Menentukan rantai induk atau utama dari alkana, yaitu rantai karbon
terpanjang dari ujung atom C yang satu ke atom C ujung yang lain.
Selanjutnya memberi nomor pada rantai utama yakni rantai hidrokarbon yang
terpanjang diberi nomor secara berurutan dimulai dari ujung yang terdekat
dengan cabang. Artinya cabang/ alkil mendapatkan nomor yang terkecil.
Apabila ada beberapa pilihan rantai utama maka yang paling banyak
cabangnya lah yang dipilih sebagai rantai utama , seperti pada gambar 2
berikut:
Apabila ada dua cabang yang berbeda terikat pada atom C dengan jarak yang
sama dari ujung maka penomoran dimulai dari atom C yang lebih dekat ke
cabang yang lebih panjang. Dari gambar 3 di bawah ini, penomoran dimulai
dari atom C yang lebih dekat ke cabang etil (-CH2-CH3) karena memiliki
molekul lebih berat dari metil (-CH3).
Sistem penulisan nama dimulai dengan nomor cabang diikuti tanda (-
), diikuti nama cabang lalu nama rantai utamanya tanpa spasi.
Aturan penulisan selanjutnya yakni bila cabangnya terdiri atas lebih dari satu
alkil yang sama maka tulis nomor-nomor cabang alkil 2,3,4, dst, tiap nomor
dipisahkan dengan tanda (,). Kemudian diberi awalan berdasarkan berapa gugus
alkilnya (dua = di, tiga = tri, empat = tetra, dan seterusnya), lalu nama rantai
utamanya tanpa spasi.
Rantai induk : pentana
Gugus alkil : 2,3-dimetil
Terakhir jika cabang dari rantai utama adalah gugus alkil yang berbeda, maka
penulisan diurutkan berdasarkan abjad, seperti contoh berikut:
Jumlah atom C pada rantai induk = 3 sehingga nama rantai induk adalah propena.
Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama rantai cabang adalah metil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 2. Dengan demikian, senyawa ini memiliki
nama 2-metil-propena.
Jumlah atom C pada rantai induk = 4 dan ikatan rangkap 2 terikat pada atom C nomor
2 sehingga nama rantai induk adalah 2-butena.
Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama rantai cabang adalah metil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 2. Dengan demikian, senyawa ini memiliki
nama 2-metil-2-butena.
Jumlah atom C pada rantai induk = 7 dan ikatan rangkap 2 terikat pada atom C nomor
2 sehingga nama rantai induk adalah 2-heptena.
Jumlah atom C pada rantai cabang = 2 sehingga nama rantai cabang adalah etil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 4. Dengan demikian, senyawa ini memiliki
nama 4-etil-2-heptena.
Jumlah atom C pada rantai induk = 4 dan ikatan rangkap 2 terikat pada atom C nomor
1 sehingga nama rantai induk adalah 1-butena.
Jumlah rantai cabang = 2 (di).
Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama rantai cabang adalah metil.
Kedua rantai cabang terikat pada atom C nomor 3. Dengan demikian, senyawa ini
memiliki nama 3,3-dimetil-1-butena.
5-metil-2-heksena
Jumlah atom C pada rantai induk = 4 dan ikatan rangkap tiga terikat pada atom C nomor
1 sehingga nama rantai induk adalah 1-butuna.
Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama rantai cabang adalah metil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 3. Dengan demikian, senyawa ini memiliki
nama 3-metil-1-butuna.
Jumlah atom C pada rantai induk = 7 dan ikatan rangkap tiga terikat pada atom C
nomor 2 sehingga nama rantai induk adalah 2-heptuna.
Jumlah atom C pada rantai cabang = 2 sehingga nama rantai cabang adalah etil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 4. Dengan demikian, senyawa ini memiliki
nama 4-etil-2-heptuna.
Jumlah atom C pada rantai induk = 7 dan ikatan rangkap tiga terikat pada atom C
nomor 3 sehingga nama rantai induk adalah 3-heptuna.
Jumlah rantai cabang = 2 (di).
Jumlah atom C pada setiap rantai cabang = 1 sehingga nama rantai cabang adalah
metil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 2. Dengan demikian, senyawa ini memiliki
nama 2,2-dimetil-3-heptuna.
TUGAS KIMIA
TATA NAMA SENYAWA ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA
1. Alexander Evan
2. Angelia Custodia
3. Carollus Armando Meze Muku
4. Florens Caroline Ludji
5. Lusia Maria Saputri Weni
6. Maria Carvalo Putri Jea
7. Helita E. Dorasta Upa