Anda di halaman 1dari 9

ZUHUD

Oleh:

MOHAMAD YUNUS
WISNU BAGUS SAPUTRO
A. PENGERTIAN ZUHUD

• Menurut kamus KBBI adalah perihal meninggalkan


keduniawian
Ibnu Taimiyah
Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat
untuk kepentingan akhirat.
Sufyan Ats-Tsaury
Zuhud adalah tidak mengumbar harapan, bukannya makan
sesuatu yang kering dan mengenakan pakaian yang tidak
bagus.

2
• Yahya bin Mu’adz
Zuhud itu menimbulkan kedermawanan dalam masalah hak
milik, sedangkan cinta menimbulkan kedermawanan dalam
masalah ruh
Ibnu-jala’,
• Zuhud itu memandang dunia dengan pandangan yang
meremehkan, sehingga mudah bagimu untuk berpaling
darinya.
• Ibnu Khafif
Zuhud itu merasa senang jika dapat keluar dari kepemilikan
dunia.
Al-Imam Ahmad
• Zuhud didasarkan kepada tiga perkara meninggalkan yang
haram, ini merupakan zuhudnya orang-orang awam,
meninggalkan berlebih-lebihan dalam hal yang halal, ini
merupakan zuhudnya orang-orang yang khusus, dan
meninggalkan kesibukan selain dari Allah, dan ini zuhudnya
orang-orang yang ma’rifat.
3
• Al-Junaid
Orang yang zuhud tidak gembira karena mendapatkan dunia
dan tidak sedih karaena kehilanggan dunia.
Ibnu-jala’,
• Zuhud itu memandang dunia dengan pandangan yang
meremehkan, sehingga mudah bagimu untuk berpaling
darinya.
• Ibnu Khafif
Zuhud itu merasa senang jika dapat keluar dari kepemilikan
dunia.
• Abdulah bin Al-Mubarak
Zuhud : percaya kepada Allah dengan disertai kecintaan
kepada kemiskinan.

4
Tingkatan Zuhud
1. Tingkatan terendah/pertama(orang yang berusaha untuk
zuhud/Al Mutazahid)
Bilamana seseorang berzuhud pada dunia. Tetapi orang itu
menyukai dunia dan hatinya cenderung pada dunia. Namun
orang itu bersungguh-sungguh memerangi dunia dan
mencegahnya. Dengan cara menghancurkan nafsunya agar
taat menjalankan perintah agama.
2. Tingkat kedua
Orang yang zuhud terhadap dunia secara sukarela atau orang
yang meninggalkan dunia dengan ringan karena dianggapnya
hina dengan dihubungkan kepada yang diinginkannya. Seperti
orang yang meninggalkan satu dirham karena menginginkan
dua dirham.
Dia masih memandang dan melirik kepada sikap zuhudnya.
Hampir-hampir dia merasa takjub terhadap dirinya. Dia
memandang dirinya telah meninggalkan sesuatu yang bernilai
(maksudnya adalah dunia) untuk mencari sesuatu yang lebih
besar nilainya (yakni akhirat). 5
3. Tingkatan ketiga, yaitu tingkatan tertinggi
Seseorang berzuhud dengan ringan yaitu zuhud terhadap
sikap zuhudnya. Maksudnya, dia tidak memandang bahwa
dirinya telah meninggalkan sesuatu. Karena dia mengetahui
bahwa dunia bukanlah sesuatu yang bernilai. Maka dia seperti
orang yang meninggalkan tembikar dan mengambil mutiara.
Dia tidak menganggapnya sebagai pertukaran. Karena dunia
dibandingkan dengan kenikmatan akhirat, lebih baik daripada
selembar tembikar dibandingkan dengan mutiara. Maka inilah
kesempurnaan dalam zuhud.

6
Tanda-Tanda Zuhud
1. Tidak bergembira dengan apa yang ada dan
tidak bersedih karena hal yang hilang.
2. Sama saja disisinya orang yang mencela dan
orang yang memujinya.
3. Bersama Allah dan hatinya lebih banyak
didominasi lezatnya ketaatan, karena hati tidak
bisa terbebas sama sekali dari cinta dunia dan
cinta Allah.

7
“Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita
cintai, maka janganlah berlebihan mencintai, agar
sedihpun tidak berlebihan”
“Sesulit apapun masalah yang kita hadapi saat ini,
ia bukan sesuatu yang harus dihindari, tetapi
harus diselesaikan”

8
Si Dilan dan Si Asih
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai