Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Saya panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah agama tentang “NABI SHALEH as”
Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya saya dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah agama ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah agama tentang “NABI SHALEH as”
ini bisa memberikan informasi bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT telah memberikan nikmat yang begitu banyak kepada Kaum
Tsamud. Seperti diberi tanah yang subur, harta yang melimpah, sumber mata air
yang banyak, kebun – kebun yang banyak, dan yang lain sebagainya. Akan tetapi,
balasan Kaum Tsamud kepada nikmat yang telah Allah SWT berikan berupa sikap
ingkar, kafir terhadap Allah SWT, dan tidak menyembah Allah SWT.
Untuk itulah Nabi Shaleh as diutus oleh Allah SWT untuk Kaum Tsamud.
Nabi Shaleh diutus karena Kaum Tsamud merupakan golongan Yahudi yang
ingkar terhadap ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Shaleh as. Kaum Tsamud
begitu tergila – gila dengan harta dan kekayaan yang mereka miliki di dunia.
Sehingga Kaum Tsamud tidak memiliki Tuhan. Mereka menyembah dan memuja
berhala – berhala. Kaum Tsamud meminta perlindungan, mengorbankan apapun,
meminta kebaikan, dan ketentraman kepada berhala yang mereka buat sendiri.
PEMBAHASAN
Shaleh (Shalih) merupakan salah seorang nabi dan rasul dalam Agama Islam
yang telah diutus kepada kaum Thsamud. Nabi Shaleh telah diberikan mukjizat
yaitu seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah untuk
menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada kaum Thsamud. Malangnya kaum
Thsamud masih mengingkari ajaran Nabi Saleh, malah mereka membunuh unta
betina tersebut. Akhirnya kaum Thsamud dibalas dengan azab yang amat dahsyat
yang menyebabkan tubuh mereka hancur berkecai.
Tsamud adalah nama suatu suku yang dimasukkan bahagian dari bangsa Arab
oleh ahli sejarah dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa
Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama " Alhijir " terletak
antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad
yang telah habis binasa disapu angin taufan yang dikirim oleh Allah sebagai
pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan
risalah Nabi Hud.
Allah lalu mengutus rasul-Nya dari kalangan mereka sendiri, yaitu Nabi
Shalih. Beliau memberikan peringatan kepada mereka tentang akibat dari
buruknya perbuatan itu. Akan tetapi, mereka mengejek, mendustakan, dan
meminta bukti yang tak dapat dibantah sebagai pembenaran terhadap kenabian
beliau. Nabi Shalih pun mendatangkan seekor unta yang menjadi mukjizatnya.
Beliau lantas meminta mereka agar tidak menyakitinya. Hal ini terekam dalam
firman Allah, "Sesungguhnya telah datang kepada kalian bukti yang nyata dari
Rabb kalian. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untuk kalian.
Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kalian
akan mendapatkan siksaan yang pedih,"(QS. Al-A'raf [7]: 73)
Demikianlah siksaan pedih yang menimpa kaum Tsamud. Semua itu akibat
kekufuran mereka kepada Allah dan penyembelihan terhadap unta mukjizat Nabi
Shalih. Allah menyelamatkan Nabi Shalih dan orang-orang yang beriman, dari
adzhab yang menimpa kaum itu. Keutuhan sebagian tempat tinggal mereka pun
bisa menjadi pelajaran dan peringatan.
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan
hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya
pesuruh di sisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin mereka keluar dari
jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian pula Allah tidak akan menurunkan
azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi
petunjukkan oleh-Nya dengan perantara seorang yang dipilih untuk menjadi
utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang
kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang telah dipilih-Nya dari
suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya,
terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.
Dikenalkan mereka oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatutnya mereka
sembah, Tuhan Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta mereka, menciptakan
alam sekitar mereka, menciptakan tanah-tanah yang subur yang menghasilkan
bahan-bahan keperluan hidup mereka, mencipta binatang-binatang yang memberi
manfaat dan berguna bagi mereka dan dengan demikian memberi kepada mereka
kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan batin. Tuhan Yang
Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka
pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada
mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.
Setelah gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan
dilihatnya ia bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutnya dan berpihak
kepadanya, para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak
membendung arus dakwahnya yang makin lama makin mendapat perhatian
terutama dari kalangan bawahan menengah dalam masyarakat. Mereka menentang
Nabi Saleh dan untuk membuktikan kebenaran kenabiannya dengan suatu bukti
mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar biasa yang berada di luar
kekuasaan manusia.
D. Mukjizat Nabi Shaleh as
Kaum Tsamud yang ingkar dengan dakwah Nabi Shaleh menuntut sebuah
pembuktian dari Nabi Saleh sebagai bukti bahwa beliau adalah benar Rasul Allah
SWT. Hingga suatu ketika mereka sedang berkumpul mengitari sebongkah batu
yang besar. Tak lama berselang datanglah Nabi Shaleh mendekati mereka.
Pemimpin kaum Tsamud dan kaumnya menjadikan kesempatan tersebut untuk
menghina Nabi Shaleh. Pemimpin kaum Tsamud mengajukan tantangan kepada
Nabi Shaleh agar Tuhannya Saleh dapat mengeluarkan unta dari bongkahan batu
tersebut.
(Kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami, maka datangkanlah
suatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar”) di dalam
pengakuanmu sebagai seorang Rasul.(Tafsir Al-Jalalain, Asy-Syu’ara’ : 154)
Nabi Shaleh pun tersenyum dan mengatakan bahwa Allah SWT Maha
Kuasa dan mampu berbuat apapun. Ia pun bermunajat kepada Allah SWT.
Sebagaimana digambarkan dalam surat Hud sebagai berikut :
Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti
yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka
siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya.
Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian”.
(QS. Hud : 63)
Nabi Shaleh bermunajat kepada Allah agar mengeluarkan seekor unta dari
dalam bongkahan batu. Permohonan Nabi Shaleh pun Allah kabulkan. Allah
memerintahkan Nabi Shaleh memukulkan tangannya ke atas permukaan
bongkahan batu yang ada di hadapannya. Kemudian secara tiba-tiba muncullah
seekor unta yang gemuk, besar, dan bagus dari dalam bongkahan batu tersebut.
Tentu saja, kandungan susunya banyak. Orang-orang Tsamud terperanjat
semuanya. Saking herannya, mereka bergumam bagaikan suara lebah.
(Dan janganlah kalian sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang
menyebabkan kalian akan ditimpa azab hari yang besar”) yakni azab yang besar-
besar. (Tafsir Al-Jalalain, Asy-Syu’ara’ : 156)
Nabi Shaleh lalu berkata kepada kaumnya, “Hai kaumku, inilah tanda
bahwa aku adalah Nabi pesuruh Allah. Sembahlah Allah, dan tinggalkanlah
berhala-berhala itu. Kalian jangan mengganggu unta ajaib ini. Binatang ini perlu
minum sebagaimana kalian minum. Jika kalian menginginkan susunya, silakan
memerahnya!” kata Nabi Shaleh menerangkan.
Dikisahkan bahwa air susu dari Unta Nabi Shaleh ini mampu
mengeluarkan susu yang sangat banyak yang mampu memenuhi kebutuhan unta
kaum Tsamud. Sebagaimana hewan yang lain Unta Nabi Shaleh juga memerlukan
minuman. Unta tersebut bisa tidak minum beberapa hari. Tetapi ketika tiba
masanya, Unta tersebut bisa minum dengan jumlah air yang sangat banyak. oLeh
karenanya Nabi Shaleh mengatur waktu bagi Kaum Tsamud untuk mengambil air
dan unta tersebut minum.
“Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan
kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia, makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan
menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” (QS. Hud: 64)
Unta itu merupakan mukjizat Nabi Shaleh dari Allah SWT karena :
1. Unta itu keluar langsung dari batu gunung dan dalam keadaan bunting.
2. Bukti yang kedua adalah bila unta unta itu minum air yang terdapat di
sumur-sumur maka binatang-binatang yang lain tidak berani mendekati
sumber air tersebut.
3. Bukti yang ketiga adalah unta itu merupakan mukjizat karena ia
mengeluarkan susu yang mencukupi untuk dipakai minum oleh ribuan
manusia dari kaum Tsamud. Oleh karena itu Allah menyifatinya dengan
Naqatullah (unta Allah). Oleh karena itu berkaitan dengan minumnya unta
tersebut maka Nabi Shalih membuat giliran hari bagi Unta dan bagi
penduduk Tsamud (Q.S Asyuara : 155)
E. Ayat Alquran Tentang Nabi Shaleh as
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh.
Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan
bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata
kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu,
maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan
ditimpa siksaan yang pedih." Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan
menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum
'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana
di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk
dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi membuat kerusakan. Pemuka-pemuka yang
menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang
yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah
kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". Mereka
menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh
diutus untuk menyampaikannya". (QS. Al-A'raaf [7]: ayat 73-75)
Pada Surat Al-A'raaf [7]: ayat 76-79, Firman Allah SWT :
Pada Surat Huud (Hud) [11] : ayat 65-68, Firman Allah SWT :
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu
sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat
didustakan." Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh
beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami
dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang
Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras yang mengguntur
menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di
rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu.
Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka.
Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. (QS. Huud (Hud) [11] : ayat
65-68)
PENUTUP
BAB IV
LAMPIRAN
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://www.yuksinau.id/contoh-kata-pengantar-makalah/#
https://pondokislami.com/kisah-nabi-shaleh-dan-mukjizat-nabi-shaleh-
kaum-tsamud.html
http://silsilah-garis-keturunan-25-nabi-rasul.indonesia-
karir.com/q7a/2852-2714/Nabi-Saleh-as-%28Shalih,-Shaleh,-
Sholeh%29_62_2221131_silsilah-garis-keturunan-25-nabi-rasul-
indonesia-karir.html
https://kisahmuslim.com/2654-kisah-nabi-shalih-alaihissalam.html
http://silsilah-garis-keturunan-25-nabi-rasul.indonesia-
karir.com/q7a/2852-2714/Nabi-Saleh-as-%28Shalih,-Shaleh,-
Sholeh%29_62_2221131_silsilah-garis-keturunan-25-nabi-rasul-
indonesia-karir.html
https://alquranmulia.wordpress.com/tag/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-araaf-
ayat-79/
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/10/15/tafsir-ibnu-katsir-surah-
al-araaf-ayat-73-78/
https://alquranmulia.wordpress.com/2014/05/05/tafsir-ibnu-katsir-surah-
asy-syuaraa-ayat-153-159-20/
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=657&tbm=is
ch&sa=1&ei=zsNuXIq5Ktf5rQGb54-
wDw&q=Surat+Huud+%28Hud%29+[11]+%3A+ayat+64&oq=Surat+Hu
ud+%28Hud%29+[11]+%3A+ayat+64&gs_l=img.3...44887.44887..45350
...0.0..0.136.136.0j1......0....1..gws-wiz-img.OUq-eo9SXkU#imgrc=_
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=657&tbm=is
ch&sa=1&ei=zsNuXIq5Ktf5rQGb54-
wDw&q=Surat+Huud+%28Hud%29+[11]+%3A+ayat+64&oq=Surat+Hu
ud+%28Hud%29+[11]+%3A+ayat+64&gs_l=img.3...44887.44887..45350
...0.0..0.136.136.0j1......0....1..gws-wiz-img.OUq-
eo9SXkU#imgrc=U6pejzapqdaTWM:
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=657&tbm=is
ch&sa=1&ei=zsNuXIq5Ktf5rQGb54-
wDw&q=Surat+Huud+%28Hud%29+[11]+%3A+ayat+64&oq=Surat+Hu
ud+%28Hud%29+[11]+%3A+ayat+64&gs_l=img.3...44887.44887..45350
...0.0..0.136.136.0j1......0....1..gws-wiz-img.OUq-
eo9SXkU#imgrc=U6pejzapqdaTWM: