Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi pilihan sebagai lokasi penelitian yakni di Satuan

Pendidikan SMK Negeri se Kabupaten Boalemo. Penelitian ini

dilaksanakan selama tiga (3) bulan dari bulan Desember 2017-Mei 2018

Alasan mendasar peneliti memilih melakukan penelitian ditempat tersebut

adalah: Pertama. Sesuai dengan objek dan tujuan penelitian; Kedua,

tempat atau lokasi mudah dijangkau, Ketiga, biaya yang digunakan dalam

penelitian tidak terlalu besar dan terjangkau dan Keempat, data penelitian

mudah diperoleh

B. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006:4)

menjelaskan explanatory research yaitu penelitian yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesa yang dirumuskan atau sering kali disebut sebagai penelitian

penjelas. Penelitian ini memiliki tingkat yang tinggi karena tidak hanya

mempunyai nilai mandiri maupun membandingkan tetapi juga berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan, dan juga mengontrol suatu gejala dengan

pendekatan deskriptif ekspalanatori.

Menurut Sugiyono (2012:14) metode penelitian Ekspalanatori atau

sering juga disebut eksploratoris merupakan penelitian yang masih pada


tahap “identifikasi”. Peneliti akan dihadapkan pada masalah-masalah yang

belum familiar. Penelitian ini dimaksudkan agar peneliti lebih mengetahui

dan mengembangkan konsep sesuai dengan keadaan dilapangan. Jadi

penelitian ini tidak harus dilakukan oleh orang yang sudah mahir dalam

masalah yang diteliti tersebut. Setelah itu peneliti menyusun kategori atas

subyek-subyek pelaku dan juga mengkategorikan kejadian-

kejadian. Dari kategori itu peneliti dapat mengembangkan konsep sesuai

dengan keadaan yang ada dilapangan. Dengan demikian, penelitian ini

merupakan penelitian ekplanatory yang dilakukan untuk mengkaji asesmen

kebutuhan implementasi Kurikulum 2013 (K13) pada Sekolah Menengah

Atas (SMK) se Kabupaten Boalemo.

Penyusunan rencana Penelitian

Perancangan Penentuan sample dan


Instrumen pengumpul Kunjungan Observasi
data Lapangan
Aspek pendukung Standar Nasional
K13 Pendidikan

Tahap Uji coba


instrumen Analisis validasi dan
Reliabilitas

Pengumpulan data
dan analisisnya

Gambar 1: Bagan Skema Metode Penelitian


C. Subjek Penelitian

Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai

informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sejalan

dengan definisi tersebut, Moeliono (1993: 862) mendeskripsikan subjek

penelitian sebagai orang yang diamati sebagai sasaran penelitian.

Berdasarkan pengertian tersebut peneliti mendeskripsikan subjek

penelitian sekolah dan guru tempat implementasi K13 sebagai sasaran

pengamatan atau informan pada suatu penelitian yang diadakan oleh

peneliti. ). Menurut Chaer (2007: 17), Objek penelitian merupakan hal yang

menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Titik perhatian tersebut berupa

substansi atau materi yang diteliti atau dipecahkan permasalahannya

menggunakan teori-teori yang bersangkutan (teori morfologi dan

semantikobjek kajian Oleh karena itu, objek dalam penelitian ini adalah

Implementasi K13 pada satuan Pendidikan SMK. Uraian matriks subjek

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

No Indikator Subjek data Teknik


1 Standar Kompetensi Guru Pelajaran/Kepala Kuisioner dan
Lulusan Sekolah telaah dokumen
2 Standar Isi Guru Pelajaran/Kepala Kuisioner dan
Sekolah telaah dokumen
3 Standar Proses Guru Pelajaran Kuisioner dan
Observasi
4 Standar Pendidikan dan Guru Pelajaran/Kepala Kuisioner dan
Tenaga Kependidikan Sekolah telaan Dokumen
5 Standar Sarana dan Guru Pelajaran/Kepala Kuisioner dan
Prasarana Sekolah Observasi
No Indikator Subjek data Teknik
6 Standar Pengelolaan Kepala Sekolah/ Tenaga Kuisioner
Kependidikan
7 Standar Penilaian Guru Pelajaran Kuisioner telaah
Pendidikan Dokumen
8 Standar Pembiayaan Kepala sekolah/Bendahara Kuisioner dan
telaah Dokumen
Sumber: Analisis Peneliti

D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Telaah dokumen adalah cara pengumpulan informasi yang

didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip,

sertifikat, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-

surat pribadi, catatan biografi, dan lainlain yang memiliki keterkaitan

dengan masalah yang diteliti (Prastowo, 2011: 226). Dokumen tidak

hanya catatan peristiwa saat ini dan yang akan datang, namun juga

catatan di masa lalu. Sementara kegunaan teknik dokumentasi ini

menurut Sugiyono dan Prastowo (Prastowo, 2011: 227) sebagai

berikut.

a. Sebagai pelengkap dari penggunaan metode pengamatan dan

wawancara.

b. Menjadikan hasil penelitian dari pengamatan atau wawancara

lebih kredibel (dapat dipercaya) dengan dukungan sejarah

kehidupan pribadi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel

apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan

seni yang telah ada.


c. Dokumen dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. Hal

ini disebabkan dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan.

Data-data yang diperoleh peneliti bisa berupa diagram,

gambar, ataupun tabel data dari diknas pendidikan Provinsi

Gorontalo dan satuan sekolah..

2. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui

formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk

mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang

diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini

menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat

secara 28 berstruktur denan bentuk pertanyaan pilihan berganda

(multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question).

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi

desain interior dari responden.

3. Observasi

Menurut Hadi (Prastowo, 2011: 22) pengamatan (observasi)

diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian.

Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara


berperanserta (partisipan) dan yang tidak berperanserta (non

partisipan). Pada pengamatan tanpa peran serta pengamat hanya

melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan saja,

sedangkan pengamat berperanserta melakukan dua peranan

sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota

resmi dari kelompok yang diamati (Moleong, 2006: 176). Adapun

pada penelitian ini peneliti melakukan observasi non partisipan

karena dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat dalam implenetasi

K13. Peneliti hanya melakukan pengamatan saja untuk mengetahui

kondisi objek penelitian.

E. Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen

Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian merujuk pada

Standar Pendidikan Nasional diuraikan dalam tabel berikut ini:

No Indikator Sub Indikator


1 standar isi a. Struktur KK
b. Kalender Pendidikan
c. Silabus di buat oleh sekolah
d. RPP disusun oleh guru
2 standar proses a. Program Jangka Pendek Menengah Dan
Panjang
b. Program Pengembangan Sekolah
c. Program Supervisi Kepsek
d. Administrasi Labor Tambah Administrasi
Pustaka Tambah Administrasi Bimbingan
Konseling
e. Administrasi Kesiswaan
3 standar a. Standar Kompetensi Kelulusan Untuk
kompetensi Semua Siswa bagi guru
kelulusan b. Standar Kompetensi Kelulusan Untuk
Semua Siswa bagi Orang tua siswa
4 standar tenaga a. Kualifikasi Pendidikan Guru (Ijazah)
pendidik dan b. File Kepsek dan Guru (SK dan Sertifikasi
kependidikan Diklat)
c. DP3, DUK, tata tertib guru
5 standar sarana a. Lahan sekolah
dan prasarana b. Sarana Kelengakapan Belajar
c. Media Belajae
d. Buku Pelajaran
e. Buku Pustaka
f. Laboratorium
g. Sarana administrasi
6 standar a. RAPBS
pembiayaan b. Kas Umum
c. Kas Pembantu
d. SPJ
e. Proposal
7 standar a. Notulen Rapat
pengelolaan b. MBS (dalam penyusunan program apakah
di ikut sertakan pengawas, tokoh
masyarakat dll)
c. Administrasi Hubungan Kepala Sekolah
Dengan Masyarakat
8 standar penilaian a. Buku Pokok
b. Instrumen Penilaian dan KKM
c. Nilai Semester
d. Buku Catatan Prestasi Siswa

2. Validasi Instrumen

Sebab instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pedoman wawancara, maka validasinya dengan menggunakan triangulasi.

Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut

Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu,


a. Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh,

untuk menguji kredibilitas data tentang perilaku murid, maka

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat

dilakukan ke guru, teman murid yang bersangkutan dan orang

tuanya. Data dari ketiaga sumber tersebut, tidak bias diratakan

seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi di deskripsikan,

dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan

mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah

di analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan

selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chek) dengan ketiga

sumber data tersebut.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek

dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan teknik

pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilakan data yang

berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk mestikan data

mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena

sudut pandangnya berbeda-beda.


c. Triangulasi Waktu

Watu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul

dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih

segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara , observasi, atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga

ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan

dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Sedangkan menurut Denzin (1978) dalam Paton mengungkapkan

bahwa ada empat tipe dasar triangulasi : 1) triangulasi data – adalah

penggunaan beragam sumber data dalam suatu kajian, sebagai contoh,

mewawancarai orang pada posisi status yang berbeda atau dengan titik

pandang yang berbeda; 2) triangulasi investigator – penggunaan beberapa

peneliti atau ilmuan sosial yang berbeda; 3) triangulasi teori – penggunaan

sudut pandang ganda dalam menafsirkan seperangkat tunggal data; dan

4) triangulasi metodologis – penggunaan metode ganda untuk mengkaji

masalah atau program tunggal, seperti wawancara, pengamatan, daftar

wawancara terstruktur, dan dokumen.


F. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu teknik dalam penelitian kualitatif

yang dilakukan setelah data lapangan terkumpul. Data terbagi menjadi dua,

yaitu data lapangan (data mentah) dan data jadi (Satori dan Komariah,

2010: 177). Sehubungan dengan hal itu, Sudaryanto (dalam Moleong,

2010: 18) memberi batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi

(lawan dari bahan mentah) kebutuhan implementasi K13 (bahan mentah).

Data lapangan atau data mentah merupakan data yang diperoleh saat

pengumpulan data. Data mentah pada penelitian ini adalah berupa data

hasil wawancara dan telaah dokumen Data yang berupa foto dan dokumen

merupakan data yang berfungsi mendeskripsikan suatu hal, benda,

maupun kejadian saat observasi maupun saat pengumpulan data. Data

lisan didokumentasikan ke dalam bentuk rekaman suara, sedangkan data

tertulis didokumentasikan ke dalam bentuk tulisan atau catatan penelitian. .

Data jadi merupakan suatu data mentah (data lapangan) yang telah

mengalami proses penyeleksian data. Penyeleksian data mengacu pada

permasalahan yang ingin dipecahkan, yaitu objek penelitian. Pengolahan

data dapat dilakukan dengan cara: (a) persiapan, (b) penyeleksian.

Persiapan dilakukan dengan menyiapkan seluruh data lapangan, baik yang

berupa rekaman, catatan lapangan, maupun foto. Data yang berupa

rekaman suara ditranskrip atau disalin dalam bentuk tulisan, sedangkan

data yang berupa foto dideskripsikan sesuai gambar. Setelah semua


terkumpul, peneliti memulai menyeleksi data sesuai dengan objek

penelitian. Data lapangan berupa strategi kepala sekolah dan tenaga

kependidikan dijadikan objek kajian, peneliti menyebut data tersebut

dengan istilah data jadi. Data lapangan yang tidak termasuk dalam kategori

tersebut tidak digunakan.

2. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi (Sugiyono, 2010: 89). Proses analisis data pada penelitian ini

meliputi kategorisasi dan tabulasi. Kategorisasi meliputi kategorisasi hasil

kebutuhan sekolah, kategoorisasi pemetaan kebuthyan masing-masing

standar Pendidikan. Proses selanjutnya adalah tabulasi. Tabulasi

merupakan penyajian data dalam bentuk tabel. Tabulasi tersebut berupa

tabel tentang pemetaan kebutuhan sekolah SMK di Kab. Boalemo. Analisis

data yang melalui beberapa tahap atau proses pada penelitian ini memiliki

dua fungsi.

Validitas dan Reliabilitas Validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat

dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 117). Oleh karena itu, data

dinyatakan valid apabila data yang dilaporkan oleh peneliti tidak berbeda

dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Pada

penelitian ini uji validitas yang digunakan peneliti adalah triangulasi.

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data melalui sumber


lain. Teknik ini bertujuan untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh.

Triangulasi ditempuh peneliti melalui beberapa cara, yaitu: (1)

menggunakan bahan referensi, (2) member check, (3) mengkonsultasikan

data dengan para ahli manajemen pendidikan. Maksud dari penggunaan

bahan referensi adalah peneliti menggunakan data pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Member check

adalah proses pengecekan data yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek

penelitian atau narasumber. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan yang disampaikan oleh

narasumber.

Pelaksanaan member check dilakukan setelah pengumpulan data

selesai, atau setelah mendapat suatu temuan berkaitan dengan

permasalahan yang ingin dipecahkan. Caranya adalah peneliti

mengkonsultasikan data yang diperoleh pada narasumber. Peneliti tidak

hanya mengkonsultasikan data-data yang diperoleh saat penelitian, akan

tetapi juga mengkonsultasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

penyusunan laporan penelitian.

3. Reliabilitas Data

Reliabilitas merupakan derajat kepercayaan data pada suatu

penelitian. Reliabilitas data pada penelitian ini ditempuh dengan cara

ketekunan pengamatan oleh peneliti mengenai kebutuhan SMK dalam

implementasi K13. Hasil dari pengamatan ini dapat membantu peneliti

dalam mendeskripsikan data-data yang telah diperoleh. Ketekunan


pengamat dilakukan peneliti dengan tujuan menguji tingkat kepercayaan

data atau reliabilitas data. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan

pengamatan dengan lebih cermat dan berkesinambungan. Peneliti

mengecek kembali data-data yang diperoleh dan dokumentasi-

dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian sehingga datanya

reliabel. Dokumentasi tersebut berupa rekaman wawancara, catatan

lapangan serta foto. Data dikatakan reliabel apabila data yang diperoleh

telah menunjukan kestabilan hasil meskipun dilakukan pengecekan secara

berulang-ulang.

Selain itu, beberapa data dalam penelitian ini, berupa kebutuhan

sekolah dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Dari

persentrase itu selanjutnya dipetakan beberapa sekolah berdasarkan

kebuthannya.

Persentase ini merujuk pada pendekatan kuantitatiif deskkriptif dengan

cara:

Nilai Perolehan
%Hasil = × 100%
Nilai sesunggunya

Dan selanjutnya hasil analisis data ini dijadikan acuan dalam deskripsi data

penelitian dengan data utama hasil anaisis wawancara.

Anda mungkin juga menyukai