Sebab ayat ini turun karena allah memperingatkan dan menyampaikan kepada manusia
keagungan Al-Qur’an. Al-Qur’an telah diturunkan kepada mereka yabg mengandung
pelajaran bagi mereka dari sang pencipta, agar menjadii pengingat, pelembut dan obat hati,
penyelamat dari kepercayaan dan hawa nafsu yang rusak, cahaya yang melenyapkan
kegelapan jahiliyah, petunjuk menuju kebenaran, dan rahmat yang besar bagi orang-orang
yang beriman kepada allah dan rasul-Nya (TAFSIR AL-MUKTASAR)
Didalam ayat ini disebutkan pedoman-pedoman hidup iyu, sebagai jawaban atas keingkaran
mereka terhadap ayat-ayat allahdan ancaman-ancaman-Nya
Ayat ini menyimpulkan fungsi Al-quran al-karim dalam memperbaiki jiwa manusia
diantaranya: mauidzhah syifa, husa dan rahmat
Kandungan Ayat
1) ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras,
warna kulit, dan bangsa.
2) Allah mengajak seluruh makhluk-Nya untuk kembali kepada al-qur’an
3) Allah menyebutkan diantara sifat-sifat al-qur’an yang indah dan sangat dibutuhkan
oleh seluruh hamba-Nya
4) Al-qur’an adalah Mau’idzah yaitu pemberi nasihat agar kita selalu melakukan
amalan-amalan yang mendatangkan rida dan pahala dari allah
5) Al-quran adalah Syifaa yaitu obat penyembuh dari segala macam penyakit
6) Penyakit syubhat disebabkan lemahnya iman dan kurangnya ilmu sehingga
seseorang dipenuhi dengan keragu-raguan, kebimbangan, ketidakpastian,
kebigungan, ketidakmantapan dan berbagai macam kekacauan dalam jiwanya
Penjelasan Ayat
1. Al-quran itu mengandung penyembuh dan rahmat. Akan tetapi, kandungan itu bukan
setiap orang. Itu hanya diperuntukan bagi orang-orang beriman yang membenarkan
ayat-ayat-Nya lagi mengetahui.
2. Adapun orang-orang zalim yang tidak membenarkan atau tidak mau
mengamalkannya, maka ayat-ayat itu tidak menambah kepada mereka kecuali
kerugian belaka.
3. Penyembuhan yang disebutkan dalam al-quran itu bersifat umum untuk
menyembuhkan hati dari syubhat dan kebodohan, pemikiran rusak, dan
penyimpangan yang buruk, serta niat yang busuk.
4. Al-quran dapat menyembuhkan tubuh dari rasa sakit dan gangguan-gangguan nya.
Kisah teladan al-quran merupakan oba dari zubdatut tafsir min fathil qadir
Dikisahkan, suatu haru ibnu mas’ud RA, salah seorang sahabat Rasulullah Saw, didatangi
seseorangan yang meminta nasihat nya. Orang tersebut mengeluh, ‘’wahai ibnu mas’ud,
berikan aku masihat dan berilah obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Hari-hariku penuh
dengan perasaan tak tenteram dan jiwaku sedang kusut’’.
Setibanya dirumah, orang tersebut melaksanakan apa yang dinasihatkan ibnu mas’ud. Ia
berwudhu dan membaca al-quran dengan khusyuk. Sesuai membaca al-quran, ia
merasakan ada sesuatu yang berubah. Jiwanya terasa tenang, hatinya tenteram, dan
pikirannya kembali jernih.
Makna Syifa
Asy-syifa yang sejajar dengan al-kitab, al-huda, atau al- furqan merupakan nama lain dari
al-quran yang bermakna ‘’obat’’. Kata syifa disebut sebanyak 4 kali dalam al-quran, yaitu
dalam surat Yunus ayat 57, An nahl ayat 69, Al-israa ayat 82 dan Fushshilat ayat 44.
Al-quran sebagai Syifa terhadap penyakit ruhani maupun jasmani, baik yang berbentuk
kesalahan akidah maupun kerusakan akhlak. Menurut ibnu katsir sesungguhnya al-quran
merupakan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Sebagaimana dalam penjelasan hadist Nabi Muhammad Saw:
افرووالقران فانه باتي يو م القيا مه شفع ال صحا به
‘’Bacalah alquran sesungguhnya pada hari kiamat ia akan hadir memberikan pertolongan
kepada orang-orang yang membacanya.” (HR Baihaqi).
Syifa, yaitu penyembuh bagi penyakit yang bersarang di dada manusia, seperti penyakit
syirik, kufur dan munafik, termasuk pula semua penyakit jiwa yang mengganggu
ketenteraman jiwa manusia, seperti putus harapan, dll.
Huda, yaitu petunjuk ke jalan yang lurus yang menyelamatkan manusia dari keyakinan yang
sesat dengan jalan membimbing akal dan perasaanya agar berkeyakinan yang benar
dengan memperhatikan bukti-bukti kebeneran allah, serta membimbing mereka agar giat
beramal.
Rahmah, yaitu karunia allah yang diberikan kepada orang-orang mukmin, yang dapat
mereka petik dari petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam al-quran.
Dikatakan dalam sabda Nabi Muhammad Saw: “Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada
segumpal daging, apakah segumpal daging iyu baik, baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila
daging itu rusak, rusaklah tuhuh seluruhnya, ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu
adalah kalbu (hati),” (H.R. Bukhari)
“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan
waktu luang” (HR. Al-Bukhari: 6412 at-tirmidzi: 2304, Ibnu majah: 4170).