NIM : D1061211019
Jurusan : TEKNIK INDUSTRI
Mata Kuliah : KIMIA INDUSTRI
TUGAS RESUME
1. Pengertian Industri Petrokimia
Industri petrokimia merupakan industri yang bergerak di bidang
penanganan zat yang memanfaatkan komponen mentah dari penanganan minyak
dan gas yang mudah terbakar, sangat dapat dipastikan bahwa kedua usaha tersebut
memiliki hubungan yang nyaman. Contoh peningkatan Industri petrokimia
bergantung pada barang-barang yang dapat diakses dari penanganan minyak dan
gas. Item petrokimia adalah item lebih lanjut dari penanganan minyak dan gas
yang mudah terbakar untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi untuk penanganan
bensin.
Bahan hulu adalah perusahaan yang memproduksi barang petrokimia
sebagai barang pokok/esensial dan barang peralihan atau barang setengah jadi
(masih merupakan bahan alam untuk barang jadi), bahan petrokimia hulu yang
ditangani menjadi barang sedang adalah propilen, benzena, toluena, etilen,
metanol, dan Campuran C4. Sementara itu, industri petrokimia hilir menangani
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap pakai seperti plastik, pelarut,
bahan peledak, karet buatan, dan nilon.
Pengumpulan zat-zat hidrokarbon yang terdapat dalam minyak dan gas bumi
dibagi menjadi 3 golongan:
1. parafin
Parafin yang merupakan senyawa alkana (CnH2n+2), kumpulan senyawa parafin
digambarkan sebagai senyawa yang sepenuhnya mantap dan memiliki rantai
lurus, misalnya metana, etana, propana, butana, pentana dan lain-lain.
2. Olefin
Olefin terdiri dari kumpulan alkena (CnH2n) dan cyclo parapine parapines,
kumpulan senyawa olefin atau disebut juga etilen terdiri dari penguat rantai lurus
tak jenuh yang memiliki efek ganda yang menghubungkan dua iota karbon.
Pengumpulan senyawa olefin meliputi etena, propena, butena, pentena dan lain-
lain. Olefin tidak ditemukan dalam minyak mentah, melainkan dibingkai dalam
pemurnian minyak bumi yang tidak dimurnikan atau dalam sistem pemecahan,
akibatnya, dalam pemecahan bahan bakar mengandung banyak senyawa olefin.
Olefin adalah zat super murni dalam bisnis petrokimia, seperti etilen (C2H4) dan
propilena (C3H6).
3. Naftena
Naftena yang terdiri dari cincin hidrokarbon terendam, memiliki resep
keseluruhan (CnH2n) karena senyawa hidrokarbon ini memiliki sifat sintetik
seperti senyawa hidrokarbon parafin dan memiliki struktur sub atom yang
berulang, senyawa ini juga disebut sikloparafin. Intensitas hidrokarbon nafta yang
terdapat dalam minyak bumi mentah adalah siklopentana dan sikloheksana yang
terdapat pada bagian nafta dan bagian minyak dengan titik didih yang lebih tinggi.
Macam-Macam Bahan Baku Petrokimia Gas alam adalah kombinasi dari gas-gas
hidrokarbon yang terbenam (CnH2n+2) yang terlihat di bawah permukaan bumi.
Gas minyak bumi dapat dilihat sebagai bersama dengan minyak (non-related gas).
Bagian gas yang mudah terbakar yang dapat digunakan sebagai komponen
petrokimia yang tidak dimurnikan mulai dari ladang bensin gas adalah:
1. Metana (CH4)
Gas metana adalah sekitar 60% - 80% dari volume gas yang mudah terbakar yang
dikirim oleh ladang gas, dan dapat digunakan sebagai zat yang tidak dimurnikan
untuk gas rekayasa CO dan H2, yang kemudian dapat digunakan untuk produksi
alkali/urea, metanol, dan "karbon gelap".
2. Etana (C2H6)
Etana dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk bisnis olefin untuk
menghasilkan bahan rekayasa seperti plastik plastik, pembersih, bahan korektif,
dan sebagainya.
3. Propana (C3H8)
Propana yang dalam bisnis olefin dapat dimanfaatkan sebagai bahan alam untuk
membuat polypropylene, bahan plastik rekayasa.
4. Butana
Butana yang merupakan zat mentah untuk produksi butadiena rekayasa elastis.
5. Kondensat
Kondensat juga disebut sebagai bahan bakar biasa yang memiliki sifat seperti
minyak/nafta dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan alam dalam Industri olefin
atau industri wangi-wangian (parfum).
1. Feed Treating
Gas alam sebagai bahan baku sebelum diproses, terlebih dahulu dibersihkan
(beberapa tahap) dari kotoran – kotoran padat, maupun senyawa kimia (Sulfur dan
Gugus Mercaptan), kadar air, CO2. Setelah melalui beberapa tahap pemisahan,
selanjutnya akan diproses di Unit Reforming (Primary Reformer dan Secondary
Reformer)