XI MIPA 4
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang ke 4. Beriman kepada rasul
berarti percaya dan yakin bahwa rasul itu utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk
membimbing umatnya agar menempuh jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah sehingga
selamat dunia dan akhirat.
Dalil naqli
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An-Nahl/16:36)
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira
dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka
tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Al-
An’am/6:48)
Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada
orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (al-Anbiya’/21:7)
“Berapa jumlah persis para nabi.” Beliau menjawab: “Jumlah para nabi adalah 124.000
(seratus dua puluh empat ribu) orang, 315 diantara mereka adalah para Rosul. Banyak
sekali.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)
Rasul Allah mempunyai sifat yang sangat terpuji dan terhindar dari sifat tercela, sifat ini
biasa disebut sifat wajib rasul. Sedangkan sifat tercela yang tidak mungkin dimiliki oleh
para Rasul disebut sifat mustahil rasul.
Meyakini dengan sepenuh hati bahwa misi para rasul adalah benar-benar dari Allah SWT.
Nama 25 Rasul
Rasul ulul azmi adalah utusan Allah yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa
dalam menyampaikan risalah kepada umatnya. 5 rasul yang diberi gelar ulul azmi, sbb:
1. Nabi Nuh As
2. Nabi Ibrahim As
3. Nabi Musa As
4. Nabi Isa As
5. Nabi Muhammad SAW
Tugas Rasul
Menyatakan iktikad dan keyakinan kepada umatnya bahwa Allah SWT adalah Zat Yang Maha
Esa.
Memberi batasan bagi umatnya tentang hal-hal yang dilarang dan hal-hal yang harus dikerjakan
sejalan atau sesuai perintah Allah SWT.
Menjelaskan Kepada umatnya apa saja yang dapat membawa keridhaan Allah SWT dan
sebaliknya.
Mengajarkan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan yang digariskan
oleh Allah SWT.
NABI ISA ‘as MENURUT AL QUR’AN
Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci”. Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina!” Jibril berkata: “Demikianlah.Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan
agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal
itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”(QS Maryam {19}: 19-21)
:”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah (utusan Allah) dan penutup nabi-nabi, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu”.(QS.Al-Ahzab {33} :40)
Bersikap amanah.
1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah . Barangsiapa mengingkari risalah
mereka, walaupun hanya seorang, sungguh ia telah mengingkari risalah seluruh para Rasul.
4. Mengamalkan syariat Rasul yang diutus kepada kita. Beliau adalah Nabi terakhir yang diutus
Allah SWT kepada seluruh manusia.