Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Alloh yang paling sempurna karena Alloh
telah melengkapi manusia dengan akal pikiran. Namun dengan akalnya yang
terbatas manusia senantiasa berselisih, mendengki, bermusuhan, dan bertikai
sehingga tidak mampu membuat pedoman hidup yang dapat membawa mereka
bahagia di dunia dan akherat. Itulah sebabnya Alloh mengutus para Rosul untuk
memperbaiki kehidupan umat manusia dan membimbing hamba-Nya yang lain
menuju jalan yang diridhoi-Nya. Tugas mereka sangat berat dan hanya hamba-
hamba Alloh terpilih saja yang sanggup melakukan hal tersebut atas izin-Nya.
Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman
kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada
Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari
Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW.
            Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga
Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan
yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang
kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita
sebagai seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul
utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang
di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah
dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
            Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui
tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan
pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani
atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib
mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari,
tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Iman Kepada Rasul ALLAH?
2. Apa sajakah dalil Iman Kepada Rasul Allah?
3. Apa sajakah Tugas-Tugas Rasul?
4. Bagaimanakah Persamaan dan Perbedaan Nabi dan Rasul?
5. Apa sajakah Sifat Wajib, Mustahil dan Sifat Jaiz Para Rosul?
6. Bagaimanakah Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt?
7. Apa sajakah Tanda-Tanda Beriman kepada Rasul Allah?
8. Apakah itu Rasul dan Mukjizat?
9. Bagaimanakah Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.?
10. Apa sajakah Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW.?
11. Apakah Hikmah diutusnya para Rasul?

C. Tujuan
            Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Iman Kepada Rasul ALLAH
2. Untuk mengetahui dalil Iman Kepada Rasul Allah
3. Untuk mengetahui Tugas-Tugas Rasul
4. Untuk mengetahui Persamaan dan Perbedaan Nabi dan Rasul
5. Untuk mengetahui Sifat Wajib, Mustahil dan Sifat Jaiz Para Rosul
6. Untuk mengetahui Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt
7. Untuk mengetahui Tanda-Tanda Beriman kepada Rasul Allah
8. Untuk mengetahui Rasul dan Mukjizat
9. Untuk mengetahui Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.
10. Untuk mengetahui Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW.
11. Untuk mengetahui Hikmah diutusnya para Rasul
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Rasul Allah


Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam
rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada
para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-
orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk
menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah
swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai
contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah
nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau
membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah artinya mempercayai bahwa Rasul Allah itu
adalah orang yang diutus Allah untuk menyampaikan ajaran dari Allah berupa
wahyu kepada umatnya untuk dijadikan pedoman hidup untuk kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk
mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia
terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul?
Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu
dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
Wujud keimanan kepada Rasul Allah adalah dengan mengimani, mengikui,
mematuhi dan melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

B. Dalil Iman Kepada Rasul Allah


Iman kepada para nabi dan rasul Allah, merupakansalah satu rukun
iman.Keimanan seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan
rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka untuk
menunjuki, membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada
cahaya kebenaran.
Ditambah juga keharusan membenarkan bahwa mereka telah
menyampaikan apa yang Allah turunkan kepada mereka dengan benar dan
sempurna, dan mereka telah berjihad dengan sebenar-benarnya di jalan Allah.
Adapun dalil tentang kewajiban iman kepada para rasul, ialah sebagai
berikut:
 Surat Q.S. Al-Ahzah ; 45
َ ‫يَا َأيُّهَا النَّبِ ُّي ِإنَّا َأرْ َس ْلنَا‬
‫ك َشا ِهدًا َو ُمبَ ِّشرًا َونَ ِذيرًا‬

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa
kabar gemgira dan pemberi peringatan,

 Q.S. Al Ahzab : 21
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

 Q.S. Al-Baqarah : 177


“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-
orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

 Q.S. Al Baqarah : 285

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari


Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali".

 Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-
Mukmin ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu
(Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada
mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu
tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang
perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah
swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis
kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw.
sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya
di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah
para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di
antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang
besar." (H.R. Ahmad)

C. Tugas-Tugas Rasul
1. Menyerukan kepada umat agar menyembah hanya kepada Allah SWT (QS.
An-Nahl : 36
2. .Memberi peringatan yang jelas (QS. Al Ahqaf : 5)
3. Menyuruh menyembah kepada Allah agar menjadi takwa (QS. Al Mukminun :
32)
4. Membawa berita gembira dan peringatan (QS. Al Fath : 8)
5. Menganjurkan kepada manusia agar beriman (QS. Ali Imran : 78-80)
6. Membacakan ayat-ayat Allah sebelum diturunkan azabnya (QS. Qashas : 59)
7. Menjelaskan agama dengan terang dan jelas (QS. Ibrahim : 4)
8. Menceritakan ayat-ayat Allah (QS. Al A’raf : 350

D. Persamaan dan Perbedaan Nabi dan Rasul


Nabi merupakan seorang hamba Allah dengan berjenis kelamin pria dan
memperoleh wahyu dari Allah SWT namun tidak di perintahkan dan tidak ada
kewajiban untuk menyebarkan wahyu pada umat manusia. Sementara rasul ialah
seseorang yang berjenis kelamin laki-laki yang memperoleh wahyu dan
mempunyai kewajiban sebagai penyebar wahyu Allah SWT kepada umatnya.
Dari definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara Nabi dan
juga Rasul yaitu: bahwa Nabi diperbolehkan menyampaikan wahyu bagi umat
manusia tetapi tidak wajib atas umat tertentu. Sementara Rasul ialah bertugas
menyampaikan wahyu Allah serta wajib untuk menyampaikan wahyu tersebut
untuk umat manusia.
Persamaan Nabi dan Rasul
1. Nabi dan Rasul sama-sama utusan Allah yang diberi wahyu Allah
2. Nabi dan Rasul sama-sama diutus untuk menyampaikan syariat
3. Nabi dan Rasul ada yang diturunkan kepadanya Al Kitab, ada pula yang tidak
Perbedaan Nabi dan Rasul
1. Nabi diberi wahyu untuk disampaikan kepada kaum yang sudah bertauhid atau
untuk diamalkan bagi dirinya sendiri, sedangkan Rasul diutus untuk
menyampaikan syariat kepad akaum yang menyelisihinya.
2. Nabi mengikuti syariat sebelumnya yang sudah ada, sedangkan Rasul
terkadang mengikuti syariat sebelumnya dan terkadang membawa syariat baru

E. Sifat Wajib, Mustahil dan Sifat Jaiz Para Rosul


Sifat Wajib Rosul dan Nabi
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa sifat wajib nabi dan rosul ialah
sifat yang harus dipunyai oleh para nabi dan rosul dari utusan Allah. Sifat – sifat
tersebut antara lain :
1. Siddiq
Artinya benar. Segala perbuatan dan juga perkataan Nabi dan Rasul ialah
benar, jadi mustahil bahwa Nabi dan juga Rasul ialah pembohong. Sebab
mereka senantiasa selalu dijaga oleh Allah SWT. Nabi dan rosul sifatnya
benar baik itu dalam ucapan maupun dalam tingkah laku serta perbuatannya.
2. Amanah
Amanah adalah pengertian dari dapat dipercaya atau terpercaya. Mustahil
bahwa seorang Nabi dan Rasul itu berkhianat ataupun seorang pengkhianat.
Para Nabi dan Rasul selalu bisa dipercaya dalam menerima wahyu dari Allah
SWT dan selalu senantiasa memelihara keutuhan lalu menyampaikan wahyu
tersebut pada umatnya sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT.
3. Tabligh
Artinya menyampaikan wahyu pada umatnya, bahwa seorang nabi dan rosul
telah menyampaikan wahyu Allah SWT pada orang lain, sehingga mustahil
bila mereka menyembunyikan wahyu atau sebuah risalah Allah SWT pada
umatnya.
4. Fathanah
Fathanah artinya cerdas, mustahil bahwa seorang Nabi dan Rasul jika tidak
mengerti apa – apa atau bodoh. Mereka telah dianugrahi kecerdasan oleh
Allah supaya mereka dapat mengajak manusia selalu berada dalam jalan yang
lurus, yakni jalan yang senantiasa yang telah di ridhoi oleh Allah.
Sifat Mustahil Rosul dan Nabi
Sifat mustahil bagi para Nabi Dan Rasul ialah sifat yang tidak mungkin
dipunyai oleh para Nabi dan Rasul utusan Tuhan. Sifat – sifat tersebut antara lain :
1. Kidzib
Memiliki arti bohong atau berdusta, Sifat ini adalah sifat yang tidak mungkin
dimiliki oleh para nabi dan rosul sebab mereka senantiasa telah dijaga oleh
Allah SWT. Sifat ini adalah kebalikan dari sifat amanah.
2. Khianat
Artinya adalah tidak dapat dipercaya, Mustahil bagi para nabi dan juga rosul
mempunyai sifat khinat sebab mereka adalah utusan Allah yang senatiasa
terjaga sebagai penyampai wahyu Allah kepada umatnya. Sehingga sangat
mustahil atau tidak mungkin untuk mereka mempunyai sifat ini. Sifat ini
adalah kebalikan dari sifat amanah.
3. Kitman
Kitman memiliki arti menyembunyikan wahyu, Seperti telah dijelaskan diatas
bahwa nabi dan rosul adalah manusia pilihan Allah SWT sebagai penyampai
risalah kepada umat mereka. Sehingga sangat tidak mungkin bagi mereka
memiliki sifat yang menyembunyikan wahyu. Sifat ini adalah kebalikan dari
sifat tabligh.
4. Jahlun/baladah
Jahlun memiliki arti bodoh, Para Nabi dan Rasul Allah adalah manusia pintar
yang dipilih oleh Allah SWT sebagai penyampai agama-Nya kepada umat
manusia dan melakukan berbagai tindakan kebaikan supaya mereka dapat
menjadi suri tauladan untuk umatnya. Sehingga sangat tidak mungkin bagi
mereka memiliki sifat jahlun atau bodoh
Sifat Jaiz Para Rosul dan Nabi
Para Nabi dan juga Rosul utusan Allah SWT juga memiliki satu sifat yang
dinamakan dengan sifat jaiz. Sifat jaiz bagi para nabi dan rosul terdapat satu yakni
A’radhul Basyariyah yang memiliki arti bahwa mereka juga memiliki sifat seperti
manusia pada umumnya yakni makan, minum, sakit, tidur dan lain – lainnya.
Di dalam Al-Qur’an telah disebutkan terdapat beberapa Nabi, yang pertama
adalah Nabi Adam as dan yang terakhir ialah Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi
Muhammad ialah Nabi serta Rasul yang ditugaskan sebagai penyampai Agama
Islam kepada umat manusia di zamannya sampai hari kiamat nanti.

F. Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt


            Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan
tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt,
yaitu:
1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa
yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka
dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para
Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus
beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami
ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada
hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkatra yang meeka  perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam
hati mereka suatu keberatan terhadapm putusan yang kamu berikan dan
meeka menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).

G. Tanda-Tanda Beriman kepada Rasul Allah


1. Teguh keimanannya kepada Allah SWT
2. Menyakini kebenaran yang dibawa para Rasul
3. Tidak menbeda-bedakan antara Rasul yang satu dengan yang lain
4. Menjadikan para Rasul sebagai uswatun hasanah
5. Meyakini rasul-rasul Allah sebagai rahmat bagi alam semesta
6. Meyakini nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasul terakhir
7. Mencintai Nabi Muhammad saw.
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan iman kepada Rasul Allah SWT
1. Mengetahui dan hafal nama-nama Nabi dan Rasul yang wajb diketahui
2. Meyakini dan mengakui adanya kesamaan misi yang dibawa para rasul dan
nabi disetiap generasi yakni menyampaikan ajaran tauhid dan menyelamatkan
moral manusia.
3. Menyakini bahwa Nabi Muhammad saw merupakan utusan Allah paling akhir
4. Menjadikan para rasul sebagai idola dan teladan
5. Mengikuti jejak langkah sikap mulia para rasul dan nabi

H. Rasul dan Mukjizat


Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam
melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah
SWT.
Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.
Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan
manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :
1.                   Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa
alam, seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan
dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
2.                   Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang
nabi dan rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW,
cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan
penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
3.                   Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya
seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak
mampu membakarnya.
4.                   Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal.
Contoh satu-satunya adalah Al Qur’an.
                       
I. Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.
1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa
yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu/ firman-Nya
kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
2. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT
untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.
3. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang
dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir.

J. Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW.


Diantara nikmat yang Allah berikan kepada manusia juga seluruh alam
adalah diutusnya para Rasul yang menuntun manusia dari kegelapan menuju
Islam.
Setelah beriman kepada Allah U maka kewajiban berikutnya adalah beriman
kepada Rasulullah Muhammad yang menjadi pondasi yang utama dari agama
Islam. Sebab seluruh pondasi yang lainnya dibangun di atas keimanan pada Allah
dan Rasul-Nya. Seorang yang tidak mengimani Rasulullah dan hanya beriman
kepada Allah tidaklah cukup, dan Iman menjadi batal, Sebagaimana sabda Nabi :
“Artinya: Islam itu dibangun di atas lima rukun , menyaksikan bahwa tiada
sesembahan yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan
RasulNya … (HR. Muslim I/45. Al-Bukhari I/).
Diantara cara beriman kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:
1. Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad 
dan apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang ciri
orang bertaqwa:
2. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan
menjauhi seluruh larangannya. Allah berfirman:
3. Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang
cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas.
4. Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya.
5. anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
6. Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi
membebaskan ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan,
kemungkaran dan kemaksiatan menuju kepada cahaya kebenaran.
7. Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya,
8. Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut
namanya.
9. Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi
Muhammad seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat,
10. Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga
persatuan umat Islam dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh
pada Al-Qur’an dan AS-Sunnah shohihah. Itulah tegaknya agama:

K. Hikmah diutusnya para Rasul


• Mengeluarkan manusia dari kebiasaan menyembah Tuhan selain Allah.
• Sebagai suri tauladan yang baik untuk manusia
• Untuk menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, sehingga
tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah.
• Menjelaskan kepada manusia mengenai masalah ghaib yang tidak bisa dicapai
oleh akal. (seperti nama-nama dan sifat Allah, berita tentang hari kiamat, dan
lainnya).
• Memperbaiki, membersihkan, mensucikan jiwa manusia, memperingatkan
dari hal yang bisa merusak nya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut
diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada
rasul allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-
rasul allah.
            Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh
Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara
manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah
sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
            Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga
dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat
bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik
di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam,
memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang
beriman kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap
harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.

B. Saran
1. Masyarakat harus mengetahui dan memahami mengenai pengertian iman
kepada Rasul Allah secara dalam. 
2. Masyarakat Harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari,
dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul
allah.
3. Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu mempelajari tentang materi
Beriman kepada Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
q=makalah+agama+tentang+iman+kepada+rasul+allah&oq=makalah+agam
a+tentang+iman+kepada+rasul+allah&aqs=chrome..69i57j0l5.18987j0j7&s
ourceid=chrome&ie=UTF-8

http://islamicpwr.blogspot.co.id/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html

http://www.aljiddiyah.com/2017/05/iman-kepada-rasul-allah-swt.html

https://www.scribd.com/doc/84883105/Makalah-Agama-Iman-Kepada-Rasul-
Allah
https://www.ruangguru.co.id/sifat-wajib-mustahil-dan-sifat-jaiz-para-rosul/

Anda mungkin juga menyukai