Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Ahad atas segala nikmat. Terutama nikmat
sehat dan sempat yang telah dilimpahkan pada kami semua sehingga makalah yang jauh dari kata
sempurna ini selesai dikerjakan. Sholawat atas Nabi Muhammad SAW. tiada selalu dan tiada henti
kami haturkan dengan rasa cinta yang mendalam, Dengan harapan semoga kita tergolong umat
yang bisa mendapatkan syafaat beliau besok di hari akhir.

Makalah ini membahas tentang petrokimia (plastik dan polimer). Dengan Selesainya makalah
ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ferry Budi Prasetya,
M.Pd. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Kimia Industri.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan mohon maaf yang tiada batas jika dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan maupun kekeliruan. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Penulis.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.........................................................................................1

B. Tujuan penulisan.....................................................................................1

C. Rumusan masalah...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian industri petrokimia...........................................................2


B. Proses pembuatan plastik dan manfaatnya........................................4
C. Dampak limbah terhadap lingkungan.................................................6
D. Pengertian polimer............................................................................7
E. Jenis-jenis polimer.............................................................................8
F. Kegunaan polimer.............................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................11

Daftar pustaka......................................................................................12
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minyak Bumi merupakan campuran hidrokarbon yang terbentuk berjuta-juta tahun dari
dekomposisi bertahap hewan dan tumbuhan. Biasanya minyak bumi berada di bawah
permukaan tanah. Minyak kasar dibawa ke permukaan tanah melalui pengeboran dari dalam
tanah dan pemompaan untuk pemanfaatannya. Minyak kasar harus dikilang melalui distilasi
atau penyulingan bertingkat untuk memperoleh jenis bahan bakar tertentu. Bahan bakar yang
diperoleh dari penyulingan, antara lain bensin, kerosin, minyak tanah, dan parafin.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa itu petrokimia?
2. Bagaimana proses pembuatan plastik ?
3. Bagaimana proses terbentuknya polimer ?

C. Tujuan Penulisan
Bertujuan untuk memberikan informasi tentang produk petrokimia yang berupa plastik
dam polimer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Industri Petrokimia

Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas
bumi. Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang
mengaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan
masyarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.

Industri petrokima di Indonesia umumnya didominasi oleh perusahaan minyak nasional


seperti PT. Pertamina(Persero). Industri petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak
dan gas bumi antara lain Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur, Kilang Purified
Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang
Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah. Industri petrokimia secara umum dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu :

1. Industri petrokimia hulu, yaitu mengolah produk dasar (produk primer) menjadi produk
setengah jadi (produk antara). Contohnya seperti methanol, ethylene, prophylene, benzene,
toluene, xylene, fuel coproducts, pyrolisis gasoline, pyrolisis fuel oil.

2. Industri petrokimia hilir, yaitu mengolah produk setengah jadi menjadi produk jadi yang
siap pakai. Contohnya seperti plastik dan aneka jenis produk plastik, pelarut (solvent), zat
peledak, karet sintetis, nilon dll.

Sedangkan secara umum untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 (tiga)
tahapan proses, yaitu:

a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia;

b. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk setengah jadi;

c. Mengubah produk setengah jadi menjadi produk akhir.

Bahan dasar atau bahan baku plastik dari industri petrokimia terbagi ke dalam dua jenis,
yaitu bahan baku yang berasal dari kilang minyak dan bahan baku yang berasal dari lapangan
gas bumi. Bahan baku yang berasal dari produk kilang minyak (refinery) diantaranya adalah
fuel gas, gas propane dan butane, mogas, naphta, kerosin/ minyak tanah, gas oil, fuel oil,
short residue/ waxy residue. Sedangkan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi
atau gas alam diantara adalah metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), butana (n-
C4H10), kondensat (C5H12 – C11H24).

Secara umum ada 3 (tiga) bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia yaitu:

1. Olefin
Olefin adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin diseluruh dunia
mencapai milyaran kg pertahun. Olefin yang paling banyak diproduksi adalah:

a. Ethylene/ Etilena

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar ethylene adalah:


(i).Poliethylene, merupakan plastik yang banyak diproduksi, banyak digunakan
sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus maupun sampul. Dalam industri
plastik poliethylene digunakan sebagai bahan dasar, tapi ditambahkan bahan
tambahan lainnya seperti bahan pengisi, plasticer dan pewarna.

(ii).PVC atau polivinil klorida, merupakan plastik yang digunakan untuk pembuatan
pipa paralon dan pelapis lantai.

(iii). Ethanol (alkohol), digunakan sebagai bahan bakar atau bahan setengah jadi
untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat;

(iv).Ethylene glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di


daerah beriklim dingin.

b. Propylene/ Propilena

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propylene adalah:

(i). Polipropylene, digunakan sebagai tali dan karung plastik. Bahan ini lebih kuat
dari poliethylene.

(ii).Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan dan


sebagai bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin).

(iii).Isopropyl alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain


misalnya membuat aseton.

c. Butadiene/ Butadiena

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiena adalah karet
sintetis dan nilon.

2. Aromatik
Bahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya. Pada
industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:
a. Benzena
Adalah senyawa kimia organik yang berupa cairan tak berwarna dan mudah terbakar
serta mempunyai bau yang manis. Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh
seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak
dan menamakannya bikarburet dari hidrogen. Beberapa produk petrokimia yang
menggunakan bahan dasar benzenaadalah:

(i).Stirena : untuk membuat karet sintetis

(ii).Kumena : untuk membuat fenol

(iii).Sikloheksana : untuk membuat nilo

b. Toluena

Toluena, dikenal juga sebagai metil benzena ataupun fenil metanaadalah cairan
bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat
dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang
digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. Seperti
pelarutpelarut lainnya toluena juga digunakan sebagai obat inhalan karena sifatnya
yang memabukkan.

c. Xilena

Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar xilenaadalah asam tereftalat


untuk bahan dasar pembuatan serat.

3. Syn-Gas (Gas Sintetis)


Gas sintetis merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2).
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:

a. Amonia

Ammonia dibuat dari gas nitrogen dan hydrogen. Pada industri petrokimia gas
nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen diperoleh dari gas sintetis.

b. Urea

Dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk urea juga
digunakan pada industri perekat, plastik dan resin.

c. Methanol

Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, Dibuat dari
gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan
katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat dan
campuran bahan bakar.

d. Formaldehida

Formaldehida merupakan aldehida yang berbentuk gas. Dalam bentuk cair dikenal
sebagai formalin, dalam bentuk padatan yang dikenalsebagai paraformaldehyde
atautrioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksander
Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Dibuat dari
metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan
dalam air disebut formalin, yang berfungsi sebagai pengawet. Selain itu digunakan
juga untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem.

B. Proses Pembuatan Plastik dan Manfaatnya

Plastik terbentuk dari unsur-unsur seperti karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang dan
nitrogen. Leo Hendrik Baekeland tercatat sebagai penemu plastik pertama kali. Merupakan ahli
kimia warga Amerika berkebangsaan Belgia. Baekeland lahir di Ghent, Belgia, pada tahun 1863.
Bakelit, merupakan plastik tahan panas yang ditemukannya, yang penamaannya diambil dari
nama Baekeland ini sebenarnya bukanlah temuan yang pertamanya karena sebelumnya ia sudah
menemukan kertas foto yang dinamakan Velox. Tahun 1910 Baekeland mendirikan pabrik plastik
sekaligus menjadi direktur utamanya sampai tahun 1939. Bakelit atau plastik tahan panas ini
mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum. Awalnya plastik digunakan untuk membuat
kotak radio, kancing, bola biliar, dan beberapa jenis barang lainnya. Tetapi, berbeda dengan
sekarang, dimana hampir semua barang yang kita temui terbuat dari plastik
Perkembangan selanjutnya penemuan revolusioner terjadi pada tahun 1951, yaitu plastik
dibuat dari produk petrokima dari pemurnian minyak dan gas bumi jenis polipropilena dan
polietilena. Penemuan ini membuka jalan bagi beragam produk-produk plastik yang kita kenal
hingga sekarang ini. Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia. Proses
pembuatan plastik dari minyak bumi secara singkat adalah minyak bumi yang baru dieksploitasi
dari perut bumi dipompakan keluar dari dalam tanah diangkut ke kilang minyak. Pada kilang
minyak tersebut minyak bumi harus melalui proses pemurnian bersama dengan gas alam. Etana,
propana, dan berbagai produk petrokimia lainnya dihasilkan oleh proses pemurniantersebut.
Selanjutnya etana dan propana dipecah dengan menggunakan tungku bersuhu tinggi, sehingga
terbentuk etilena dan propilena. Selanjutnya etilena dan propilena yang terbentuk digabungkan
dengan katalis untuk membentuk zat seperti tepung. Zat yang seperti tepung ini mirip dengan
detergen bubuk, zat ini merupakan polimer plastik. Dalam pencampuran yang dilakukan secara
terus menerus beberapa aditif digabungkan dengan polimer, selanjutnya dilakukan proses
ekstrusi dimana plastik berada dalam bentuk cair. Plastik yang berada dalam bentuk cair ini
dibiarkan mendingin dan kemudian pelletizer digunakan untuk membentuk polimer menjadi
pelet-pelet kecil (bijih plastik). Bijih plastik ini kemudian dikirim ke para pelangganatau industri
untuk selanjutnya dibuat menjadi aneka produk plastik. Pada saat ini banyak produk plastik yang
sangat dibutuhkan dan banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Ragam produk plastik yang banyak manfaatnya tersebut adalah seperti sisir, botol plastik,
kantong plastik, sampul plastik, ember plastik, gigi palsu, pipa paralon, produk elektronik, 8
egative, peralatan telekomunikasi, hingga plastik untuk industri sepeda, motor, mobil, kereta api
hingga pesawat terbang.

Sementara itu pada pembuatan plastik dari minyak bumi membutuhkan bahan baku minyak
bumi yang banyak. Seperti diketahui bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang
tidak terbarukan (non renewable), sehingga berbagai usaha dilakukan untuk mencegah habisnya
sumber daya alam yang penting ini. Pada tahun 2009, perusahaan Novomer mengumumkan
dimulainya komersialisasi bahan polypropylene carbonate (PPC) dengan menggunakan
gabungan dari karbon dioksida dan minyak bumi. Dengan menambahkan karbon dioksida,
minyak bumi yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik menjadi lebih hemat yaitu bisa
berkurang sampai setengahnya.

Gambar 1: Beberapa contoh produk plastik dari petrokimia


C. Dampak Limbah Plastik Terhadap Lingkungan
Plastik dapat digolongkan berdasarkan sifat fisikanya yaitu :
1. Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur ulang/dicetak lagi dengan proses
pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
2. Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang
akan menyebabkan kerusakan molekulmolekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin,
urea-formaldehida.

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah dari pada serat dan
dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas
suhu ruang). Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat
dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak dan dicetak ulang sesuai dengan
bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding
dan ekstrusi.

Plastik adalah polimer rantaipanjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon
saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang (beberapa minat
komersial juga berdasar 96 egativ). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama
yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset 96 egativeplastik grup
molekuler berlainan bergantung dari tulang-belakang (biasanya digantung sebagai bagian dari
monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).

Seperti diketahui bahwa plastik banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Selain
bermanfaat bagi kehidupan manusia, ada fakta lain berkaitan dengan bahan pembuat plastik.
Bahwa bahan pembuat plastik umumnya adalah polimer polivinil terbuat dari polychlorinated
biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroethane). Seperti
kita ketahui bahwa DDT adalah sebagai racun pembasmi insektisida pertanian dengan sifat
racunnya yang berbahaya, dan sekarang sudah dilarang penggunaannya di Indonesia. Selain itu
kantong plastik juga sulit untuk terdegradasi atau terurai oleh tanah hingga membutuhkan
waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akibat sulitnya terdegradasi dibeberapa daerah telah
menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar kepada konsumen yang berbelanja di
supermarket yang masih menggunakan kantong plastik.

Akibat sulitnya limbah plastik terdegradasi oleh tanah akan memberikan dampak negative
terhadap kelestarian lingkungan. Berikut ini adalah beberapa dampak akibat limbah plastik
antara lain:
1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing.
3. Polychlorinated Biphenyl (PCB) yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang
maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah
dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
7. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
8. Hewan-hewan laut seperti lumbalumba, penyu laut dan anjing laut menganggap kantong-
kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
9. Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di Pulau
Midway, Lautan Pasifik;
10. Sekitar 80% sampah di lautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah sampah plastik;
11. Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan
ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya;
12. banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur,
makanan yang disukainya.
13. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur
menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
14. Pembuangan sampah plastik yang sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

D. Pengertian polimer
Polimer adalah Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang
molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian).
Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling
berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu
polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer
yang menyusunnya.
1. Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas
tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul
gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng
susu. Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril
membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan
digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam
monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain
membentuk polimer.
2. Struktur Polimer
Jila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi monomer yang
secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer merupakan molekul
yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah
rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan
ulang yang lengkap.

Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa organik yang


kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam
dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang
melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat
makanan yang diterima sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang
molekul selulosa berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa,
tergantung dari sumbernya
Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan seperti
kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur kayu, dahan
dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur molekul
selulosa yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya
identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa
adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa yang
digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen. 

E. Jenis – jenis Polimer


1. Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.
2. Poly Propylene (PP)
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Atau Snack.
3. Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan
Jendela Plastik.
4. Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
5. High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
6. Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
7. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
8. Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
9. Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.

10.Lunchbox Polystyrene

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

11.Plastik Cor

Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

F. Kegunaan Polimer

1. Polietena

Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau merupakan polimer
plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama dalam
keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas.
Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik,
pembungkus halaman, ember, dsb.

2. Polipropena

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh


industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil
(contohnya tali, pakaian dalam  termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah
terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara,
komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat
botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik

(insulator). Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata
serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan
asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor
"5" : nomor 5 yang dkelilingi sebuah simbol daur ulang, dengan huruf "P P" di
bawah.Polipropena mempunyai  sifat  yang  sama dengan  polietena. Oleh karena plastik ini
juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas
serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.

3. PVC

Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat termo
plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak
dan bahan organik.  Ada dua tipe plastik  PVC  yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik
bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,  pipa
PVC(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik. Dalam
hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan
untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4. Teflon 

Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE). Teflon merupakan lapisan tipis
yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis
wajan (panci anti lengket), pelapis tangki dipabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

5. Polibutaena

Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus dan
digunakan terutama dalam pembuatan ban. Ini juga telah digunakan untuk melapisi atau
merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi. Polibutadiena
paling banyak digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada
bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.

6. Poliester

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam
rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan
sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET).
Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit ari tumbuhan, maupun
zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat. Dapat diproduksi dalam berbagai
bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik bisa berubah
bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung
berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat
poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah
dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal
cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat
kabel dan pita penyekat. Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan
perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden.
Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar
(konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat
penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal
dan selimut penghangat.

7. Nilon 66

Nilon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nylon terdapat dalam berbagai
jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik adalah: nilon 6 dan nilon
6,6.Nilon digunakan untuk banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag, ban, tali, selang,
stoking, parasut, dll.

8. Polistirena 

Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang
dibuat secara komersial dari  minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat
termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa
aromatik. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan
detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas
dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama HighImpact Polystyrene
(HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui
proses compounding Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai
casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari
polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.

9.Fleksiglas

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil


metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3).
PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela
pesawat terbang dan lampu belakang mobil (kaca akrilik).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan
gas bumi. Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola
yang mengaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan
kebutuhan masyarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-
hari.

Industri petrokimia secara umum dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :

1. Industri petrokimia hulu, yaitu mengolah produk dasar (produk primer) menjadi
produk setengah jadi (produk antara). Contohnya seperti methanol, ethylene,
prophylene, benzene, toluene, xylene, fuel coproducts, pyrolisis gasoline, pyrolisis fuel
oil.

2. Industri petrokimia hilir, yaitu mengolah produk setengah jadi menjadi produk jadi
yang siap pakai. Contohnya seperti plastik dan aneka jenis produk plastik, pelarut
(solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon dll.

Plastik terbentuk dari unsur-unsur seperti karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang
dan nitrogen. Leo Hendrik Baekeland tercatat sebagai penemu plastik pertama kali.
Merupakan ahli kimia warga Amerika berkebangsaan Belgia. Baekeland lahir di Ghent,
Belgia, pada tahun 1863. Bakelit, merupakan plastik tahan panas yang ditemukannya,
yang penamaannya diambil dari nama Baekeland ini sebenarnya bukanlah temuan yang
pertamanya karena sebelumnya ia sudah menemukan kertas foto yang dinamakan
Velox. Tahun 1910 Baekeland mendirikan pabrik plastik sekaligus menjadi direktur
utamanya sampai tahun 1939. Bakelit atau plastik tahan panas ini mulai diperkenalkan
kepada masyarakat umum. Awalnya plastik digunakan untuk membuat kotak radio,
kancing, bola biliar, dan beberapa jenis barang lainnya. Tetapi, berbeda dengan
sekarang, dimana hampir semua barang yang kita temui terbuat dari plastik

Ragam produk plastik yang banyak manfaatnya tersebut adalah seperti sisir, botol
plastik, kantong plastik, sampul plastik, ember plastik, gigi palsu, pipa paralon, produk
elektronik, 8 egative, peralatan telekomunikasi, hingga plastik untuk industri sepeda,
motor, mobil, kereta api hingga pesawat terbang.

Polimer adalah Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan
ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak;
mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang
kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling
berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2002 .Chemistry edisi ke-7  . New York : McGraw Hill

Ikhwan, R.  Industri Petrokimia

Riyadhi, A. 2013.Pemurnian  Bioethanol  /  Dehidrasi  Ethanol

Budi Utami, 2011, Penggunaan Residu dalam Industri Petrokimia, makalah seminar, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai