Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Rasul - Rasul Itu Kekasih Allah SWT”

Disusun Oleh :
1. Ahadika Januar Ismarini (01)
2. Angga Ari Syaputra (02)
3. Cahya Ribowo Saputra ( )
4. Lili Nur Atika (18)
5. Siti Khamidah (27)
6. Nilta Arum Sari (28)
7. Zaki Abdul Aziz (31)
Kelas : XI IPS 2

SMA NEGERI 1 ULUJAMI


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan.
Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Rasul-Rasul Itu Kekasih Allah SWT” ini dengan
baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada guru pembimbing dan teman-
teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari di
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat
untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keimanan seseorang itu tidak sah sampai ia mengimani semua nabi an rasul Allah
SWT. Dan membenarkan bahwa Allah SWT. Telah mengutus mereka untuk
membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran. Allah
SWT juga mewajibkan setiap orang islam supaya beriman kepada semua rasul yang diutus
oleh-Nya, tanpa membeda-bedakan antara rasul yang satu dan yang lainnya.
Di antara para rasul itu, ada yang diceritakan dalam al-Quran dan ada pula yang tidak
diceritakan. Adapun rasul-rasul yang diceritakan dalam al-Quran berjumlah 25 orang.
Pada setiap umat pasti ada rasul sebagai teladan hidup yang harus diikuti ajarannya dan
teladani jejak-Nya. Firman Allah SWT:
Artinya:
’’Rasul (muhammad) beriman kepada apa yang diturunkannya(al-Quran) dari
tuhannya,demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya,kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.(mereka berkata),
‘’kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. ‘’Dan mereka
berkata,’’kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu
tempat(kami) kembali.’’( Q.S.al-Baqarah/2:285)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian iman kepada rasul Allah?
2. Mengapa Toleransi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
3. Mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak kekerasan?
4. Apa manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
5. Bagaimana contoh perilaku yang menunjukkan toleransi?

C. Tujuan
1. Mengetahui makna kata Toleransi.
2. Mengetahui seberapa penting Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Mengetahui alasan mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak
kekerasan.
4. Mengetahui apa saja manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Mengetahui contoh perilaku yang menunjukkan toleransi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT


Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang
wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih
oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat
manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru
manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk
menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi
Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak
diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at
yang dibawa nabi Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan
rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25
Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah.
Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri,
sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada
seluruh umat di dunia.
{Dalil Iman Kepada Rasul Allah}
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin
ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad)
melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S.
al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan
(semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt.
adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan,
dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak.
Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang
tidak.

"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi?
Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang
termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)

B. Sifat-Sifat Rasul Allah SWT


Rasul sebagai utusan Allah SWT. Memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya.
Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat
wajib, sifat mustahil, Dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika
tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu,sbb;
a. As-siddiq.
As-siddiq,yaitu Rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi ibrahim as.
Kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya
adalah suatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat,jauhilah. Peristiwa ini di
abadikan pada Q.S.maryam/19:41,berikut ini:
Artinya:’’Dan ceritakanlah (muhammad) kisah ibrahim di dalam kitab (al-
Quran), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang
nabi,’’(Q.S.maryam/19:41)
b. Al-Amanah.
Al-Amanah adalah rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as.
Mendustakan apa yang dibawah oleh Nabi Nuh as. Lalu Allah SWT. Menegaskan
bahwa Nur as, adalah orang yang terpercaya(amanah). Sebagaimana dijelaskan
dalam Q.S.asy-syu’ara/26 106-107 berikut ini:
Artinya :’’ketika saudara mereka (nuh) berkata kepada mereka’’mengapa kamu
tidak bertakwa? sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus)
kepadanya.’’(Q.S.asy-syu’ara/26:106-107)
c. At-Tabliq.
At-Tabliq adalah rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat
yang disembunyikan Nabi muhammad Saw. Dan tidak disampaikan kepada
umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya
tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Quran, Ali pun menegaskn bahwa
‘’Demi zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan
kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Quran.’’ Penjelasan ini terkait dengan
Q.S.al-Maidah/5:67, berikut ini.
Artinya : ‘’Wahai rasulǃ sampaikanlah apa yang diturunkan tuhanmu
kepadamu. Jika tidak engkau lakukan ( apa yang diperintahkan itu) berarti engkau
tidak menyampaikan amanat-Nya dan Allah memelihara engkau dari (gangguan)
manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
kafir.’’(Q.S.al-Maidah/5:67)
d. Al-fatanah
Al-fatanah adalah rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi
perselisihan antara kelompok kabilah di mekah, setiap kelompok memaksakan
kehendak untuk meletakkan al-hajar al-Aswad(batu hitam) di atas kabah, lalu
rasulullah saw. Menengahi dngan cara semua kelompok yang bersengketa agar
memegang ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu di
tengahnya , dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas ka’bah.sungguh
cerdas rasulullah saw.

2. Sifat Mustahil
Sifat mustahil artinya sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat mustahil ini
lawan dari sifat wajib yaitu,sbb:
a. Al-kizzib
Al-kizzib yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan
perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta.
Artinya : ‘’kawanmu (muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah
yang diucapkan itu (al-Quran) menurut keinginannya tidak lain(al-Quran) adalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya).’’(Q.S.an-Najm/53:2-4).
b. Al-khianah
Al-khianah yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya
pasti dilaksankan.
Artinya :’’ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu(muhammad),tidak ada
tuhan selain dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.’’(Q.S.al-An
am/6:106)
c. Al-kitman
Al-kitman yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang di
terima dari Allah Swt.pasti ia sampaikan kepada umatnya.
Artinya :’’ katakanlah (muhammad),Aku tidak mengatakan kepadanmu bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku
tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa
yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yng buta dengan
orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).’’(Q.S.al-An’am/6:50)
d. Al-Baladah
Al-Baladah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun rasullulah saw. Tidak bisa
membaca dan menulis(ummi) tetapi ia pandai.
Artinya :’’jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta
janganlah pedulikanorang-orang yang bodoh.’’(Q.S.al-A’raf/7:199)

3. Sifat Jaiz
Sifat jaiz bagi Rasul adalah sifat kemanusiaan,yaitu al-ardul basyariyah,
artinya rasul memiliki sifat-sifat bagaimana manusia biasa seperti rasa
lapar,haus,sakit,tidur,sedih,senang,berkeluarga dan sebagainnya. Bahkan seorang rasul
tetap meninggal sebagaimana makhluk lainnya.
Di samping rasul memiliki sifat wajib dan sifat mustahil, rasul juga memiliki
sifat jaiz, tentu saja sifat jaiz-Nya rasul dengan sifat jaiznya Allah SWT sangat
berbeda.
Allah Swt berfirman :
Artinya:’’....(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu,dia makan
seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu
minum.’’’(Q.S.Al-mu’minun/23:33).
Selain tersebut diatas,rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain
rasul,yaitu sbb:
1) Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum,terlindungi dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama,ketaatan,dan menyampaikan wahyu Allah Swt
sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
2) Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang
mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah
Allah Swt meskipun untuk menjalakan perintah Allah SWT itu harus berhadapan
dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun
dari pada musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkel pun menghindar atau mundur
dari perintah Allah Swt.

C. Tugas Rasul-Rasul Allah SWT


Tugas pokok yang diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi
Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW adalah :
1. Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.
2. Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan hidup
di dunia dan akherat.
3. Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak umatnya
untuk menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )
4. Menyampaikan amanat dari Allah.
5. Memberi peringatan kepada umat manusia.
6. Memberikan kabar gembira dan peringatan.
7. Membawa petunjuk dan agama yang benar, menjadi teladan hidup bagi umat manusia.

D. Mukjizat Rasul-Rasul Allah SWT


Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam
melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
 Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT.
 Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.

Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia.
Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :
1. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti
dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut
Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
2. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul,
seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan yang
memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh
Nabi Isa as.
3. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti
ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak mampu
membakarnya.
4. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-
satunya adalah Al Qur’an.

E. Fungsi Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT


Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda
penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang
mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para
Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa
orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan
di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-
min:78).
3. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka
perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan
terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan
sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).

F. Hikmah Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT


Pentingnya orang islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Disamping karena
diperintahkan oleh Allah SWT, juga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari
beriman kepada rasul. Di antara manfaat dan hikmah beriman kepada rasul adalah, sbb:
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
Firman Allah SWT.
Artinya:’’sungguh, telah ada pada (diri) rasullullah itu suri teladan yang baik
bagimu(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan yang banyak mengingat Allah,’’(Q.S.al-Ahzab/33;21)
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
Firman Allah SWT:
Artinya: ‘’katakanlah (muhammad),’’jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’’Allah maha pengampun,maha
penyayang,’’(Q.S.Ali imran/3:31)
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah SWT untuk mengabdi kepada-
Nya.
Firman Allah swt:
Artinya: ‘’Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-ku.’’(Q.S. az-Zariyat/51:56).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh
setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah
kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah
dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia
dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan
patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga
memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di
akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan
menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar
kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang
bahagia di dunia maupun di akhirat.

B. Saran
Diskusi mengenai pembahasan ini merupakan awal yang masih sederhana sehingga ada
beberapa hal yang disarankan, antara lain :
1. Masyarakat harus mengetahui dan memahami mengenai pengertian iman kepada
Rasul Allah secara dalam.
2. Pemerintah harus lebih menambah waktu jam pelajaran mengenai materi tersebut di
dalam kalangan pelajar agar mereka mampu memahami lebih dalam, luas, serta
terarah nantinya.
3. Masyarakat Harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan
menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul allah.
4. Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu mempelajari tentang materi Beriman
kepada Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.
5. Diharapkan ada peneliti yang mampu melengkapi kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
q=makalah+agama+tentang+iman+kepada+rasul+allah&oq=makalah+agama+tentang+iman+
kepada+rasul+allah&aqs=chrome..69i57j0l5.18987j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://islamicpwr.blogspot.co.id/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html
http://www.aljiddiyah.com/2017/05/iman-kepada-rasul-allah-swt.html
https://www.scribd.com/doc/84883105/Makalah-Agama-Iman-Kepada-Rasul-Allah
http://rivalbramantio31.blogspot.com/2018/01/makalah-tentang-iman-kepada-rasul-rasul.html

Anda mungkin juga menyukai