Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

SIFAT – SIFAT RASUL DAN PEMBAGIANNYA

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I

1. Afgita Wianda P
2. Deshifa Santoso
3. Hana Salsabilla
4. Mesya Haifa F
5. Novita Azzahra
6. Wildani Syifani I

XI MIPA-4

1
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama ini tentang Sifat- sifat Rasul.
Adapun makalah agama tentang Sifat-sifat Rasul ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karna
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah agama ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah agama tentang Sifat-
sifat Rasul ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca.

Cibinong, 21 Januari 2020

2
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………...(1)
KATA PENGANTAR…………………………...………….(2)
DAFTAR ISI………………………………………………..(3)
BAB I. PENDAHULUAN…………………………...……,,(4)
A. Latar Belakang Masalah…………………...………………..(4)
B. Rumusan Masalah…………………………………………..(4)
C. Tujuan………………………………………........................(4)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………...(5)
A. Definisi……………………………………………………...(5)
B. Kategori……………………………………………………..(5)
C. Cara meneladani……………………………….....................(5)
BAB III. PEMBAHASAN………………………………….(6)
A. Sifat Wajib yang dimiliki Rasul…………………………….(6)
B. Sifat Jaiz yang dimiliki Rasul………………………………(7)
C. Sifat Mustahil yang dimiliki Rasul………............................(8)
BAB IV. PENUTUP………………………………………..(9)
A. Kesimpulan……………………………………….
B. Saran………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama islam berisi ajaran yang menyangkut seluruh aspek kehidupan
manusia, baik sebagai hamba Allah, Individu, anggota masyarakat maupun sebagai
makhluk dunia. Termasuk didalamnya masalah kepemimpinan. Kepemimpinan
dalam islam pada dasarnya aktivitas menuntun, memotivasi, membimbing, dan
mengarahkan agar manusia beriman kepada Allah Swt, dengan tidak hanya
mengerjakan perbuatan atau bertingkah laku yang di ridhoi Allah Swt. Islam sangat
cermat dalam menetapkan pemimpin yang akan menjadi teladan yaitu
menyuburkan dan membangun kepribadian Muslim. Salah seorang pemimpin yang
memenuhi kualitas seperti itu, bagi seluruh umat islam adalah Nabi dan Rasul Allah
Swt.
Rasul sebagai utusan Allah Swt memiliki sifat-sifat yang melekat pada
dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bukti bahwa ia adalah sorang rasul yang telah diutus
oleh Allah SWT. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
Dan sangat baik bagi kita apabila kita dapat mempelajarinya dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sifat- sifat wajib bagi rasul?
2. Apa sifat-sifat mustahil bagi rasul?
3. Apa sifat-sifat jaiz bagi rasul?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat-sifat wajib bagi rasul
2. Untuk mengetahui sifat-sifat mustahil bagi rasul
3. Untuk mengetahui sifat-sifat jaiz bagi rasul

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan
wahyu dari Allah Swt dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu
tersebut
Nabi adalah seseorang dengan jenis kelamin pria yang mendapatkan wahyu
dari Allah Swt namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.
Nabi dan rasul sebelum diangkat menjadi nabi memiliki ciri-ciri kenabian
yang disebut juga dengan Irhash. Nabi Muhammad SAW sejak kecil terkenal
dengan akhlak yang mulia dengan sebutan al amin.
Nabi dan rasul dalam ajaran islam wajib kita percayai karena terdapat pada
rukun iman yang ke-4. Nabi serta Rasul dalam menyampaikan dan menerima
wahyu dari Allah Swt selalu dijaga dari perbuatan dosa dan salah yang disebut
dengan mashum.

B. Kategori
1. Sifat-sifat wajib bagi rasul (sifat yang pasti ada pada rasul)
2. Sifat-sifat mustahil bagi rasul (sifat yang tidak mungkin ada pada rasul)
3. Sifat-sifat jaiz bagi rasul (sifat kemanusiaan)

C. Cara meneladani
Pada umumnya, alasan kita harus meneladani sifat dari rasul Allah SWT
ialah sebab dalam diri para rasul terdapat suri tauladan yang baik, baik dalam akhlak
ataupun perbuatannya.
Adapun beberapa cara untuk meneladani sifat rasul, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Menjadikan kisah dari para rasul sebagai ibrah atau pelajaran untuk kita.
2. Menguatkan iman yang ada dalam diri kita.
3. Menjadikan teladan dari sifat-sifat yang dipunyai oleh para rasul.
4. Dijadikan penguat dalam menegakkan agama serta mendakwahkan agama
kepada yang lain.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat wajib bagi rasul

Sifat wajib berarti sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak dapat disebut
seorang rasul bila tidak mempunyai sifat-sifat wajib ini.
Sifat wajib ini sendiri ada 4, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. As-Siddiq.
As-Siddiq, berarti rasul selalu benar. Apa yang telah diucapkan oleh Nabi
Ibrahim as. kepada bapaknya merupakan perkataan yang benar. Apa yang disembah
oleh bapaknya merupakan sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat serta
mudarat, maka jauhilah.
Peristiwa tersebut diabadikan dalam Q.S. Maryam/19: 41
b. Al-Amanah.
Al-Amanah, berarti rasul selalu dapat dipercaya. Pada waktu kaum Nabi
Nuh as. mendustakan apa yang telah dibawa oleh Nabi Nuh as. kemudian Allah
Swt. menegaskan bahwa Nuh as., merupakan orang yang terpercaya (amanah).
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam QS. asy-Syu’ara/26 106-107
c. At-Tablig.
At-Tablig, berarti rasul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat
yang disembunyikan oleh Nabi Muhammad Saw. serta tidak ada satupun yang tidak
disampaikan kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Ali bin
Abi Talib ditanya mengenai wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’an.
Ali pun menegaskan bahwa “Demi Zat yang membelah biji dan melepas
napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-
Qur’an.”
d. Al-Fatanah.
Al-Fatanah, berarti rasul mempunyai kecerdasan yang tinggi. Pada saat
terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah. Setiap kelompok
memaksakan kehendaknya guna meletakkan alHajar al-Aswad (batu hitam) di atas
Ka’bah, kemudian Rasulullah SAW menengahi dengan cara selurh kelompok yang
bersengketa supaya memegang ujung dari kain tersebut. Lalu, Nabi meletakkan
batu itu di tengahnya, serta mereka semua mengangkatnya sampai di atas Ka’bah.

6
B. Sifat-sifat mustahil bagi rasul

Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib yang dimana sifat
mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul.
Diantaranya sifat mustahil rasul adalah :
a. Al-Kizzib.
Al-Kizzib, berarti mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan
dan juga perbuatan rasul tidak pernah dusta atau bohong.
Hal ini juga telah disebutkan dalam QS. an-Najm: 2-4
b. Al-Khianah.
Al-Khianah, berarti mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan
atau disampaikan kepadanya pasti dilaksanakan.
Hal ini juga telah disebutkan dalam QS. al-An’am: 106
c. Al-Kiṭman.
Al-Kiṭmān, berarti mustahil jika rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap
firman yang rasul terima dari Allah SWT pasti akan disampaikan kepada para
umatnya.
Hal ini juga telah disebutkan dalam QS. al-An’am: 50
d. Al-Baladah.
Al-Baladah berarti mustahil kalau rasul itu bodoh. Walaupun Rasulullah
SAW tidak dapat membaca dan juga menulis (ummi) namun beliau pandai.

7
C. Sifat-sifat Jaiz bagi rasul
Sifat jaiz bagi rasul merupakan sifat kemanusiaan, yakni al-ardul
basyariyah yang berarti rasul mempunyai sifat-sifat sebagaimana manusia biasa.
Sifat ini diantaranya seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga
dan yang lainnya. Bahkan seorang rasul juga akan meninggal sebagai mana
makhluk lainnya.
Di samping rasul mempunyai sifat wajib begitu juga dengan lawannya yakni
sifat mustahil, rasul juga mempunyai sifat jaiz, dan tentu saja sifat jāiz-nya rasul
dengan sifat jaiznya Allah SWT sangatlah berbeda.
Sebagai mana firman Allah SWT yang menyebutkan:
‫ت َ ْش َربُونَ ِم َما َو َي ْش َربُ ِم ْنهُ تَأ ْ ُكلُونَ ِم َما َيأ ْ ُك ُل ِمثْلُ ُك ْم َبشَر ِإ َّل َٰ َهذَا َما‬
Artinya: “(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan
seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.” (QS.
al-Mu’minun: 33) Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak
terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.
Selain tersebut di atas, rasul juga mempunyai sifat-sifat yang tidak ada pada
selain rasul, diantaranya yaitu:
1. Ishmaturrasul merupakan orang yang ma’shum, terlindung dari dosa serta salah
dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan juga menyampaikan wahyu
Allah SWT, sehingga beliau akan selalu siaga dalam menghadapi tantangan serta
tugas apa pun.
2. Iltizamurrasul merupakan orang-orang yang selalu berkomitmen dengan apa pun
yang sedang mereka ajarkan.
Mereka bekerja dan juga berdakwah sesuai dengan arahan serta perintah
Allah SWT walaupun dalam menjalankan perintah Allah SSWT beliau harus
berhadapan dengan berbagai rintangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya
ataupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar ataupun
mundur dari perintah dan juga ajaran Allah Swt.

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut
seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti
As-sidiq(benar), Al-amanah(dapat dipercaya), At-tablig(menyampaikan), Al-
fatanah(cerdas).

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada rasul. Sifat mustahil ini
lawan dari sifat wajib yaitu seperti Al-kizzib(bohong atau dusta), Al-
khianah(berkhianat), Al-kitman(menyembunyikan), Al-baladah( bodoh).

Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah,
artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti lapar,
haus,sakit, tidur, senang, sedih, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang
rasul tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya.

B. Saran
Dari hasil pembuatan makalah diatas kita dapat mengetahui kandungan serta
manfaat antara lain:
1. Kita bisa belajar meneladani sifat-sifat rasul,
2. Kita bisa dijadikan motivasi ke depannya supaya bisa lebih baik lagi
3. Bisa kita sebar luaskan pelajaran yang kita dapat dari makalah ini ke orang lain
yang mungkin belum paham.

Anda mungkin juga menyukai