfirman artinya:
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah [5]:46
Kitab Injil memuat beberapa ajaran pokok, antara lain:
a) Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni
b) Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat
c) Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus)
d) Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya
4. Kitab al-Qur’an
Kitab suci al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk dijadikan
petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia,sebagai firman Allah SWT.
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada hamba-Nya, agar Dia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan [25]: 1).

7
a. Secara keseluruhan, isi al-qur’an meliputi hal-hal berikut:
1. Pembahasan mengenai prinsip-prinsip akidah (keimanan)
2. Pembahasan yang mengangkat prinsip-prinsip ibadah
3. Pembahasan yang berkenaan dengan prinsip-prinsip syariat
b. Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara lain:
1. Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
2. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
3. Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia,akhirat
4. Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam

C. Hikmah Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT


Beriman kepada kitab-kitab Allah swt merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Hal
tersebut adalah Perintah Allah swt untuk manusia. Setiap perintah Allah swt kepada
manusia adalah ibadah, ibadah yang dilakukan oleh manusia akan memberi pengaruh
kebaikan pada diri dan lingkungannya.Berikut ini beberapa uraian hikmah beriman
kepada kitab-kitab Allah swt, di antaranya:

● Memupuk sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah swt


memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, selalu
menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.
● Setiap muslim diperintahkan Allah SWT melalui Rasul-Nya Nabi
Muhammad SAW untuk menjaga sikap toleransi dan menghargai sesama
manusia dengan segala perbedaan yang ada. Setiap muslim diperintahkan
Allah SWT untuk menghormati orang lain dalam perbedaan agama dan
keyakinan, dengan tidak merusak akidah dan keimanan kita, serta tidak
mencampuradukan ajaran agama kita dengan agama lain.
● Manusia yang beriman kepada kitab-kitab Allah swt akan dapat
mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,
karena di dalam kitab suci dijelaskan tentang perilaku yang baik dan
buruk.

8
● Mengetahui pedoman hidup yang harus dijalankan sebagai umat
beragama dalam menjalankan syariat-Nya serta mengetahui bagaimana
berperilaku yang baik dan benar, baik sebagai makhluk individu maupun
makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari.

D. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT


Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt
yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia
dan akhirat. Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi
seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat
ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang
dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah Swt.
terdapat dalam surah (Q.S An-Nisa/4: Ayat;136 ) yang artinya.
Artinya: :Wahai orang-orang yang beriman Tetaplah beriman kepada Allah Swt.dan
Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’±n) yang diturunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah
Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab�kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. An-Nisa 4: Ayat 136).

E. Sifat Rasul-rasul Allah SWT


1. Sifat wajib rasul
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul
jika tidak memiliki sifat-sifat ini .Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut:
a. As-shidiq
As-shidiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as.kepada
bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah
sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah.
b. Al-Amanah
Al-Amanah yaitu rasul selalu dapat dipercaya.Di saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan
apa yang dibawa olehnya. Allah Swt. pun menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang
yang terpercaya (amanah).

9
c. At-Tabligh
At-Tabligh, yaitu rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satupun ayat yang
disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya. Dalam
sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang wahyu yang tidak
terdapat dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan bahwa: “Demi Zat yang membelah biji
dan melepas nafas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap
al-Qur’an.”
d. Al-Fatanah
Al-Fathonah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan
antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehendak untuk
meletakkan al-Hajr, al-Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah. Rasulullah saw. lalu
menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang ujung kain
yang dibawa nya. Kemudian, Nabi meletak kan batu itu di tengahnya, dan mereka
semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.

F. Tugas Rasul-Rasul Allah SWT


Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak ringan.
Di antara tugas-tugas rasul itu sebagai berikut.
1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.
2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan
Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan
kepada orang kafir.
4. Menunjukkan jalan yang lurus.
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada
mereka kitab dan hikmah.
6. Sebagai hujjah bagi manusia.

10
G. Hikmah Beriman Kepada Rasul Rasul Allah SWT
Pentingnya orang Islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Selain
karena diperintahkan oleh Allah Swt., juga ada manfaat dan hikmah yang dapat
diambil dari beriman kepada rasul. Di antara manfaat dan hikmah beriman kepada
rasul sebagai berikut.
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi
kepada-Nya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman kepada kitab-kitab Allah diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati bahwa
Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada rasul-rasulnya untuk disampaikan
kepada umat-umatnya yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa
seruan, larangan serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia.
Hukum beriman kepada Allah adalah wajib. Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah
kepada para nabi dan rasulnya yang wajib diketahui umat islam, yaitu:
1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa a.s
2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud a.s
3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s
4. Kitab Al-qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
Iman kepada rasul rasul Allah adalah mempercayai bahwa Allah telah memilih
diantara manusia, beberapa orang rasulnya untuk menyampaikan syariat kepada
hamba-hambanya dan pengangkatan itu dilakukan dengan wahyu. Dari tujuan diutusnya
seorang rasul tersebut diatas pada intinya adalah untuk menyempurnakan akhlak
manusia untuk menjadi seorang khalifah di bumi.

B. Saran
Sebagai hamba Allah sudah seharusnya kita beriman kepada rukun iman yang lima,
diharapkan setelah kita mengetahui tentang iman kepada kitab dan rasul akan
menambah rasa keyakinan kita kepada Allah SWT bahwa dialah yang mengatur
segalanya yang telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab sebagai pedoman
hidup manusia di dunia.
Kita sebagai umat manusia yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
kita sekarang ini, dan sebagai umat Nabi Muhammad SAW, namun kita harus meyakini
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab selain Al-Qur’an dan juga mengimani
adanya rasul-rasul yang telah diutus selain Nabi Muhammad SAW.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agus Salim, Chaniago pustekkom kemendikbud 2019

Kudus, Zaky Muhammad Abdul (2018) Pengaruh metode mind mapping terhadap
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Iman kepada Kitab-kitab Allah
SWT Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Buku pendidikan Agama islam dan budi pekerti kelas XI SMA/SMK 2017

13

Anda mungkin juga menyukai