Anda di halaman 1dari 1

KARAKTERISTIK PENDERITA KELAINAN REFRAKSI PADA

ANAK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 6


PALEMBANG
PENDAHULUAN Yanisah Afuah Defriva, S. Ked.
71 2019 087
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelainan refraksi merupakan suatu
Distribusi kelainan refraksi pada siswa SMP Muhammadiyah 6
keterbatasan fungsional pada mata atau
Palembang berdasarkan jenis kelainan refraksi.
kedua mata atau sistem visual dan dapat
Jenis Kelainan Jumlah (n) Persentase (%)
bermanifestasi terhadap penurunan Miopia 30 46,9
ketajaman penglihatan atau sensitifitas Miopia Astigmatism 34 53,1
kontras, hilangnya lapang pandang, Hipermetropia 0 0
photofobia, distorsi visual, kesulitan Total 64 100 SIMPULAN
perseptual visual atau kombinasi dari Miopia merupakan suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan
semua di atas. pembiasan sinar yang berlebihan atau kerusakan refraksi mata sehingga Didapatkan bahwa terdapat 30 responden
sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina dimana sistem
(46,9%) mengalami miopia dan 34 respond-
Dari hasil Survei Depertemen akomodasi berkurang. Hal ini disebabkan oleh panjang aksial bola mata
lebih panjang dibandingkan dengan mata normal pada umumnya. en (53,1%) mengalami miopia astigma-
Kesehatan Republik Indonesia yang
tisma. Jenis kelamin perempuan memiliki
dilakukan di 8 provinsi (Sumatera
Distribusi kelainan refraksi pada siswa SMP Muhammadiyah 6 Palem- frekuensi penderita kelainan refraksi yang
Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, bang berdasarkan jenis kelamin.
lebih banyak, yaitu 35 responden (54,7%)
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
dibandingkan dengan laki-laki yaitu 29
Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Laki-laki 29 45,3
responden (45,3%). Usia tertinggi siswa
Tenggara Barat) tahun 2018 ditemukan Perempuan 35 54,7
Total 64 100 yang mengalami kelainan refraksi adalah 14
kelainan refraksi sebesar 61.71% dan
tahun yaitu sebanyak 22 responden
menempati urutan pertama dalam 10
Hasil ini sejalan dengan teori yaitu jenis kelamin perempuan memiliki (34,4%).Terdapat 23 responden (35,9%)
penyakit mata terbesar di Indonesia. prevalensi yang lebih besar diduga disebabkan perempuan lebih
barkaitan dengan gaya hidup yang mendukung terjadinya kelainan yang memiliki riwayat anggota keluarga
Pada banyak kasus anak-anak dengan refraksi, antara lain kurangnya aktivitas di luar ruangan dan lebih menggunakan kacamata, sedangkan 41
masalah penglihatan, dapat dideteksi banyaknya aktivitas yang membutuhkan penglihatan jarak dekat
reponden (64,1%) yang tidak memiliki
dengan mudah melalui tes penglihatan riwayat anggota keluarga menggunakan
Distribusi kelainan refraksi pada siswa SMP Muhammadiyah 6 Palem-
sederhana (seperti skrining) dan bang berdasarkan usia kacamata.
dikoreksi tepat waktu dan penyesuaian
Usia (Tahun) Jumlah (n) Persentase (%)
yang tepat dari kacamata berkualitas. SARAN
11 5 7,8
12 11 17,2
METODE PENELITIAN 13 21 32,8 Pertimbangkan untuk menggunakan subjek

Deskriptif kuantitatif 14 22 34,4 penelitian dengan variasi usia yang lebih


15 5 7,8 luas, sehingga gambaran distribusi usia
Sampel yang digunakan adalah siswa Total 64 100 penderita kelainan refraksi dapat lebih
yang mengalami kelainan refraksi di nyata terlihat, pertimbangkan untuk
Hal ini menunjukan bahwa kelainan refraksi pada anak lebih sering
SMP Muhammadiyah 6 Palembang terjadi pada masa pertumbuhan seiring dengan meningkatnya daya melakukan pemeriksaan langsung atau
aktivitas dan daya kerja mata. Hal ini sejalan dengan teori bahwa mencatat data rekam medis orang tua
Pengambilan sample dilakukan secara kelainan refraksi lebih banyak terjadi pada anak usia sekolah 9 tahun
Proportional Stratified Random hingga dewasa muda, menginggat 80% informasi selama 12 tahun subjek agar data riwayat kelainan refraksi
pertama kehidupan anak didapatkan melalui penglihatan yang didapatkan lebih akurat.
Sampling

DAFTAR PUSTAKA
1. Kandel, H. et al. 2017. Impact of refractive error on quality of life: a qualitative study. Clinical and Experimental Ophthalmology. Diakses pada
tanggal 4 Agustus 2019 doi: 10.1111/ceo.12954.
2. Kumaran, S. E. et al. 2015. Refractive error and vision-related quality of life in South Indian Children. Optometry and Vision Science. doi:
10.1097/OPX.0000000000000494. Diakses pada tanggal 3 Agustus 2019
3. Sood, R., & Sood, A. 2012. Influence Of Gender On The Prevalence Of Myopia In Young Adults. Diambil Dari Https://Www.Researchgate.Net/
Publication/322103414_Influence_Of_Gender_On_The_Prevalence_Of_Myopia_In_Young_Adults
4. Tiya, A. 2016. Prevalensi dan Penyebab Kelainan Refraksi pada Anak Usia Sekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah 16 Palembang. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang: 15-16. http://Journal.ump.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai