B. PELAKSANAAN
1. PANDUAN BELAJAR PENATALAKSANAAN NUTRISI DM TANPA KOMPLIKASI
1.1 Landasan teori
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Prevalensi DM didunia meningkat drastis, hal ini berkaitan dengan perubahan pola hidup
masyarakat, berupa penurunan aktifitas fisik, peningkatan asupan energi dan peningkatan
obesitas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2013
menyatakan bahwa prevalensi DM meningkat sesuai dengan pertambahan umur.
Penatalaksanaan DM secara umum memiliki tujuan jangka pendek dan panjang. Tujuan
jangka pendek antara lain: menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa
nyaman dan mencapai target pengendalian glukosa darah, sedangkan tujuan penatalaksanaan
DM jangka panjang antara lain: untuk mencegah dan menghambat progresivitas mikroangiopati,
makroangiopati dan neuropati, pada akhirnya tujuan akhir penatalaksanaan DM ini untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Ada empat pilar penatalaksanaan DM yang dilakukan ke pasien yakni: (1) edukasi, (2) terapi
nutrisi, (3) latihan jasmani, (4) intervensi farmakologis.
Terapi nutrisi merupakan bagian penting dalam keberhasilan manajemen diabetes. Tujuan
penatalaksanaan terapi nutrisi DM itu sendiri antara lain: (1) mencapai dan memelihara kondisi
metabolik yang optimal, (2) mencegah dan mengobati komplikasi DM, (3) meningkatkan derajat
1
kesehatan, (4) pemberian saran nutrisi dengan mempertimbangkan kebiasaan dan budaya
setempat.
Pemberian kebutuhan kalori pada pasien DM dihitung secara individual sesuai kebutuhan
pasien. Rumus perhitungan kebutuhan kalori bermacam-macam, tetapi gold standar penentuan
kebutuhan kalori menggunakan kalorimetri indirek.
karbohidrat memberikan efek terbesar terhadap peningkatan kadar glukosa darah
postprandial. Rekomendasi pemberian karbohidrat sekitar 50-60% total kalori. Jenis karbohidrat
menentukan respon glikemik pada pasien. Pada pasien DM dianjuran untuk lebih banyak
mengkonsumsi makanan jenis karbohidrat kompleks yang tinggi serat dibandingkan dengan
karbohidrat simpleks. Asupan sukrosa dianjurkan kurang dari 5% total asupan energi.
Diabetes menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular. Gangguan profil lipid dapat terjadi
pada pasien DM tipe 2. Asupan lemak dianjurkan 25-30% total kalori. Komposisi lemak juga
diperhatikan dalam pemberian terapi. nutrisi DM. Lemak jenuh (saturated fatty acid)
konsumsinya harus dibatasi, karena dapat meningkatkan kolesterol serum.
Kebutuhan protein dihitung sesuai dengan kebutuhan individual pasien. Rekomendasi
kebutuhan protein pasien DM untuk fungsi ginjal dalam batas normal sekitar 10-20% Pemilihan
sumber protein sangat penting dalam terapi nutrisi DM. Pemilihan sumber protein hewani yang
rendah lemak dan rendah kolesterol.
2
Rumus KEB menurut Harris Benedict berdasarkan berat badan, tinggi badan dan usia
KEB laki-laki = 66,5 + (13,7 BB) + (5 TB) – (6,8 U)
KEB perempuan = 655 + (9,7 BB) + (1,7 TB) – (4,8 U)
Keterangan:
BB = Berat Badan (dalam kg)
TB = Tinggi Badan (dalam cm)
U = Umur (dalam tahun)
Aktifitas fisik
o Istirahat : penambahan kebutuhan kalori sebesar 10% KEB
o Aktifitas ringan : penambahan kebutuhan kalori sebesar 20%
o Contohnya : Pegawai kantor, pegawai took, guru, ahli hokum, ibu rumah tangga
o Aktifitas sedang penambahan kebutuhan kalori sebesar 30% KEB
o Contohnya: mahasiswa, pegawai industri ringan,
o Aktifitas berat: penambahan kebutuhan kalori sebesar 40%KEB
o Contohnya: petani, buruh, militer dalam latihan, atlit
o Aktifitas sangat berat : penambahan kebutuhan kalori sebesar 50%KEB
o Contohnya: tukang becak, tukang gali, pandai besi
Faktor stres:
o Stres ringan +10- 20% KEB
o Stress sedang + 30-40%KEB
o Stress berat + 50-100%KEB
Komposisi makronutrien:
o Protein 15-20% KET 1 gr protein memberikan 4 kalori
o Karbohidrat 50-60% KET 1 gr karbohidrat memberikan 4 kalori
Sukrosa : <5% KET
o Lemak 25-30% KET 1 gr lemak memberikan 9 kalori
1.4 Mengerjakan soal kasus sesuai langkah kerja yang diberikan, isikan hasil perhitungan
dilembar panduan jawaban
1.5 Kesimpulan
Mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap cara pemberian terapi nutrisi pasien DM tanpa
komplikasi
3
DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR
Kandungan zat gizi per porsi nasi kurang lebih seberat 100 gram, yang setara dengan ¾ gelas adalah: 175
Kalori, 4 gram protein dan 40 gram karbohidrat. Daftar pangan sumber karbohidrat sebagai penukar 1 porsi
nasi
4
Daftar pangan sumber Protein hewani golongan lemak sedang dengan 1 (satu) satuan
penukar yang mengandung: 7 gram Protein, 5 gram lemak dan 75 Kalori:
5
Daftar pangan sumber Protein hewani golongan tinggi lemak dengan 1 (satu) satuan
penukar yang mengandung: 7 gram Protein, 13 gram Lemak dan 150 Kalori:
Kandungan zat gizi satu (1) porsi Tempe sebanyak 2 potong sedang atau 50 gram adalah 80 Kalori, 6
gram Protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat.
Daftar bahan makanan sumber protein nabati sebagai penukar 1 porsi tempe adalah:
Berdasarkan kandungan zat gizinya kelompok sayuran dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: 1)
Golongan A, kandungan kalorinya sangat rendah
2) Golongan B, kandungan zat gizi per porsi (100 gram) adalah: 25 Kal, 5 gram karbohidrat, dan 1
gram protein. Satu (1) porsi sayuran adalah kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak dan
ditiriskan. Jenis sayuran termasuk golongan ini:
6
3) Golongan C, kandungan zt gizi per porsi (100 gram) adalah : 50 Kal, 10 gram karbohidrat, dan 3
gram protein. Satu (1) porsi sayuran adalah kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak dan
ditiriskan.
Kandungan zat gizi perporsi buah (setara dengan 1 buah Pisang Ambon ukuran sedang) atau 50
gram, mengandung 50 Kalori dan 10 gram Karbohidrat. Daftar buah-buahan sebagai penukar 1
(satu) porsi buah:
7
Kandungan gizi satu (1) porsi gula tebu (pasir) dengan ukuran satu (1) sendok makan atau 10 gram
adalah : 37 Kalori dan 9 gram Karbohidrat. Daftar pangan penukar satu (1) porsi gula:
Lemak Jenuh, satu satuan penukar mengandung 50 Kkal dan 5 gram lemak.
Daftar pangan penukar yang mengandung asam lemak 5 gram dan 50 Kalori:
8
Lemak tak jenuh, satu satuan penukar mengandung 50 Kkal dan 5 gram lemak
C. KASUS
Ny. L berusia 40 tahun sehari-hari aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga. Ny. L memiliki
riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu, jarang kontrol ke dokter dan tidak pernah mendapatkan
terapi edukasi gizi mengenai pengaturan makan diabetes. Berat badan Ny. L saat ini 70 kg dan
tinggi badannya 160 cm. Dari catatan konsumsi makan Ny. L, didapatkan riwayat asupan
makan Tn A seperti pada Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium Ny. L 3 hari yang lalu
didapatkan : gula darah puasa 150 mg/dl, gula darah sewaktu 270 mg/dl, HbA1c 8,3%, hasil
pemeriksaan urine didapatkan reduksi (+2). Ny L kembali memeriksakan ke dokter dan telah
mendapatkan obat antihipoglikemik oral serta dianjurkan untuk mendapatkan terapi nutrisi dari
dokter. Bagaimana terapi nutrisi DM pada Tn A (preskripsi dietnya) ?
Makan siang
Nasi putih 1 porsi 100 gr 1 gelas
Ikan goreng 1 potong sedang 40 gr 1 ptg sdg
Tempe goreng 2 potong sedang 50 gr 2 ptg sdg
Tumis kangkung 1 porsi 50 gr ½ gelas
Selingan sore
kue lemper ayam 2 buah 80 3 buah
9
es sirup manis (gula 1 sdm) 13 gr 1 sdm
Makan malam
nasi putih 1 porsi 100 gr ¾ gelas
ayam goreng KFC bagian dada 1 porsi 130 gr 1 buah
kentang goreng 1 porsi
100 gr 1 bungkus
10
D. Lembar Panduan Jawaban
Tabel Isian Hasil Analisis Asupan Makan Pasien
Makanan –minuman yang Jumlah BM Jumlah Analisis Asupan makan pasien
dikonsumsi pasien Berat URT Berat URT kalori protein Lemak KH
Sarapan pagi:
Nasi goreng 2 porsi 200 gr 1 ½ gelas -nasi 200 gr 1 ½ gelas 350 8 - 80
Telur dadar 1 porsi 55 gr 1 butir telur 55 gr 1 butir
Kerupuk udang 25 gr 2 ½ bj sdg kerupuk 25 gr 2 ½ bj sdg
Teh manis (gula 2 sdm) 26 gr 2 sdm gula 26 gr 2 sdm
minyak 15 gr 3sdt
Selingan/snack pagi
gorengan tahu 4 buah sedang 220 2 bj besar Tahu 220 2 bj besar
kopi manis 1 gelas (gula 1 sdm) 13 gr 1 sdm Gula 13 gr 1 sdm
Minyak 20 gr 4 sdt
Makan siang
Nasi putih 1 porsi 100 gr 1 gelas Nasi 100 gr 1 gelas
Ikan goreng 1 potong sedang 40 gr 1 ptg sdg Ikan 40 gr 1 ptg sdg
Tempe goreng 2 potong sedang 50 gr 2 ptg sdg Tempe 50 gr 2 ptg sdg
Tumis kangkung 1 porsi 50 gr ½ gelas Kangkung 50 gr ½ gelas
minyak 15 gr 3 sdt
1 p
t
g
Selingan sore
kue lemper ayam 2 buah 80 gr 2buah Lemper 80 gr 2 buah 180 6 4 30
es sirup manis (gula 1 sdm) 13 gr 1 sdm gula
Makan malam
nasi putih 1 porsi 100 gr ¾ gelas Nasi 100 gr ¾ gelas
ayam goreng KFC bagian dada 130 gr 1 buah Ayam KFC 130 gr 1 buah 405 16 29 20
1 porsi
kentang goreng 1 porsi 100 gr 1 bungkus kentang 100 gr 1 bungkus 329 4 17 40
TOTAL
11
LEMBAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI PASIEN
Hasil analisis asupan makan pasien
o Kalori …………..kal
o Protein ………… …..gr ………..%total asupan
o Lemak………….…..gr ….………%total asupan
o Karbohidrat…………gr…………%total asupan
Hasil perhitungan IMT pasien = ……………kg/m2
Klasifikasi status gizi pasien =…..……..
Hasil berat badan ideal pasien = ………… kg
Hasil Kebutuhan Energi Basal pasien = ………….kal
Hasil Kebutuhan Energi Total
o KEB……………..+ AF……………+ FS…………..= …………..kal
Komposisi makronutrien:
o Protein : ……..%KET ………… kalori ………….gr/hari
o Lemak : …….%KET ………. kalori …………gr/hari
o Karbohidrat : …….%KET ……….. kalori …………gr/hari
Sukrosa: ……….. gr/hari
Cara pemberian nutrisi: ………………………
Bentuk nutrisi : makanan utama …….x sehari, dengan selingan ……..x sehari
o Kalori makan pagi .……..… kal
o Kalori makan siang …………kal
o Kalori makan sore/malam ……….. kal
o Selingan pagi ……….. kal
o Selingan sore ………..k
Apa kesimpulan dari hasil analisis asupan makan pasien dengan kebutuhan
kalori dan makronutrien makan pasien ini?...............................................................
12
Daftar referensi
1. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes melitus Tipe 2 di Indonesia 2011.
2. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI. Riset
Kesehatan Dasar 2013.
3. Powers AC. Diabetes Mellitus. Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E,
Hauser SL, Jameson JL, editor. Harrison’s principle of internal medicine. Edisi ke 16.
United States of America:McGraw-Hill.2005. hal 2152-80
4. Shikany JM. Diabetes. Heimburger DC, Ard JD, editor. Handbook of clinical
nutrition. Edisi ke 4. United States of America: Mosby Elsevier. 2006. Hal 401-12.
5. OH S, Kalyani RR, Dobs A. Nutritional management of Diabetes Mellitus.Ross AC,
Caballero B, Cousin RJ, Tucker KL, Ziegler TR, editor .Modern Nutrition in health
and disease.Edisi ke 7. China: Lippincott Williams & Wilkins. 2014. Hal.808-25
6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia No.41 tahun 2014 Tentang Pedoman
Gizi Seimbang.
7. Daftar Bahan Makanan Penukar. Edisi ke 3. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
8. Pedoman Tata Laksana Gizi Klinik. 2008
13
14