Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas karunia yang berupa
kesempatan, saya diberi kesempatan untuk menulis sebuah makalah yang berjudul
“Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Bahan Teknik (PBT)”.
Makalah ini merupakan salah satu sumber pembelajaran bagi mahasiswa
tentang bahan-bahan teknik, dan juga merupakan kumpulan dari referensi yang
penulis dapatkan dari berbagai sumber diantaranya buku literatur, referensi dari
internet, dan pencarian kepada naraumber-narasumber yang mendalami disiplin
ilmu Teknologi Bahan dengan bantuannya telah memberikan konstrbusi dalam
proses penyelsaian makalah ini.
Banyak permasalahan dan hambatan yang penulis alami dalam
menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, dengan rendah hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik materil maupun non materiil
sehingga penulisan karya tulis ini bisa terselesaikan,
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada semua pihak
yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian karya tulis ini.

Surabaya 21 Agustus 2019

Sonia Dwita Amanda


NPM. 19032010089
DAFTAR ISI

Sampul .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1. Pengertian Bahan Teknik ...................................................................... 3
2.2. Sifat Sifat Bahan Teknik ....................................................................... 3
2.3. Klasifikasi Bahan Teknik Beserta Aplikasi penggunaannya ................ 7
A. Logam ...............................................................................................
a. Logam Besi (Ferro) .......................................................................... 8
1. Besi Tempa ..................................................................................
2. Baja Karbon .................................................................................
3. Besi Tuang ...................................................................................
b. Logam bukan Besi (Non Ferro) ....................................................... 24
1. Logam Berat ................................................................................
2. Logam Ringan .............................................................................
3. Logam Mulia ...............................................................................
B. Bukan Logam (Non Logam) ............................................................
a. Sintesis .........................................................................................
b. Bahan Alam .................................................................................
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 27
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 27
3.2. Saran ..................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman
dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan
kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi,
rekreasi, produk makanan dan sebagainya.

Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya


memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
(jaman batu, perunggu dsb). Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah
bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit,
tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan peradaban manusia bahan-bahan
alam tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang
lebih tinggi.

Keragaman kebutuhan manusia akan suatu produk baik kualitas


maupun kuantitasnya maka diperlukan pula keragaman dari bahan-bahan
teknik itu sendiri sebagai bahan bakunya. Dimana bahan-bahan
digunakan secara langsung dan dipilih sesuai dengan sifat dan karakteristik
alami dari bahan tersebut, bahan ini yang kita sebut sebagai bahan alam.
Namun ada juga bahan yang diolah terlebih dahulu agar memiliki sifat
dan karakteristik secara spesifik atau menyerupai sifat dan karakteristik bahan-
bahan alam tertentu sehingga memenuhi syarat kebutuhan sifat dan
karakterristik suatu produk yang diinginkan dan bahan dari kelompok ini yang
kita sebut sebagai bahan tiruan atau syntetic materials.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka
permasalahan yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan bahan teknik?
1.2.2. Apa saja klasifikasi bahan teknik?
1.2.3. Apa saja pengaplikasian bahan-bahan teknik dalam kehidupan sehari-
hari ?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka dapat
disimpulkan tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Mahasiswa mengenal material bahan bahan teknik.
1.3.2. Mahasiswa menyadari pentingnya bahan bahan teknik dalam kehidupan
sehari hari

1.4. Manfaat Penulisan


Berdasarkan tujuan penulisan diatas, maka dapat dikemukakan manfaat
dari penulisan diatas yaitu sebagai berikut :
1.4.1 Memahami pengertian bahan teknik
1.4.2 Mampu mengklasifikasikan bahan-bahan teknik
1.4.3 Dan memahami penggunaan bahan teknik dalam kehidupan sehari hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Teknik


Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang
digunakan untuk menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan
perancangan di bidang teknik.
Bahan Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat, cair, atau gas
yang banyak di gunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri.
Contoh bahan teknik berdasarkan wujudnya:
1. Padat : Logam, keramik, plastik, kaca, karet,kayu
2. Cair : Pelumas, air, bensin, solar, bahan kimia lain
3. Gas : Oksigen, Asiteln, hidrogen, CO2 dan lainnya

2.2 Sifat Sifat Bahan Teknik

Dewasa ini terdapat berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan
baku industri. Jenis-jenis yang beragam kadang-kadang menyulitkan pemilihan
yang tepat. Bahan yang satu mempunyai keunggulan ditinjau dari segi keuletan,
terhadap korosi, mulur atau suhu kerja yang tinggi, bahkan biaya yang dikeluarkan.
Oleh karena itu pemilihan sering tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan
teknis tetapi pertimbangan ekonomis juga memegang peranan yang sangat penting
pula. Pemilihan bahan yang tepat pada dasarnya merupakan kompromi antara
berbagai sifat, lingkungan dan cara penggunaan dan sampai dimana sifat bahan
dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Beberapa sifat teknis yang harus diperhatikan sewaktu memilih bahan adalah:

1. Mechanical Properties (sifat mekanik)


• Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan
luas.
• Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.
• Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material
• Strength (kekuatan), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima
tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah.
• Toughness (ketangguhan), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap
sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.
• Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami
sejumlah deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya
kerusakan.
• Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima
tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk
(deformasi) atau defleksi.
• Hardness (kekerasan), menyatakan kemampuan suatu bahan untuk tahan
terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi.
• Elastisity (elastisitas), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima
tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen
setelah tegangan dihilangkan.
• Fatigue (kelelahan), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila
menerima tegangan berulang – ulang (cyclic stress) yang besarnya masih
jauh dibawah batas kekuatan elastiknya.
• Creep (mulur), merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami
deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada
saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya
relatif tetap.
2. Physical Properties (sifat fisik)
Densitas, ekspansi termal, konduktivitas, kalor jenis, titik lebur, dan sifat
elektrik dan magnetik.
3. Chemical Properties (sifat kimia)
Oksidasi, korosi, kandungan racun (toxicity), kemampuan bakar (flamability).
4. Manufacturing Properties (sifat manufaktur)
Formability, castability, machinability, weldability, dan hardability oleh
perlakuan panas.
2.3. Klasifikasi Bahan Teknik Beserta Aplikasi penggunaannya

Secara garis besar material teknik dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu 1. Logam
(metal) dan 2. bukan logam (non metal).

Logam (Metal)

Logam besi (ferro) bukan besi (non ferro)

Besi/Baja Tempa
Logam Berat Logam Ringan Logam Mulia

Baja Karbon Au, Ag, Pt


Logam Murni
Besi/ Baja Tuang Logam Murni
Cu, Cr, Si, Ni
Al, Mg, Be

Logam Paduan
Logam Paduan
Kuningan
Perunggu Anticorodal
Aluman

Keterangan:
Bukan logam (non metal)

Cu : Tembaga
Sintetis Bahan Alam Cr : Krom

Termoplastik
Karet Si : Silikon
Gelas
Batu Ni : Nikel
Termosetting Minyak
dll
Al : Almunium
Elastomers
Mg : Magnesium
Be : Belium
Au : Emas
Ag : Perak
Pt : Platina
Cu + Zn : Kuningan
Cu + Pb : Perunggu
A. Logam

Logam dapat dikelompokan dalam 2 bagian berdasarkan kandungan besi yaitu

1. Ferrous alloys (paduan logam yang mengandung unsur besi (Fe) )


2. Non Ferrous alloys (paduan logam tanpa kandungan besi (Fe) )

Logam adalah material yang mempunyai daya hantar listrik yang tinggi
dengan sifat konduktor yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi, namun
tidak tahan terhadap korosi. Logam mempunyai titik didih tinggi, keras,
mengkilap, tidak tembus cahaya, mampu tempa dengan proses – proses
deformasi, seperti forging, extrusi, rolling, memiliki modulus elastisitas yang
cukup tinggi, logam dapat dipadukan sehingga mendapatkan sifat – sifat mekanis
yang lebih baik.

a. Logam Besi (Ferro)


Logam ferro sering disebut sebagai besi karbon, hal ini dikarenakan bahan
dasarnya terbuat dari karbon. Campuran karbon dalam logam ferro
menjadikan logam menjadi keras sedangkan beberapa bahan campuran
seperti silisium, mangan, fosfor, belerang untuk meningkatkan kepadatan
dan tahan karat.
Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam
dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi
kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi
maupun setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah
kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja
itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk
membuat benda jadi maupun setengah jadi.

Jenis logam ferro adalah sebagai berikut:


1. Besi Tempa

Komposisi besi tempa terdiri dari 99 % besi


murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat
dituang. Besi tempa adalah besi alloy dengan
kandungan karbon yang amat rendah (kurang
dari 0.08%). Benda ini adalah sebuah
gumpalan besi yang semi-menyatu dan
berisikan serat terak inklusi (sampai 2% dari
kandungan berat), yang memunculkan "biji-
bijian" menyerupai kayu yang terlihat ketika besi itu tergores atau bengkok
ke titik patah. Besi tempa itu berkarasteritik tangguh, mudah ditempa, ulet,
tahan korosi dan mudah dilas.

Sebelum perkembangan metode yang efektif untuk pembuatan baja dan


ketersediaan jumlah besar dari bahan baja, besi tempa adalah bentuk paling
umum dari besi olahan yang beredar di dunia. Produk tempaan adalah
barang yang telah dikerjakan secara mekanis oleh proses penempaan,
ekstrusi, rolling, hammering, dll., untuk mengubah bentuk dan sifat besi
tersebut. Besi tempa adalah produk besi yang sudah jarang diproduksi saat
ini, karena produk lain yang lebih murah, produk-produk unggulan yang
digunakan sebagai gantinya.

Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait
keran dan landasan kerja pelat. Banyak barang-barang, sebelum mereka
akhirnya menjadi barang yang terbuat dari baja ringan, diproduksi dari
bahan besi tempa, seperti paku keling, paku, kawat, rantai, rel, kereta api
kopling, air dan uap pipa, mur, baut, sepatu, pegangan tangan, gerobak ban,
tali untuk kayu atap gulungan, dan hias besi, antara banyak hal lainnya.

2. Baja Karbon

Baja karbon adalah material logam yang


terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur kedua
yang berpengaruh pada sifat-sifatnya adalah
karbon, sedangkan unsur yang lain berpengaruh
menurut presentasinya. Pemakain Campuran
Karbon pada baja yang dibutuhkan adalah
sebanyak karbon yang dibutuhkan pada pemakain
suatu alat.
Semakin tinggi paduan Carbon pada Fe titik didihnya lebih rendah pada
peleburannya. Maka penambahan unsur carbon pada baja sangatlah
berpengaruh pada tingkat kekerasan suatu bahan yang akan diproses
menjadi barang yang berhubungan dengan pemesinan maupun lainnya. Dan
juga menetukan keuletaan dan kegetasan suatu bahan tersebut, pada saat
diuji kekerasannya.
Jenis baja karbon sebagai berikut:

1) Baja Karbon Rendah

Baja karbon rendah (low carbon steel)mengandung karbon antara 0,025%


– 0,25% C. setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 10 – 30 kg
karbon. Baja karbon ini dalam perdagangan dibuat dalam plat baja, baja
strip dan baja batangan atau profil. Berdasarkan jumlah karbon yang
terkandung dalam baja, maka baja karbon rendah dapat dibedakan
menjadi:
a) Baja karbon rendah ( low carbon steel ) yang mengandum 0,04 % -
0,10% C untuk dijadikan baja – baja plat atau strip.
b) Baja karbon rendah yang mengandung 0,05% C digunakan untuk
keperluan badan-badan kendaraan.
c) Baja karbon rendah yang mengandung 0,15% - 0,20% C digunakan
untuk konstruksi jembatan, bangunan, membuat baut atau dijadikan
baja konstruksi.
2) Baja Karbon Medium

Baja karbon menengah (medium carbon steel) mengandung karbon antara


0,25% - 0,55% C dan setiap satu ton baja karbon mengandung karbon
antara 30 – 60 kg. baja karbon menengah ini banyak digunakan untuk
keperluan alat-alat perkakas bagian mesin. Berdasarkan jumlah karbon
yang terkandung dalam baja maka baja karbon ini dapat digunakan untuk
berbagai keperluan seperti untuk keperluan industri kendaraan, roda gigi,
pegas dan sebagainya.

3) Baja Karbon Tinggi

Baja karbon tinggi (high carbon steel) mengandung kadar karbon antara
0,56% -1,7% C dan setiap satu ton baja karbon tinggi mengandung karbon
antara 70 – 130 kg. Baja ini mempunyai kekuatan paling tinggi dan
banyak digunakan untuk material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini
adalah dalam pembuatan kawat baja dan kabel baja. Berdasarkan jumlah
karbon yang terkandung didalam baja maka baja karbon ini banyak
digunakan dalam pembuatan pegas, alat-alat perkakas seperti: palu,
gergaji atau pahat potong. Selain itu baja jenis ini banyak digunakan untuk
keperluan industri lain seperti pembuatan kikir, pisau cukur, mata gergaji
dan lain sebagainya.
3. Besi Tuang

Besi tuang atau besi cor (bahasa Inggris: cast


iron) adalah paduan besi-karbon dengan
kandungan karbon lebih dari 2%. Paduan besi
dengan kandungan karbon kurang dari 2%
disebut sebagai baja. Unsur paduan utama yang
membentuk karakter besi tuang adalah karbon
(C) antara 3-3,5% dan silikon (Si) antara 1,8-2,4%. Perbedaan kadar C dan
Si menyebabkan titik lebur besi tuang lebih rendah dari baja, yakni sekitar
1.150 sampai 1.200° C. Unsur paduan yang terkandung didalamnya
mempengaruhi warna patahannya; besi tuang putih mengandung unsur
karbida sedangkan besi tuang kelabu mengandung serpihan grafit.

Sifatnya cenderung rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat
dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas
mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder,
dan cincin torak.

b. Logam bukan Besi (Non Ferro)

Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak
digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya
sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan. Kecuali logam non
ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki
sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik
serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi
karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk
keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di
samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.

Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan
tujuan memperbaiki sifat-sifat baja. Dari jenis logam non ferro berat yang
sering digunakan uintuk paduan baja antara lain, nekel, kromium,
molebdenum, wllfram dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro
ringan antara lain: magnesium, titanium, kalsium dan sebagainya.

Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam
yang satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik
dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik
digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan
dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda
dari sifat asalnya
Macam-macam logam non ferro:
1. Logam Berat
Yaitu logam yang berat jenisnya di atas 5 kg/dm3.
Jenis logam berat:
 Logam Murni
1) Tembaga (Cu)
Tembaga ialah salah satu logam penting
sebagai bahan Teknik yang
pemakaiannya sangat luas baik digunakan
dalam keadaan murni maupun dalam
bentuk paduan. Tembaga memilki
kekuatan Tarik 150 N/mm2 sebagai
Tembaga Cor dan dengan proses
pengerjaan dingin kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan
hingga 390 N/mm2 demikian pula dengan angka kekerasannya
dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan 45 HB dan
meningkat hingga 90 HB melalui proses pengerjaan dingin, dengan
demikian juga akan diperoleh sifat Tembaga yang ulet serta dapat
dipertahankan walaupun dilakukan proses perlakuan panas misalnya
dengan Tempering (Lihat Heat treatment).

Tembaga (copper) adalah suatu logam berwarna kemerahan,


mempunyai temperatur didih (boiling point) 2600° C dengan berat jenis
8,96 gr/cm3 (sedikit lebih tinggi dari baja (ferro) berat jenis 7,87
gr/cm3). Bersifat lunak, dapat dibengkokkan (bending) dan dapat dirol
(rolling, canai), penghantar panas dan listrik yang baik, kukuh.
Tembaga digunakan untuk membuat suku cadang bagian listrik, radio
penerangan, dan alat – alat dekorasi.
2) Krom (Cr)

Chromium ialah logam berwarna


kelabu, sangat keras dengan titik cair
yang tinggi yakni 18900C , Chromium
diperoleh dari unsur Chromite, yaitu
senyawa FeO.Cr2. Unsur Chromite
(Fe2 Cr2 06 ) serta Crocoisite
(PbCrO4). Chromium memiliki sifat
yang keras serta tahan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur
paduan pada baja dan besi tuang dan dengan penambahan unsur Nickel
maka akan diperoleh sifat baja yang keras dan tahan panas (Heat
resistance-Alloy).
Kegunaan dari krom yaitu paduan baja tahan karat, pelapis logam, dan
pelindung tahan karat
3) Silikon (Si)
Silikon adalah unsur elektropositif
yang paling melimpah di kerak
bumi, bersifat metalloid dengan
kilap logam, dan sangat rapuh.
Silikon biasanya membentuk
senyawa tetravalen meskipun
kadang-kadang bivalen. Selain itu,
senyawa silikon pentacoordinated dan hexacoordinated juga umum
dikenal. Silikon merupakan semikonduktor intrinsik dalam
bentuknya yang paling murni, meskipun intensitas semikonduktor
bisa ditingkatkan dengan sejumlah kecil pengotor.

Silikon mirip dengan logam dalam perilaku kimianya. Unsur ini hampir
sama elektropositif seperti timah dan jauh lebih positif daripada
germanium atau timbal. Silikon membentuk berbagai hidrida, berbagai
halida, dan banyak seri senyawa yang mengandung oksigen, yang dapat
memiliki sifat ionik atau kovalen. Unsur ini memiliki kelimpahan jauh
lebih banyak daripada unsur lainnya, selain dari oksigen. Silikon
merupakan penyusun 27,72% kerak bumi, sementara oksigen
menyumbang 46,6%.
Silikon merupakan komponen utama dari kaca, semen, keramik,
sebagian besar perangkat semikonduktor, dan silikon (zat plastik yang
sering tercampur baur dengan logam silikon). Silikon juga merupakan
konstituen penting dari beberapa jenis baja dan merupakan bahan tahan
api yang digunakan dalam pembuatan enamel dan tembikar. Unsur
silikon dan senyawa intermetaliknya banyak digunakan sebagai paduan
untuk membentuk aluminium, magnesium, tembaga, dan logam
lainnya yang memiliki ketahanan tinggi.
4) Nikel (Ni)

Nikel merupakan unsur penting yang terdapat


pada endapan terak bumi yang biasanya
tercampur dengan bijih tembaga. Oleh kerena
itu diperlukan proses pemisahan
dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan
merugikan sifat Nikel tersebut. Dalam
beberapa hal Nikel memiliki kesamaan dengan bijih logam yang lain
seperti juga besi selalu memiliki sifat-sifat yang buruk seperti titik cair
yang rendah kekuatan dan kekerasannya juga rendah, tetapi juga
memiliki keunggulan sebagaimana pada Nickel ini ialah ketahanannya
terhadap berbagai pengaruh korosi dan dapat mempertahankan sifatnya
pada temepratur tinggi. Oleh karena itu Nikel banyak digunakan
sebagai pelapis dasar sebelum pelapisan dengan Chromium, dimana
Nickel dapat memberikan perlindungan terhadap berbagi pengaruh
gangguan korosi pada baja atau logam logam lainnya.
Pemakaian Nikel Secara komersial Nikel banyak digunakan secara
murni terutama untuk peralatan-peralatan yang menuntut ketahanan
korosi yang tinggi, seperti peralatan dalam industri makanan , industri
kimia, obat-obatan serta peralatan kesehatan, industri petroleum dan
lainlain.
5) Seng (Zn)

Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih


kebiruan memiliki titik cair 4190C, sangat
lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh
ketika dilakukan pembentukan dengan
temperature pengerjaan antara 1000C sampai
1500C tetapi sampai temperature ini masih
baik dan mudah untuk dikerjakan. Seng
memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga
banyak digunakan dalam pelapisan plat baja sebagai pelindung baja
tersebut dari pengaruh gangguan korosi, selain itu Seng juga digunakan
sebagai unsur paduan dan sebagai bahan dasar paduan logam yang
dibentuk melalui pengecoran.
Sekalipun Seng merupakan bahan yang lembek akan tetapi peranannya
sangat penting sekali sebagai salah satu bahan Teknik yang memilki
berbagai keunggulan, baik digunakan sebagai bahan pelapis pada baja
yang tahan terhadap korosi, misalnya untuk atap bangunan, dinding
serta container yang juga harus tahan terhadap pengaruh air dan udara
serta serangga dan binatang.
 Logam Paduan
1) Kuningan

Kuningan ialah adalah paduan tembaga-


seng dengan lebih dari 50% tembaga dan
seng sebagai logam pemadu utama. Seng
mempertinggi kekuatan, memperendah titik
lebur, dan mempertinggi kesudian tuang ,
seng menurunkan daya hantar untuk arus
listrik dan panas. Kuningan mudah dituang, disolder, dan dilas, serta
tahan terhadap karat (udara dan air)
Kuningan tuang memiliki kekuatan dan keuletan yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tuangan kelabu biasa dan dapat digarap pada
kecepatan sayat yang jauh lebih tinggi. Pada peleburan terjadi
penyusutan bakar sekitar 5-10% akibat penguapan seng.
Kuningan remas. Lembaran, kuningan giling dalam keadaan panas atau
dingin dari blok hasil penuangan. Kuningan bundar, pipa, kawat,
bentuk pipih dan profil dihasilkan melalui pengempaan menjulur atau
perentangan. Pada pemberian bentuk dalam keadan dingin, kekuatan
dan kekerasan – pada jenis kuningan yang sama – dapat dipengaruhi
sesuai dengan kebutuhan di dalam batas yang saling berjauhan (lunak,
setengah keras, keras, sekeras pegas).
Kuningan istimewa adalah kuningan yang merupakan hasil perbaikan
melalui imbuhan logam-logm tertentu. Akibat imbuhan ini;
aluminium(hingga 7%) meninggikan kesudian bentuk panas, kekuatan
tarik, kekerasan, dan ketahanan karat.
Pemanfaatanya sangat banyak terjadi di bumi ini, yaitu untuk, barang-
barang hiasan, sekrup, alat-alat musik, dan paku-paku kecil.
2) Perunggu

Pada dasarnya perunggu adalah tembaga


dipadu dengan timah putih (maksimum
20%Sn) dimana kadar Sn sangat
menentukan kekerasannya. Untuk
memperbaiki kemungkinan dapat dikerjakan
dan dapat dituang, ditambahkan seng (Zn)
dan timbel (Pb), sehingga terjadi sejenis
perunggu yang murah (Sn mahal, Zn & Pb
lebih murah). Kecuali itu perunggu lebih mudah dituang seperti
perunggu universal atau perunggu 5-5-5.
Perunggu banyak dipakai untuk bahan bantalan, pitting pipa, mur
poros, dan roda gigi cacing. Juga baling-baling kapal biasanya dibuat
dari perunggu khusus. Kebalikan dari tembaga murni, biasanya
perunggu mudah sekali disayat dan mudah sekali dituang.
Sifat perunggu yang cukup keras tetapi elastis dan memiliki titikleleh
rendah memudahkan perunggu ditempa atau dicetak antara lain
menjadi perhiasan , patung, medali untuk penghargaan dan peralatan
rumah tangga. Sifat perunggu yang tahan terhadap korosi membuatnya
sering digunakan sebagai pelapis logam lain untuk menghindari proses
korosi, seperti untuk bahan pembuatan kapal laut. Sifat perunggu yang
memiliki kualitas resonansi (bunyi) yang baik, membuat perunggu
banyak digunakan untuk membuat gong, lonceng dan peralatan musik
tradisional seperti gamelan.
2. Logam Ringan
Yaitu logam yang berat jenisnya di bawah 5 kg/dm3.
Jenis logam ringan:
 Logam Murni
1) Aluminium (Al)

Aluminium ialah logam yang berwarna putih


terang dan sangat mengkilap dengan titik cair
6600C sangat tahan terhadap
pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical
dan Thermal Conductor dengan koefisien yang
sangat tinggi. Chromium bersifat non
magnetic. Secara komersial Aluminium
memiliki tingkat kemurnianhingga 99,9 % ,
dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan
dikembangkan melelui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan
sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2.
Aluminium memiliki beberapa sifat yaitu, berbobot ringan, tahan
korosi, serta tidak beracum sehingga aman meski digunakan untuk
bahan pembuat peralatan memasak seperti penggorengan dan panci.
Sifat aluminium ini juga sering digunakan sebagai kemasan makanan
seperti aluminium foil.
Aluminium juga memiliki daya hantar yang lebih besar dari tembaga,
karena itu aluminium digunakan sebagai kabel tiang listrik.
Percampuran aluminium dengan logam lainnya bisa menghasilkan
jenis leogam baru yang lebih kuat, misalnya saja duralium yang
merupakan campuran dari aluminium, tembaga, dan magnesium.
Alumunium digunakan untuk membuat industri pesawat terbang.,
bahan favorit untuk minuman kaleng dan rangka atap rumah.
Alumunium banyak digunakan dalam alat masak sepeti kompor, panci,
dan sebagainya karena sifat konduktivitas panasnya yang bagus.Bahan
kabel favorit karena bagus konduktivitas dan punya kelebihan lebih
ringan dari tembaga. Alumunium sangat cocok untuk cermin, reflektor
pans dan cahaya, serta pakaian tahan api untuk pemadam kebakaran.
2) Magnesium (Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna


putih perak dan sangat mengkilap dengan
titik cair 6510C yang dapat digunakan
sebagai bahan paduan ringan, sifat dan
karakteristiknya sama
dengan Aluminium. Perbedaan titik
cairnya sangat kecil tetapi sedikit berbeda dengan Aluminium terutama
pada permukaannya yang mudah keropos bila terjadi oxidasi dengan
udara. Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup
melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab
dengan kandungan unsur garam kekuatan oxid dari Magnesium akan
menurun, oleh kerana itu perlindungan dengan cat atau lac (pernis)
merupakan metoda dalam melidungi Magnesium dari pengaruh korosi
kelembaban udara. Ia mudah ternoda di udara, dan magnesium yang
terbelah-belah secara halus dapat dengan mudah terbakar di udara dan
mengeluarkan lidah api putih yang menakjubkan.
Magnesium digunakan di fotografi, flares, pyrotechnics,
termasuk incendiary bombs. Ia sepertiga lebih ringan dibanding
aluminium dan dalam campuran logam digunakan sebagai bahan
konstruksi pesawat dan missile. Logam ini memperbaiki karakter
mekanik, fabrikasi dan las aluminium ketika digunakan
sebagai alloying agent. Magnesium digunakan dalam memproduksi
grafit dalam cast iron, dan digunakan sebagai bahan
tambahan conventional propellants. Ia juga digunakan sebagai agen
pereduksi dalam produksi uranium murni dan logam-logam lain dari
garam-garamnya. Hidroksida (milk of magnesia), klorida, sulfat
(Epsom salts) dan sitrat digunakan dalam kedokteran. Magnesite
digunakan untuk refractory, sebagai batu bata dan lapisan di tungku-
tungku pemanas.
3) Berilium (Be)

Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan. Ia


memiliki sifat yang sangat menarik. Sebagai
salah satu logam yang sangat ringan, unsur ini
memiliki salah satu titik cair yang tinggi di antara
logam-logam ringan. Modulus elastisitasnya
sekitar sepertiga lebih besar dibanding baja.
Berilium memiliki konduktivitas kalor yang
sangat bagus, non-magnetik, dan tahan serangan
konsentrasi asam nitrat. Unsur ini juga memiliki sifat transparan
(permeability) terhadap sinar X dan jika dibombardir oleh partikel-
partikel alpha, seperti dari radium atau polonium, netron-netron
terproduksi dalam jumlah sekitar 30 netron/sejuta partikel alpha
Berilium dianggap karsinogen, yang berarti bahwa berilium dapat
menyebabkan kanker pada manusia. Berilium juga beracun bagi
manusia dan harus ditangani dengan hati-hati karena tidak pernah
terasa apabila terhirup.
Berilium juga digunakan sebagai alloying agent dalam produksi
tembaga berilium, yang banyak digunakan untuk per, kontak listrik,
elektroda las dan alat-alat lainnya yang didesain untuk tidak
memancarkan percikan api. Logam ini digunakan sebagai bahan
struktur untuk pesawat kecepatan tinggi, pesawat antariksa dan satelit
komunikasi. Kegunaan lainnya termasuk kerangka windshield, brake
discs, support beams dan komponen-komponen struktural untuk
pesawat ulang-alik. Karena berilium relatif transparan terhadap sinar
X, lapisan tipis logam ini digunakan di litografi sinar X untuk
reproduksi microminiature integrated circuits. Pada suhu biasa,
berilium tidak mudah teroksidasi di udara, walau kemampuannya
menyayat kaca mungkin karena terbentuknya lapisan tipis oksida.
4) Titanium (Ti)

Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu,


sifatnya yang kuat seperti baja dan stabil
hingga temperature 4000C, tahan korosi
dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5 kg/dm3.
Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur
pemurni pada baja serta sebagai bahan paduan
dengan Aluminium dan logam lainnya.
Titanium (Ti) memiliki titik cair 16600C dan kekuatan tarik 470
N/mm2 serta densitas 56 %.
Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun pengembangannya
baru dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah
terdeteksi sejak tahun 1789 dalam bentuk Oxide Silicon, karena
pengaruh oxygen maka pada saat itu tidak memungkinkan untuk
dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian penting
dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda pemurnian
Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine,
kemudian dengan Magnesium dan denganSodium pada suhu
pemanasan antara 8000C hingga 9000C yang menghasilkan Titanium
Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya
menggunakan Magnesiumcloride atau Sodiumcloride.
Titanium adalah logam yang sangat akrab dengan kehidupan manusia.
Banyak orang tahu bahwa titanium dapat digunakan dalam perhiasan,
prosthetics, raket tenis, sarung tangan kiper, gunting, rangka sepeda,
alat-alat bedah, ponsel, dan produk lainnya yang membutuhkan
kekuatan bahan. Pada kondisi murni, titanium lebih kuat dari beberapa
baja, tapi bobotnya hanya sekitar setengah dari baja. Titanium juga 2
kali lebih kuat dari aluminium tetapi bobotnya 60% lebih berat dari
aluminium.

Titanium bisa juga dipadukan dengan besi, aluminium, vanadium,


nikel, molibdenum dan logam lainnya untuk menghasilkan paduan
performa tinggi. Suku cadang mesin jet, pesawat ruang angkasa,
peralatan militer, pelindung tubuh, dan produk teknologi tinggi lainnya
dibuat dengan paduan titanium.
 Logam Paduan
1) Anticorodal

memiliki ketahanan korosi dan ketahanan mekanis yang baik serta


lebih mudah dilas
2) Aluman
3. Logam Mulia
Yaitu logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai sebagai
bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan bahan
logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau setengah jadi,
dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada
umumnya bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila
tidak dicampur dengan bahan lain nya dan tidak memenuhi syarat sebagai
bahan teknik, kecuali logam mulia tersebut. Sifatnya yaitu memiliki
ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik dan cukup kuat tetapi
karena harganya mahal maka hanya dipergunakan untuk keperluan
khusus. Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan
platina.
Jenis logam mulia:
1) Emas (Au)
Emas adalah konduktor panas dan
listrik yang sangat baik. Emas adalah
logam kuning lembut dengan kilau yang
indah. Unsur ini adalah unsur yang
paling mudah dibentuk dan ulet dari
semua unsur dan satu gram dapat
ditempa menjadi lembaran emas daun
satu meter persegi.

Emas memiliki kerapatan sangat tinggi, 19,32 g /cm3. (Bola tenis


berukuran bola emas akan memiliki berat sekitar 5,7 pound (2,6
kilogram). Emas bukanlah unsur alami yang terpadat, namun masih ada
unsur lagi yang terberat yaiti osmium, dan iridium. Bola bola berukuran
bola dari unsur-unsurni masing-masing akan mempunyai berat sekitar
6,8 pon (3,1 kilogram).
Emas tidak terpengaruh oleh udara, air, alkali dan semua asam kecuali
aqua regia (campuran asam klorida dan asam nitrat) yang bisa melarutkan
emas.Emas bereaksi dengan halogen, misalnya, bereaksi sangat lambat
dengan gas klorin pada suhu kamar untuk membentuk klorida emas,
AuCl3. Jika klorida emas dipanaskan dengan lembut, maka akan terurai
untuk melepaskan unsur-unsur murni lagi.
Tidak seperti logam lainnya, emas juga bisa membentuk senyawa
(aurides) dimana bilangan oksidasinya negatif (-1). Misalnya, emas bisa
dikombinasikan dengan cesium untuk membentuk cesium auride, CsAu,
dan rubidium untuk membentuk miridium auride, RbAu. Ini adalah
senyawa ionik dengan sifat non-logam dimana ion Cs atau Rb
mempunyai muatan +1 sementara atom Au mempunyai muatan -1.
Emas banyak digunakan pada perhiasan dan mata uang. Emas juga
digunakan dalam pekerjaan yang berhubungan dengan gigi, sebagai
mahkota, seperti pelapis emas untuk hiasan dan sebagai benang emas
dalam pekerjaan bordir. Kandungan emas dalam paduan biasanya diukur
dalam karat (k), dengan emas murni didefinisikan sebagai 24k.
Banyak satelit membawa lembaran mylar berlapis emas sebagai perisai
panas matahari karena emas adalah reflektor radiasi yang sangat baik dan
tidak reaktif. Demikian pula helm helm astronot dilapisi dengan lapisan
tipis emas untuk mencegah efek berbahaya dari radiasi matahari.
2) Perak (Ag)

Perak muncul secara alami dan dalam


bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn
silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-
timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel
merupakan sumber-sumber penting untuk
menambang perak. Di dunia belahan barat
Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika
Serikat merupakan negara-negara
penghasil perak.
Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara
elektrolisis. Perak yang dijual secara komersil mengandung setidaknya
99.9% perak. Perak murni dengan kandungan 99.999+% juga tersedia
secara komersil.
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih
keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan
hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki
konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam
dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil
di udara murni dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada
ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung belerang.
Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. dimana
penampakan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung
92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga
merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi
industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai
campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-
timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit
cetak.
Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan
sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical
deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak
baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling
baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan
reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat
buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan
peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan
perak. Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver
chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat
transparan. Silver nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa
perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi. Selama
beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran
dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya,
konsumsi perak telah jauh melebihi produksi.
3) Platina (Pt)

Platinum terdapat di alam, dengan


sejumlah kecil iridium, osmium,
palladium, ruthenium dan rhodium, yang
merupakan grup logam yang sama.
Semuanya ditemukan pada tanah alluvial
di pegunungan Ural Kolumbia, dan di
negara bagian Amerika sebelah barat.
Sperrilit, merupakan mineral platinum
dengan kandungan nikel yang terdapat di
Sudbury, Ontario, yang merupakan sumber latina dengan jumlah
yang cukup.
Produksi nikel besar-besaran telah menunjukkan fakta bahwa hanya satu
bagian logam platinum dalam dua juta bagian bijih mineral.
Platinum adalah logam dengan putih keperak-perakan yang indah.
Mudah ditempa delam keadaan murni. Platinum memiliki koefisien muai
yang hampir sama dengan kaca silika-natroium karbonat, dan
karenanya digunakan untuk membuat elektroda bersegel dalam sistem
kaca. Logam ini tidak teroksidasi di udara pada suhu berapapun, tapi
termakan oleh halogen, sianida, sulfur dan basa kaustik.
Platinum tidak dapat larut dalam asam klorida dan asam nitrat, tapi
melarut dengan aqua regia membentuk asam kloroplatinumt.
Platinum digunakan besar-besaran sebagai perhiasan wanita, kawat, dan
bejana untuk aplikasi laboratorium dan banyak instrumen berharga
lainnya termasuk termokopel. Platinum juga digunakan untuk bahan
kontak listrik, peralatan tahan korosi dan kedokteran gigi.
Alloy platinum-kobalmemiliki sifat magnetis. Salah satunya terdiri dari
76.7% berat Pt dan 23.3% berat Co, merupakan magnet yang sangat kuat
hampir dua kali lipat dari Alnico V. Ketahanan kawat platinum
digunakan untuk membuat tungku listrik bersuhu tinggi.
Platinum digunakan untuk melapisi kerucut misil, kerucut bensin mesin
jet dan lain-lain, yang mengandalkan ketahanan pada suhu tinggi untuk
waktu yang sangat lama. Logam ini, seperti palladium, menyerap
sejumlah besar hidrogen, menahannya pada suhu biasa dan
melepaskannya ketika dipanaskan.
Dalam kondisi yang sangat halus, platinum merupakan katalis yang
sempurna, yang banyak digunakan untuk menghasilkan asam sulfat. Juga
digunakan sebagai katalis dalam pemecahan produk minyak bumi.
Platinum juga banyak diminati untuk dimanfaatkan sebagai katalis dalam
sel bahan bakar dan peralatan anti polusi untuk mobil.
Anoda platinum digunakan secara ekstensif dalam sistem perlindungan
katoda untuk kapal besar dan bejana yang melewati lautan, pipa, baja
dermaga dan lain-lain. Kawat platinum yang sangat halus akan berkilau
merah terang bila ditempatkan dalam uap metil alkohol, di mana
platinum berperan sebagai katalis, untuk mengubah alkohol menjadi
formaldehida. Fenomena ini digunakan secara komersial untuk
memproduksi pemantik api rokok dan pennghangat tangan. Hidrogen
dan oksigen dapat meledak dengan adanya platinum

B. Non Logam

Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan dan
mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya. Bukan logam
selain digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa keperluan juga
sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai keperluan.
1. Sintesis
a. Plastik

Plastik merupakan bahan yang sangat penting dalam


dunia permesinan dan industri modern. Plastik adalah
bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas alam,
atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara,
air dan juga dari binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Pengolahannya dapat dikerjakan pada proses panas dan tekanan.
Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut.
- Tahan korosi oleh atmosfer ataupun oleh beberapa zat kimia
- Berat jenisnya cukup rendah, sebagian dapat mengapung di dalam air.
- Cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatannya di bawah logam.
- Mulai melunak pada suhu yang rendah.
- Mempuyai wujud yang menarik dan dapat diberi warna, ada yang transparan
- Tidak tembus air.
- Mudah dibentuk dan dicetak.
- Mudah terbakar.
- Lentur
- Isolator panas dan listrik

Sementara sifat mekanik plastik adalah tidak mudah pecah dan rapuh.
Beberapa bahan plastik koefisien geseknya sangat rendah sehingga sering
digunakan sebagai bantalan kering.
Kelemahan-kelemahan dari plastik adalah sebagai berikut.
- Kecenderungan memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya beban
- Suhu diatas 200 C sifatnya menjadi kurang baik.
- Terjadi perubahan polimer selama pemakaian yang kemungkinan sekali
karena aksi dari sinar ultra violet.

Bahan plastik dibagi dalam dua golongan yaitu plastik termoseting dan
thermoplastik.
Thermoplastik
Thermoplastik dari dasar kata thermo yaitu panas, plastik artinya lentur. Bisa
diartikan bila dipanaskan akan melentur. Thermoplastik dapat didaur ulang
dikarenakan molekul thermoplastik tidak dapat dirubah secara kimiawi, pada
saat dipanaskan tidak menjadi rantai bersilang. Saat bahan thermoplastik
mendingin, masing –masing ikatan molekulnya tetap tidak bersentuhan
sehingga dapat didaur-ulang dan dibentuk menjadi bentuk baru dengan
pemanasan dan penekanan.
Thermosetting (Duroplast)
Berbeda dengan Thermoplastik, thermosetting tidak dapat di daur-ulang
kembali jika sudah dibentuk, Dikarenakan proses pembuatannya. Polymer
dipanaskan sehingga molekulnya berubah. Rantai molekulnya membuat
persilangan kimia sehingga susunan polimernya berbentuk tiga dimensi.
Sifat utama dari thermosetting adalah tahan terhadap panas yang tinggi,
karenanya banyak digunakan sebagai isolator panas, contohnya adalah
pegangan panci dan seterika listrik. Dikarenakan molekulnya yang saling
bersilangan menjadikan thermosetting secara kimia sangat stabil dan kuat
b. Nilon

Nylon merupakan sebutan generik untuk keluarga


polimer sintetik yang dikenal umum sebagai
poliamida. Nylon adalah termoplastik bahan
halus.
Nilon memiliki kemampuan menjadi sangat
berkilau, semilustrous atau membosankan. Semua
nilon rentan terhadap hidrolisis, terutama
oleh asam kuat , reaksi dasarnya kebalikan dari
reaksi sintetis yang ditunjukkan di atas. Berat molekul produk nilon sehingga
menyerang tetes cepat, dan retak membentuk cepat di zona terpengaruh.
Semua Turunan dari nilon (seperti nilon 6) dipengaruhi lebih dari anggota
yang lebih tinggi seperti nilon 12. Ini berarti bahwa bagian-bagian nilon tidak
dapat digunakan dalam kontak dengan asam sulfat misalnya, seperti
elektrolit yang digunakan dalam baterai timbal-asam . Ketika sedang
dibentuk, nilon harus dikeringkan untuk mencegah hidrolisis dalam barel
mesin cetak karena air pada suhu tinggi juga dapat menurunkan polimer
Nylon dapat digunakan sebagai bahan matriks dalam material komposit ,
dengan penguat serat seperti kaca atau serat karbon, dan memiliki lebih
tinggi kepadatan dari nilon murni. Komposit termoplastik tersebut (25%
serat gelas) yang sering digunakan dalam komponen mobil sebelah mesin,
seperti manifold intake, dimana ketahanan panas yang baik dari bahan-bahan
tersebut membuat mereka pesaing layak untuk logam. Kegunaannya yaitu
Ban kabel, selang, ban dan kursi ikat pinggang, parasut, string raket, tali dan
jaring, kantong tidur, terpal, tenda, benang, monofilamen pancing, benang
gigi
c. Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung
pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama
produksi karet dalam perdagangan internasional
adalah para atau Hevea brasiliensis. Karet atau Lateks
diperoleh dengan melukai kulit batangnya sehingga
keluar cairan kental yang kemudian ditampung. Cairan
ini keluar akibat tekanan turgor dalam sel yang
terbebaskan akibat pelukaan. Aliran berhenti apabila semua isi sel telah
“habis” dan luka tertutup oleh lateks yang membeku.
Karet dibedakan menjadi dua macam yaitu Karet Alam dan Karet Sintetik.
Karet alam memiliki daya elastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak
mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas.
Sifatnya adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tanpa
hentakan yang berula-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai
bahan. Karet sintetis memiliki daya tahan terhadap suhu/panas, minyak,
pengaruh udara, dan kedap gas.
Manfaat karet itu sendiri yaitu Karet sebagai bahan utama pembuatan Ban,
beberapa Alat-alat kesehatan, alat-alat yang memerlukan kelenturan dan
tahan goncangan. dibeberapa tempat salah satunya Perkebunan karet di
Jember biji karet bisa dijadikan camilan dengan proses tetentu, rasanya gurih
namun jangan berlebihan karena kadang membuat pusing kepala.
2. Bahan Alam
a. Kayu
Kayu adalah salah satu bahan bangunan
yang sudah lama dikenal oleh masyarakat
kita dan telah dipakai untuk berbagai
keperluan, termasuk sebagai pendukung
struktur bangunan. Di Indonesia terdapat
banyak sekali jenis pohon yang dihasilkan
dari hutan. Sebagai hasil utama hutan, kayu akan tetap terjaga
keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan
berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan bahan struktur bangunan
yang lain kayu memiliki beberapa keandalan diantaranya :
- Kayu memiliki berat jenis yang ringan sehingga berat sendiri struktur menjadi
ringan;
- Mudah dalam pelaksanaan pekerjaan dengan peralatan yang sederhana;
- Struktur bangunan dari kayu lebih aman terhadap bahaya gempa;
- Bahan bangunan dari kayu memiliki nilai estetika yang cukup tinggi;
- Kayu dapat dibudidayakan;
- Sebagai bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak
ada istilah limbah pada konstruksi kayu.
b. Batu
Secara umum, batu merupakan material bangunan
yang tersedia secara alami di alam yang telah
digunakan sejak awal peradaban manusia. Batu
tersedia dalam bentuk yang tidak teratur, sehingga
dalam penggunaannya membutuhkan proses
pemotongan untuk mendapatkan ukuran dan bentuk
yang diinginkan agar dapat digunakan sebagai material bangunan. Batu telah
digunakan untuk membangun mulai dari bangunan kecil sampai bangunan
megah di seluruh penjuru dunia.
Batuan mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya :
1. Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik
untuk keperluan pekerjaan di laut.
2. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah
industri.
3. Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai
untuk digunakan sebagai pondasi bangunan pengeras jalan juga bahan lantai.
4. Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk
pelapis dinding atau lantai.
5. Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis ± 2,6, baik untuk digunakan
sebagai bahan pekerjaan teknik berat.
Batu granit dari golongan batuan beku, memiliki keunggulan sebagai
material yang dapat digunakan untuk membangun suatu konstruksi
bangunan, terutama pada bagian dinding. Batu granit sering digunakan
sebagai bahan pembuat dinding, hal ini disebabkan memiliki warna yang
terang, ketahanan terhadap cuaca dan hujan asam, dan struktur yang besar,
keras, dan kuat.
c. Belerang
Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak
berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah
sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat.
Belerang tidak larut dalam air. Ia juga bekerja
sebagai insulator listrik yang baik.Ketika dibakar, belerang memancarkan
api berwarna biru dan meleleh ke dalam cairan berwarna merah cair yang
disebut lava. Hal ini juga bergabung dengan oksigen untuk membentuk
gas beracun yang disebut sulfur dioksida (SO2).

Bentuk belerang banyak senyawa yang berbeda termasuk gas hidrogen


sulfida yang terkenal karena memiliki bau yang kuat seperti telur busuk.
Hidrogen sulfida berbahaya karena mudah terbakar, meledak, dan sangat
beracun.
Belerang dan senyawa yang memiliki sejumlah aplikasi industri.
Mayoritas belerang digunakan untuk membuat kimia asam sulfat. Asam
sulfat adalah bahan kimia yang digunakan oleh industri top dunia. Hal ini
digunakan untuk membuat baterai mobil, pupuk, menyuling minyak,
proses air, dan untuk mengekstrak mineral.
Aplikasi lain untuk bahan kimia berbasis belerang termasuk vulkanisasi
karet, pemutihan kertas, dan membuat produk-produk seperti semen,
deterjen, pestisida. dan mesiu.
d. Batubara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil.


Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang
dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan. Unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan
kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Batu bara pertama kali dimanfaatkan manusia untuk bahan bakar sekitar
abad ke-18 oleh bangsa Cina. Bersamaan dengan berkembangnya
industri, batu bara digunakan untuk bahan bakar dalam kegiatan-kegiatan
industri (bahan pembuat serat nilon, karet sintesis, bahan campuran
pembuatan plastik), pembangkit listrik, bahan bakar kereta api, dan kapal
laut. Untuk keperluan rumah tangga, batu bara dibuat dalam bentuk kubus
yang disebut briket.
e. Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan komoditas hasil tambang


yang sangat penting peranannya dalam kehidupan
manusia, terutama sebagai sumber energi. Bahan
bakar mulai dari elpiji, bensin, solar, hingga
kerosin; serta material seperti lilin parafin dan
aspal; dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan
untuk pembuatan plastik, karet sintetis, deterjen,
obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme, seperti
tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang tertimbun dalam dasar
lautan bersama lumpur selama jutaan tahun.
Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Fraksi Titik Didih (oC) Jumlah Atom Kegunaan
C
Gas (-160) - (-40) 1-4 Seperti LPG
Petroleum 30 - 90 5-7 Pelarut dan dry cleaning
Eter
Bensin 35 - 75 5 - 10 Seperti Premium
Nafta 70 - 170 8 - 12 Bahan baku industri
petrokimia
Kerosin dan 170 - 250 10 - 14 Bahan bakar pesawat
avtur
Solar 250 - 340 15 - 25 Bahan bakar mesin diesel
Oli 350 - 500 19 - 35 Pelumas
Parafin 350 > 20 Bahan baku lilin
Residu > 500 > 70 Aspal dan pelapis antibocor
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah kita melihat pembahasan tantang bahan bahan teknik kita dapat
menyimpulkan sebagai seorang calon enginner yang baik dan profesional kita di
tuntuk untuk mengetahui seluk beluk mengenai materi dan bahan teknik baik itu
sifat sifat bahan teknik, kegunaan bahan teknik, dan yang lebih penting yaitu
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari

Setelah kita mengetahui betapa penting nya bahan bahan teknik dalam
kehidupan sehari hari, kita sebagai calon engginer harus memperhatikan
kelangsungan dari material teknik, jangan mengeksploitasi bahan yang ada dialam
secara berlebiha karena akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem alam.

3.2 Saran
Dengan terselesainya makalah yang berjudul “ Tugas Mata Kuliah
Pengetahuan Bahan Teknik (PBT) “ ini, penulis berharap agar penyusunan laporan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya..

Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini,
dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan
nonlogam baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri secara
lebih efektif dan efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
Mengingat begitu banyaknya unsur-unsur yang terkandung di dalam bumi kita ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://zixdarkness.blogspot.com/2015/10/makalah-bahan-logam-dan-non-
logam.html
https://mr-doanx.blogspot.com/2012/04/makalah-bahan-logam-dan-non-
logam.html
https://www.scribd.com/document/390783695/5-Makalah-Bahan-Non-Logam

Anda mungkin juga menyukai