Oleh:
Aulia Rahman Hakim 22416226201033 TI22H
Mikha Stefanus 22416226201241 TI22H
Tri Nugroho 22416226201267 TI22H
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan materi
“ JENIS, SIFAT, KEGUNAAN DAN PROSES PEMUBATAN POLIMER “.
Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas untuk mata kuliah Material Teknik
di Universitas Buana Perjuangan Karawang.
Dalam penulisan laporan laporan ini saya beserta kelompok saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, khususnya kepada Bapak
Karnadi, S.T., M.T yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam
laporan ini.
Dalam penulisan laporan laporan ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Kelompok TI22H
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
Cover .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ............................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 6
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
PENDAHULUAN
5
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu polimer.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis polimer.
3. Untuk mengetahui sifat polimer.
4. Untuk mengetahui kegunaan polimer.
5. Untuk mengetahui cara pembuatan polimer.
6
LANDASAN TEORI
polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3 tiap tahunnya, melebihi
produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri polimer, ternyata membawa
dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena industri
polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena sifatnya yang karakteristik maka bahan
polimer sangat disukai.
7
Penggunaan polimer sebagai material, terus menunjukkan perkembangan yang
sangat pesat, plastik merupakan salah satu contohnya. Material plastik banyak
digunakan karena memiliki sifat unggul seperti ringan, transparan, tahan air, serta
harganya yang relatif murah. Plastik yang digunakan saat ini merupakan polimer
sintetik, terbuat dari bahan kimia yang tidak dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
di lingkungan. Ketidak- mampuan mikroorganisme untuk menguraikan material ini,
menimbulkan masalah sampah. Sampah yang tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan masalah yang sangat serius. Polistiren merupakan salah satu jenis
polimer sintetik yang banyak digunakan sebagai bahan insulator listrik, pembungkus
makanan, styrofoam, dan mainan anak. Polistiren mengandung monomer stiren yang
murah dan mudah didapat akan tetapi polistiren sulit terdegradasi oleh mikroorganisme
di alam. Oleh karena itu, perl dilakukan modifikasi terhadap polimer sintetik agar
diperoleh polimer yang dapat terdegradasi.
Panjang rantai polimer diukur dari jumlah unit ulang yang terdapat pada rantai,
umumnya dikenal sebagai derajat polimerisasi (DPn). Panjang rantai dari suatu polimer
berbeda- beda. Oleh karena itu, berat molekul suatu polimer tidak dapat ditentukan
secara pasti. Berat molekul polimer biasanya diambil berdasarkan berat molekul rata-
rata (Mw ) atau berat molekul rata- rata jumlah ( Mn ). Berat molekul dari polimer yang
biasa digunakan sebagai plastik, karet atau serat berkisar antara 10.000 sampai
1.000.000 (Billmeyer,1971).
Polimer dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam (seperti
pati, selulosa, dan sutra) dan polimer sintetik (seperti polietilena (PE), nilon, poli vinil
klorida (PVC), polikarbonat (PC), polistirena (PS), dan karet silicon). Bahan-bahan ini
biasanya memiliki kepadatan rendah, sedangkan karakteristik mekanik mereka
umumnya berbeda dengan logam dan bahan keramik).
8
sebuah rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu
satuan ulang yang lengkap. Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu
senyawa organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini
ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh
manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun
digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna makanan manusia
dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa
ribu unit glukosa, tergantung dari sumbernya.
Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan
seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur
kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur
molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa
semuanya identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer.
Glukosa adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Struktur polimer
terdiri dari identitas monomer, rantai polimer, ukuran rantai, susunan monomer dalam
kopolimer, dan Stereokimia Polimera .
Berdasarkan sifat-sifatnya polimer dapat dibagi ke dalam tiga kelompok umum,
yaitu elastomer, serat, dan plastik. Ciri elastomer adalah kemampuannya untuk
diregang di bawah tekanan (direntangkan) dan dapat kembali pada bentuk awalnya bila
tekanan dikurangi (elastis). Contoh elastomer antara lain ialah karet (alam maupun
sintetis) dan silikon.
Serat adalah polimer yang mempunyai sifat gaya regang yang tinggi di
sepanjang sumbunya. Serat merupakan polimer seperti benang yang dapat ditenun
menjadi kain. Kapas, wool, dan sutera adalah contoh-contoh dari serat alam. Beberapa
serat sintetis seperti nilon, orlon, dan dacron, mempunyai sifat tambahan yang
menguntungkan yaitu gaya regangnya bertambah; lebih ringan, penyerapan
kelembaban rendah; tahan terhadap ngengat, jamur, kebusukan, dan cendawan; serta
tidak keriput.
Plastik mempunyai sifat di antara elastomer dan serat, yang mempunyai
bermacam-macam sifat pada suhu kamar. Contohnya ialah polistirena (PS) dan
9
polipropilena (PP). Polistirena bersifat kaku dan getas, sedangkan polipropilena
bersifat sangat keras, tahan benturan, tahan sobek, dan lentur dalam bentuk lembaran
tipis.
Dari tiga kelompok tersebut polimer dapat digolongkan berdasarkan sifat
kimia, fisika, mekanika, dan termal. Berikut ini penggolongan polimer berdasarkan
sifat kimia, fisika, mekanika, dan termal.
A. Panjang rata-rata rantai polimer kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah
panjangnya rantai polimer.
10
B. Gaya antar molekul jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer
akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
C. Percabangan rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah
dan mudah meleleh.
D. Ikatan silang antar rantai polimer ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan
terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang
semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
E. Sifat kristalinitas rantai polimer berstruktur tidak teratur memiliki kristanilitas
rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur
mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-
bahan kimia dan enzim.
11
d) Impact strength, adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang
secara tiba-tiba. Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat dipukul
dengan keras secara tiba-tiba seperti dengan palu.
B. Elongation
Elongasi merupakan salah satu jenis deformasi. Deformasi merupakan perubahan
ukuran yang terjadi saat material di beri gaya.% Elongasi adalah panjang polimer
setelah di beri gaya (L) dibagi dengan panjang sampel sebelum diberi gaya (Lo)
kemudian dikalikan 100.
C. Modulus
Modulus diukur dengan menghitung tegangan dibagi dengan elongasi. Satuan
modulus sama dengan satuan kekuatan (N/cm2).
D. Ketangguhan(Toughness)
Ketangguhan adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap
oleh suatu material sebelum material tersebut patah.
A. Koefisien pemuaian termal panjang pada film dan serat sering terjadi penyusutan
karena panas, karena apabila temperature itu naik, cara pengumpulan molekul
berubah oleh pergerakan termal dari molekul.
B. Panas jenis bahan polimer kira-kira 0,25 - 0,55 cal/g/oC yang lebih besar
dibandingkan dengan bahan logam, juga lebih besar dibandingkan dengan keramik.
Hal ini disebabkan karena panas jenis adalah panas yang digunakan untuk
pergerakan termal dari molekul-molekul dalam struktur-strukturnya.
12
C. Koefisien hantaran termal adalah harga yang penting bagi bahan polimer
sehubungan dengan panas pencetakan dan penggunaan produknya, mekanisme
penghantaran panas pada bahan polimer juga merupakan akibat dari propagasi
panas dari pergerakan molekul.
D. Titik tahan panas Kalau temperature bahan polimer naik, maka pergerakan molekul
menjadi aktif ke titik transisi. Hal ini dapat menyebabkan modulus elastic dan
kekerasannya rendah. Sedangkan tegangan patahnya lebih kecil dan
perpanjangannya lebih besar.
Pada pengelompokan berdasarkan asal, polimer dibagi menjadi dua, yaitu polimer
alam dan polimer sintetis. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya :
A. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang ditemukan di alam dan berasal dari organisme
hidup. Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Misalnya, karet alam
terkadang cepat rusak, tidak elastis, dan beriak. Hal ini dapat terjadi karena karet alam
tidak tahan terhadap bensin atau minyak tanah dan terkena udara dalam jangka waktu
yang lama. Sebagai contoh lain, sutra dan wol adalah senyawa protein yang memberi
makan bakteri, sehingga wol dan sutra cepat rusak. Pada umumnya polimer alam
bersifat hidrofilik (seperti air), sulit dicairkan dan sulit dicetak, sehingga sulit untuk
mengembangkan fungsi polimer alam untuk penggunaan yang lebih luas dalam
masyarakat sehari-hari.
B. Polimer Sintetis
Polimer sintetis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak ada di alam dan
harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan
13
penelitian terhadap struktur molekul alami untuk mengembangkan polimer
sintetis.Dari hasil penelitian ini, polimer sintetis yang dihasilkan dapat direkayasa
sesuai dengan sifat-sifatnya, seperti suhu tinggi rendahnya titik leleh, elastisitas dan
kekakuan, serta ketahanan terhadap zat kimia. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
polimer sintetis yang berkinerja seperti yang diharapkan. Polimer sintetis
dikembangkan untuk tujuan komersial, seperti membentuk serat untuk benang tekstil
dan memproduksi ban elastis. Para ahli kimia kini telah berhasil mengembangkan
ratusan jenis polimer sintetis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintetik
adalah selulosa asetat, yang merupakan turunan selulosa yang diperoleh dengan dari
asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.
Polimer akan memiliki sifatnya tersendiri terhadap panas yang diterima. Berikut
adalah polimer berdasarkan sifat terhadap panas.
A. Termoplastik
Termoplastik adalah polimer yang lunak jika dipanaskan dan dapat berubah
bentuk. Termoplastik memiliki gaya antarmolekul sedang. Jika polimer
termoplastik memiliki struktur linier maka akan memiliki struktur yang keras,
sedangkan jika bercabang maka akan menjadi lunak. Saat dipanaskan, termoplastik
menjadi lunak dan mengeras lagi saat didinginkan. Proses peleburan selama
pemanasan dan pendinginan dapat diulang sebanyak yang diinginkan tanpa
mengubah komposisi kimia polimer. Contoh polimer jenis ini adalah plastik seperti
polietilena PE, plastik poliproilena PP, plastik polietilen tereftalat, dan plastik
polivinil chloride PVC.
B. Termosetting
Termosetting adalah jenis polimer yang tetap keras dan tidak lunak jika terkena
panas. Polimer ini hanya dapat dipanaskan satu kali, yaitu pada saat pembuatannya.
14
Jadi jika setelah putus tidak bisa di sambung kembali. Contoh dari polimer ini
adalah bakelit.
2.3.3 Berdasarkan Pembentukan
Reaksi polimer disebut dengan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah
reaksi di mana molekul kecil (monomer) bergabung membentuk molekul besar
(polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi. Berikut adalah penjelasannya
A. Polimer Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi di mana ikatan rangkap diurai menjadi ikatan tunggal
dan atom ditambahkan ke senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu, polimerisasi
adisi merupakan reaksi polimerisasi dari monomer dengan ikatan rangkap (ikatan
tidak jenuh). Dalam reaksi ini, monomer membuka ikatan rangkap dan bergabung
dengan monomer lain untuk membentuk ikatan tunggal (ikatan jenuh). Dengan kata
lain, monomer yang membentuk polimer adisi adalah senyawa dengan ikatan
karbon ikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Hampir semua
plastik dibuat dengan polimerisasi adisi, sehingga polimer adisi ini biasanya sama
dengan plastik. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, dan
poliisoprena.
B. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi adalah gabungan dari gugus fungsi antara dua monomer.
Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi yang membentuk polimer dari
monomer dengan dua gugus fungsi. Misalnya, polipeptida atau senyawa protein
dan polisakarida adalah senyawa bio molekuler yang dibentuk oleh polimerisasi
kondensasi.
15
C. Berdasarkan Monomer
Jenis polimer berdasarkan monomer dibagi menjadi dua, yaitu homopolimer dan
kopolimer. Berikut adalah penjelasannya
D. Homopolimer
Homopolimer, juga dikenal sebagai polimer linier, adalah polimer yang terdiri dari
monomer yang sama atau serupa. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi
yang mengandung monomer yang sama, yaitu vinil klorida
E. Kopolimer
Pada jenis ini, dibagi menjadi 3 bagian yaitu polimer linear, polimer bercabang,
dan polimer tiga dimensi. Berikut penjelasannya.
G. Polimer Linear
Polimer linier, yaitu polimer yang tersusun secara berulang-ulang, saling berikatan,
dan membentuk rantai polimer yang panjang. Misalnya polietena, polivinil klorida,
dan lain-lain. Polimer linier memiliki titik leleh, kekuatan tarik, dan kerapatan yang
tinggi.
16
H. Polimer Bercabang
Polimer bercabang adalah polimer linier yang memiliki cabang dengan panjang
yang berbeda pada rantai utama. Karena adanya cabang di rantai utama, polimer
ini memiliki titik leleh, kekuatan tarik, dan kepadatan yang rendah. Contoh polimer
bercabang adalah glikogen.
Polimer jaringan tiga dimensi, atau polimer ikatan silang adalah polimer linier yang
dihubungkan bersama untuk membentuk jaringan tiga dimensi. POlimer ini
memiliki sifat sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang adalah
Bekelite dan resin urea-formaldehida.
17
atau rantai polimer. Ada dua jenis polimerisasi yaitu:
1. Polimerisasi Adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam
senyawa yang terbentuk. Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi
adisi adalah senyawa alkena dan turunanya. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak
jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan
monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Contoh reaksi polimerisasi adisi:
Polimer yang dihasilkan dari proses polimerisasi adisi memiliki sifat lengai atau
sukar untuk bereaksi secara kimia. Atas alasan tersebut, polimer adisi merupakan non-
biodegradable.
18
2. Polimerisasi kondensasi
19
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah diuraikan dari makalah ini, kami dapat menuliskan
sebuah kesimpulan bahwa Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga
dengan molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer. Manusia sudah
berabad-abad menggunakan nya, namun di era modern ini kebanyakan orang
mengetahui bahwa istilah polimer selalu merujuk kepada plastik, tetapi sebenarnya
polimer sendiri banyak macamnya tergantung dari jenis, sifat, dan pembuatanya.
Dalam pembuatan polimer, diperlukan sebuah reaksi yang dinamakan
polimerisasi. Reaksi polimerisasi sendiri di bagi menjadi polimerisasi adisi dan
kondensasi. Di keseharian nya polimer merupakan temuan yang sangat bermanfaat
untuk manusia contoh nya saja kantong plastik, botol infus, ban pada kendaraan, dan
lain sebagainya.
3.2 Saran
Polimer merupakan salah satu temuan yang sangat berguna bagi kita, baik di
industri maupun kehidupan sehari-hari. Walaupun begitu, sangat tidak mungkin bila
tidak memiliki resiko bagi manusia dan alam. Meningkatnya penggunaan polimer sama
dengan meningkatkan jumlah sampah sulit terurai atau di bumi kita, karna non-
biodegradable polimer sendiri bisa bertahan hingga 2000 tahun lebih. meningkatnya
sampah sulit terurai atau non-biodegradable sangat berpengaruh seperti:
1. Penipisan lapisan ozon semakin besar.
2. Menimbulkan gas beracun.
3. Kurangnya air bresih untuk mahluk hidup, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, kita sebagai manusia, hendaklah menggunakan polimer secara bijak,
agar pencemaran berkurang. Beberapa upaya untuk mengurangi dan menangani limbah
polimer juga telah kita usahakan, seperti 13:
1. 3R ( Reduce, Reuse, Recycle )
2. Memilah sampah organik dan non-organik
3. Pengolahan limbah B3
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/142127151/Sejarah-Polimer#:~:text=Sejarah
https://www.gurupendidikan.co.id/polimer/#:~:text=cat%20(cat Pembentukannya,
https://www.nafiun.com/2013/10/jenis-jenis-polimer-dan-kegunaannya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Polimerisasi
https://tokoplas.com/news/apa-itu-proses-polimerisasi/#:~:text=Polimerisasi
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/pengertian-sifat-dan-manfaat-
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_sampah
https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer
21