Anda di halaman 1dari 12

,

MAKALAH
IMAN KEPADA RASUL

NAMA : Mochammad Maghfur Maulana


KELAS : XI MM B
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Alloh Swt, yang telah memeberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan.
Laporan yang kami susun ini berjudul “IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLOH
SWT”
Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran PAI untuk semester ganjil kelas XI SMAN 1 Cikatomas
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna , baik materi maupun
cara penyajiannya. Namun demikian semoga Laporan ini dapat memberikan motivasi serta
manfaat khususnya bagi kami, umumnya bagi semua pembaca.
Banyak pihak yang membantu kami menyusun laporan ini. Untuk itu, pada
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam segi apapun selama penyusunan laporan ini.
Hanya kepada Alloh kami memohon, semoga amal baik semua  pihak mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Alloh swt. Sebagai amal shaleh. Dan  kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak sebagai pendorong dalam kemajuan berikutnya.

Cikatomas,  Oktober 2011

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ….………………..……………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1  Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………………... 1
1.3  Tujuan …………………………………………………………. ……1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 2
2.1 Pengertian rasul dan perbedaannya dengan nabi …………………... 2
2.2 Hak Rasul …………………………………………………………... 2
2.3 Jumlah dan Nama-nama Rasul ……………………………….…….. 3
2.4 Persamaan Rasul …………………………………………….….…... 4
2.5 Sifat-sifat Rasul ……………………………………………….……. 4
2.6 Fungsi Rasul ………………………………………………...…..….. 5
2.7 Tugas Rasul ……………………………………………………..….. 6
2.8 Mukjizat Rasul …………………………………………………..…. 7
2.9 Prilaku yang mencerminkan iman kepada Rasul Allah swt. ……..     7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………..…… 9
3.1 Simpulan ………………………………………………………..…... 9
3.2 Saran ………………………………………………………….…..… 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Alloh yang paling sempurna karena Alloh telah melengkapi
manusia dengan akal pikiran. Namun dengan akalnya yang terbatas manusia senantiasa
berselisih, mendengki, bermusuhan, dan bertikai sehingga tidak mampu membuat pedoman
hidup yang dapat membawa mereka bahagia di dunia dan akherat. Itulah sebabnya Alloh
mengutus para Rosul untuk memperbaiki kehidupan umat manusia dan membimbing hamba-
Nya yang lain menuju jalan yang diridhoi-Nya. Tugas mereka sangat berat dan hanya hamba-
hamba Alloh terpilih saja yang sanggup melakukan hal tersebut atas izin-Nya.
1.2  Rumusan Masalah
1)      Apakah perbedaan Nabi dan Rosul?
2)      Bagaimana iman kepada rosul itu?
3)      Apasaja yang disampaikan rosul kepada umat-umatnya?
4)      Bagaimana fungsi dan tugas rosul?
5)      Apa yang diberikan alloh kepada rosulnya?
6)      Bagaimana sikap yang menunjukan adanya tanda penghayatan terhadap Iman kepada Rosul
Alloh?
1.3  Tujuan
1)      Meningkatkan ketakwaan kepada Alloh ?
2)      Meningkatkan ketakwaan kepada rosul Alloh ?
3)      Meningkatkan pengamalan rukun iman terutama rukun iman yang ke 4
4)      Mengetahui pedoman hidup manusia agar bahagia di dunia dan akherat.
5)      Mempunyai prilaku yang mencerminkan percaya terhadap adanya Rasul-rasul Allo
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian  Rasul dan  perbedaan nya dengan Nabi
Menurut pengertian bahasa, perkataan rasul berasal dari bahaa arab yang artnya
utusan , kurir, pembawa misi, atau pembawa berita. Menurut istilah dalam tauhid, rasul
adalah Manusia pilihan Alloh yang di angkat sebagai utusan-Nya untuk menyampaikan
firman-firman-Nya kepada manusia agar dijadikan pedoman hidup, demi terwujudnya
keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Percaya kepada raul-rasul Alloh
merupakan pengamalan rukun iman yang ke empat. Iman kepada para rasul berarti meyakini
dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang laki-laki yang telah menerima wahyu dari
Alloh untuk disampaikan kepada umatny agar mereka beriman. Bedanya dengan nabi adalah
kalau nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari alloh untuk dirinya sendiri, tanpa
berkewajiban menyampaikan kepada orang lain. Sedang rasul adalah orang yang menerima
wahyu dari alloh, selain untuk dirinya sendiri, juga berkewajiban menyampaikan kepada
orang lain, seperti pengertian berikut Rasul adalah seorang laki-laki , mereka yang diberi
wahyu oleh Alloh tentang agama dan mendapat perintah supaya menyampaikan kepada
semua mahluk. Jika tidak diperintahkan untuk menyampaikan (tabligh), orang itu disebut
nabi saja. Rasul merupakan orang laki-laki pilihan Alloh yang diberi wahyu
Firman Alloh :
َ‫وا َأ ْه َل ال ِّذ ْك ِر ِإن ُكنتُ ْم الَ تَ ْعلَ ُمون‬
ْ ُ‫ك ِإالَّ ِر َجاالً نُّو ِحي ِإلَ ْي ِه ْم فَا ْسَأل‬
َ َ‫و َما َأرْ َس ْلنَا قَ ْبل‬   
َ
Artinya
 Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan
beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui. ( AL-Anbiya:7)
2.2 Hak Rasul
Sebagai utusan Alloh untuk membimbing manusia, rasul mempunyai beberapa hak,
diantaranya :
1.      Ditaati dan diikuti segala sunah, keputusan, dan didahulukan ketetapannya atas yang lain
2.      Dicintai dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangannya serta
diperlakukan secara ikhlas, jujur, dan tulus.
3.      Dihormati sesuai dengan kedudukannya yang mulia dan agung serta dicintai sahabat-
sahabatnya yang dekat.
Adanya hak tersebut bukan berarti nabi dan rasul didalam perjuangannya menegakan agama
Alloh mengharap imbalan, apalagi menurut hak tersebut. Pada dasarnya, para nabi dan para
rasul berbuat demikian semata-mata untuk Alloh swt.
2.3 Jumlah Dan Nama-Nama Rasul
Jumlah rasul yang diabadikan Allah dalam AL-Qur’an ada 25 orang. Delapan belas
nama di antara mereka disebutkan dalam Surah AL-An’am ayat 83-86 dan selebihnya
disebutkan dalam surah-surah yang lain. Dua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai berikut
1. Adam  a.s.
2. Idris a.s.
3. Nuh a.s.
4. Hud a.s.
5. Shalih a.s.
6. Ibrahim a.s.
7. Luth a.s.
8. Ismail a.s.
9. Ishaq a.s.
10. Ya'kub a.s.
11. Yusuf a.s.
12. Ayyub a.s.
13. Syu'aib a.s.
14. Musa a.s.
15. Harun a.s.
16. Zulkifli a.s.
17. Daud a.s.
18. Sulaiman a.s.
19. Ilyas a.s.
20. Ilyasa a.s.
21. Yusuf a.s.
22. Zakaria a.s.
23. Yahya a.s.
24. Isa a.s.
25. Muhammad SAW -- penutup, akhir.
Inilah yang wajib dikenal dan diimani. Selain itu dalam perjalanan sejarah dimungkinkan ada
nabi-nabi lainnya selain ke-25 nabi di atas. Namun demikian, Muhammad SAW tetap sebagai
nabi penutup, terakhir, dan tidak ada nabi/rasul yang diutus pasca beliau. Adapun nama-nama
nabi selain 25 nabi/rasul di atas, bisa saja dibuat dalam berbagai macam versi menurut
sejarah otentik. Namun, hanya 25 orang saja yang wajib diimani, dan disebutkan di dalam Al
Qur'an.

Di dalam Al Qur'an, juga disebutkan beberapa identitas lainnya, namun tidak ada dasar/
petunjuk sehingga mereka dapat dikatakan sebagai nabi. Begitu pula sekalipun Al Qur'an
menyebutkan istilah "nabi-nabi" atau "para nabi", namun tidak disebutkan jelas identitas
orang yang dimaksud.

Hadist Nabi Muhamad Saw menyatakan sebagai berikut :


Artinya : “Dari Abu Zar berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulluloh, berapa jumlah para
nabi ? Beliau menjawab, Jumlah para nabi sebanyak 124.000 ) seratus dua puluh empat ribu)
orang dan diantara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 ( tigaratus lima belas) orang,
suatu jumlah yang besar” (HR Ahmad )

2.4 Persamaan Rasul


Islam tidak membedakan antara rasul yang satu dengan rasul yang lainnya. Semua rasul
memiliki persamaan-persamaan diantaranya :
1.      Semua rasul setelah  Nabi Adam as. Adalah sama-sama keturunan Nabi Adam  as., sama-
sama merupakan laki-laki yang mulia yang memperoleh wahyu dari Alloh.
2.      Semua Rasul itu Ma’shum yaitu selalu terpelihara dan dijauhkan dari segala kejelekan dan
kemaksiatan(dosa), sebab mereka dijadikan oleh Alloh untuk cermin teladan bagi masyarakat
dan umat manusia pada umumnya.
2.5  Sifat-sifat Rasul
Sifat Wajib ada 4 (empat)
1. Siddiq artinya Benar
2. Amanah artinya Dipercaya
3. Tabligh artinya Menyampaikan
4. Fathonah artinya Pintar (cerdik)
Sifat Yang Mustakhil ada 4 (empat)
1. Kasib artinya Dusta
2. Khianat artinya Tidak Dipercaya (dengki)
3. Kistman artinya menyembunyikan
4. Baladah Artinya ( Bodoh)
Sebagai manusia, rasul juga memiliki sifat-sifat manusia pada umumnya. Namun sifat-sifat
tersebut tidak mengurangi martabatnya mereka sebagai utusan Allah, juga tidak mempunyai
cela yang merendahkan  dirinya, serta tidak mengurangi kedudukan mereka sebagai rasul.
Mereka makan, minum, berdagang, berkeluarga, mengalami sakit, susah, gembira dan lain
sebagainya.
Firman Alloh swt :
َ ‫اق َو َج َع ْلنَا بَع‬ ‫ْأ‬
ً‫ْض فِ ْتنَة‬
ٍ ‫ْض ُك ْم لِبَع‬ ِ ‫َوما َأرْ َس ْلنَا قَ ْبلَكَ ِمنَ ْال ُمرْ َسلِينَ ِإاَّل ِإنَّهُ ْم لَيَ ُكلُونَ الطَّ َعا َم َويَ ْم ُشونَ فِي اَأْلس َْو‬
„ً‫صيرا‬
ِ َ‫ك ب‬ َ ُّ‫َأتَصْ بِرُونَ َو َكانَ َرب‬   
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka
sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan
sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu
bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat..(AL Furqan:20 )
Firman Allah swt :
‫ُول َأن يَْأتِ َي بِآيَ ٍة ِإالَّ بِِإ ْذ ِن هّللا ِ لِ ُك ِّل َأ َج ٍل‬
ٍ ‫ك َو َج َع ْلنَا لَهُ ْم َأ ْز َواجاً„ َو ُذ ِّريَّةً َو َما َكانَ لِ َرس‬
َ ِ‫َولَقَ ْد َأرْ َس ْلنَا ُر ُسالً ِّمن قَ ْبل‬
ٌ‫ ِكتَاب‬   
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu
dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan
tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan  sesuatu ayat (mu'jizat)
melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu)
.Ar Ra’d:38
2.6     Fungsi Rasul
Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk menegakkan
kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Fungsi Rasul menurut Al Quran antara
lain
1. Menceritakan ayat-ayat Allah
2. Menjelaskan agama dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya
3. Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan
4. Memberi peringatan yang jelas
5. Membawa berita gembira, memberi peringatan, dan sebagai saksi.
6. Membawa keterangan-keterangan yang nyata
7. Menyuruh untuk menyembah Allah dan bertakwa
8. Menganjurkan manusia beriman agar tidak mengkultuskan para rasul dan agar manusia
bersikap selalu mempelajari dan mengajarkan Al Quran
9. Membacakan ayat-ayatNya sebelum Allah memberikan azab bagi manusia yang
melakukan kezaliman
10. Memberi keputusan di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya
11. Menyerukan pada tiap-tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi tagut dan lain-lain
2.7     Tugas Rasul
 Setiap rasul allah mempunyai tugas yang sama antara lain :
1.      Menyatukan I’tikad dan  keyakinan umatnya bahwa Tuhan adalah dzat Yang Maha Kuasa
2.      Memberi batas bagi umatnya mana hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan
menurut perintah allah swt.
3.      Memberikan pedoman kepada umatnya agar mereka menghiasi diri dengan sifat-sifat yang
utama ( akhlak terpuji)
4.      Menjelaskan  kepada umatnya apa saja yang  dapat  membawa  mereka  kepada keridhoan 
alloh  dan apa saja yang dapat membawa mereka kepada kemurkaannya.
5.      Mengajarkan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan ketentuan
yang digariskan Alloh Swt.
Dengan adanya tugas-tugas para rasul ini, maka antara rasul yang satu dengan yang lain tidak
ada bedanya namun di antara para rasul itu ada yang mempunyai keteguhan hati dan
ketabahan yang sangat tinggi, yaitu disebut Ulul Azmi.
Firman Alloh
ِ ‫صبَ َر ُأوْ لُوا ْال َع ْز ِم ِمنَ الرُّ ُس ِل َواَل تَ ْستَع‬
ً‫ْجل لَّهُ ْم َكَأنَّهُ ْم يَوْ َم يَ َروْ نَ َما يُو َع ُدونَ لَ ْم يَ ْلبَثُوا ِإاَّل َسا َعة‬ َ ‫فَاصْ بِ ْ„ر َك َما‬
َ‫اسقون‬ُ ْ ْ ‫اَّل‬
ِ َ‫ك ِإ القَوْ ُم الف‬ ٌ ٍ َ‫ ِّمن نَّه‬   
ُ َ‫ار بَاَل غ فَهَلْ يُ ْهل‬
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta
disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup,
maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik..AL-Ahqah :35
2.8  Mukjizat Rasul
Karena tugas para rasul sangat berat, maka para rasul dibekali dengan
mukjizat, yaitu keadaan atau kejadian luar biasa yang dialami atau
dilakukan oleh para nabi atau rasul atas izin Alloh. Adapun pungsi dari
mukjizat adalah :
1.      Sebagai tanda bukti bahwa orang yang membawa atau memiliki benar-
benar seorang rasul utusan Allah.
2.      Sebagai senjata bagi rasul yang digunakan untuk menghadapi musuh-
musuh yang menentangnya.
Mukjizat dikelompokan menjadi 4 macam
1.      Mukjizat Kauniyah yaitu mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam
seperti di belahnya laut merah oleh Nabi Musa a.s dengan tongkat
2.      Mukjizat Syahsiyah yaitu mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi
atau rasul seperti air yang keluar dari celah-celah jari Nabi Muhamad saw.
Penyembuhan penyakit buta, kusta oleh nabi isa a.s dan cahaya bulan yang
memancar dari tangan nabi musa a.s.
3.      Mujizat Salbiyah yaitu Mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya,
seperti nabi Ibrahim a.s  di bakar api tetapi tidak mempan
4.      Mukjizat Aqliyah yaitu mukjizat yang masuk akal (rasional) yaitu Al-
Qur’an.
2.9  Prilaku yang mencerminkan iman kepada Rasul Allah swt.
Perintah-perintah alloh yang terdapat dalam Al-Qur’an
1.      Berkomitmen melaksanakan rukun islam dengan sempurna
a.       Bersyahadat ( QS Al Bakoroh : 21,41, Hud:123, An Nahl : 2 Al Mukmin :
52, Al Ankabut:16, dan Nuh:3 )
b.      Mendirikan shalat ( QS Al Bakoroh : 1-3, Al An’am:72, Ar Rum:31,
Taubah:5,71. Al Ahzab:33 dan Al Mujadilah :13)
c.       Berpuasa ( QS Al Baqarah:183)
d.      Menunaikan Zakat (QS Al Baqorah 177, Al A’raf:156 dan At
Taubah:18,71)
e.       Haji dan umroh ( QS Al Baqarah :158,197,203 )
2.      Melaksanakan perintah Allah swt, dimulai sejak bangun tidur sampai akan
tidur lagi
a.       Menafkahkan harta, baik di waktu lapang maupun sempit
b.      Menahan amarah
c.       Memaafkan kesalahan orang lain
d.      Menepati janji apabila berjanji
e.       Bersabar dalam kesempitan dan penderitaan
f.       Mengimani rukun iman
g.      Menggunakan akal dan panca indra untuk mencapai ketakwaan
h.      Aktif berbuat baik kepada semua manusia, khususnya kepada orang tua
dan fakir miskin
i.        Berkurban
3.      Menjauhi perbuatan yang dilarang Allah seperti berikut ini
a.       Dengki
b.      Berselisih
c.       Membenci
d.      Bermusuhan
e.       Merusak
f.       Mencari-cari kesalahan orang lain
g.      Mengolok-olok orang lain
h.      Merugikan hak orang lain
i.        Menghina Tuhan orang lain
j.        Memaksakan kehendak
k.      Berjudi dan minum khamar
l.        Berzina
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Percaya kepada rasul-rasul Alloh merupakan  pengamalan rukun iman yang keempat.
Iman kepada rasul berarti menyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang laki-
laki yang telah menerima wahyu dari alloh untuk disampaikan kepada umatnya agar mereka
beriman. Dan orang yang beriman wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh para rasul
dan harus mengamalkan ajaran-ajaran yang disampaikan para rasul meliputi ajaran kepada
umat manusia bahwa yang menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah Alloh Swt,
sehingga kita harus mentaati perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya,
menyadarkan bahwa setelah manusia mati, akan terus menuju ke alamberikutnya yaitu alam
barzakh dan alam akhirat. Maka dari itu kita harus meneladani perikehidupan yang meliputi
ucapannya, perbuatannya maupun ketetapan-ketetapannya. Dan hendaklah kita sebagai umat
manusia memiliki tujuan hidup, menjalani hidup dengan aturan dan selalu dilandasi niat ingin
memperoleh ridho Alloh, bahagia di dunia dan di akhirat.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil laporan di atas, kami mengajukan saran sebagai berikut :
1)      Ketika hidup jalanilah hidup ini dengan sesuai aturan dan hokum AL-Qur’an
2)      Senantiasa menerapkan kehidupan yang Islami
DAFTAR PUSTAKA
CV HAYATI TUMBUH SUBUR, Pendidikan Agama Islam SMA Kelas XI – Semester 1 ,
Surakarta.

YUDHISTIRA, Agama Islam II Lentera Kehidupan SMA Kelas XI Jakarta September 2006

Anda mungkin juga menyukai