Disusun Oleh :
Kelompok III (A1)
1. Farid Yoanda NIM.180240003
2.Widya Manggaratih NIM. 180140012
3.Ovi Novalinda elyfia Siregar NIM. 180140028
4.Mila Rahma Yulianti NIM. 180140032
5.Tiara Rozah NIM. 180140141
6.Hamisna Laili NIM. 180140179
7.Muhammad Rizky Simamora NIM. 180140167
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah swt karena atas berkah dan rahmatnya
yang telah dilimpahkan kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat diselesaikan
dengan sebaik mungkin.
Dalam Makalah ini kita membahas tentang Polimerisasi Dalam Industri
(Penyulingan Minyak). Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Proses Industri Kimia II. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.
Suryati., ST. MT sebagai dosen pengampuh mata kuliah ini.Dan kami ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
Proses Industri Kimia II sehingga dapat selesai dengan baik.
Kami berharap dalam makalah ini dapat menambah wawasan pembaca,
khususnya para mahasiswa, tentang pengertian dan tahap-tahap dalam proses
pembuatan gula. Untuk itu kami menerima segala bentuk kritikan dan perbaikan,
saran-saran dan kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca dan pemakai
makalah ini, sangat kami harapkan. Mudah- mudahan, Allah SWT memberikan
pahala yang berlipat ganda atas segala bantuannya.
Besar harapan kami agar Makalah ini dapat digunakan atau dimanfaatkan sebaik
mungkin sebagai bahan pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan dalam
lingkungan masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1.Latar Belakang Penulisan...................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3.Tujuan Penulisan................................................................... 2
1.4.Manfaat Penulisan................................................................. 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 3
2.1. Definisi Polimerisasi........................................................... 3
2.2.Penggolongan Polimerisasi................................................... 7
2.3.Sifat-Sifat Polimerisasi.......................................................... 9
2.4. Reaksi-Reaksi Polimer......................................................... 10
2.5. Proses Pengolahan Minyak Bumi........................................ 10
2.6 Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan11
BAB III : PENUTUP............................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
D. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau
alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
o Toksisitasnya
o Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
o Daya tembus udara (oksigen)
o Kelenturan
o Transparan
2. CRACKING
Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan
dimurnikan (refinery), seperti terlihat dibawah ini:
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini
adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi
gasolin (bensin).
Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang
dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-
trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan
oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk.
Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana.
Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan
tekanan yang rendah.Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah
sebagai berikut :
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi
untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada
tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang
yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang
kemudian dipisahkan.
3. REFORMING
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu
kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai
karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama
bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi.
Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
4. ALKILASI dan POLIMERISASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi
molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis
asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum
adalah sebagai berikut:
RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”
M CnH2n Cm+nH2(m+n)
5. TREATING
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi bertingkat tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut.
Diagram menara fraksionasi (distilasi bertingkat) untuk penyulingan minyak bumi.
Pandangan irisan menunjukkan bagaimana fasa uap dan cairan dijaga agar selalu
kontak satu sama lain, sehingga pengembunan dan penyulingan berlangsung
menyeluruh sepanjang kolom.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan
organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh
terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
2. penggolongan polimer berdasarkan asalnya , yaitu yang berasal dari alam (polimer
alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
2. Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti;
panjangnya rantai; gaya antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai
polimer.
3. Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)
yang membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :—
polimerisasi adisi danpolimerisasi kondensasi.
4. Suatu cara yang paling penting untuk memisahkan minyak mentah kedalam fraksi-
fraksinya ialah distilasi. Sifat-sifat fraksi tergantung kepada komposisi minyak
mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yangdiinginkan.,Proses pengolahan
minyak bumi didalam kilang minyak secara umum berlangsung secara 4 tahapan,
yakni Destilasi,Konversi(Cracking,Alkilasi,Polimerisasi, Alterasi ),Treatment,dan
Blending
3.2 Saran
Peningkatan kualitas olahan minyak bumi sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia,terlebih dengan kemajuan teknologi yang pesat.
Saat ini,ketergantungan terhadap minyak bumi masih tinggi. Tingkat konsumsi yang
menjulang tidak sebanding dengan ketersediaan, dengan begitu perlu kesadaran akan
mengeksplorasinya agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Bahti.1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran.
Bandung.
Brown, H. William, 1995. Organic Chemistry. USA: Saunders College
Publishing
Hardjono, A., 2001. Teknologi Minyak Bumi. Edisi I, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nugroho, A. 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi.Cetakan I.
Yogyakarta: Graha Ilmu