Anda di halaman 1dari 5

WAHANA LAIN

Tenang...
Remang...
dan Gelap abadi...
Konspirasi cahaya merevolusi diri
Membawa masuk jiwa per tiap zona-zonanya
Menyajikan gambaran
Perihal, keindahan kadang ada pada tempat yg tak terjamah logika
Gelap menarik otak masuk ke dlm ruang ruang interogasi
Tentang apa yang terjadi pada hari lalu
Membawa diri mengecap remang, bahwasanya salah ada pada hari ini
Lalu cerah, selalu berusaha menerobos masuk ke dalam
Lubang-lubang kecil menandakan ada jalan yang masih bisa kau tempuh, untuk
kau berbenah diri
Setelah kau santap lukisan alam pindulku
Ada wahana lain yang mungkin bisa kau coba
Mungkin, kau bisa lompat dari atas sana
Lalu kau ceburkan satu persatu masalah
Pun kau bisa hanyutkan luka-luka yang mencekikmu kemarin
Tiap gemercik bagaikan melodi penghapus pilu pada hari-hari lalu
Aliran inspirasi baru siap memujimu satu persatu.
SEPASANG YANG TAK TEMU HASIL

Kita bukanlah tiga yang tersaji ganjil di dalamnya


Kita adalah sepasang genap yang tak pernah menemukan hasil
Kita bukanlah stalaktit dan stalakmit yang satu direstui waktu
Tapi kita adalah nyata yang dipisahkan paksa oleh realita
Kau yang hilang di hari-hari
Dan hidup dalam haru-haru
Yang selalu menyisakan sedih-sedih
Yang terlalu gemarku seduh-seduh
Mari kita sudahi lewat lorong-lorong ini
Menjemputmu kembali
Selalu saja memberi luka baru
Namun langit-langit goa pindul selalu beri isyarat
Bahwa belajar pada arus
Ia tetap mengalir dengan sabar menuju tempat pemberhentian yang telah
digariskan.
KALAU ADA/DIPINDUL?

Kalau ada yang mencariku


Katakan saja aku sedang di Pindul
Sedang belajar pada zona
Meletakkan letih pada pilar-pilar stalakmit
Menceritakan resah-resah pada burung-burung
Melempar luka dan menghanyutkan penih ke dalam arus, lalu
Berusaha menjangkau kembali asa-asa yang bergelantung diatas stalaktit
SOUVENIR DARI PINDUL

Aku disini karena diluar


Ruang gerakku begitu sempit
Menarik otakku menyipit
Hatiku sesak, sulit.
Namun,
Mata air adalah kolam jawaban
Dari berbagai cerita lara yang menjangkit
Aliran di Pindulnya, mengalir tanpa henti
Ditengah gersang yang mengelilingi
Kulihat sayap-sayap malaikat
Menaungi negeri ini
Souvenir inspirasi selalu ditawarkan dengan ramah disini
Dan pembeli selalu pulang dengan wajah bak peri
GEMERCIK DAMAI
NAN MERDU

Ku ajak kau ke Pindulku


Lalu nikmati gemercik damai nan merdu
Kutawarkan tiga nuansa berbeda
Bukan tuk dipilih
Namun tuk kau pahami ke semuanya
Lalu berpikirlah, renungkan apa-apa yang patut kau pahami
Tentang apa yang terhampar nyata di depan mata
Barangkali dapat kau pahami pada dimensi yang berbeda

Awalnya, ada cerah menyapa


Lalu remang mulai menyibak masuk
Setelahnya gelap abadi pun memohon izin memperkenalkan diri
Tentang inspirasi yang membawa diri ke depan pintu
Kesuksesan haqiqi
Namun jika harimu mulai mati
Lepaskan hiruk pikuk duniawi
Yang mencekik diri
Pergilah bersamaku, melarikan sejenak diri
Pada ketenangan yang tak pernah mati
Tempat yang sering ku jamahi
Yang mengajarkan fase-fase yang jika kau pahami dapat bermuhasabah diri
Lorong waktu yang menyuguhkan
Inspirasi tiada henti
Stalaktit dan stalagmit yang menjadi dewa-dewa
Tersusun padu membentuk formasi memikat hati
Tetesan air yang jatuh bagaikan mutiara yang mengalirkan puja dan puji
Bagi penikmat langganan goa ini.

Anda mungkin juga menyukai