DOSEN PEMBIMBING :
Reno Fitriyanti. S.T.,M.T.
DISUSUN OLEH:
Febrina Ompusunggu (2015312003)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2017
BAB I
PEMDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang terbentuk berjuta-jutra tahun
dari dekomposisi terhadap hewan dan tumbuhan. Biasanya minyak bumi berada dibawah
permukaan tanah. Minyak kasar dibawa ke permukaan tanah melalui pengeboran dari dalam
tanah dan pemompaan untuk pemanfaatannya. Minyak kasar harus dikilang melalui distilasi
atau penyulingan bertingkat untuk memperoleh jenis bahan bakar tertentu. Bahan bakar yang
diperoleh dari penyulingan, antara lain bensin, kerosin, minyak tanah dan parafin. Bagaimana
proses terjadinya minyak bumi dan gas alam? Bagaimana cara membedakan kualitas bensin?
Bagaimana penggunaan residu minyak bumi? Apa dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan? Untuk menentukan jawaban dari pertanyaan tersebut, maka kita harus
memahami makalah berikut ini.
o Fuel gas
o Gas propane dan butane
o Migas
o Nafta
o Kerosin minyak tanah
o Gas oil
o Fuel oil
o Short residue / waxy residue
Bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diantaranya adalah:
o Metana (CH4)
o Etana (C2H6)
o Propana (C3H8)
o Butana ( n- C4H10)
o Kondensat (C5H12- C11H24)
Bahan baku yang berasal dari kilang minyak diperoleh dari Kilang Minyak Cilacap,
Balongan, Dumai, Balikpapan dan lain sebagainya. Sedangkan bahan baku yang berasal dari
lapangan gas bumi diperoleh dari Lapangan Gas Arun, Lapangan Gas Badak / Bontang, Dan
Lapangan Gas Natuna.
Tapi secara umum, ada tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia,
yaitu:
1. Oelofin
Oelofin adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi oelofin
dioseluruh dunia mencapai miliyaran kg pertahun. Oelofin yang paling banyak
diproduksi adalah:
Etilena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:
Polietilena, merupakan plastik yang banyak diproduksi dan yang banyak
digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Dalam industri
plastik polietilena digunakan sebagai bahn dasar, tapi ditambahkan bahan tambahan
lainnya seperti bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
PVC atau polivinilklorida : plastik yang digunakan untuk pembuatan pipa
paralon dan pelapis lantai.
Etanol (alkohol), digunakan sebagai bahan bakar atau bahan setengah jadi
untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat.
Etilena glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil
didaerah beriklim dingin.
2. Propilena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:
Polypropilena, digunakan sebagai tali dan kantong plastik. Bahan ini lebih
kuat dari polietilena.
Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan dan
bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin).
Isopropyl alcohol, digunakan sebagai bahan bahan produk petrokimia yang
lain misalnya membuat aseton.
3. Butadiena
Beberapa produk petrokimia yang mengguanakan bahan dasar butadiena adalah karet
sintesis dan nilon.
Aromatik
Bahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya.
Pada industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:
Benzena adalah senyawa kimia organik yang berupa cairan tak berwarna dan
mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena banyak ditemukan pada
tahun 1825 oleh seorang ilmuwan inggris, Michael Faradey. Yang mengisolasikannya
dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.
Xilena, produk petrokimia yang menggunakn bahan dasar xilena adalah asam
tereftalat untuk bahan dasar pembuatan serat.
Gas sintetis merupakan campuran dari karbon monoksida(Co) dan hidrogen (H2).
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:
Amonia, amonia dibuat dari gas nitrogen dan hidrogen. Pada industri
petrokimia gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hidrogen diperoleh dari
gas sintesis.
Urea, dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea
juga digunakan pada industri perekat, plastik dan resin.
Methanol, dikenal juga sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus.
Dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan
bantuan katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat dan
campuran bahan bakar.
b. Lilin
Hampir disetiap rumah tangga mengenal yang namanya lilin, yang digunakan sebagai
cadangan bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan nama
Hard Seni White Wax Dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk penerangan, kedua
jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas lilin pembungkus, bahan baku semir
serta pengkilap lantai dan mebel.
f. Solvent
Pertamina memproduksi lima macam solvent yaitu;
o Low Aromatic white spirit (LAWS) yang berguna sebagai pengencer cat dan
vernis, pelarut untuk warna cetakan, industri tekstil (printing), bahan
pembersih (dry cleaning solvent), bahan baku pestisida.
o Special Boiling point (SBP-XX) yang berguna sebagai adhesive dan pelarut
karet, pelarut pada industri (cat dan tinner, tinta cetak, industri farmasi seperti
perekat pada salonpas), industri kosmetik.
o Special Gas Oil, digunakan pada industri farmasi, khususnya pembuatan pil
kina, sebagai solvent dalam proses ekstraksi kulit kina.
o Minasil-M, digunakan sebagai industri cat, tinner vernis, industri tinta cetak,
industri karet dan adhesive, dan industri farmasi.
o Pertasol CA dan CB, pertasol CA banyak digunakan sebagai pengencer pada,
lacquers, vernis, pelarut dan pengencer pada tinta cetak, komponen dalam
proses pembuatan karet pada pabrik ban dan vulkkanisir, adhesive seperti
lem/gum, industri farmasi (kosmetik) dan industri cleaning dan degreasing.
Sedangkan Pertasol CB banyak digunakan sebagai pengencer pada cat ,
lascuers, vernis, pelarut dan pengencer tinta cetak, dry cleaningsolvent
printing pada tekstil.
g. Processing Oil
Processing oil terdiri dari dua macam yakni Minrex-B yang berguna sebagai, pertama
sebagai processing oil pada industri telapak ban kendaraan bermotor, bantalan jembatan, sol
sepatu kanvas dan sol karet cetak. Kedua, platicizer secunder pada industri selang PVC, kilit
imitasi, sol lentur cetak PVC, dan sebagai pelarut pada indutri tinta cetak paraffinic. Oil 60
dan 95 bermanfaat sebagai processing oil pada telapak ban, sepatu dan sol karet, karpet karet,
pipa plastik, pengganti dioktilptalat pada industri tinta cetak.
3.2. Saran
Hasil industri petrokimia menghasilkan berbagai macam produk yang penting bagi
kehidupan manusia, namun masih dapat ditemukan juga hasil dari produk industri petrokimia
yang tidak ramah lingkungan sepewrti halnya dengan plastik. Oleh karena itu, kita sebagai
konsumen sebaiknya berusaha untuk mengurangi pemakaian produk tersebut secara
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
http://agro.kemenperin.go.id/e-klaster/file/roadmap/KIPBANTEN_1.pdf
http://chemistry35.blogspot.com/2009/04/industri-petrokimia.html
http://rieko.wordpress.com/2009/11/26/industri-petrokimia-part-2
http://staff.ui.ac.id/internal/132127784/material/INDUSTRIPETROKIMIA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkat dan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul " Proses Dalam
Industri Petrokimia ". Yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mempelajarinya.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Perpindahan Massa di
bangku kuliah Universitas PGRI Palembang. Pada program studi Teknik Kimia. Maka
harapan saya kiranya makalah ini, sesuai dengan harapan Ibu Dosen pada mata kuliah yang
dimaksud.
Dalam proses penyusunan makalah ini,tentunya saya mendapatkan arahan,koreksi, dan
saran. Saya menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan sehingga hanya yang demikian saja yang dapat saya berikan. Saya sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun, sehingga saya dapat memperbaiki
kesalahan- kesalahan dalam penyusunan selanjutnya.