Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa . yang atas rahmatnya maka
penulis dapat menyelesaikan makalah ini . Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
makalah untuk presentasi kelompok mata kuliah Agama di Poltekes Siteba Padang Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang penulis miliki . untuk itu kritik dan saran
yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan akhir kata penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Padang , 25 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….….….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………....……2

A. Pengertian Nabi dan Rasul beserta perbedaanya…………….………………...3

B. Mengetahui Nama – Nama Nabi dan Rasul……………………….………..….4

C. Sifat – Sifat Nabi dan Rasul………………………………………………..….5

BAB III PENUTUPAN…………………………………………………………….….…6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna, karena Allah telah
melengkapi manusia dengan akal pikiran. Namun dengan akalnya yang terbatas manusia
senantiasa berselisih, mendengki, bermusuhan, dan bertikai sehingga tidak mampu
membuat pedoman hidup yang dapat membawa mereka bahagia di dunia dan akhirat.
Itulah sebabnya Allah mengutus para Rasul untuk memperbaiki kehidupan umat manusia
dan membimbing hamba-Nya yang lain menuju jalan yang diridhoi-Nya. Tugas mereka
sangat berat dan hanya hamba-hamba Allah terpilih saja yang sanggup melakukan hal
tersebut atas izin-Nya. Nabi dan rasul adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas
member petunjuk kepada manusia tentang ke-Esaan Allah SWT. Banyak karakteristik
para nabi dan rasul dijelaskan dalam alquran, di antaranya : “sebagai orang-orang pilihan
yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada
merasa takut kepada siapapun selain kepada allah, dan cukuplah allah sebagai pembuat
perhitungan”. (QS.Al-ahzab {33} : 39).

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa perbedaan nabi dan rasul?


b. Siapa saja nama-nama nabi dan rasul?
c. Bagaimana sifat yang dimiliki oleh nabi rasul?

1.3. Tujuan
a. Mengetahui perbedaan nabi dan rasul
b. Mengetahui nama-nama nabi dan rasul
c. Memahami dan menerapkan sifat-sifat nabi dan rasul
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Nabi dan Rasul

Menurut pengertian bahasa, perkataan Rasul berasal dari bahasa Arab yang artinya
utusan, kurir, pembawa misi, atau pembawa berita. Menurut istilah dalam tauhid, Rasul
adalah Manusia pilihan Allah yang di angkat sebagai utusan-Nya untuk menyampaikan
firman-firman-Nya kepada manusia agar dijadikan pedoman hidup, demi terwujudnya
keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Percaya kepada Rasul-rasul Allah merupakan pengamalan rukun iman yang ke empat.
Iman kepada para Rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah
orang laki-laki yang telah menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada
umatnya agar mereka beriman.

Bedanya dengan nabi adalah kalau Nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah
untuk dirinya sendiri, tanpa berkewajiban menyampaikan kepada orang lain. Sedang rasul
adalah orang yang menerima wahyu dari Allah, selain untuk dirinya sendiri, juga
berkewajiban menyampaikan kepada orang lain, seperti pengertian berikut Rasul adalah
seorang laki-laki, mereka yang diberi wahyu oleh Allah tentang agama dan mendapat
perintah supaya menyampaikan kepada semua mahluk. Jika tidak diperintahkan untuk
menyampaikan (tabligh), orang itu disebut Nabi saja.

2.2 Mengetahui dan Mengenal Nama-nama Nabi dan Rasul

Jumlah Rasul yang diabadikan Allah dalam AL-Qur’an ada 25 orang. Delapan belas
nama di antara mereka disebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 83-86 dan selebihnya
disebutkan dalam surah-surah yang lain. Dua puluh lima Rasul tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Adam a.s.
2. Idris a.s.
3. Nuh a.s.
4. Hud a.s.
5. Shalih a.s.
6. Ibrahim a.s.
7. Luth a.s.
8. Ismail a.s.
9. Ishaq a.s.
10. Ya'kub a.s.
11. Yusuf a.s.
12. Ayyub a.s.
13. Syu'aib a.s.
14. Musa a.s.
15. Harun a.s.
16. Zulkifli a.s.
17. Daud a.s.
18. Sulaiman a.s.
19. Ilyas a.s.
20. Ilyasa a.s.
21. Yusuf a.s.
22. Zakaria a.s.
23. Yahya a.s.
24. Isa a.s.
25. Muhammad SAW - penutup, akhir.

Inilah yang wajib dikenal dan diimani. Selain itu dalam perjalanan sejarah dimungkinkan
ada Nabi-Nabi lainnya selain ke-25 Nabi di atas. Namun demikian, Muhammad SAW
tetap sebagai nabi penutup, terakhir, dan tidak ada Nabi/Rasul yang diutus pasca beliau.
Adapun nama-nama nabi selain 25 Nabi/Rasul di atas, bisa saja dibuat dalam berbagai
macam versi menurut sejarah otentik. Namun, hanya 25 orang saja yang wajib diimani,
dan disebutkan di dalam Al Qur'an.

Di dalam Al Qur'an, juga disebutkan beberapa identitas lainnya, namun tidak ada dasar/
petunjuk sehingga mereka dapat dikatakan sebagai Nabi. Begitu pula sekalipun Al Qur'an
menyebutkan istilah "Nabi-nabi" atau "para Nabi", namun tidak disebutkan jelas identitas
orang yang dimaksud.

Hadist Nabi Muhamad SAW menyatakan sebagai berikut :

Artinya : “Dari Abu Zar berkata, saya bertanya, “Wahai Rasullulah, berapa jumlah para
nabi ? Beliau menjawab, Jumlah para nabi sebanyak 124.000, (seratus dua puluh empat
ribu) orang dan diantara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 (tiga ratus lima belas)
orang, suatu jumlah yang besar” (HR Ahmad)

2.3. Sifat – sifat nabi dan rasul

1. Sifat Wajib dan Mustahil bagi Rasul


a. Sidik, artinya benar dan jujur. Orang beriman wajib mempercayai bahwa para rasul Allah
itu jujur dan benar dalam segala ucapan dan ajaran yang dibawanya. Artinya apa yang
diajarkan itu benar benar dari Allah, bukan rekayasa sendiri. Ditegaskan Oleh Allah.SWT
dalam (Q.S. Maryam {19}: 50) ”kami anugrahkan kepada mereka sebagian rahmat kami
dan kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan tinggi”. Sedangkan sifat mustahil bagi
rasul bersifat kizib artinya dusta atau bohong.

b. Amanah, artinya dapat dipercaya. Rasul adalah orang orang kepercayaan Allah yang
menjadi penunjuk ke jalan yang diridai Allah. Mustahi bagi rasul bersifat khianat artinya
mengkhianati atau tidak percaya.
c. Tabliq, artinya menyampaikan semua perintah oleh Allah swt. Kepada manusia. Mustahil
bagi rasul bersifat kitman artinya menyembunyikan sesuatu yang seharusnya disampaikan
kepada manusia.
d. Fatanah, artinya cerdas, pandai, bijaksana, dan cepat dalam memahami sesuatu. Maka
setiap rasul wajib memiliki daya kemampuan berfikir lebih dari kebanyakan manusia.
Mustahil bagi rasul bersifat baladah artinya bodoh atau dungu

2. Sifat Jaiz bagi Rasul Sifat Jaiz bagi rasul ada satu yaitu bisa terkena aral (arad basyariyah)
yaitu keadaan yang bisa menimpa pada diri manusia, namuntidak menghilangkan ketinggian
martabat serta kedudukan mereka sebagai rasul. Sebab rasulpun juga manusia, maka juga
sering tertimpa arad basyariyah seperti makan, minum, tidur, sakit, mati, jual beli, beristri, dan
sebagainya.

2.4. Persamaan nabi dan rasul


Adapun persamaan antara nabi dan rasul adalah:

a. Nabi dan rasul mendapatkan wahyu dari Allah swt.

b. Setiap nabi dan rasul adalah laki laki, karena tidak ada nabi dan rasul perempuan.

c. Keduanya merupakan utusan Allah.

d. Setiap nabi dan rasul membawa ajaran yang sama yaitu tentang keesaan Allah atau
ajaran tauhid.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai