Anda di halaman 1dari 3

KEBERSIHAN SEBAGAIAN DARI IMAN

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Ilaahi Robbi yang telah
memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik Nikmat Iman dan Islam ataupun Nikmat Sehat
Wal'afiat, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul tanpa satu halangan apapun dan tidak
kurang satupun untuk hadir di acara yang Insya Alloh dimuliakan Oleh Allah SWT.
Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Kita Muhammad SAW.
yang telah membawa kita dari Zaman Jahiliah Kezaman terang benderang seperti sekarang
ini.. juga kepada Keluargannya, sahabat, dan para pengikutnya serta kepada kita semua
sampai yaumil akhir.
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Kita sering mendengar ungkapan :

ِ ‫ظافَةُ ِمنَ إاْل إي َم‬


‫ان‬ َ َّ‫الن‬
“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”
Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti atau buah
keimanan seorang muslim.
Kebersihan merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam
hadist yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan
mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan,
dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan
janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.”
Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga kebersihan karena Allah
mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta Allah upayakan untuk selalu bersih. Bersih
diri, bersih hati, bersih lingkungan.
Ada beberapa jenis bersih yang harus kita jaga :
Pertama, Bersih diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita
diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga
kebersihan diri diwajibkan dalam syariat, sebagaimana diungkapkan dalam Hadist; “Ath-
thahuuru syatrul iiman”, yang artinya Bersuci/Thaharah itu sebagai dari iman.
Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada badan,
pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang untuk
mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.
Kedua, Bersih Lingkungan
Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih
adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan
awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang kotor. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah
dengan sedekah, “Watumithul adza minathariqi shadaqah” yang artinya Memungut
duri/sampah dijalan termasuk sedekah. Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal
dan tempat ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu menjaga
kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah. Hendaklah perintah ini ditauladani juga
bagi segenap muslim dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Ketiga, Bersih hati
Bersihkan hati dengan ikhlas. Makna ikhlas adalah menjernihkan dan membersihkan hati dari
segala sesuatu yang mengotorinya. Ikhlas adalah segala kecenderungan pada Allah,
menjadikan keridhaan Allah sebagai alasan mengerjakan perintah dan meninggalkan
larangan.
Allah berfirman dalam surat Albayyinah ayat 5:
ُ ‫الز َكاة َ ۚ َو َٰ َذلِكَ د‬
‫ِين إالقَيِ َم ِة‬ َّ ‫صينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال‬
َّ ‫ص ََلة َ َويُؤإ تُوا‬ َّ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا إِ ََّّل ِليَ إعبُدُوا‬
ِ ‫َّللاَ ُم إخ ِل‬
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.
Terakhir, Bersih Harta
Tazzkiyah adalah mensucikan harta dengan Zakat. Zakat adalah rukun ketiga dari rukun
Islam. Secara harfiah Zakat berarti Tumbuh, Berkembang, Menyucikan atau Membersihkan.
Sedangkan secara terminologi syari’ah, Zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian
kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana
ditentukan.
Perintah menunaikan zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya sebagaimana
tercantum dalam surat Albaqarah ayat 43:
َّ ‫ار َكعُوا َم َع‬
َ‫الرا ِكعِين‬ ‫الز َكاة َ َو إ‬ َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬
َّ ‫ص ََلة َ َوآتُوا‬
Artinya : dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang
ruku’.
Zakat merupakan sarana membersihkan harta yang kita miliki karena sesungguhnya di
sebahagian harta itu terdapat hak orang lain yang dititipkan melalui rezki yang kita peroleh.
Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan pemanfaatannya akan memberikan
berkah yang lebih baik.
Demikianlah Islam agama yang lurus dan terang memberi tuntunan pada umatnya. Untuk
selalu menjaga kebersihan, memahami maknanya, mengagungkannya, menjadikannya
kebiasaan hidup, karena sesungguhnya Allah itu bersih dan mencintai kebersihan. Amat
mudah menggapai cinta-Nya, bersihkan diri, bersihkan lingkungan, bersihkan hati dan
bersihkan harta. Rasakan betapa dekatnya Yang Maha Agung, lebih dekat dari pada detak
jantung. Rasakan kehangatan dekapan-Nya, lebih hangat dari pada aliran darah. Subhanallah,
Maha Suci Allah, jadikanlah kami orang-orang yang “bersih”.

Anda mungkin juga menyukai