Anda di halaman 1dari 22

MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING

AQIDAH NURHAYATI M.Hum

AQIDAH ISLAM TENTANG KITAB-KITAB

H
HERMANSYAH

INDAH PERMATA SARI

NISFUL LAILI

SITI NURHANIFAH

SRI DEVI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUSKA RIAU

T.A. 2014/2015
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang tak pernah

berhenti memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hambanya yang

beriman dan sebagian rahmat Allah pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan

makalah tentang “AKIDAH ISLAM TENTANG KITAB-KITAB ALLAH”

Selanjutnya shalawat serta salam kami limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membimbing umat manusia menuju ilmu pengetahuan dan keimanan.

Pada kesempatan ini penulis pergunakan untuk mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

khususnya dosen pembimbing mata kuliah Akidah yaitu Nurhayati, M.Hum.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih

banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari

berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat kami harapkan, demi untuk

perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan mudah-mudahan

makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Amin…

Pekanbaru, 21 Oktober 2014

Kelompok Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................

C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHSAN.....................................................................................

A. Pengertian Kitab dan Suhuf..................................................................

B. Kitab-Kitab Yang Telah Diwahyukan Oleh Allah...............................

C. Kedudukan Al-Quran Terhadap Kitab-Kitab Sebelumnya...................

D. Cara beriman kepada Al-Quran Dan Kitab-Kitab Lainnya..................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................

B. Saran.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam pembuatan makalah ini, kami  membahas materi dengan judul “

AKIDAH ISLAM TENTANG KITAB-KITAB ALLAH ” Karena sebagai mana

kita ketauhui semua bahwa, kitab-kitab yang diturun kan oleh Allah SWT wajib

kita imani. Karena apa yang sudah diutarakan dalam kitab AL-Qur-an, kitab

adalah suatu pedoman bagi kehidupan manusia di dunia dan di akhirat kelak.

Kami juga bermaksud mengingatkan kepada pembaca agar menghargai

dan memelihara kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi-nabi

sebelumnya. Sehingga pembaca dapat lebih mengaplikasikanya dalam kehidupan

sehari-hari.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Kitab dan Suhuf

2. Kitab-Kitab Yang Telah Diwahyukan Oleh Allah

3. Kedudukan Al-Quran Terhadap Kitab-Kitab Sebelumnya

4. Cara beriman kepada Al-Quran Dan Kitab-Kitab Lainnya

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni :

1. Memberikan wawasan kepada pembaca.

2. Mengingatkan pula kepada umat muslim agar lebih menjaga

kitab-kitab Allah.

1
3. Dan diutamakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah. 

2
BAB II

PEMBAHSAN

AKIDAH ISLAM TENTANG KITAB-KITAB ALLAH

Aqidah islam adalah dasar-dasar pokok kepercayaan seorang muslim yang

berdasarkan sumber ajaran islam. Dasar-dasar tersebut dinyatakan bahwa setiap

muslim wajib berpegang teguh sebagai sumber keyakinan hati yang mengikat.

Selain itu, aqidah islam adalah suatu ikatan tali batin yang berupa janji orang yang

beriman kepada Allah SWT untuk menaati semua perintah dan menjauhi

larangan-Nya. Dengan berpegang teguh pada aqidah islam, hati menjadi tenteram

dari bimbingan alam hidup. Islam mengajarkan kepada umat-umatnya, agar

berakidah sepenuh hati dan tidak boleh ada keraguan.

A. Mengenal Kitab-Kitab Allah

1. Pengertian Kitab dan Suhuf

Secara etimologis kitab adalah bentuk mashdar dari kata ka-ta-ba

yang berarti menulis.1 Al-kutub adalah bentuk jamak dari kata “kitab”

yang berarti sesuatu yang ditulis. Yang dimaksud disini adalah wahyu

Allah yang dismpaikan kepada para rasul untuk diajarakan kepada

manusia sebagai pedoman hidupnya.2

Ada dua jenis kitab suci:

1) Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu

Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.).

1
Haitamy El Jaid, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta, 1995, hlm.107.
2
A.Zainuddin dan Muhammad jamhari, Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah, Pustaka Setia,
Bandung, 1999, hlm.12.

3
Ada yang berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau

Shuhuf.

2) Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari

wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan

dan budi daya akal manusia sendiri.

Adapun suhuf atau Sahifah (lembaran-lembaran) adalah wahyu

Allah yang dismpaikan kepada rasul, tetapi tidak wajib disampaikan atau

di ajarkan kepada manusia.3 Firman Allah swt.:

Artinya :

“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’laa : 18-19)4

A.1.Persamaan dan Perbedaan kitab dan Suhuf

Persamaan keduanya adalah sama-sama merupakan wahyu dari

Allah. Adapun perbedaannya :

a) Isi kitab lebih lengkap daripada suhuf.

b) Kitab wajib dismpaikan kepada manusia, sedangkan suhuf tidak,

c) Kitab dibukukan, sedangkan suhuf tidak, dalam Al-Qur’an, kata

“kitab” disebut tidak kurang dari 198 kali, sedangkan kata suhuf

hanya 6 kali.
3
Zainuddin, Op.cit., hlm. 12.
4
QS. Al-A’laa : 18-19

4
A.2.Iman kepada kitab-kitab Allah

ْ ‫ ي‬- َ‫أَ َمن‬


Menurut bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yaitu - ُ‫ؤ ِمن‬GGُ

‫ان‬G‫إِ ْي َم‬ artinya “membenarkan”.5 Pengertian iman menurut bahasa adalah

percaya dan membenarkan. Iman menurut istilah adalah kepercayaan

yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan

diamalkan dengan perbuatan.

Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan

sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar wahyu yang

diturunkan-Nya kepada para Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya

agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya. Iman kepada kitab-kitab

Allah termasuk dalam rukun iman yang ke tiga. Dengan demikian orang

yang tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak dapat dikatakan sebagai

orang yang beriman, bahkan bisa dikatakan murtad.6 Firman Allah swt :

Artinya :

“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan),

maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan

5
Haitamy, Op.cit., hlm. 107
6
Anwar Rosihon, Akidah Akhlak, cet.I, Bandung, Pustaka Setia, 2008, hlm.137.

5
pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab

dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang

perkara yang mereka perselisihkan.” (QS. Al-Baqarah : 213)7

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT., berarti kita wajib beritikad

atau mempunyai keyakinan bahwa Allah SWT. Mempunyai beberapa

kitab yang telah diturunkan kepada para nabi-Nya.8 Firman Allah swt :

ِ َّ‫ب ا‬
  ….‫لذ ْي‬ ِ ْ‫اهلل ورسولِِه وا‬
ِ َ‫لكت‬ ِ ِ‫ياَأَيُّها الَّ ِذين أَمُنوا ب‬
َ ُْ َ َ ْ َ َْ َ

ِ َّ‫ب ا‬
‫لذ ْي أَْنَز َل ِم ْن َقْب ُل‬ ِ ْ‫َنَّز َل علَى رسولِِه وا‬
ِ َ‫لكت‬
َ ُْ َ َ

Artinya :

“wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan

Rasulnya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasulnya, serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada

Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” 9

(Q.S. An-Nisa’[4] : 136)

Adapun Jumlahnya tidak ada yang mengetahui kerena Allah sendiri

yang mengetahui jumlah yang sebenarnya. Mengimani kitab-kitabnya


7
QS. Al-Baqarah : 213
8
Anwar Rosihon, op.cit., hlm. 137.
9
Q.S. An-Nisa’[4] : 136

6
merupakan rukun iman yang ketiga. Allah menurunkan kitab-kitab agar

digunakan sebagai pedoman atau pembimbing bagi seluruh umat

manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhoi Allah SWT, yaitu

kebahagiaan serta keselamatan dunia dan akhirat.10

2. Kitab-Kitab Yang Telah Diwahyukan Oleh Allah

Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepad para nabi dan

rasulnya yang wajib diketahui oleh umat islam, adalah :

a) Kitab Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. pada abad ke-

12 SM didaerah Israel dan Mesir.

b) Kitab Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s pad kira-kira

abad ke-10 SM didaerah Israel.

c) Kitab Injil, Diturunkan kepada Nabi Isa a.s. d didaerah Yerussalem

pada permulaan abad Pertama.

d) Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

didaerah Mekkah dan Di Madinah pada abad ke-6 M.

Selain menurunkan kitab-kitab tersebut, Allah juga menurunkan Suhuf

(lembaran) kepada para Nabi terdahulu, yakni :

1) Nabi Adam a.s. menerima 10 shuhuf

2) Nabi Syits a.s . menerima 50 shuhuf

3) Nabi Idris a.s . menerima 30 shuhuf

4) Nabi Ibrahim a.s . menerima 10 shuhuf

5) Nabi Musa a.s . menerima 10 shuhuf.11


10
Abdullah Zakiy Al-kaff dan Maman Abdul Djaliel, Mutiara Ilmu Tauhid, Pustaka Setia,
Bandung. 1999, hlm. 115.
11
Zainuddin, op.cit.,hlm. 125-126.

7
I. Kitab Taurat

Kitab Taurat adalah kitab yang diwahyukan kepada Nabi Musa Pada

Sekitar abad ke-12 SM didaerah Israel dan Mesir. Kitab Taurat ini

diturunkan dalam bahasa Ibrani. Kata “Taurat” disebutkan dalam Al-Quran

tidak kurang dari 18 kali. firman Allah Swt :

Artinya :

“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab

Taurat itu petunjuk bagi Bani Israel (dengan firman): "Janganlah kamu

mengambil penolong selain Aku,” (QS. Al-Israa’ :2)12

Firman Allah swt :

 …….‫إِنَّا أَْنَزلْنَا الَّ ْتو َرا َة فِْي َها ُه ًدى َّونُ ْوٌرة‬

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )

petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”….( Q.S Al-Ma’idah: 44)13

12
QS. Al-Israa’ :2
13
Q.S Al-Ma’idah: 44

8
Isi Pokok ajarannya adalah sepuluh firman Allah (hukum) yang

diturunkan Allah kepad Nabi Musa di puncak gunung Thursina. Inti sari

dari pokok-pokok tersebut adalah :

a) Keharusan mengakui keesaan Allah.

b) Larangan menyembah Patung dan berhala karena Allah tidak dapat

diserupakan dengan makhluk-makhluknya, baik yang ada dilangit,

bumi, maupun air.

c) Larangn menyebut Tuhan Allah SWT. Dengan sia-sia

d) Memuliakan hari sabtu

e) Menghormati ayah ibu

f) Larangan membunuh sesame manusia

g) Larangan berbuat zina

h) Larangan mencuri

i) Larangan menjadi saksi palsu

j) Larangan berkeinginan memiliki atau menguasai hak orang lain.14

II. Kitab Zabur

Kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s. seorang raja bangsa

israil di Kan’an, sekitar abad ke-10 SM. Firman Allah SWT :

Artinya :

14
Zainuddin, op.cit.,hlm. 126-127.

9
“.... dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud” (QS. Al-Israa’ : 55)15

Kitab zabur berisi mazmur (nyanyian pujian kepada Tuhan) yang

melukiskan tentang nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada Nabi

Daud dan tentang syariat dan hukum Nabi Daud mengikuti apa yang

dibawa oleh Nabi Musa dalam kitab Taurat.

Isi pokok kitab Zabur antara lain :

a) Besarkan olehmu akan Allah. Hai jiwaku pijilah Allah

b) Maka aku akan memuji Allah seumur hidupku dan aku akan

menyanyikan pujian-pujian kepada tuhanku selama aku ada.

c) Janganlah kamu percaya kepada Raja-raja atau anak-anak Adam

yang tiada mempunyai pertolongan.

d) Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya

dan pada hari itu hilanglah segala daya upaya.

e) Maka berbahagialah orang yang memperoleh ya’kub sebagai

penolongnya dan yang menaruh harapan kepada Tuhan Allah.

f) Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan

menaruh setia sampai selamanya.

g) Yang membela orang teraniaya dan memberi makan orang yang

lapar. Bahwa Allah membuka rantai orang yang terpenjara.16

III. Kitab Injil

15
QS. Al-Israa’ : 55
16
Zainuddin, op.cit.,hlm. 127-128.

10
Kitab Injil diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Isa a.s. pada

permulaan abad pertama di Yerusalem. Kitab Injil berasal dari bahasa

Ibrani yang artinya kabar gembira.17

Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan

nyata,yaitu perintah-perintah Allah SWT. Kepada umat manusia untuk

memahasucikan Allah serta melarang menyekutukan-Nya dengan benda

atau makhluk lainnya. Injil yang sekarang beredar di dunia hanyalah

karangan-karangan manusia. Injil yang dikenal dengan injil matius, injil

markus, injil lukas dan injil yohanes. Menurut para ahli, injil tersebut

memuat tulisan dan catatan tentang kehidupan Nabi Isa a.s dan

kepercayaan yang ada di dalamnya merupakan hasil pemikiran Paulus dan

bukan pendapat orang-orang Hawari (pengikut-pengikut Nabi Isa).

Ada juga yang dinamakn injil Barbanas karangan Barbana. Kitab injil

Barbana dipandang oleh ulama lebih sesuai dengan ajaran tauhid, tetapi

injil Barnaba tidak dipergunakan oleh orang Kristen (Nasrani). Injil yang

wajib diyakini umat islam adalah injil yang asli yang diturunkan kepada

Nabi Isa a.s., bukan injil-injil yang beredar saat ini. Firman Allah dalam

Al-Qur’an sebagai berikut :

17
Ibid., hlm. 128.

11
Artinya :

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa

putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan

Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada)

petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang

sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran

untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Maidah : 46)18

IV. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW. Untuk disampaikan kepada umat manusia diseluruh dunia.

Artinya :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Qs. Yusuf : 2)19


18
Qs. Al-Maidah : 46
19
Qs. Yusuf : 2

12
Firman Allah SWT :

ِ َ‫ص ِّدقَا لِّم َابنْي َ يَ َديِْه ِمن الْ ِكت‬


  ….‫ب‬ ‫م‬ ‫ق‬
ِّ ‫حْل‬‫ا‬ِ
‫ب‬ ‫ب‬َِ ْ‫ك ا‬
‫ت‬‫لك‬ ‫ي‬‫ل‬
َِ‫واَْنزلْنا ا‬
َ َ َُ َ َ َ ْ ََ َ

‫َو ُم َهْي ِمنًا َعلَْي ِه‬

Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan

membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-

kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab

yang lain itu…(Q.S. Al-Maidah : 48)20

Firman Allah swt.:

ِ ِ ِ ِ ‫ك الْ ِكتَب الَري‬ ِ‫ذَل‬


َ ‫ب فْيه ُه ًدى لْل ُمتَّقنْي‬ ْ
َ َ ُ َ

Artinya:“Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi

orang-orang yang bertakwa”.(Qs.al-Baqarah:2)

Kandungan pokok Al-Qur’an menurut ulama Al-Azhar, Prof.

Mahmud Syaltut, adalah :

a) Akidah,

b) Akhlak,
20
Q.S. Al-Maidah : 48

13
c) Dorongan dan bimbingan akan hikmah-hikmah alami

d) Kisak-kisah umat terdahulu,

e) Janji baik serta ancaman buruk yang datang dari Allah

f) Hukum-hukum ibadah dan muamalah.21

Al-Quran diturunkan kepada Nabi secara berangsur-angsur selam 23

tahun yang terbagi dalam dua periode : Periode Mekkah, yakni ayat-ayat

dan surat-surat yang diturunkan di Mekkah yang lazimnya berisi akidah,

dan dinamakan sebagai surat Makiyah, dan Peride Madinah , yakni ayat-

ayat dan surat-surat yang diturunkan di Madinah yang lazimnya berisi

syariat sebuhungan social (mu’amalah) dan pembinaan masyarakat islam,

yang kemudian dikenal sebagai surat Madaniyah.

Sebagai pedoman dan petunjuk yang datangnya dari Allah, Al-Quran

harus dijadikan pegangan dalm semua aspek kehidupan kaum muslimin.

Kaum muslimin mengakui bahwa Al-Quran merupakan mukjizat paling

besar para Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, mukjizat itu bukan

terdapat dalam bentuk luar Al-Quran yang mengandung nilai-nilai puitis,

melainkan terdapat dalam kandungannya yang sampai sekarang dan

bahkan sampai hari Kiamat akan tetap terbukti kebenarannya.22

3. Kedudukan Al-Quran Terhadap Kitab-Kitab Sebelumnya

Mengenai kedudukan Al-Quran terhadap kitab-kitab sebelumnya ini,

Allah berfirman :

21
Zainuddin, op.cit.,hlm. 133.
22
Afif Muhammad, et.al., Tauhid, Bina Ilmu, Bandung, 1986, hlm. 44-45

14
ِ ‫ لِ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه ِمنَ ْال ِكتَا‬G‫ص ِّدقًا‬
‫ َعلَ ْي ِه ۖ فَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ َما‬G‫ب َو ُمهَ ْي ِمنًا‬ ِّ ‫َاب بِ ْال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫ك ْال ِكت‬
َ ‫ إِلَ ْي‬G‫َوأَ ْنزَ ْلنَا‬

‫ ۚ َولَوْ َشا َء‬G‫ق ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم ِشرْ َعةً َو ِم ْنهَا ًجا‬


ِّ ‫ك ِمنَ ْال َح‬
َ ‫أَ ْنزَ َل هَّللا ُ ۖ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوا َءهُ ْم َع َّما َجا َء‬

ِ ‫م فِي َما آتَا ُك ْم ۖ فَا ْستَبِقُوا ْالخَ ي َْرا‬Gْ ‫اح َدةً َو ٰلَ ِك ْن لِيَ ْبلُ َو ُك‬
‫م َج ِميعًا‬Gْ ‫ت ۚ إِلَى هَّللا ِ َمرْ ِج ُع ُك‬ ِ ‫هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم أُ َّمةً َو‬

َ‫م بِ َما ُك ْنتُ ْم فِي ِه ت َْختَلِفُون‬Gْ ‫فَيُنَبِّئُ ُك‬

Artinya :

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa

kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang

diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain

itu.” (Q.S. Al-Maidah[5]:48)23

Firmanya lagi :

Artinya :

“Tidaklah mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah, akan tetapi,

(Al-Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan

menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada

keraguan didalamnya,(diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (Q.S.

Yunus [10]:37)

Kata “muhaimin” artinya mempercayai dan sebagai saksi dari

kitab-kitab sebelumnya. Mushadiqan artinya membenarkan bahwa apa

yang ada didalamnya itu benar dan menolak penyelewengan,


23
Q.S. Al-Maidah[5]:48

15
penggantian, dan perubahan yang ada didalamnya, dan berlaku sebagai

penghapus atau penetap.

Oleh karena itu, setiap orang yang berpegang kepad kitab-kitab

sebelumnya, semuanya tunduk kepada Al-Quran, kecuali orang-orang

yang murtad. Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya :

“Orang-orang yang telah Kami datngkan kepadanya Al-Kitab sebelum

Al-Quran, mereka beriman (pula) dengan Al-Quran itu. Dan apabila

dibacakan (Al-Quran itu) kepada mereka, mereka berkata, kami beriman

kepadanya ;sesungguhnya; Al-Quran itu adalah suatu kebenaran dari

Tuha Kami, sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang

membenarkan (nya).” (Q.S. Al-Qashash [28]:52-53)24

Disamping itu dalam ayat yang diturunkan terakhir kepada Nabi

Muhammad SAW., Allah berfirman :

Artinya :

“ Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah

Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi

agamamu.”(Q.S. Al-Maidah[5]:3)

24
Q.S. Al-Qashash [28]:52-53

16
Karena telah sempurnanya agama tersebut, berarti Al-Quran yang

berisi hukum, kaidah, dan petunjukpun telah lengkap sempurna pula.

Berdasarkan hal itu, Al-Quran membatalkan kitab-kitab suci yang ada

sebelumnya. Sekalipun demikian, ada sebagian kandungan kitab-kitab

yang ada sebelum Al-Quran yan tetap dilestarikan da nada pula yang

disempurnakan. Sementara itu, beberapa diantaranya, dan bahkan

sebagian besar, dihapuskan karena telah sempurnanya Al-Quran sebagai

petunjuk bagi umat manusia. Oleh karena itu, seorang mukmin yang

masih yang masih menjadika kitab suci lain selain Al-Quran, sama sekali

tidak bisa dibenarkan, sebab ajaran yang terdapat dalam kitab suci

terdahulu itu telah dihapuskan oelh Al-Quran dan yang belum sempurna

telah pula disempurnakan.25

B. Cara beriman kepada Al-Quran Dan Kitab-Kitab Yang Lain

Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara, yaitu :

- Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur’an

- Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan

karangan para rasul.

- Meyakini kebenaran isinya

- Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur’an

- Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.26

25
Anwar Rosihon, op.cit., hlm. 146-147
26
Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman
Islam(LPPI), 1995, Hlm.122-125

17
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1) Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga.

2) Pengertian Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan

membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya kepada

para Rasul, yang termuat di dalam Kitab-kitabNya.(Taurat, Zabur, Injil

dan al-Quran).

3) Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan

mengesakan Allah swt.

4) Kitab al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di

antara keistimewaan itu adalah, bahwa: – Al-Quran berlaku untuk

seluruh umat manusia – Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai

akhir zaman.

5) Fungsi utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman

bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan

akhirat

3.2. SARAN

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Zakiy Al-kaff dan Maman Abdul Djaliel, Mutiara Ilmu Tauhid, Pustaka Setia,

Bandung. 1999,

Anwar Rosihon, Akidah Akhlak, cet.I, Bandung, Pustaka Setia, 2008

Afif Muhammad, et.al., Tauhid, Bina Ilmu, Bandung, 1986,

Haitamy El Jaid, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta, 1995,

Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan Pengalaman

Islam(LPPI), 1995,

Zainuddin dan Muhammad jamhari, Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah, Pustaka Setia,

Bandung, 1999,

19

Anda mungkin juga menyukai