MAKALAH
“Pengenalan Pengetahuan Bahan dan Material”
DOSEN PEMBIMBING:
DI SUSUN OLEH:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Material dan Konstruksi Bangunan”. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bahan material.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
“Material dan Konstruksi Bangunan”.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Istilah yang umum digunakan untuk menamai bahan mentah untuk bangunan
adalah material. Material adalah suatu zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat di
buat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material juga
disebut dengan bahan, bahan tersebut bisa merujuk ke beberapa hal, diantaranya
bahan bangunan, pakaian, atau kain.
Secara umum, material adalah bahan yang digunakan atau dipakai untuk
membuat barang lain, seperti bahan mentah yang digunakan bangunan seperti
pasir,kayu, semen, kapur, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan kata material
adalah pembangunan rumah itu terpaksa berhenti sementara, kerana menunggu bahan
material yang sudah habis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Jelaskan teori tentang pengertian bahan dan material beserta Contoh-contohnya?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimiawi bahan dan material?
3. Jelaskan dimensi bahan dan material?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian bahan dan material beserta Contoh-contohnya
2. Mengetahui sifat fisik dan kimiawi bahan dan material
3. Mengetahui dimensi bahan dan material
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah yang umum digunakan untuk menamai bahan mentah untuk bangunan
adalah material. Material adalah suatu zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat
dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material juga
disebut dengan bahan, bahan tersebut bisa merujuk ke beberapa hal, diantaranya
bahan bangunan, pakaian, atau kain.
Secara umum, material adalah bahan yang digunakan atau dipakai untuk
membuat barang lain, seperti bahan mentah yang digunakan bangunan seperti
pasir, kayu, semen, kapur, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan kata material
adalah pembangunan rumah itu terpaksa berhenti sementara, kerana menunggu bahan
material yang sudah habis.
Material merupakan sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali
disebut dengan bahan mentah yang belum diproses, tetapi ada juga yang telah
diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lainnya lebih lanjut. Definisi
material dalam masyarakat modern adalah bahan konsumen yang belum selesai.
Beberapa contoh diantaranya adalah kertas dan sutra.
Material Teknik
Material teknik atau ilmu material/bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu
teknikyang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu
dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur bahan dan sifatnya.
Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan
listrik.
Selain itu, ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi
(pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisis, kalorimetri,
mikroskopi optik dan elektron, dan lain-lain), serta analisis biaya atau
keuntungan dalam produksi material untuk industri.
Sifat-Sifat Material
Menurut Callister dan William (2004), material mempunyai beberapa sifat yaitu
sebagai berikut.
1. Beton
2. Kayu
Kayu telah digunakan sejak lama sebagai bahan bangunan. Saat ini tentu kita
dapat dengan mudah menemukan bahan-bahan kayu yang benar-benar berbeda
dengan bentuk dasar kayu. Kita tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa akan
ada penemuan baru dari kayu tembus pandang. Perancangan dunia yang lebih
menyenangkan dan beragam karena produk kayu rekayasa ini.
3. Baja
Baja sering digunakan guna memperkuat konstruksi bangunan, tetapi baja juga
baik digunakan sebagai eksterior sebuah bangunan.
4. Plastik
5. Batu
6. Tekstil
7. Kaca
8. Bata
Bata adalah material konstruksi bangunan yang bisa terus menerus diproduksi.
Bata bersifat tahan lama. Bata juga merupakan bahan yang baik bila Anda ingin
menampilkan kesan suasana country pada sebuah gedung.
9. Kevlar
Kevlar dianggap sebagai material jenis baru. Coba saja Anda bandingkan dengan
material konstruksi lainnya. Kini, popularitas Kevlar semakin meningkat. Banyak
orang mulai memahami bahwa bahan ini tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki
kekuatan tarik yang sangat tinggi.
10. Bambu
Bambu merupakan bahan yang bagus untuk konstruksi bangunan karena kuat dan
fleksibel. Namun, lokasi geografis adalah salah satu alasan mengapa bambu tidak
terlalu populer dalam desain arsitektur.
Serat karbon menjadi favorit yang terbaru dalam desain arsitektur. Fiber karbon
memiliki kekuatan seperti baja, tetapi dapat dengan mudah dibentuk sesuai kebutuhan.
Tidak peduli di mana Anda berada, Anda selalu bisa mendapatkan tanah sebagai
bahan bangunan. Jika Anda suka, Anda dapat membentuk tanah menjadi berbagai
bentuk.
14. Limbah
Untuk melindungi lingkungan kita dapat mendaur ulang limbah yang kita produksi
setiap hari. Limbah bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk desain arsitektur,
misalnya, mengubah botol plastik menjadi gempa dinding tahan.
15. Jerami
Jumlah bahan bahan material organik dari hewan dan tumbuhan sangatlah
melimpah di sekitar kita. Sudah saatnya bagi kita untuk menggunakannya sebagai
material bangunan.
1. Kayu
2. Aluminium
3. Beton
4. Baja
Kayu merupakan salah satu bahan struktur bangunan yang di ambil di alam dan dari
hasil tumbuh tumbuhan.
1. Lapisan kayu
2. Lapisan luar yang mati dan merupakan gabus (kulit kayu)
Hampir semua jenis kayu memiliki berat jenis yang sama. Semakin tegak
kayunya maka semakin banyak dinding sel nya. Berat jenis berganti antara 0.1 untuk
kayu biasa dan 0.3 untuk kayu eben atau pok.
2. Kekerasan Kayu
Kayu di bagi atas 2 yaitu keras dan lembek kekerasan kayu tergantung pada umur
kayu tersebut dan jenis kayu tersebut.
3. Keteguhan kayu
Keteguhan kayu adalah perlawanan yang dilakukan terhadap perubahan bentuk yang
disebabkan oleh gaya-gaya luar.
Menurut penelitian tingkat pemakaian kayu di Indonesia di bagi atas beberapa yaitu:
4. Tingkat keawetan
Yang menentukan tingkat keawetan kayu adalah daya tahan terhadap pengaruh
perusakan oleh rayap, serangga, binatang kecil lain atau pengaruh alami seperti panas
dan lembab.
1. Tingkat kekuatan
Di Indonesia jarang sekali di uji kuat tarik kayu untuk menentukan tingkat kekuatan
kayu. Kita berpangkal pada kuat lentur kuat desak dan berat jenis kayu. Berat jenis ini
ditentukan pada kadar lengas kayu dalam keadaan kring udara. Berikut daftar kuat lentur
kuat desak dan berat jenis kayu.
2. Tingkat Pemakaian
Tingkat 1 dan 2 digunakan untuk konstruksi berat, tidak terlindung dan terkena
tanah lambab.
Contohnya:
Tingkat 1
Kayu Jati
Kayu Merbahu
Kayu Bangkirai
Tingkat 2
Kayu Malawan
Kayu Rasamala
Keuntungan
Kayu mudah dalam pengerjaan juga busa di buat model sesui selera
Kualitas bias dilihat secara visual
Kayu memiliki berat jenis yang ringan sehingga dia bisa mengapung
Kerugian
b. Alumunium
Merupakan sejenis logam yang berlimpah namun tidak termasuk dalam logam berat.
Kelebihan :
Minim perawatan.
Kekurangan :
Mudah tergores.
Lemah terhadap benturan.
Kurang fleksibel dalam hal desain.
c. Beton
Beton merupakan campuran yang terdiri dari krikil, pasir, air agregat atau batu
pecah yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari air dan semen
sehingga kan terjadi pengikatan antara bahan satu dan yang lain.
Beton di bagi menjadi dua yaitu beton konvensional dan beton pracetak
1. Beton konvensional
Beton konvensional adalah beton yang dibuat dengan tenaga manusia dan biasanya
pembutannya menggunakan sebuah alat yang molen atau di buat manuat dengan
mengaduk bahan ahan dengan cangkul.
Keuntungan:
Gampang di buat
Waktu sesuai keinginan
Kerugian:
2. Beton Pracetak
Beton pracetak adaah beton yang terbuat dari pabrik yang sudah di buat di
pabrik dengan bentuk sesuai cetakan, kemudian beton yang dicetak tersebut akan
diangkut dan dipasang ke tempat lokasi konstruksi bangunan. Dengan
menggunakan teknologi modern yg dibuat di pabrik, beton precast
flyslab sendiri difungsikan untuk menyertakan berbagai aplikasi arsitektur dan
struktural dengan bagian atau seluruh sistem bangunan.
Bahan yang telah dibuat di pabrik panel arsitektur juga digunakan untuk
semua atau salah satu bagian dari sebuah bangunan. Kelebihan menggunakan
beton precast yg dibuat di pabrik adalah peningkatan kualitas bahan dan
mengurangi berat dari konstruksi tersebut.
Keuntungan :
Biaya ekonomis
Kekuranggan:
d. Baja
Baja merupakan salah satu material struktur selain beton yang sudah
sangat banyak diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Dalam mendisain struktur
baja, dewasa ini dipergunakan dua filosofi desain yaitu : desain tegangan kerja,
yang diacu oleh American Institute of Steel Construction (AISC) sebagai Allowable
Stress Design (ASD) yang telah menjadi filosofi utama selama 100 tahun terakhir
dan desain keadaan batas yang diacu oleh AISC sebagai Load an Resistance
Factor Design (LRFD). Selama kurang lebih 20 tahun ini, desain structural
telah bergeser menuju prosedur desain yang lebih rasional dan
berdasarkan pada probabilitas yang disebut sebagai desain “keadaan batas” (limit
sates). Metoda keadaan batas meliputi metode-metode yang umumnya disebut
sebagai “desain kekuatan ultimit” (ultimate strength design), “desain kekuatan”
(strength design), “desain plastik” (plastic design), “desain faktor beban” (load
factor design), “desain batas” (limit design), dan sekarang “desain faktor
resistensi dan beban (LRFD).
Keuntungan :
Kerugian:
Bisa berkarat.
Lemah terhadap gaya tekan.
Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
Tidak kokoh
e. Bambu
Bambu adalah salah satu bahan bangunan yang diperoleh dari hasil
penebangan rumpun rumpun bamboo dihutan rimba, alami, atau hasil budidaya.
Ukuran dan panjang dan diameter batang bambu tergantung dari jenis bambu
1. Bambu Apus
Bambu berwarna hijau kelabu dan banyak ditemukan di daerah aliran sungai.
Batangnya bersifat lentur dan ikat. Jarak ruas berkisar 20-60 cm Ø15mm, dan panjang
6-13m.
2. Bambu Jawa
Merupakan bambu berwarna hijaudan banyak tumbuh di aliran sungai, batang bersifat
kuat dang etas. Jarak ruas 40-50 cm, Ø 50-160)mm, panjang 8-15 m.
3. Bambu Duri
Bambu yang tumbuh di aliran sungai dan memiliki warna hijau tua. Memiliki sifat
kuat, keras, brduri, dan permukaannya licin. Jarak ruas 20-30 cm, Ø50-150mm<
panjang 9-18m.
4. Bambu petung
Bambu berarna hijau kelabu7 dan tumbuh disekitar pegunungan yang memiliki sifat
kuat dan agak getas dengan jarak ruas berkisar 40-50cm, Ø 120-180mm, dan panjang
10-20m.
5. Bambu Wulung
Bambu yang berwarna hitam dan tumbuh disekitar aliran sungai yang memiliki sifat
agak getas dengan jarak ruas berkisar 40-50cm, Ø60-80mm, dan panjang 7-18m.
Kelebihan :
Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat
tarik baja mutu sedang.
Kekurangan :
fisik;
bahan kimia;
mekanis.
Sifat fisik
Sifat fisik bahan memberikan karakteristik strukturnya, serta sikap terhadap segala
jenis proses (yang bersifat fisik) yang berasal dari lingkungan eksternal. Properti ini
dapat berupa:
2. Hidrofisika (respons terhadap paparan air atau salju) - penyerapan air, kelembaban
kembali, kelembaban, ketahanan beku.
3. Termofisika (sifat yang timbul karena pengaruh panas atau dingin) - konduktivitas
termal, kapasitas panas, tahan api, tahan api, dll.
Semua itu berhubungan dengan sifat fisik dasar bahan dan zat.
Spesifikasi
Kepadatan sejati adalah sifat fisik material, yang diekspresikan oleh rasio
massa suatu zat terhadap volumenya. Dalam hal ini, objek yang diteliti harus dalam
kepadatan absolut, yaitu tanpa lubang dan pori. Kepadatan rata-rata adalah kuantitas
fisik, yang ditentukan oleh rasio massa suatu zat terhadap volume yang ditempati di
ruang angkasa. Saat menghitung properti ini, volume objek mencakup semua pori dan
lubang internal dan eksternal.
Zat-zat yang lepas dicirikan oleh sifat fisik material seperti kerapatan curah.
Volume objek penelitian semacam itu tidak hanya mencakup porositas material, tetapi
juga rongga yang terbentuk di antara elemen-elemen substansi.
Sifat hidrofisika
Efek air atau embun beku pada material sangat tergantung pada tingkat
kepadatan dan porositasnya, yang memengaruhi tingkat penyerapan air, permeabilitas
air, tahan embun beku, konduktivitas termal, dll.
Penyerapan air adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap dan mempertahankan
kelembaban. Tingkat porositas yang tinggi memainkan peran penting.
Higroskopisitas adalah properti yang objeknya menyerap uap air dari luar. Sebagai
contoh, kayu mampu menyerap banyak kelembaban, akibatnya beratnya meningkat,
tingkat kekuatan berkurang dan ukurannya berubah.
Penyusutan atau penyusutan adalah sifat hidrofisika dari bahan, yang memberikan
pengurangan volume dan ukurannya selama proses pengeringan.
Tahan air adalah kemampuan suatu zat untuk mempertahankan kekuatannya sebagai
hasil dari kelembaban.
Tahan beku adalah kemampuan bahan yang jenuh dengan air untuk berulang kali
menahan pembekuan dan pencairan tanpa mengurangi tingkat kekuatan dan
kehancuran.
Sifat termofisika
Seperti disebutkan di atas, sifat-sifat tersebut menggambarkan efek panas atau dingin
pada zat dan bahan.
Konduktivitas termal adalah kemampuan suatu benda untuk memindahkan panas dari
permukaan ke permukaan melalui ketebalannya.
Kapasitas panas adalah sifat suatu zat, yang melibatkan penyerapan sejumlah panas
ketika dipanaskan dan melepaskan jumlah panas yang sama ketika didinginkan.
Resistensi api adalah sifat fisik suatu material, yang menggambarkan kemampuannya
untuk menahan suhu dan cairan tinggi jika terjadi kebakaran. Sesuai dengan tingkat
ketahanan api, bahan dan zat bisa tahan api, pembakaran lambat dan mudah terbakar.
Refractoriness adalah kemampuan suatu benda untuk tahan terhadap paparan suhu
tinggi dalam waktu lama tanpa pencairan dan deformasi selanjutnya. Tergantung pada
tingkat refrakternya, zat dapat menjadi tahan api, tahan api, dan melebur.
Permeabilitas uap dan gas adalah sifat fisik dari bahan untuk melewati dirinya sendiri
di bawah tekanan udara gas atau uap air.
Sifat kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan kemampuan bahan untuk merespons
pengaruh lingkungan yang mengarah pada perubahan struktur kimianya. Selain itu,
sifat-sifat tersebut termasuk mengkarakterisasi zat dari pengaruhnya terhadap struktur
benda lain. Dari sudut pandang sifat kimia, bahan dijelaskan oleh tingkat kelarutan,
ketahanan asam dan alkali, ketahanan gas dan anti korosi.
Kelarutan mengacu pada kemampuan suatu zat untuk larut dalam air, bensin, minyak,
terpentin, dan pelarut lainnya.
Tahan asam menunjukkan tingkat ketahanan material terhadap mineral dan asam
organik.
Resistensi gas dicirikan oleh kemampuan suatu benda untuk menolak interaksi dengan
gas yang merupakan bagian dari atmosfer.
Sifat mekanik
Sifat mekanis disebut reaksi bahan pada beban mekanis yang diterapkan padanya.
Sifat fisik dan mekanik bahan sering tumpang tindih, tetapi ada sejumlah indikator
yang sangat mekanis. Pada bagian mekanika materi dicirikan oleh elastisitas,
kekuatan, kekerasan, plastisitas, kelelahan, kerapuhan, dll.
Elastisitas adalah kemampuan benda (benda padat) untuk menahan benturan, yang
bertujuan mengubah volume atau bentuknya. Objek dengan elastisitas tinggi tahan
terhadap tekanan mekanis dan mampu pulih sendiri, kembali ke keadaan semula
setelah penghentian paparan.
Kelelahan adalah proses kumulatif di mana tingkat stres internal suatu material
meningkat sebagai akibat dari efek mekanik yang berulang. Level ini akan meningkat
hingga melewati batas elastis, akibatnya material tersebut mulai runtuh.Salah satu
sifat yang paling umum adalah kekerasan. Ini mewakili tingkat ketahanan objek
terhadap lekukan.
Untuk mempelajari sifat-sifat fisik tertentu suatu bahan, berbagai metode digunakan,
yang masing-masing ditujukan untuk mempelajari indikator tertentu.
Untuk menentukan kerapatan bahan sampel, sering menggunakan metode
penimbangan hidrostatik. Ini memberikan pengukuran volume suatu zat dengan massa
cairan yang dipindahkan olehnya. Kepadatan sejati dihitung secara matematis dengan
membagi massa suatu benda dengan volume absolutnya.
Percobaan untuk menentukan jumlah penyerapan air dilakukan dalam beberapa tahap.
Pertama-tama, sampel material ditimbang, dimensinya diukur dan volumenya
dihitung. Setelah itu, direndam dalam air selama 48 jam untuk menjenuhkan cairan.
Setelah 2 hari, sampel diambil dari air dan segera ditimbang, setelah itu penyerapan
air bahan dihitung secara matematis.
Semua sifat kimia dasar zat ditentukan dengan menciptakan kondisi untuk interaksi
objek penelitian dengan berbagai reagen. Air, minyak, bensin dan pelarut lainnya
digunakan untuk menentukan kelarutannya. Tingkat oksidasi dan kerentanan terhadap
pembentukan korosi ditentukan dengan menggunakan berbagai zat pengoksidasi yang
berkontribusi terhadap reaksi umum, petting dan intergranular.
Sifat mekanis zat sangat tergantung pada strukturnya, kekuatan yang diterapkan
padanya, suhu dan tekanan eksternal. Hampir semua karakteristik mekanis bahan
ditetapkan dalam proses pengujian laboratorium. Yang paling sederhana di antaranya
adalah peregangan, kompresi, torsi, pemuatan, dan tekukan. Sebagai contoh, kekuatan
tarik material dalam pelengkungan dan kompresi ditentukan menggunakan pers
hidrolik.
Selain itu, ketika menentukan sifat mekanik juga menggunakan formula khusus, yang
sering didasarkan pada massa benda dan volumenya.
Tujuan merencanakan dimensi material sangat penting, yaitu agar jenis dan ukuran
material baja yang kita gunakan untuk konstruksi gudang tidak terlalu besar atau tidak
terlalu kecil. Sebab ukuran material yang terlalu besar mengakibatkan biaya
pembangunan tidak efisien, sebaliknya ukuran material yang terlalu kecil akan
mengakibatkan bangunan tidak kokoh.
Bagi anda yang masih awam mengenai konstruksi baja tak perlu khawatir. Anda dapat
memahami cara merencanakan jenis dan ukuran material baja dengan mudah, yaitu
melalui tips berikut ini:
Cara menentukan ukuran besi beton yang kita pergunakan untuk trecstang dan
ikatan angin, dapat anda temukan tips-nya pada artikel Tabel Besi Beton, Lengkap &
Kegunaannya, silahkan anda buka link tersebut.
2.Material Untuk Gording (Purlin)
Gording merupakan komponen rangka atap yang terpasang menghubungkan
antara 2 kuda-kuda, dengan jarak tertentu (s). Adapun jenis material gording yang
umum mempergunakan adalah baja profil CNP, yang dapat kita tentukan ukurannya
melalui tips berikut:
Jika s< 1.200 mm; maka gunakan baja profil CNP 125x50x20x2,3 mm
Jika s= 1.200 s/d 1.350 mm; maka gunakan baja profil CNP 150x50x20x2,3
mm
Namun karena kondisi tertentu, pada sebagian bangunan gudang menentukan
jarak antara tiang/kolom baja (L1) 8,0 meter, maka ukuran gording yang akan kita
gunakan dapat ditentukan melalui tips berikut:
Jika s< 1.300 mm; maka gunakan baja profil CNP 200x75x20x2,8 mm
Jika s= 1.300 s/d 1.450 mm; maka gunakan baja profil CNP 200x75x20x3,2
mm
3.Material Untuk Kuda-Kuda (Rafter)
Kuda-kuda adalah salah satu komponen utama pada sebuah konstruksi
gudang, sebab berfungsi sebagai penopang semua beban yang terjadi pada rangka dan
penutup atap. Sehingga untuk menentukan jenis dan ukuran material kuda-kuda tidak
terlepas dari beban yang akan dipikulnya dengan memperhitungkan lebar/bentang
bangunan (L).
Umumnya jenis material untuk kuda-kuda konstruksi gudang menggunakan
baja profil WF, dan telah jelaskan dalam artikel Kuda-kuda Baja Profil, Bentuk &
Jenis Bahan Yang Dipakai. Silahkan anda buka link tersebut, untuk menemukan tips
dalam menentukan jenis dan ukuran material kuda-kuda.
Namun pada kasus tertentu, jika anda menghendaki jenis material yang menggunakan
untuk kuda-kuda adalah baja kastela. Maka cara menentukan ukuran material kuda-
kuda dapat kita lakukan melalui tips berikut:
Namun jika material kuda-kuda yang anda tentukan adalah baja kastela, maka ukuran
profil untuk tiang/kolomnya sama dengan ukuran awal pembuatan profil kastela
tersebut. Misalnya kuda-kuda menggunakan baja kastela WF 250 HCO 375x125x6x9
mm, berarti material awal pembuatan baja kastela tersebut adalah WF 250x125x6x9
mm
Adapun cara menentukan tebal dan ukuran plat baja yang kita gunakan telah
jelas Jenis Komponen Struktur Rangka Baja Profil Seperti Ini, silahkan anda
buka link tersebut guna mendapatkan panduan dan tips-nya.
Hal yang perlu tambahkan pada kondisi khusus, misalnya harus melakukan
sambungan (Connecting) karena keterbatasan panjang normal/standar material di
pasaran. Sehingga harus melakukan sambungan untuk mencapai panjang yang kita
butuhkan untuk konstruksi. Dimana kondisi seperti ini umumnya terjadi pada profil
WF yang akan dipergunakan untuk kuda-kuda.
gambar plat
sambung profil WF
Cara menentukan tebal dan ukuran plat baja untuk menyambung kuda-kuda WF,
seperti gambar diatas dapat kita lakukan melalui rumus berikut ini:
PS-1 = p x h1
PS-2 = p x b1
Keterangan rumus tersebut adalah seperti berikut:
PS-1 = ukuran pelat baja sambungan untuk web (t1) profil WF, maka tebal
pelat baja gunakan adalah ≥t1,
PS-2 = ukuran pelat baja sambungan untuk flange (t2) profil WF, maka tebal
pelat baja gunakan adalah ≥t2
P = 1,5h; h1 = h – (4t2) dan b1 = b – t2
Jadi misalkan, sebuah kuda-kuda yang menggunakan material profil WF
350x175x7x11 mm akan di sambung, maka ukuran plat baja yang akan kita gunakan
sebagai bahan untuk sambungan melaui rumus berikut:
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum, material adalah bahan yang digunakan atau dipakai untuk
membuat barang lain, seperti bahan mentah yang digunakan bangunan seperti
pasir, kayu, semen, kapur, dan lain sebagainya.