Oleh:
AHMAD ABID N.F. (01)
DEVDAN DAUD F.N.S. (09)
KENT EMIR H. (15)
NASYWA ATHAYA A. (22)
SURYA INDRA P. (33)
YUSINTA AZIZAH (35)
XI MIPA 7
SMAN 1 GEDANGAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan maklah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nabi dan Rasul.................................................................... 2
B. Pengertian Iman kepada Rasul Allah.................................................... 2
C. Dalil Iman kepada Rasul Allah............................................................. 3
D. Sifat-sifat Rasul Allah........................................................................... 4
E. Fungsi Rasul Allah................................................................................ 5
F. Tugas Rasul Allah................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman kepada rasul-rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena
iman kepada rasul-rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang keempat.
Iman kepada rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan
rasul, mulai dari rasul yang pertama yaitu Nabi Adam AS. hingga rasul
terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan
rasul sejak Nabi Adam AS. hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu
rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa
syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau diajarkan kepada
umatnya.
Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim, wajib beriman atau
mempercayai kepada para rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan
mengamalkan semua ajaran yang dibawa oleh rasul utusan Allah tersebut.
Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah rasul maka kita akan hidup
bahagia di dunia dan juga akhirat. Namun, di dalam kehidupan sehari-hari
terkadang kita hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itu pun hanya
terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamannya lebih dalam dan
penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nabi dan rasul?
2. Apa pengertian iman kepada rasul Allah?
3. Apa dalil iman kepada rasul Allah?
4. Bagaimana sifat-sifat rasul Allah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu dari-
Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman
hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam
Baidhawi, rasul adalah orang yang diutus Allah SWT. dengan syariat yang
baru untuk menyeru manusia kepada-Nya. Sedangkan nabi adalah orang yang
diutus Allah SWT. untuk menetapkan (menjalankan) syariat rasul-rasul
sebelumnya. Sebagai contoh bahwa Nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul.
Tetapi Nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syariat yang baru.
Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syariat yang dibawa Nabi
Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat.
Karena merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk
mengetahui dan mengimani 25 nabi dan rasul tersebut. Nabi adalah manusia
terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Perbedaan nabi dan rasul adalah
nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul menerima wahyu
dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
a. As-Siddiq yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as.
kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh
bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah.
Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:
ان صِ ِّد ْي ًقا َّن ِب ًّيا ِ و ْاذ ُكرْ فِى ْالك ِٰت.َ
َ ب ِاب ْٰر ِه ْي َم ەۗ ِا َّن ٗه َك
“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (Al-Qur’an),
sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang nabi”
b. Al-Amanah
Al-Amanah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as.
mendustakan apa yang dibawa olehnya. Allah Swt. pun menegaskan bahwa
Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan
dalam Q.S. asy-Syu’ara/26 106-107 berikut ini:
c. At-Tabligh
At-Tabl³g, yaitu rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat
yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada
umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya
tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan
bahwa: “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang
disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an”
d. Al-Fatanah
Al-Fatanah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika
terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap
kelompok memaksakan kehendak untuk meletakkan al-Hajar aswad (batu hitam) di
atas Ka’bah. Rasulullah saw. Lalu menengahi dengan cara semua kelompok yang
bersengketa agar ujung kain yang dibawanya. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu di
tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh
cerdas Rasulullah saw
A. Kidzib
Al-Kidzib artinya yakni berdusta. Mustahil bagi rasul untuk melakukan dusta atau
bohong. Semua perkataan dan juga perbuatan rasul tidak pernah palsu dan
mengada-ada. Hal ini telah ditegaskan melalui surah an-Najm: 2-4, berikut ini:
ُ َو َما يَ ْن ِط. احبُ ُك ْم َو َما َغ َو ٰى
َ ُ ِإنْ ُه َو ِإاَّل َو ْحيٌ َو ْح ٌي ي. ق َع ِن ا ْل َه َو ٰى
وحى ِ صَ ض َّل
َ
Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah
yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an)
adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm: 2-4)
B. Khianah
Khianah, artinya yaitu mustahil bagi rasul untuk berkhianat. Semua yang
diamanatkan kepadanya pasti akan dilaksanakan. Hal ini telah dijelaskan di dalam
surat al-An’am ayat 106:
ْ وح َي ِإلَ ْي َك ِمنْ َربِّكَ ۖ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ُه َو ۖ َوَأ ْع ِر
ْ ض َعنِا ْل ُم
َش ِر ِكين ِ اتَّبِ ْع َما ُأ
6
Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada
Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. al-An’am:
106).
C. Kitman
Kitman, berarti mustahil jika rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman
yang rasul terima dari Allah SWT pasti akan disampaikan kepada para umatnya.
Hal ini juga telah disebutkan dalam surat al-An’am ayat 50:
ي َخ َز ۤا ِٕىنُ هّٰللا ِ َوٓاَل اَ ْعلَ ُم ا ْل َغ ْي َب َوٓاَل اَقُ ْو ُل لَ ُك ْم اِنِّ ْي َملَ ۚ ٌك اِنْ اَتَّبِ ُع اِاَّل َما يُ ْو ٰ ٓحى اِلَ ۗ َّي قُ ْل َه ْل ْ قُ ْل ٓاَّل اَقُ ْو ُل لَ ُك ْم ِع ْن ِد
َص ْي ۗ ُر اَفَاَل تَتَفَ َّك ُر ْون
ِ َستَ ِوى ااْل َعْمٰ ى َوا ْلب ْ َي
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku
tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti
apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta
dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (QS. al-
An’am: 50)
D. Baladah
Baladah berarti mustahil apabila rasul itu bodoh. Rasulullah memanglah
merupakan orang yang ummi (tak dapat membaca dan menulis) tetapi beliau
diberikan anugerah kecerdasan yang luar biasa dari Allah SWT.
G. Kesimpulan
Beriman kepada rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut
diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman
kepada rasul Allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai
adanya rasul-rasul Allah.
Pengertian rasul adalah rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh
Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik di antara
manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah
sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul Allah merupakan hal yang sangat
berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah
yang sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi
kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus
mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam
kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul Allah agar kita dapat
menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang
bahagia di dunia maupun di akhirat.
H. Saran
Kita sebagai umat muslim harus mampu menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman
kepada rasul-rasul Allah.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://sman2kusambi.blogspot.com/2017/09/makalah-iman-kepada-rasul-rasul-
allah.html
http://rivalbramantio31.blogspot.com/2018/01/makalah-tentang-iman-kepada-
rasul-rasul.html
http://islamicpwr.blogspot.com/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html
http://coretan-berkelas.blogspot.com/2014/02/pengertian-nabi-dan-rasul.html
https://www.sepengetahuan.co.id/2015/10/pengertian-nabi-dan-rasul-beserta-
perbedaannya.html