Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELOMPOK VIII
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri yang mengelolah bahan mentah menjadi bahan intermediate maupun bahan
jadi adalah salah satu jenis industri yang berkembang pesat. Salah satu bagian dalam
industri ini adalah industri kimia, baik yang memproduksi bahan baku kimia hulu maupun
hasil olahannya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan bahan-bahan kimia
semakin besar sehingga pembangunan industri kimia perlu untuk ditumbuh kembangkan.
Salah satu bahan kimia yang banyak digunakan adalah etilen oksida. Bahan kimia
yang juga dikenal sebagai epoksietan atau oxirane ini banyak digunakan dalam industri
kimia dan farmasi. Secara langsung etilen oksida digunakan sebagai bahan desinfektan
yang efektif dan banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga. Dalam bidang industri,
penggunaan etilen oksida juga cukup luas. Di Indonesia, etilen oksida sebagian besar
digunakan dalam proses produksi etilen glikol.
Proyeksi kebutuhan etilen oksida dalam negeri semakin meningkat seiring dengan
peningkatan industri-industri yang menggunakannya. Pendirian pabrik etilen oksida akan
membawa dampak positif karena di Indonesia belum ada industri kimia yang memproduksi
etilen oksida.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sintesis Etilen Oksida
2.1.1 Sejarah Etilen Oksida
Etilen oksida yang juga dikenal dengan oksirana adalah senyawa organik dengan
rumus molekul C2H4O. Senyawa etilen berjenis eter siklik. Etilen oksida berbentuk gas tak
berwarna dan mudah terbakar pada suhu ruangan serta berbau manis. Senyawa etilen oksida
merupakan epoksida paling sederhana karena struktur molekulnya, banyak dipakai pada
reaksi adisi, seperti polimerisasi. Etilen oksida berisomer dengan asetaldehida dan vinil
alkohol.
Pada tahun 1859 etilen oksida pertama kali disintesis oleh ahli kimia Prancis Charles
Adolphe Wurtz dan kemudian dikenal dengan proses klorohidrin. Wurtz telah
mempersiapkannya dengan mencoba 2-kloroetanol dengan kalium hidroksida :
Cl – CH2CH2 – OH + KOH → (CH2CH2)O + KCl + H2O
Wurtz mengukur titik didih etilen oksida sebagai 13,5°C (56,3°F), sedikit lebih tinggi
dari nilai sekarang, dan menemukan kemampuan etilen oksida untuk bereaksi dengan asam
dan garam logam. Wurtz secara keliru menganggap bahwa etilen oksida memiliki sifat-sifat
basa organik. Hingga 1896 kesalahpahaman ini berlanjut sampai suatu ketika Georg Bredig
menemukan bahwa etilen oksida bukanlah elektrolit. Bahwa ia berbeda dari eter lain,
terutama karena kecenderungannya untuk terlibat dalam reaksi adisi, yang merupakan ciri
khas senyawa tak jenuh telah lama menjadi bahan perdebatan. Struktur segitiga heterosiklik
etilena oksida diusulkan pada tahun 1868 atau sebelumnya.
Sintesis Wurtz pada 1859 telah lama menjadi satu-satunya metode pembuatan etilena
oksida, meskipun banyak upaya, termasuk oleh Wurtz sendiri, untuk memproduksi etilena
oksida langsung dari etilena. Dan pada tahun 1931 ahli kimia Prancis Theodore Lefort
mengembangkan metode oksidasi langsung etilen di hadapan katalis perak. Sejak 1940,
hampir semua produksi industri etilen oksida mengandalkan proses ini. Sterilisasi oleh etilena
oksida untuk pengawetan rempah dipatenkan pada tahun 1938 oleh ahli kimia Amerika Lloyd
Hall.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etilen oksida adalah senyawa organik dengan rumus C2H4O. Gas yang tidak berwarna
dan mudah terbakar dengan aroma yang agak manis. Karena merupakan cincin yang tegang,
etilen oksida dengan mudah berpartisipasi dalam sejumlah reaksi adisi yang menghasilkan
pembukaan cincin. Etilen oksida adalah isomer dengan asetaldehida dan dengan vinil
alkohol. Etilen oksida diproduksi secara industri dengan oksidasi etilen dengan adanya katalis
perak.
Proses produksi etilen oksida :
a. Oksidasi tidak langsung dari etilena, dengan klorohidrin sebagai perantara
b. Oksidasi langsung melalui udara atau oksigen
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S, and Newton, R.D. 1955. Chemica Engineering Cost Estimation. Mc. Graw Hill
Book Company. New York.
Brown, GG. 1978. Unit Operasion. John Wiley and Sons Inc. New York.
Kirt, R.E., and Othmer, V.R. 1978. Encyclopedia of Chemical Technology, 2 ed. John Wiley
& Sons Inc. New York.
Kirt, R.E., and Othmer, V.R. 1983. Encyclopedia of Chemical Technology, 3 ed. John Wiley
& Sons Inc. New York.
Kirt, R.E., and Othmer, V.R. 1996. Encyclopedia of Chemical Technology, 4 ed. John Wiley
& Sons Inc. New York.
Perry, R.H., and Green, D. 1983. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 6 ed. McGraw Hill
Companies Inc. USA.
Perry, R.H., and Green, D. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7 ed. McGraw Hill
Companies Inc. USA.