Anda di halaman 1dari 7

Adam dan Hawa

Setelah Allah menciptakan alam raya, menyempurnakan bumi dengan tanaman yang hijau,
lautan membentang, danau-danau dan sungai-sungai yang panjang, serta hewan-hewan di
dalamnya. Allah pun bermaksud menjadikan khalifah di muka bumi. Dia memberitahukan
rencana itu kepada para malaikat. Namun para malaikat khawatir jika manusia yang akan
diciptakan itu kelak membuat kerusakan di muka bumi. Hal ini termaktub dalam QS : Al
Baqarah 2:30

Allah: Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.

Malaikat: Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?

Allah: Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Setelah firman Allah tersebut, Allah memerintahkan para malaikat untuk mengambil tanah
dari bumi.

Allah: Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Malaikat: (mengangguk mengerti, kemudian pergi ke bumi)

Setelah mendapatkan tanah, Allah menyempurnakan bentuknya, ditiupkanlah roh ciptaan


Allah ke dalamnya, dan akhirnya terciptalah sosok manusia bernama Adam. Adam
dikaruniai akal budi dan hati nurani agar bisa berpikir dan menjalani kehidupan secara baik
dan bijaksana. Allah mengajari Adam tentang berbagai hal, terutama tentang benda- benda
dan menjadikannya sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi.

Allah memerintahkan kepada para malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam sebagai
tanda penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberikan amanat menguasai bumi dan
isinya.

Allah: Tunduklah kamu kepada Adam dengan bersujud.

Malaikat: Baik ya Allah


Para malaikat pun memberi hormat kepada Adam dengan bersujud. Akan tetapi Iblis
membangkang perintah Allah, ia tidak mau bersujud kepada Adam. Ia merasa dirinya lebih
mulia dari Adam.

Allah: Apa yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?

lblis: Ya Allah, aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau
ciptakan dia dari tanah. Bagaimana mungkin aku harus bersujud kepadanya?”

Bunyi gemuruh

Allah: Turunlah kamu dari surga karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di
dalamnya, keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk golongan yang hina.”

Iblis: Wahai Tuhanku, berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan.

Allah: Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi penangguhan waktu

Iblis: Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari
jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, belakang, kanan
dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.

Allah: Keluarlah kamu darinya (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sungguh, siapa
pun di antara mereka yang mengikutimu pasti akan Aku isi (neraka) Jahannam dengan kamu
semua.

Iblis pun pergi dan keluar dari surga

Iblis 1: Kenapa kita harus bersujud kepada makhluk itu, padahal kita lebih mulia dari dia.

Iblis 2: Benar, kita jelas lebih mulia dari Adam. Kita dibuat dari api, elemen bercahaya dan
memiliki kekuatan panas, symbol kehidupan. Sedangan Adam hanya dari tanah yang
merupakan elemen gelap, bersifat lembab dan basah yang identik dengan kematian.
Bukankah sudah jelas bahwa kehidupan lebih mulia dari kematian.

Iblis 1: Betul-betul. Aku benar-benar tidak terima jika Adam lebih dimuliakan dari kita.
Demi nama Allah, aku bersumpah akan menggoda dan menjerumuskan Adam dan cucu
keturunannya untuk berbuat dosa dan Bersama kita di neraka.

Iblis 1 dan 2 : hahhahahahahhahahahahahahahahahahahahahahhahahahah


Setelah Allah mengeluarkan Iblis dari surga, Allah meminta Nabi Adam untuk tinggal di
surga. Lalu Adam pun berjalan-jalan sendiri di surga. Kemudian Nabi Adam ditimpa rasa
kantuk, ia pun tertidur.

Melihat Nabi Adam yang berjalan-jalan sendiri di surga maka Allah pun hendak
menciptakan teman untuk Nabi Adam di surga. Saat ia tertidur, Allah mengambil tulang
rusuk Nabi Adam yang paling pendek dan paling bengkok, lalu dijadikanlah istrinya dari
tulang rusuk tersebut.

Saat terbangun, Adam terkejut karena tiba-tiba di dekat kepalanya duduk seorang Wanita.

Adam: Siapa kamu

Hawa: Aku adalah seorang wanita

Adam : Mengapa kamu diciptakan?

Hawa : Agar kamu merasa tenang.

Kemudian malaikat dating dan bertanya kepada Adam

Malaikat : Siapakah namanya wahai Adam?

Adam : Hawa.

Malaikat : Mengapa dinamakan Hawa?

Adam : Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup.

Setelah itu, Allah menikahkan keduanya dan menjadikan rasa tenang dan tenteram di dalam
diri Nabi Adam. Namun, Allah menguji Nabi Adam dan Hawa dengan satu larangan yaitu
tidak boleh mendekati salah satu pohon di dalam surga, yakni Khuldi.

Allah juga memberikan peringatan keras kepada keduanya, bahwa Iblis telah bersumpah
akan mengganggu, menyesatkan, membahayakan, dan memalingkan Nabi Adam beserta
keturunannya dari jalan kebenaran.

Di lain tempat, Iblis yang telah diusir dari surga, semakin merasa dengki dan iri melihat
kenikmatan yang Allah berikan kepada adam dan hawa. Dia pun memulai usahanya untuk
menggoda mereka berdua agar dikeluarkan dari surga.  Iblis memulai dengan membisikkan
pikiran jahat kepada mereka berdua.
Iblis 1: Hei, apakah kamu tahu, Allah melarang kamu berdua mendekati pohon ini, karena
Allah tidak senang kamu berdua menjadi malaikat atau orang yang kekal di surga ini. Jadi
makan saja buah itu, agar kamu kekal di surga.

Iblis 2: makanlah, makanlah.

Iblis 1: lihatlah warna buah itu sangat menggoda. Apakah kamu tidak mau kekal di surga ini?

Iblis 2: Ayo… makanlah, makanlah.

Adam dan Hawa tak termakan dengan godaan Iblis saat itu, mereka pun mneghiraukan Iblis
dan Kembali menikmati surga.

Iblis yang tak pernah kehabisan cara untuk menyesatkan mereka, Kembali menggoda Adam

Iblis 1: Heiii Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian yakni pohon khuldi?

Iblis 2: Hei Adam, percayalah kepada kami. Kami lebih dahulu dari kamu berada di surga,
jadi kami tahu semua yang ada di surga ini.

Iblis 1: Benar, sesungguhnya kami ini pemberi nasihat untuk kamu dan Hawa.

Adam Kembali tak menggubris godaan iblis. Ia pun pergi Bersama Hawa Kembali
melanjutkan perjalanannya.

Suatu Ketika iblis melihat Hawa sendirian, ia pun tersenyum dan langsung menghampiri
Hawa.

Iblis 1: Hei Hawa, apakah kamu tidak mau kekal di dalam surga?

Iblis 2 : Jika kamu memakan buah itu, kamu akan cantik dan awet muda. Adam tak akan
berpaling padamu jika kamu cantik.

Iblis 1: Cobalah satu kali gigitan saja.

Iblis 2 : Makanlah, makanlah, kamu akan cantik.

Segala cara iblis lakukan untuk menggoda Hawa, akhirnya ia pun tergoda lalu mendesak
adam untuk mengambil dan memakan buah khuldi.

(bermain peran, adam dan hawa makan buah khuldi dua gigitan lalu matikan lampu)

Suara iblis tertawa (keadaan mati lampu)


Allah : Apakah kamu lari dariKu wahai Adam?

Adam: Wahai Tuhanku, aku merasa malu kepadaMu karena kesalahan yang telah aku
perbuat.

Allah: Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku telah mengatakan
bahwa sesungguhnya setan adalah msuh yang nyata bagi kamu berdua?

Mendengar teguran dari Allah atas kesalahan yang mereka perbuat, mereka pun mulai
menyadari kesalahan mereka. Mereka menyesali perbuatannya dan ingin bertaubat kepada
Allah subhanahu wata'ala.

Adam: Ya Tuhanku, bukankah aku telah Engkau ciptakan dengan tangan-Mu sendiri?

Allah: Benar.

Adam: Bukankah Engkau juga telah meniupkan ruh-Mu kepadaku?

Allah: Benar.

Adam: Bukankah jika aku bersin Engkau mengucapkan “Semoga Allah merahmatimu.” dan
rahmat-Mu mendahului murka-Mu?

Allah: Benar.

Adam: Bukankah Engkau telah menuliskan bagi diriku untuk melakukan hal (kesalahan) ini?

Allah: Benar.

Adam: maka ampunilah aku

Allah pun mengajarkan adam sebuah kalimat taubat

Adam dan Hawa: (berdoa)

َ‫ظلَ ْمنَٓا اَ ْنفُ َسنَا َواِ ْن لَّ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْال ٰخ ِس ِر ْين‬
َ ‫َربَّنَا‬

“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni
kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Allah telah menerima taubat dari Nabi Adam dan Hawa. Namun mereka tetap mendapatkan
konsekuensi turun dari surga.
Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, namun mereka tidak berada di tempat yang sama.
Setelah 40 hari, Adam terus berjalan akhirnya mereka bertemu di Jabal Rahma.

Saat di bumi, makanan yang pertama kali dimakan oleh Nabi Adam adalah makanan yang
dibawa oleh Jibril yaitu tujuh biji gandum yang berasal dari pohon terlarang yang
diolahnya menjadi roti. Adapun pakaian yang pertama kali mereka kenakan berasal dari
bulu domba yang ia jadikan jubah untuk dirinya, dan baju serta kerudung untuk Hawa.

Setelah berlangsung lama, Hawa pun mengandung dan melahirkan dua pasang anak kembar
laki-laki dan perempuan. Yaitu qabil dan iqlima, lalu habil dan labuda.

Beranjak dewasa Allah memerintahkan nabi Adam untuk menikahkan putra putrinya.

Adam: wahai anakku, aku mendapatkan perintah dari Allah untuk menikahkan kalian. Qabil
akan kunikahkan dengan labuda, dan habil kunikahkan dengan iqlima.

Qabil: Bagaimana mungkin engkau menikahkan aku dengan Labuda wahai Ayah, sedangkan
Iqlima jauh lebih cantik darinya. Aku tidak mau menikahi Labuda !!!

Ayah: Wahai anakku, ini adalah perintahNya untuk menikahkan kalian yang tidak
sekandung.

Qabil: Tidak, aku tidak akan menikah dengan Labuda.

Dikarenakan Qabil yang bersikeras tidak mauu mengalah dan penuh rasa iri hati, maka
Nabi Adam yang tidak ingin melanggar perintah Allah, ia pun memerintahkan kedua
putranya untuk berqurban kepada Allah.

Adam: Baiklah. Kalau begitu pergilah kalian ke bukit dengan membawa kurban kalian. Allah
yang akan memilih dengan siapa Iqlima akan menikah melalui persembahan kurban kalian
berdua.

Qabil mempunyai ladang pertanian. Sedangkan Habil mempunyai peternakan kambing.


Mereka berdua pun menyerahkan kurbannya berdasarkan perintah Allah.

Habil mengurbankan hewan ternaknya yang paling gemuk, sementara Qabil mengurbankan
tanaman hasil pertaniannya dengan kualitas paling rendah.

Kala itu, Allah SWT mengirimkan api sebagai petunjuk dan tanda bahwa Ia telah menerima
kurban dari kedua putra Adam. Api itu menyambar kurban dari Habil yang artinya
menerima kurban Habil. Ketetapan Allah itu pun membuat Qabil marah.

Qabil: Tidak, mana mungkin kurbanku di tolak.

Habil: Sesungguhnya Allah hanya menerima (Kurban) dari orang-orang yang bertaqwa
Qabil: Sungguh aku benar-benar akan memunuhmu jika engkah menikahi Iqlima.

Habil: Jika kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan
menggerakkan tanganku kepadamu unutk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada
Allah.

Karena gelap mata dan mengganggap bahwa mudah saja membunuh saudaranya itu, maka
Qabil pun tak segan-segan membunuh Habil Setelah Habil terbaring tak berdaya, Qabil
yang sadar dengan keadaan saudaranya langsung menyesali perbuatannya. Ia bingung
harus bagaimana dengan jasad Habil tersebut. Akhirnya Allah mengutus dua ekor burung
gagak yang bertarung sehingga salah satunya mati. Burung gagak yang hidup pun mneggali
tanah dan memasukkan burung gagak yang ke dalamnya. Qabil yang menyaksikan, segera
meniru apa yang dilakukan burung gagak tersebut.

Mendengar kabar kematian Habil, Nabi Adam pun bersedih. Maka Allah memberi
kepadanya anak yang bernama Syits yng artinya adalah pemberian Allah. Nabi Adam dan
Hawa memberinya nama Syits karena ia terlahir setelah terbunuhnya Habil.

Inilah cerita Nabi Adam dan keturunanya.

Anda mungkin juga menyukai