Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Nashih Maruf

Kelas : XI IPS 4

Mapel : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Oktober 2020

Pentingnya Berakhlak Mulia

Assholatuwassalamu ‘ala Asrofil Ambiya’ wal Mursalin Wa’ala Alihi Washohbihi Ajma’in ama Ba’du.

Yang terhormat ibu guru dan teman-teman yang saya sayangi,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat iman
dan Islam sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini untuk menimba ilmu yang berkah. Sholawat
dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu alaihi Wassalam yang telah menuntun
umatnya ke jalan yang benar.

Saudaraku yang berbahagia, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan ceramah yang
berjudul ‘Pentingnya Berakhlak Mulia’.

Apa itu akhlak? Akhlak menurut bahasa adalah kebiasaan atau tabiat. Dalam kehidupan sehari-
hari pastinya kita mempunyai atau melakukan akhlak. Nah, akhlak itu ada dua macam, yang
pertama akhlak terpuji disebut juga akhlak mahmudah dan yang kedua akhlak tercela disebut
juga akhlak mazmumah. Tetapi apa akhlak yang kita lakukan, akhlak terpuji atau akhlak tercela?
apakah kita sudah melakukan akhlak yang mulia?

Hadirin sekalian, Akhlak yang mulia atau bisa juga disebut dengan akhlakul karimah yaitu akhlak
yang termasuk ke dalam akhlak mahmudah. Nabi Muhammad diturunkan ke bumi untuk
menyempurnakan akhlak, sebagaimana Rasulullah bersabda;

‫ق‬ َ ‫ت ِألُتَ ِّم َم‬


ِ َ‫صا ِل َح ْاألَ ْخال‬ ُ ‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث‬

Artinya : Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.( HR.
Muslim)

Dengan itu Nabi mengajarkan kepada kita untuk mempunyai akhlak yang terpuji sehingga kita bisa
mendapatkan akhlak yang mulia dan juga keistimewaannya. Dalam firmannya Allah berkata :

‫ُول هَّللا ِ أُس َْوةٌ َح َسنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذك ََر هَّللا َ َك ِثيرً ا‬
ِ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم ِفي َرس‬
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab 33:21)

Ayat diatas menunjukkan bahwa Nabi Muhammad dijadikan patokan kita untuk mempunyai akhlak
yang mulia karena Rasul selalu melakukan hal-hal yang berkenaan dengan akhlak yang mulia.
Walaupun kita mempunyai akhlak yang mulia tentunya kita juga harus menghindari dan tidak
melakukan hal-hal yang berhubungan dengan akhlak yang tercela. Percuma kita melakukan akhlak
yang mulia tetapi tetap melakukan akhlak yang tercela juga.

Apa saja akhlak yang mulia itu? Tentunya kita dapat melakukan dengan hal-hal yang kecil
sehingga itu bisa menjadi patokan kita untuk terus istiqomah dan juga menjaga diri kita dalam
melakukan akhlak yang mulia. Contohnya menaati segala syariat yang diberikan oleh Allah dan
meninggalkan yang tidak disyariatkan. Selain itu, menghirmati yang lebih tua dan juga menyayangi
yang lebih muda. Dengan itu hidup kita akan menjadi tentram dan juga tidak ada keresahan.
Banyak keistimewaan yang kita dapatkan dalam melakukan akhlak yang mulia, seperti menjadikan
seorang muslim bertaqwa di mata Allah, menjadikan sekitar lingkungannya menjadi nyaman, dan
yang lainnya. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Sholallahu alaihi Wassalam yang diriwayatkan
kepada Abu Daud yang berbunyi bahwa “Tidak ada yang lebih berat di timbangan amal daripada
budi pekerti yang Terpuji”. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa bukan dalam pergaulan atau di
masyarakat saja, kepada orang tua pun kita harus berakhlak yang baik. Mari mulai sekarang kita
tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah dengan menjaga akhlakul karimah kepada semua
orang.

Saudaraku yang dimuliakan Allah

Apa sih pentingnya berakhlak mulia? Mempunyai akhlak yang mulia itu sangat penting karena itu
sebagai tolak ukur manusia yang menjadikan hamba Allah yang tingkatannya baik sehingga bisa
menjadi syarat untuk masuk ke dalam surga. Akhlak yang mulia tentunya menjuruskan kita ke
jalan-jalan yang Allah ridhoi sehingga kita bisa terhindar dari segala hal yang buruk. Ada
beberapa nilai kebaikan yang diperoleh ketika kita melakukan kebaikan sesuai dengan firman
Allah di dalam Al-Qur’an,

َ‫َر أَوْ أُ ْنثَ ٰى َوه َُو ُم ْؤ ِمنٌ فَلَنُحْ ِييَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم أَجْ َرهُ ْم ِبأَحْ َس ِن َما كَانُوا يَ ْع َملُون‬
ٍ ‫صالِحً ا ِم ْن َذك‬
َ ‫َم ْن َع ِم َل‬

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.”(QS. An-Nahl : 97)

ِ ‫قُلْ يَا ِعبَا ِد الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َربَّ ُك ْم ۚ ِللَّ ِذينَ أَحْ َسنُوا ِفي ٰهَ ِذ ِه ال ُّد ْنيَا َح َسنَةٌ ۗ َوأَرْ ضُ هَّللا ِ َو‬
ٍ ‫اس َعةٌ ۗ إِنَّ َما ي َُوفَّى الصَّا ِبرُونَ أَجْ َرهُ ْم ِب َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

Artinya : “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu".


Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas.”(QS. Az-Zumar :10)

Sebagai muslim yang baik tentu saja kita memilih akhlak yang mulia dibandingkan dengan akhlak
yang tercela karena banyak sekali keuntungan yang kita dapatkan. Menjaga akhlak yang mulia juga
pastinya susah untuk dilakukan. Maka dari itu kita terus berusaha dan juga berdoa agar kita bisa
terus istiqomah dan menjaga diri kita agar mempunyai akhalak yang mulia dan menjauhi akhlak
yang tercela.

Saudaraku semua

Menjaga moral dan akhlak yang baik merupakan sebuah tiang untuk mempertahankan kekokohan
jiwa kita. Tingkatkan semangat bertekad untuk terus melangkah menggenggam impian. Gapailah
kesuksesan untuk orang-orang disekeliling kita yang begitu menaruh harapan besar terhadap diri
kita masing-masing. Wujudkan segala apa yang kita inginkan dengan yang kita miliki, salah satunya
dengan akhlakul karimah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh rasul kita Nabi Muhammad
Sholallahu alaihi Wassalam.

Demikian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf.

Wabilahi taufiq wal hidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


•Struktur =
Pengenalan Isu : Paragraf 4.
Rangkaian Argumen : Paragraf 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
Penegasan Ulang : Paragraf 11 dan 12.

Anda mungkin juga menyukai