Anda di halaman 1dari 12

AD – DIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah agama

Dosen Pembimbing :

Hepi Andi Bastoni

Kelas : 1E

Kelompok : 1

DISUSUN OLEH:

Adli Hadrian Arsyad NIM: 2120376

Amarina Avikarani NIM: 2120380

Anggita Shafira NIM: 2120381

Anik Aprilia NIM: 2120382

Denisnya Raya NIM: 2120382

Dimas Rahim Abdillah NIM: 2120396

Haidar Ali Faturohman NIM: 2120403

Marwa Anandita Adawiyah NIM: 2120408


POLITEKNIK AKA BOGOR

PROGRAM PENJAMIN MUTU INDUTRI PANGAN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ad – din. Dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk
makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap makah ini dapat bermanfaat
serta dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, 31 Agustus 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam adalah agama disebut “ad din”, berarti kepatuhan, ketaatan. Dalam
bahasa inggris disebut religi berarti kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan.
“Dienullah” berarti agama Allah. Secara epistimologis agama adalah suatu
peraturan. Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal
memegang peraturan. Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai bentuk pemenuhan tugas mata
kuliah Agama yang diberikan oleh dosen pengajar Prodi Agama Islam. Penulis
juga berharap dengan adanya makalah ini para pembaca dapat mempelajari dan
memahami. Pengertia ad-din dalam Al-Qur’an

1.3 Rumusan masalah


 Pengertian ad-din dalam Al-Qur’an
 Klasifikasi agama dan perbedaannya
 Adapun ciri-ciri agama wahyu (lagit)
 Adapun ciri-ciri agama bumi (ardhi)
 Apa saja kewajiban utama seorang muslim

1.1 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

 sebagai media pembelajaran dan memperdalam ilmu tentang Ad-din


 sebagai media agar mempermudah pemahaman tentang materi ad-din.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ad-Din dalam Al-Qur’an

Dalam KBBI kata Din merupakan kata benda yang berarti "agama". Contoh;
dinul-Islam, agama Islam.[1] Sedangkan kata millah tidak ditemukan serapannya,
meskipun begitu kata ini banyak ditemukan di dalam buku-buku Islam berbahasa
arab terjemahan Indonesia, yang memiki arti semakna dengan Din. Contoh;
Millah Ibrahim, agamanya Ibrahim. Dalam penggunaan khusus millah berarti
negara, Yakni penggunaan Istilah Millah di dalam Kesultanan Utsmaniyah.
Millah (Millet) berarti: "Seluruh masyarakat yang tinggal di tanah yang sama,
orang yang berasal dari asal yang sama dan yang memiliki kesamaan sejarah,
tradisi dan bahasa".[2]

Dalam Istilah Syar'i, kata Din dan Millah berarti: Makna kata Ad-Din dalam
al-Qur`an adalah perhitungan (al-hisab), pembangkitan (al-ba`ts), pembalasan (al-
jaza), ketetapan (al-qodho), ganjaran (ats-tsawab), siksaan (al-iqob), ibadah, doa,
tauhid, ketaatan, agama, dan hukum. Sedangkan kata Al-Millah disebut dalam al-
Quran mempunyai makna agama dan syariat.

Kedua istilah tersebut digunakan dalam konteks yang berlainan. Millah


digunakan ketika dihubungkan dengan nama Nabi yang kepadanya agama itu
diwahyukan dan Din digunakan ketika dihubungkan dengan salah satu agama,
atau sifat agama, atau dihubungkan dengan Allah yang mewahyukan agama itu.
[3]

Jumlah kata Ad-Din disebutkan sebanyak 92 kali dalam Al-Qur`an yang


terdapat dalam 82 ayat. Kata Al-Millah disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 10 kali.
Sedangkan penggunaan kedua kata tersebut dalam al-Qur'an adalah:
· Kata Ad-Din mempunyai arti hukum dan ketetapan ketika al-Quran
membahas mengenai pengambilan hukum yang dilakukan olehNya maupun yang
dilakukan oleh hambaNya seperti dalam surat an-nur ayat 2
‫ال َّزانِيَةُ َوال َّز نِى فَا جْ لِ ُدوْ ا ُك َّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ِما ئَةَ َج ْل َد ٍة َوالَ تَا ْء ُخ ْذ ُك ْم بِ ِه َما َر ْا فَةٌ فِي ِد ْي ِن هللاِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ‬
َ‫ِمنُوْ نَ بِا هللِ َو ْاليَوْ َم ااْل َ ِخ ِر َو ْاليَ ْشهَ ْد َع َذا بَهُ َما طَا ِءفَةٌ ِّمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْين‬
Yang artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka
deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) aagama Allah,
dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman”

· Kata Ad-Din bermakna Al-Millah dan syariat ketika ia berada dalam


kontek pembahasan penetapan syariat tuhan terhadap hambaNya. Sebagaimana
dalam surat ar-ruum ayat 30.

‫ك لِل ِّد ْي ِن َحنِ ْيفًا‬


َ َ‫فَاَقِ ْم َوجْ ه‬
Yang artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah.

· Kata Ad-Din berarti sesuatu yang dianut oleh manusia ketika berada
dalam konteks pembahasan mengenai keyakinan seperti dalam surat al
mumtahanah al-kafirun ayat 6.

‫لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َو لِ َي ِدي ِْن‬


Yang artinya : “Untukku agamaku dan untukmulah agamamu”

· Kata Al-Millah mempunyai arti syariat ketika ia berada dalam


kenteks pembahasan mengenai penetapan syariat tuhan terhadap hambaNya.
Seperti dalam surat ali-imran ayat 95:

َ‫ق هللاُ فَا تَّبِعُوْ ِملَّةَ اِ ْب َرا ِه ْي َم َحنِ ْيفًا َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬ َ ْ‫قُل‬
َ ‫ص َد‬
Yang artinya : “Katakanlah: Benarlah (apa yang difirmankan) Allah,maka ikutilah
agama Ibrahim yang lurus dan bukanlah dia yang termasuk orang-orang yang
syirik”
Semua istilah di atas telah di jelaskan. Dan bisa di tarik garis merahnya
bahwa agama sangatlah penting untuk di kenal dan dipahami oleh semua manusia,
lebih-lebih umat manusia yang beragama islam.
Empat hal di atas dapat dijadikan pedoman untuk umat muslim. Dan juga
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.memahami istilah-istilah diatas banyak
bentuk yang bisa kita liah dan lakukan.
Pertama agama, didunia ini agama yang berada di sisi Allah adalah agama
islam. Oleh karena itu tata hati,raga untuk mulai mengenal islam dengan setulus
hati. Hal yang seperti ini juga terdapat hubungannya dengan kehidupan sosial.
Orang yang bertaqwa dan istiqomah dalam ibadahnya akan dijamin
dengan kasih sayang Allah padanya. Dan itu wajib dilakukan oleh setiap umat
manusia yang berpedoman pada islam.
Pada hakekatnya manusia itu adalah di ciptakan oleh Allah bukan
muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu semua umat manusia pada dasarnya di
wajibkan bertaqwa dan senantiasa beribadat kepada Allah SWT.
[5]Banyak manfaat yang kita ambil jika kita memahami secara mendalam 4
hal diatas. Jaminan kebahagiaan dunia akhirat jelas bahwa salah satu syaratnya
adalah menuruti segala apa yang di perintahkan dan seseorang yang dalam
hidupnya senantiasa menuntut ilmu agama dan menerapkan dalam kehidupannya
sehari hari.

2.2 Klasifikasi agama dan perbedaannya


Agama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Agama Samawi atau agama wahyu (revealed religion),
Yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-Nya
kepada utusan-Nya yang dipilih dari manusia. Agama samawi mempunyai ciri-
ciri:

1) Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya


2) Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas
menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan
berbagai cara dan dan upaya
3) Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap
4) Ajaran nya serba tetap,tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah
dengan perubahan akal.
5) Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak
6) Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan
ukuran dan hakekat kemanusiaan.
7) Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang
bersih dari dosa.
b. Agama budaya (cultural religion)/ non wahyu disebut juga dengan
agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia
yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya
secara mendalam.Ciri-cirinya adalah:
1) Agama budaya tidak dapat dipastikan kelahirannya
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci
4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran
penganutnya.
5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling
tinggi adalahonotheisme nisbif.
6) Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman
dan penghayatan masyarakat penganutnya
7) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan
masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.
(Muhammad Baud Ali, 1997:72)
Perbedaan ke2 agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious
of the World sebagai berikut:
1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama
budaya tidak demikian
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama budaya tidak
3. Agama wahyu sumber utamanya adalah kitab suci yang diwahyukan,
sedangkan agama budaya kitab suci tidak penting
4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama budaya
lahir di luar itu
5. Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras
simetik
6. Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik spiritual
maupun material,sedangkan agama budaya lebih menitik beratkan aspek spiritual
saja.
7. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama budaya kabur dan
elastis

Sementara itu, dalam kajian keilmuan (scientific aproach), para ilmuwan


membedakan agama menjadi dua kelompok besar yaitu Spiritualisme dan
Materialisme.
1) Spiritualisme
Adalah agama penyembah sesuatu (zat) yang gaib yang tidak tampak
secara
lahiriah, sesuatu yang tidak dapat dilihat dan tidak berbentuk.
Spiritualisme ini
terbagi dalam beberapa kelompok yaitu :
a) Agama ketuhanan (theistic religion), yaitu agama yang para
penganutnya menyembah Tuhan (theos). Agama ini mempunyai keyakinan bahwa
Tuhan adalah tempat manusia menaruh kepercayaan, dan kecintaan kepada-Nya
merupakan kebahagiaan. Yang masuk katagori ini yaitu :
1) Monoteisme, yaitu bentuk religi / agama yang berdasarkan kepada
kepercayaan terhadap satu Tuhan dan yang terdiri dari upacara-upacara guna
memuja Tuhan tadi.
2) Politeisme, yaitu bentuk religi yang didasarkan pada kepercayaan akan
adanya banyak Tuhan yang memiliki tradisi upacara keagamaan guna memuja
Tuhan-tuhan tadi.
b) Agama penyembah ruh, yaitu kepercayaan orang primitif kepada roh
nenek moyang, roh pemimpin, atau roh para pahlawan yang telah meninggal.
Yang termasuk kategori ini adalah :
1) Animisme, yaitu bentuk agama yang mendasarkan diri pada kepercayaan
bahwa disekeliling tempat tinggal manusia itu diam berbagai macam roh yang
berkuasa dan terdiri atas aktivitas pemujaan.
2) Praanimisme (dinamisme) adalah bentuk agama yang berdasarkan
kepercayaan terhadap kekuatan sakti yang ada dalam segala hal. Ada tiga bentuk
penyembahan kekuatan alam yaitu :
a) Penyembahan terhadap gejala alam, seperti hujan, guntur, gempa
bumi, dan topan.
b) Penyembahan terhadap anasir-anasir alam, seperti tanah, air, api,
angin, dan udara,
c) Penyembahan kepada benda-benda alam sekeliling, dalam bentuk :
(1) Animatisme, yaitu suatu kepercayaan bahwa benda-benda dan tumbuh-
tumbuhan di sekitar manusia itu berjiwa dan bisa berfikir
seperti manusia.
(2) Fetishme, yaitu suatu bentuk agama yang berdasarkan kepercayaan akan
adanya jiwa dalam benda-benda alam tertentu dan mempunyai aktivitas
keagamaan guna memuja benda-benda berjiwa tadi.
(3) Agama penyembah binatang (animal worship), yaitu kepercayaan orang-
orang kuno dan orang-orang primitif yang menganggap binatang-binatang tertentu
memiliki jiwa kesucian.
2) Agama Materialisme
Agama materialisme adalah agama yang mendasarkan kepercayaannya
terhadap adanya Tuhan yang dilambangkan dalam wujud benda-benda material,
seperti patung-patung manusia, binatang dan berhala-berhala atau sesuatu yang
dibangun dan dibuat untuk disembah.

Ciri-ciri agama wahyu

1.Agama wahyu dapat dipastikankelahirannya


2.Disampaikan melalui utusan atau RasulAllah yang bertugas
menyampaikandan menjelaskan lebih lanjut yangditerimanya dengan berbagai
cara danupaya.
3.Memiliki kitab suci yangkkeotetikannya bertahan tetap
4.Sistem merasa dan berfikirnya tidakinheren dengan sistem merasa
danberfikir tiap segi kehidupanmasyarakat, malahan menuntut supayasistem
merasa dan berfikirmengabdikan diri kepada agama
5.Ajarannya serba tetap, tetapi tafsirandan pandangannya dapat
berubahdengan perubahan akal.
6.Konsep keutuhannya monoteismemutlak
7.Kebenaran prinsip-prinsip ajarannyatahan terhadapkritik akal;
mengenaialam nyata dalam perjalanan ilmu satudemi satu terbukti
kebenarannya,mengenai alam ghaib dapat diterimaoleh akal.
8.Sistem nilai ditentukan oleh Allahsendiri yang diselaraskan denganukuran
dan hakekat kemanusiaaan.
9.Melalui agama wahyu Allah memberipetunjuk, pedoman, tuntutan
danperingatan kepada manusia dalampembentukan insan kamil (sempurna)yang
bersih dari dosa.

Ciri-ciri agama bumi (ardhi)

 Agama Ardhi tidak disampaikan oleh Nabi dan Rasul Tuhan serta tidak
dapat dipastikan kelahirannya.
 Diciptakan oleh tokoh agama.
 Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat.
 Tidak memiliki kitab suci yang diwariskan oleh Nabi atau Rasul Tuhan.
 Jika ada kitab suci yang diwariskan, isi kitab itu mengalami perubahan
seiring dengan perjalanan sejarah agama tersebut.
 Ajarannya dapat berubah-ubah mengikuti perubahan pola pikir masyarakat
yang menganutnya.
 Konsep ketuhanannya panthaisme, dinamisme, dan animism.
 Ajarannya tidak universal.
Kewajiban utama seorang muslim

Kewajiban Kepada Allah Subhanahu wa ta’ala


Kita adalah seorang hamba Allah yang dimana islam adalah agama yang allah
ridhoi. Sebagai seorang yang beragama islam atau muslim kita harus
menghambakan Allah Subhanahu wataala , dan tidak menyekutukannya ,
mematuhi semua perintahnya dan juga menjauhi semua larangannya . Allah
berfirman dalam surat Adz-Dzariat ayat 56 yang artinya ,
“ Dan tidaklah kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah” dan
juga pada surat An-Nisa ayat 59
yang artinya Wahai orang –orang yang beriman , taatilah Allah dan taatilah
Rasul dan Ulil Amri di antara kamu”

Kewajiban kepada diri sendiri


Sebagai seorang hamba alah yang dimana kita telah diberikan tubuh yang
sempurna dan di beri kehendak bebas. Setidaknya kita harus menjaga amanah
yang Allah Ta’ala berikan kepada kita. Allah Subhanahu wataala berfirman “ Dan
bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi hari dan
petang hari dengan mengharap kan Ridha-Nya dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena)mengharap perhiasan kehidupan dunia ini. Dan
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat
kami dan menuruti hawa nafsunya, keadaan yang demikian itu adalah melampaui
batas (QS.Al-Kahfi[18]:28)

Kewajiban kepada keluarga


Kedua orang tua, isteri,anak dan saudara-saudara merupakan satu keluarga
yang kita sebagai seorang muslim mempunyai kewajiban yang paling utama
dalam memenuhi hak-hak keluarga yang terdapat pada dirinya .
Kebaikan orang tua tidak bisa kita balas dnega kekayaan yang ada di dunia
ini . dan sebagi muslim mempunyai kewajiba dalam berbakti kepada ibu dan juga
bapak (Birrul walidain).

Allah Ta’ala Berfirman “ Dan kami wasiat kan kepada manusia untuk berbuat
baik kepada kedua orang taunya.Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang amat sangat “ (QS Luqman [31]:14)

Kewajiban kepada masyarakat


Manusia tidak dapat hidup individu karena kita kodratnya merupakan
makhluk sosial. Di dalam hidup bermasyarakat , agar hidup kita tentram kita
diperlukan memiliki sikap pengertian ,toleransi kepada sesama warga dan juga
konsisten dalam bersikap mematuhi peraturan hukum yang berlaku di masyarakat.
Pastinya tidak baik kalau kita sebagai seorang muslim melanggar hukum yang ada
di masyarakat, maka dari itu seorang muslim diwajibkan memiliki sifat –sifat
yang terpuji.

KESIMPULAN

Ad-Din berarti sesuatu yang dianut oleh manusia ketika berada dalam
konteks pembahasan mengenai keyakinan. Dapat ditarik garis bahwa agama
sangatlah penting untuk di kenal dan dipahami oleh semua manusia, lebih-lebih
umat manusia yang beragama islam karena telah memberikan fasilitas untuk
mengaktualisasikan potensi spiritual yang ada dalam dirinya. Orang yang
bertaqwa dan istiqomah dalam ibadahnya akan dijamin dengan kasih sayang Allah
padanya. Dan itu wajib dilakukan oleh setiap umat manusia yang berpedoman
pada islam. Dengan kata lain bisa dijelaskan, bahwa konsepsi din secara umum
adalah mengemban misi penyelamatan manusia dalam kehidupan dunia dan
akhirat dan pada akhirnya mencakup gagasan tentang kebudayaan, peradaban dan
pandangan dunia.

Anda mungkin juga menyukai