Anda di halaman 1dari 4

KUNCI PEMBUKA ILMU

(Al-Qur’an surah Al Alaq ayat 1-19)


Karya: Hj. Andi Rasdiyana

Wahai… Muhammad…

Bacalah dengan nama TuhanMu yang Maha Pencipta

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

Bacalah dengan nama TuhanMu yang Maha Mulia

Dialah Tuhan, yang mengajarkan manusia dengan pena

Dan mengajarkan manusia sesuatu yang belum diketahuinya

Muhammad…

Sesekali tidak !

Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas

Ketika ia melihat dirinya serba cukup

Sungguh… hanya kepada TuhanMu lah tempat kembali manusia

Wahai Muhammad…

Bagaimana sikapmu, tentang mereka yang melarang-

orang-orang melaksanakan solat?

Bagaimana pula pendapatmu, jika yang dilarang itu adalah

Engakau wahai Rasulullah, yang sudah jelas berada di atas petunjuk-petunjuk


kebenaran?

Atau mengajak manusia bertakwa kepada Allah.

Tidaklah Abu Jahal mengetahui

Bahwa sesungguhnya, Allah maha mengetahui segala perbuatan


Wahai Muhammad…

Sekali-kali tidak !

Sesungguhnya Abu Jahal itu tidak akan berhenti dari perbuatannya itu

Maka, kami (Allah) akan tarik ubun-ubunnya ke neraka

Ubun-ubun mereka yang telah mendutakan dan mendurhakai

Muhammad.

Biarkanlah ia mengajak para pengikutnya sebagai penolongnya

Kelak kami (Allah) akan memanggil malaikat Zabaniyah untuk menyiksa para pendosa

Muhammad.

Sekali-kali tidak !

Janganlah sekali-kali kamu patuh kepada Abu Jahal

Tetapi, patuh dan sujudlah kepada Allah yang telah menciptakanmu


LENTERA KEHANCURAN

(Alquran Surah Al Qiyamah ayat 1 – 21)


Karya Lutfi Yuli Candra

Kembali kuputar otakku

Mengingat dosa yang telah menggebu

Hati termangu, bibir terbungkam dalam bahasa kalbu

Ketika logika berpikir, membayangkan nafas berakhir

Merangkul robak ditunjang firmanMu ya… Tuhanku

Ketika Tuhan Ilahi rabbi berjanji

Ketika sang nahkoda kehidupan tak pernah mengkhianati

Hari akhir yang terbersit dalam angan

Dunia redup, insan kehilangan pilihan serta harapan

Hati meronta-ronta menyesali segala yang dialami

Di mana banyak insan menyepelekan Tuhan

Maksiat tak henti-henti

Seakan-akan tak takut mati

Namun, ketika sang surya redup

Bulan pun tak mau bersinar

Semua insan tak henti berlari dengan arah yang tak pasti

Dengan segala problematika jiwa

Jerit serta tangis tak lagi berguna


Kutadahkan tangan bermunajat kepada Tuhan dengan segala kemunafikan

Mengutamakan dunia yang tak abadi

Melupakan ajal akhirat yang kekal

Anda mungkin juga menyukai