DOSEN PENGAMPU :
Kelompok VIII :
Pekanbaru
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin,segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “ Pohon Industri Petrokimia ” disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Proses Industri Oleo dan Petrokimia.
Meskipun telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih
jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana bagi para
pembaca untuk dapat memahami tentang Proses Petrokimia.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................ii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.2 Pengertian petrokimia
Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi.
Indusrtri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan
suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan
kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Disebelah kanan diurutkan beberapa produk-produk industri petrokimia hulu yang kadang-
kadang disebut “first generation petrochemicals” atau juga “basic petrochemicals” atau
“petrochemical building blocks”. Perlu ditambahkan bahwa LPG dapat berasal dari alam dari perut
bumi dan dapat pula berasal dari operasi pengilangan. LPG juga mengandung senyawa-senyawa tak
jenuh dari C3 dan C4, yakni propylene dan butene atau butadiene.
Yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang sudah berupa produk akhir dan/atau
produk jadi.
1.3 Bahan baku petrokimia
Dengan kemajuan teknologi, maka bahan mutu petromia yang berasal dari minyak dan gas
bumi, sumbernya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Pada dasarnya hampir semua produk petrokimia umumnya berasal dari tiga jenis bahan baku
4
dasar, yaitu : olefin, aromatika, dan gas – sintesis(syn-gas).
1. Olefin (alkena – alkena)
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia
mencapai miliaran kg per tahun. Di antara olefin yang terpenting (paling banyak diproduksi) adalah
etilena (etena), propilena (propena), butilena (butena), dan butadiena. Olefin pada umumnya dibuat
dari etena, propana, nafta, atau minyak gas ( gas- oil) melalui proses perengkahan (cracking). Etana
dan propana dapat berasal dari gas bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta berasal dari fraksi
minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10 ; sedangkan gas oil berasal dari fraksi minyak bumi
dengan molekul dari C- 10 hingga C – 30 atau C-40.
5
Berikut adalah beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar propilena:
a) Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat dibandingkan dengan plastik polietilena. Polipropilena antara
lain digunakan untuk karung plastik dan tali plastik.
b) Gliserol
Zat ini antara lain digunakan sbagai bahn kosmetik ( pelembab ) industri makanan, dan bahn
peledak ( nitrogliserin).
c) Isopropil alkohol
Zat ini digunakan sebagai bahan – antara untuk berbagai produk petrokimia lainya, misalnay
aseton( bahan pelarut, digunakan sebagai pelarut pelais kuku / kutek).
Pada industri petrokimia berbahan dasar benzena, umumnya benzena diubah menjadi
stirena,kumena,dan sikloheksena.
a) Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.
b) Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunakan untuk
6
b) Asam tereftalat yang merupakn bahan dasar untuk membuat serat seperti
metiltereftalat.
3. Gas Sintetis
Gas sintetis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H). Syn –
gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut steam reforming atau oksidasi
parsial. Steam reforming adalah campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan pada suhu
dan ekanan tinggi dengan bantuan katalis ( bahan pemercepat reaksi). Sedangkan, oksidasi parsial
yaitu metana direaksikan dengan sejumlah terbatas oksigen pada suhu dan tekanan tinggi.
Reaksi stean reforming : CH4(g) + H2O → CO(g) + 3H2(g)
Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g) + O2 → 2CO(g) + 4H2(g)
Petrokimia dari Gas-Sintetis(Syn-Gas)
Seperti telah disebutkan, gas- sintetik (sn-gas) merupakn campuran dari karbon monoksida (CO)
dan hidrogen(H2). Berbagai contoh petrokimia dari syn-gas adalah :
a) Amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Amonia dibuat dari nitrogen dan hidrogen. Pada industri petrokimia gas nitrogen diperoleh
dari udar, sedangkan gas hidrogen dari syn-gas. Sebagian besar produk amonia digunakan untuk
membuat pupuk seperti [CO(NH 2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA, dan (NH4NO3); amonium nitrat.
Sebagian lainya digunakan untuk membuat berbagai senyawa nitrogen lain,
seperti asam nitrat dan berbagai bahan untuk membuat resin dan plastik.
b) Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) →
NH2COH4(S) NH2CONH4(S) →
CO(NH2)2(S) + H2O(g)
Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk makanan
ternak,industri perekat, plastik, dan resin.
c) Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)
Metanol dibuat dari syngas melalaui perpanasan suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan
katalis. Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian yang lain digunakan untuk
membuat serat , dan campuran bahan bakar.
d) Formaldehida (HCHO)
CH3OH(g) → HCHO(g) + H2(g)
Formaldehida dibuat melalui oksidasi metanol dengan bantuan katalis. Larutan Formaldehida
7
dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat biologi
(termasuk mayat). Akan tetapi, penggunaan utama dari Formaldehida adalah untuk membuat resin
urea- Formaldehida dan lem. Lem Formaldehida banyak digunakan untuk industri kayu lapis.
Bahan baku perokimia dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Yang berasal dari kilang minyak:
Melalui proses pengolahan dalam kilang minyak berupa distilasi minyak bumi pada tekanan
atmosfer biasa (lihat Gambar I-l) akan didapat hasil-hasil pengilangan minyak yang disebut "minyak
intermediate". Produk ini sangat cocok untuk dipakai sebagai bahan baku petrokimia, akan tetapi
pemamfaatannya lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak, seperti:
b) Gas propana dan Gas butana (dicampurkan sebagai gas penyusun utama bahan bakar
LPG).
d) Nafta (CoHr+-CrzHzo), bahan baku petrokimia ini baik untuk industri olefin dan
aromatik.
e) Kerosin atau minyak tanah, yang kalau diekstrasi akan menghasilkan n-parafin
yaitu bahan baku pembuatan sabun deterjen.
h) "Short-residueAilaxy-residue" (untuk bahan bakar minyak residu lain juga untuk bahan
baku industri petrokimia "Coke" dan "Carbon black" ataupun untuk industri olefin).
Di Indonesia bahan baku petrokimia tersebut dapat dihasilkan dikilang-kilang minyak Cilacap,
Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan, dll.
8
bahan-bahan sistetik seperti plastik, sabun deterjen, bahan kosmetik, dll.
- Propana (C:Hs), yang dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku untuk mengl
butadiena.
- Kondesat (CsHrz-CrrHz), yang disebut juga sebagai 'hatural gasoline" yang
mempunyai sifarsifat seperti minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan baku
dalam industri olefin atau industri aromatik.
Di Indonesia, bahan baku petrokimia tersebut banyak dihasilkan lapangan - lapangan gas bumi
yang mempunyai cadangan gas yang cukup besar, sehingga pemanfaatannya dapat dipusatkan
didalam suatu area yang luas, seperti:
a) Lapangan gas Arun, yang memanfaatkan gas bumi untuk pembuatan LNG (Liquefied
Natural Gas) dan untuk pupuk urea./amonia di Aceh.
b) Lapangan gas Badak/Bontang, yang memanfaatkan gas bumi untuk pembuatan LNG,
pupuk uera./amonia dan LPG (Liquefied Petroleum Gas) di Kalimantan Timur.
c) Lapangan-lapangan lainnya yang masih dalam rencana seperti lapangan gas Natuna di
Riaull-aut Cina Selatan.
9
BAB II
METODE PEMBUATAN
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas
bumi. Industri Petrokimia dapat Dibagi atas 2 Bagian Besar, yaitu Industri petrokimia hulu atau
(upstream petrochemical industry) Yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang masih
berupa produk dasar atau produk primer dan produk antara atau produk setengah jadi (masih
merupakan bahan baku untuk produk jadi). Dan Industri petrokimia hilir atau (downstream
petrochemical industry) Yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang sudah berupa
produk akhir dan/atau produk jadi. Bahan baku perokimia dibagi menjadi 2 yaitu Yang berasal dari
kilang minyak yaitu Melalui proses pengolahan dalam kilang minyak berupa distilasi minyak bumi
pada tekanan atmosfer biasa akan didapat hasil-hasil pengilangan minyak yang disebut "minyak
intermediate". Dan yang berasal dari lapangan gas bumi yaitu Komponen-komponen gas bumi yang
dapat dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia yang berasal lapangan gas bumi
11
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Anderson A, J. 1999. Refining Oils and Fats for Edible Purposes. New York: Pegamon Press.
Badger ,W.L. and Banchero, J.T., 1955, Introduction to Chemical Engineering, International
Student Edition, McGraw Hill Kogakusha Company, Tokyo
Faith, Keyes & Clark, 1957, Industrial Chemicals, John Wiley & Sons, Inc., London
12