Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................... 1
BAB II
2.1 Pengertian Iman Kepada Rasul Allah SWT..................................... 2
2.2 Sifat Rasul Allah SWT..................................................................... 2
2.3 Tugas Rasul Allah SWT................................................................... 4
2.4 Hikmah beriman kepada Rasul Allah SWT...................................... 5
BAB III
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................ 6

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Guru serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempuraan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada guru serta teman-teman sekalian,
yang kadang kala hanya menturuti egois pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah –
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi.

Ujungbatu, Februari 2020

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman
kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman
kepada Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan
Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul
terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as
hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki
satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum
tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh
karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai
kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan
mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut.
Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup
bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya
mengetahui tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa
mengetahui akan pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam
kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan
dunia dan akhirat kita.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian iman kepada Rasul-rasul Allah SWT
2. Apa saja sifat Rasul-rasul Allah SWT
3. Apa tugas Rasul-rasul Allah SWT
4. Apa hikmah beriman kepada Rasul-rasul allah SWT
1.3. Tujuan

iii
Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai penyelesain tugas Prodi
Pendidikan Agama Islam serta untuk mempelajari dan memahami materi
tentang Rasul-rasul Allah SWT

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian iman kepada Rasul-rasul Allah SWT


Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam
rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman
kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah
orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu
dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menurut Imam Baidhawi,
Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk
menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah
swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya.
Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi
Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya
melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa
AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk
mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia
terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan
Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul
menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh
umat di dunia.

2.2. Sifat Rasul-rasul Allah SWT


1) Sifat Wajib. Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa
disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada
4, yaitu seperti berikut.
 As-Siddiq.

v
As-Siddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi
Ibrahim as. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang
disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat
dan mudarat, jauhilah.
 Al-Amanah.
Al-Amanah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi
Nuh as. mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. lalu Allah
Swt. menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya
(amanah).
 At-Tablig.
At-Tablig, yaitu rasul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu
pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad Saw. dan tidak
disampaikan kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan
bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang tidak terdapat
dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan bahwa
 Al-Faṭanah.
Al-Faṭanah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika
terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap
kelompok memaksakan kehendak untuk meletakkan alHajar al-
Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah, lalu Rasulullah Saw. menengahi
dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang
ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu di
tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas
Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah Saw.
2) Sifat Mustahil.
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat
mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.
 Al-Kiẓẓib.
Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua
perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta
 Al-Khianah.

vi
Al-Khianah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang
diamanatkan kepadanya pasti dilaksanakan.
 Al-Kiṭman. Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan
kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia
sampaikan kepada umatnya.
 Al-Baladah.
Al-Baladah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah
Saw. tidak bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.
3) Sifat Jaiz.
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul
basyariyah, artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia
biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga
dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai
mana makhluk lainnya. Di samping rasul memiliki sifat wajib dan juga
lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul juga memiliki sifat jaiz, tentu saja
sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya Allah Swt. sangat berbeda.
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu,
dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa
yang kamu minum.” (QS. al-Mu’minun: 33)
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak
terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.
 Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa
dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan
menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam
menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
 Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan
apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah
sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun untuk
menjalankan perintah Allah Swt. itu harus berhadapan dengan
tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya

vii
maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun
menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

2.3. Tugas Rasul-Rasul Allah


Sebagai utusan dari Allah Swt, rasul-rasul itu mempunyai tugas-tugas khusus.
Yaitu :
1. Mentauhidkan Allah Swt., sebagai Tuhan bagi seluruh makhluk yang
ada di atas dunia. Rasul memiliki tugas untuk menjelaskan kebesaran
Allah Swt di dalam berbagai aspeknya, termasuk mengenai ketinggian
kadarNya, kekuasaan-Nya, kemuliaan-Nya, dan iradah-Nya. Rasul
bertugas untuk menegaskan tentang kepercayaan manusia yang benar
yaitu hanya mengabdi pada Tuhan (tauhid) .
2. Memberikan kabar baik (basyir) dan ancaman kepada masingmasing
umatnya. Kabar baik dan ancaman tersebut, ditujukan untuk mengajak
manusia supaya memiliki moral yang baik, akhlak mulia, dan hidup
beradab.
3. Menerjemahkan pesan-pesan Allah sehingga ajaran itu menjadi rahmat
bagi seluruh alam.
4. Menjelaskan cara-cara kepada manusia untuk memuliakan dan
membesarkan Allah Swt dalam bentuk kegiatan ibadah dan menjauhi
larangan Allah serta perbuatan jahat.
5. Menyeru pada umat untuk beriman kepada Allah tanpa pengkultusan
terhadap para rasul itu.
6. Mengajarkan seluruh umat agar senantiasa mempelajari kitab suci
yang diturunkan kepada rasul sebagai pedoman hidupnya.

2.4. Hikmah beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT


Berikut ini beberapa hikmah beriman kepada Rosul yang harus setiap
orang muslim ketahui.
1. Dengan beriman kepada para Rosul Allah SWT maka iman seorang
muslim menjadi semakin bertambah sempurna.

viii
2. Dengan mengimani para utusan Allah yang disebut sebagai manusia
istimewa ini maka setiap orang muslim dapat menjadikan setiap kisah dari
para Rosul sebagai ibrah atau pelajaran bagi kehidupannya di dunia untuk
kehidupannya yang kekal yakni di akhirat.
3. Para Rosul memiliki sifat-sifat teladan yang membuatnya menjadi
manusia-manusia pilihan Allah SWT, dengan begitu setiap muslim bisa
menjadikan teladan sifat-sifat yang dimiliki oleh para Rosul dalam
kehidupannya.
4. Dengan beriman kepada para Rosul maka bisa menjadi penguat dalam
menegakkan agama dan mendakwahkan agama kepada seluruh manusia
yang ada di dunia ini.
5. Dengan mengimani rukun iman yang ke-4 ini maka akan memunculkan
rasa cinta yang terus bertambah kepada para Rosul karena kisah
pengorbanan mereka untuk agama.
6. Dengan mempercayai adanya para utusan Allah maka dapat menjadi
dorongan untuk diri kita untuk selalu berbuat kebajikan.
7. Dengan beriman kepada Rosul maka kita menjadi lebih yakin mengenai
kekuasaan Allah benar adanya lewat mukjizat para rosul.
8. Menumbuhkan rasa takut, dengan mengambil pelajaran dari apa yang
dialami oleh para manusia yang tidak mau megikuti apa Rosul, dengan
begitu akan semakin berhati-hati lagi dalam bertindak dan mengikuti apa
yang telah Allah perintahkan, sehingga menjadi manusia yang selalu
tunduk dan patuh pada Allah SWT semata.

BAB III

ix
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut
diketahui oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman
kepada rasul allah berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai
adanya rasul-rasul allah.
Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang
diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang
terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan
dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan
manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang
sangat berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-
hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan
bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia
harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya
di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita
dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan
yang bahagia di dunia maupun di akhirat.
3.2 Saran
Diharapkan Kepada siswa dan siswi diharapkan mampu mempelajari
tentang materi Beriman kepada Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih
luas. danDiharapkan ada peneliti yang mampu melengkapi kekurangan dari
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai