Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yanisah Afuah Defriva

Nim : 702016070

Pidato Agama Islam Tentang Kemuliaan Wanita

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa
sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa
bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat
wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua,
bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.

Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita
semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai
uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.

Bapak, Ibu yang dirahmati Allah, Sesungguhnya agama Islam sangat memuliakan dan
mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum
laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah,
menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan
larangan dalam Islam.

Allah Ta’ala berfirman,

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang
dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
(di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl:97). [Lihat
keterangan syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 17)].

Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan hak-hak kaum perempuan, dan


mensyariatkan hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka.[Lihat
kitab “al-Mar’ah, baina takriimil Islam wa da’aawat tahriir” (hal. 6)].

Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung)
dalam Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh
karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang
khusus bagi kaum wanita, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat
khusus tentang wanita dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’). [Dalam HR.
Muslim (no. 1218)]. Ini semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum
wanita di setiap waktu…[ Kitab “at-Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat”
(hal. 5)].

 Tugas dan peran penting wanita

Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik
pertama dan utama generasi muda Islam, yang dengan memberikan bimbingan yang baik
bagi mereka, berarti telah mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya kaum wanita memiliki
peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini
dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:

 Yang pertama : perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid
dan tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum
laki-laki, karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).
 Yang kedua : perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan
di dalam rumah. Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum
wanita, karena merekalah pemimpin/pendidik di dalam rumah, sebagaimana
firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).

Oleh karena itu, tidak salah jika sekiranya kita mengatakan : bahwa sesungguhnya kebaikan
separuh atau bahkan lebih dari (jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita.

Demikian yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita amalkan
dalam kehidupan. Amin Yaa Robbal ‘Alamin.

“Membajak sawah ketika turun hujan, Kalau ada kata yang salah mohon dimaafkan.”

Billahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai