Anda di halaman 1dari 35

TUGAS 1

MAKALAH
“Pengenalan Pengetahuan Bahan dan Material”

DOSEN PEMBIMBING:

Nahdatunnisa, S.T., M.Si

DI SUSUN OLEH:

NAMA : NONENG TRISNAWATI (21802020)


KELAS : B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Material dan Konstruksi Bangunan”. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bahan material.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
“Material dan Konstruksi Bangunan”.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kendari, 8 Juni 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................................

C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

A. Teori Tentang Pengertian Bahan Dan Material Beserta Contoh-contohnya...............


B. Sifat Fisik dan Kimiawi Bahan dan Material..............................................................
C. Dimensi Bahan dan Material.......................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah yang umum digunakan untuk menamai bahan mentah untuk bangunan
adalah material. Material adalah suatu zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat di
buat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material juga
disebut dengan bahan, bahan tersebut bisa merujuk ke beberapa hal, diantaranya
bahan bangunan, pakaian, atau kain.

Secara umum, material adalah bahan yang digunakan atau dipakai untuk
membuat barang lain, seperti bahan mentah yang digunakan bangunan seperti
pasir,kayu, semen, kapur, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan kata material
adalah pembangunan rumah itu terpaksa berhenti sementara, kerana menunggu bahan
material yang sudah habis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Jelaskan teori tentang pengertian bahan dan material beserta Contoh-contohnya?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimiawi bahan dan material?
3. Jelaskan dimensi bahan dan material?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian bahan dan material beserta Contoh-contohnya
2. Mengetahui sifat fisik dan kimiawi bahan dan material
3. Mengetahui dimensi bahan dan material
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Tentang Pengertian Bahan dan Material beserta contoh-contohnya


Definisi bahan baku
Berikut dibawah ini akan diuraikan beberapa arti bahan baku menurut para
ahli atau pakar yang dapat dijelaskan dan diuraikan lengkap dengan daftar pustakanya
sebagai berikut :

Hanggana (2006 : 11)


Definisi bahan baku menurut Hanggana menyatakan bahwa bahan baku adalah
sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi
satu dengan barang jadi.

Baroto (2002 : 52)


Definisi bahan baku menurut Baroto menyatakan bahwa bahan baku adalah
barang-barang yang terwujud seperti tembakau, kertas, plastik ataupun bahan-bahan
lainya yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari pemasok, atau
diolah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan perusahaan dalam proses
produksinya sendiri.

Istilah yang umum digunakan untuk menamai bahan mentah untuk bangunan
adalah material. Material adalah suatu zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat
dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material juga
disebut dengan bahan, bahan tersebut bisa merujuk ke beberapa hal, diantaranya
bahan bangunan, pakaian, atau kain.

Secara umum, material adalah bahan yang digunakan atau dipakai untuk
membuat barang lain, seperti bahan mentah yang digunakan bangunan seperti
pasir, kayu, semen, kapur, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan kata material
adalah pembangunan rumah itu terpaksa berhenti sementara, kerana menunggu bahan
material yang sudah habis.
Material merupakan sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali
disebut dengan bahan mentah yang belum diproses, tetapi ada juga yang telah
diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lainnya lebih lanjut. Definisi
material dalam masyarakat modern adalah bahan konsumen yang belum selesai.
Beberapa contoh diantaranya adalah kertas dan sutra.

Pengertian Material Menurut Para Ahli


Menurut Callister dan William (2004), material adalah sesuatu yang disusun
atau dibuat oleh bahan.

Menurut Mulyadi (2000), material adalah bahan baku yang diolah


perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan
dilakukan sendiri.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, material adalah beberapa bahan yang


dijadikan satu untuk membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih
bermanfaat.

Material Teknik
Material teknik atau ilmu material/bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu
teknikyang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu
dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur bahan dan sifatnya.
Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan
listrik.

Selain itu, ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi
(pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisis, kalorimetri,
mikroskopi optik dan elektron, dan lain-lain), serta analisis biaya atau
keuntungan dalam produksi material untuk industri.

Perkembangan terakhir, ilmu tentang bahan ini mendapat sumbangan yang


besar dari majunya bidang nanoteknologi dan mulai diajarkan secara luas di
banyak universitas.

Sifat-Sifat Material
Menurut Callister dan William (2004), material mempunyai beberapa sifat yaitu
sebagai berikut.

 Sifat listrik (daya hantar atau conductivity)


 Sifat kimia (segregasi, ketahanan korosi)

 Sifat fisik (massa jenis, struktur)

 Sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras)

 Sifat magnetik (permeabilitas, histeresis)

 Sifat thermal (panas jenis pemuaian, konduktifitas)

 Sifat mekanik (kekuatan, kekerasan, nilai impak)

Contoh bahan material

1. Beton

Sebagian besar arsitek menggunakan beton sebagai materialitas bangunan.


Kenapa? Kareba daya tahan dan aksesibilitasnya. Namun, mengejutkan, emisi gas
rumah kaca dari beton hingga 5%. Tentu saja, fakta ini dapat berdampak besar bagi
lingkungan kita. 

2. Kayu

Kayu telah digunakan sejak lama sebagai bahan bangunan. Saat ini tentu kita
dapat dengan mudah menemukan bahan-bahan kayu yang benar-benar berbeda
dengan bentuk dasar kayu. Kita tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa akan
ada penemuan baru dari kayu tembus pandang. Perancangan dunia yang lebih
menyenangkan dan beragam karena produk kayu rekayasa ini. 
3. Baja

Baja sering digunakan guna memperkuat konstruksi bangunan, tetapi baja juga
baik digunakan sebagai eksterior sebuah bangunan. 

4. Plastik

Plastik adalah material yang sering diremehkan orang. Kebanyakan orang tidak


menyadari plastik yang dapat digunakan sebagai bahan untuk konstruksi bangunan

5. Batu

Batu memiliki berbagai tekstur, warna, dan kekuatan, sehingga tidak


mengherankan jika Anda menemukan keragaman dalam desain arsitektur dengan batu
sebagai bahan bangunan.

6. Tekstil

Tekstil merupakan bahan dengan potensi besar dalam konstruksi bangunan. Saat


ini banyak arsitek menyukai bereksperimen guna mendapatkan bentuk-bentuk
arsitektur dari tekstil. 

7. Kaca

Kaca sering digunakan oleh arsitek ketika mereka ingin meningkatkan


pencahayaan alami pada sebuah bangunan. Kaca merupakan bahan favorit dalam
desain arsitek kontemporer. 

8. Bata

Bata adalah material konstruksi bangunan yang bisa terus menerus diproduksi.
Bata bersifat tahan lama. Bata juga merupakan bahan yang baik bila Anda ingin
menampilkan kesan suasana country pada sebuah gedung. 
9. Kevlar

Kevlar dianggap sebagai material jenis baru. Coba saja Anda bandingkan dengan
material konstruksi lainnya. Kini, popularitas Kevlar semakin meningkat. Banyak
orang mulai memahami bahwa bahan ini tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki
kekuatan tarik yang sangat tinggi.

10. Bambu

Bambu merupakan bahan yang bagus untuk konstruksi bangunan karena kuat dan
fleksibel. Namun, lokasi geografis adalah salah satu alasan mengapa bambu tidak
terlalu populer dalam desain arsitektur.

11. Fiber Karbon

Serat karbon menjadi favorit yang terbaru dalam desain arsitektur. Fiber karbon
memiliki kekuatan seperti baja, tetapi dapat dengan mudah dibentuk sesuai kebutuhan.

12. Sel Fotovoltaik

Sel fotovoltaik ini tidak hanya baik untuk membuat tampilan menyenangkan dalam


desain arsitektur, tetapi mereka dapat memberikan energi alami untuk bangunan. Sel
fotovoltaik digunakan untuk selalu ditempatkan di atap

13. Tanah liat

Tidak peduli di mana Anda berada, Anda selalu bisa mendapatkan tanah sebagai
bahan bangunan. Jika Anda suka, Anda dapat membentuk tanah menjadi berbagai
bentuk.

14. Limbah

Untuk melindungi lingkungan kita dapat mendaur ulang limbah yang kita produksi
setiap hari. Limbah bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk desain arsitektur,
misalnya, mengubah botol plastik menjadi gempa dinding tahan.
15. Jerami

Jerami sering digunakan sebagai bangunan materialitas sejak dulu kala. Di


beberapa belahan dunia, masih banyak suku-suku yang menggunakan jerami untuk
rumah mereka. Jerami dapat memberikan perlindungan dari hujan dan menciptakan
lingkungan dengan termal yang pasif.

16. Bahan organik

Jumlah bahan bahan material organik dari hewan dan tumbuhan sangatlah
melimpah di sekitar kita. Sudah saatnya bagi kita untuk menggunakannya sebagai
material bangunan.

Material Struktur Bangunan


Konstruksi Bangunan terdiri dari dua kata yaitu konstruksi yang berarti
membangun dan, sedangkan bangunan merupakan suatu benda yang di bangun yang
digunakan untuk kepentingan makhluk hidup untuk tinggal dan berteduh dari panas
dan hujan serta ekonomis dan fungsional.Sehingga, konstruksi bangunan merypakan
suatu bangunan atau gedung yang digunakan sebagai sarana tempat tinggal makhluk
hidup dan memenuhi syarat kuat, awt, indah, ekonomis dan fungsional. Konstruksi
Struktur Bangunan adalah bentuk bangunan secara keseluruhan dari struktur
bangunan. Contohnya Konstruksi jalan raya, jembatan, konstruksi kapal.

Macam- macam material dalam struktur bangunan

1. Kayu
2. Aluminium

3. Beton

4. Baja

Berikut pemaparan material struktur bangunan tersebut


a.   Kayu

Kayu merupakan salah satu bahan struktur bangunan yang di ambil di alam dan dari
hasil tumbuh tumbuhan.

1. Lapisan kayu
2. Lapisan luar yang mati dan merupakan gabus (kulit kayu)

3. Lapisan hidup (jangat)

4. Lapisan jaringan yang agak berjijid (cambium)

5. Sifat sifat kayu

Hampir semua jenis kayu memiliki berat jenis yang sama. Semakin tegak
kayunya maka semakin banyak dinding sel nya. Berat jenis berganti antara 0.1 untuk
kayu biasa dan 0.3 untuk kayu eben atau pok.

2. Kekerasan Kayu

Kayu di bagi atas 2 yaitu keras dan lembek kekerasan kayu tergantung pada umur
kayu tersebut dan jenis kayu tersebut.

3. Keteguhan kayu

Keteguhan kayu adalah perlawanan yang dilakukan terhadap perubahan bentuk yang
disebabkan oleh  gaya-gaya luar.

Menurut penelitian tingkat pemakaian kayu di Indonesia di bagi atas beberapa yaitu:

4. Tingkat keawetan

Yang menentukan tingkat keawetan kayu adalah daya tahan terhadap pengaruh
perusakan oleh rayap, serangga, binatang kecil lain atau pengaruh alami seperti panas
dan lembab.

Untuk menentuka tingkat keawetan maka diadakan penelitian


 Kayu ditempatkan ditanah yang lembab.
 Kayu ditempatkan ditempat yang tidak terlindung tetapi dicegah masuknya air.

 Kayu di tempatkan ditempat yang terlindung.

 Kayu di tempatkan ditempat yang terlindung dan di pelihara dan diselidiki


daya tahan kayu terhadap rayap,serangga atau yang alinnya.

 Kayu termakan rayap.

 Kayu termakan bebrapa macam serangga, kumbang, dan bubuk kayu.

Dari penelitian tersebut kayu di golongkan menjadi 5 tingkatan.

1. Tingkat kekuatan

Di Indonesia jarang sekali di uji kuat tarik kayu untuk menentukan tingkat kekuatan
kayu. Kita berpangkal pada kuat lentur kuat desak dan berat jenis kayu. Berat jenis ini
ditentukan pada kadar lengas kayu dalam keadaan kring udara. Berikut daftar kuat lentur
kuat desak dan berat jenis kayu.
2. Tingkat Pemakaian

Ada 5 macam tingkat pemakaian kayu, yaitu:

Tingkat 1 dan 2 digunakan untuk konstruksi berat, tidak terlindung dan terkena
tanah lambab.

Contohnya:

Tingkat 1

 Kayu Jati
 Kayu Merbahu

 Kayu Bangkirai

Tingkat 2

 Kayu Malawan
 Kayu Rasamala

Tingkat 3 digunakan untuk konstruksi berat yang terlindng .

Contohynya : Kayu puspa, Kruing, Kamper, dsb.

Tingkat 4 untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindung.

Contohnya: Kayu sirem, Meranti, Jeungjing,dsb.


Keuntungan dan kerugian Kayu

Keuntungan

 Kayu mudah dalam pengerjaan juga busa di buat model sesui selera
 Kualitas bias dilihat secara visual

 Kayu kuat terhadap tekanan dan lenturan

 Kayu memiliki berat jenis yang ringan sehingga dia bisa mengapung

Kerugian

 Tidak tahan terhadap api


 Kayu tidak bias di manfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa
penggunaannya menjadi limbah

 Kayu mudah diserang rayap atau serangga

 Kayu sensitive terhadap keadaan lembab.

b. Alumunium

Merupakan sejenis logam yang berlimpah namun tidak termasuk dalam logam berat.

Kelebihan :

 Mempunyai bobot yang ringan.


 Kuat tarik tinggi.

 Minim perawatan.

 Tahan terhadap karat.

Kekurangan :

 Mudah tergores.
 Lemah terhadap benturan.
 Kurang fleksibel dalam hal desain.

c. Beton

Beton merupakan campuran yang terdiri dari krikil, pasir, air agregat atau batu
pecah yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari air dan semen
sehingga kan terjadi pengikatan antara bahan satu dan yang lain.

Beton di bagi menjadi dua yaitu beton konvensional dan beton pracetak

1. Beton konvensional

Beton konvensional adalah beton yang dibuat dengan tenaga manusia dan biasanya
pembutannya menggunakan sebuah alat yang molen atau di buat manuat dengan
mengaduk bahan ahan dengan cangkul.

Keuntungan:

 Gampang di buat
 Waktu sesuai keinginan

 Kekuatan lebih tinggi karena antar beton saling tersambung

 Tidak perlu peralatan besar

Kerugian:

 Kekuatan adukan satu dengan yang lain berbeda


 Kurang efisien waktu

2. Beton Pracetak

Beton pracetak adaah beton yang terbuat dari pabrik yang sudah di buat di
pabrik dengan bentuk sesuai cetakan, kemudian beton yang dicetak tersebut akan
diangkut dan dipasang ke tempat lokasi konstruksi bangunan. Dengan
menggunakan teknologi modern yg dibuat di pabrik, beton precast
flyslab sendiri difungsikan untuk menyertakan berbagai aplikasi arsitektur dan
struktural dengan bagian atau seluruh sistem bangunan.

Bahan yang telah dibuat di pabrik panel arsitektur juga digunakan untuk
semua atau salah satu bagian dari sebuah bangunan. Kelebihan menggunakan
beton precast yg dibuat di pabrik adalah peningkatan kualitas bahan dan
mengurangi berat dari konstruksi tersebut.

Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi yang mampu menjawab


kebutuhan di era ini. Selain praktis dan manfaat di atas, beton precast seperti beton
pracetak flyslab juga akan berdampak pada lingkungan serta penghematan biaya
kontruksi bangunan.

Keuntungan :

 Kualitas Produk lebih baik


 Waktu pelaksanaan konstruksi lebih cepat

 Biaya ekonomis

Kekuranggan:

 Perlu keletilian tinggi


 Panjang dan bentuk terbatas

 Berbahaya saat gempa karena antar beton tidak ada sambungan

 Memerlukan orang orang profesional

d. Baja

Baja merupakan salah satu material struktur selain beton yang sudah
sangat  banyak diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Dalam mendisain struktur
baja, dewasa ini dipergunakan dua filosofi desain yaitu : desain tegangan kerja,
yang diacu oleh American Institute of Steel Construction (AISC) sebagai Allowable
Stress Design (ASD) yang telah menjadi filosofi utama selama 100 tahun terakhir
dan desain keadaan batas yang diacu oleh AISC sebagai Load an Resistance
Factor Design (LRFD). Selama kurang lebih 20 tahun ini, desain structural
telah bergeser menuju prosedur desain yang lebih rasional dan
berdasarkan pada probabilitas yang disebut sebagai desain “keadaan batas” (limit
sates).  Metoda keadaan batas meliputi metode-metode yang umumnya disebut
sebagai “desain kekuatan ultimit” (ultimate strength design), “desain kekuatan”
(strength design), “desain plastik” (plastic design), “desain faktor beban” (load
factor design), “desain batas” (limit design), dan sekarang “desain faktor
resistensi dan beban (LRFD).

Struktur dan batang-batang struktur harus memiliki kekuatan dan ketahanan


yang cukup, sehingga dapat berfungsi selama umur layanan. Desain harus
menyediakan cadangan kekuatan yang diperlukan untuk menanggung beban
layanan, terutama terhadap kemungkinan kelebihan beban. Kelebihan beban dapat
terjadi akibat perubahan fungsi struktur, terlalu rendahnya taksiran atas efek-efek
beban karena penyederhanaan yang berlebihan dalam analisis srtukturalnya, atau
akibat variasi-variasi dalam prosedur konstruksinya. Disamping itu harus ada
cadangan terhadap kemungkinan mutu kekuatan material yang lebih rendah.
Penyimpangan dalam dimensi batang, meskipun dalam batas toleransi yang masih
dapat diterima, dapat mengakibatkan suatu batang memiliki kekuatan yang lebih
rendah ketimbang yang telah diperhitungkan. Material (baja untuk elemen batang,
baut dan las) mungkin saja memiliki kekuatan yang lebih kecil daripada yang
digunakan dalam perhitungan desain. Suatu profil baja mungkin saja memiliki
tegangan leleh dibawah harga minimum yang dispesifikasikan namun masih berada
dalam batas-batas yang secara statistik masih dapat diterima.

Keuntungan :

 Kuat tarik tinggi.


 Tidak dimakan rayap

 Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut

 Bisa di daur ulang


 Dibanding Stainless Steel lebih murah

 Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan

 Dibanding alumunium lebih kuat

Kerugian:

 Bisa berkarat.
 Lemah terhadap gaya tekan.

 Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile

 Tidak kokoh

 Tidak tahan api

e. Bambu

Bambu adalah salah satu bahan bangunan yang diperoleh dari hasil
penebangan rumpun rumpun bamboo dihutan rimba, alami, atau hasil budidaya.
Ukuran dan panjang dan diameter batang bambu tergantung dari jenis bambu

Beberapa jenis bambu yang bias dijadikan sebagai bahan bangunan:

1. Bambu Apus

Bambu berwarna hijau kelabu dan banyak ditemukan di daerah aliran sungai.
Batangnya bersifat lentur dan ikat. Jarak ruas berkisar 20-60 cm Ø15mm, dan panjang
6-13m.

2. Bambu Jawa

Merupakan bambu berwarna hijaudan banyak tumbuh di aliran sungai, batang bersifat
kuat dang etas. Jarak ruas 40-50 cm, Ø 50-160)mm, panjang 8-15 m.

3. Bambu Duri
Bambu yang tumbuh di aliran sungai dan memiliki warna hijau tua. Memiliki sifat
kuat, keras, brduri, dan permukaannya licin. Jarak ruas 20-30 cm, Ø50-150mm<
panjang 9-18m.

4. Bambu petung

Bambu berarna hijau kelabu7 dan tumbuh disekitar pegunungan yang memiliki sifat
kuat dan agak getas dengan jarak ruas berkisar 40-50cm, Ø 120-180mm, dan panjang
10-20m.

5. Bambu Wulung

Bambu yang berwarna hitam dan tumbuh disekitar aliran sungai yang memiliki sifat
agak getas dengan jarak ruas berkisar 40-50cm, Ø60-80mm, dan panjang 7-18m.

Kelebihan :

 Bahan Alami yang dapat diperbaharui


 Sangat cepat pertumbuhannya (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap tebang)

 Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat
tarik baja mutu sedang.

 Bahan konstruksi yang murah.

Kekurangan :

 Rentan terhadap rayap.


 Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai pangkalnya.

B. Sifat Fisik Dan Kimiawi Bahan Dan Material


Setiap benda yang mengelilingi seseorang terbuat dari bahan mentah tertentu.
Ini berfungsi sebagai berbagai bahan. Untuk menggunakannya secara lebih efektif,
pertama-tama, seseorang harus menyelidiki dengan seksama sifat dan karakteristik
bawaannya.
Jenis properti
Saat ini, para peneliti telah mengidentifikasi tiga jenis utama sifat material:

fisik;

 bahan kimia;
 mekanis.

Masing-masing menggambarkan karakteristik tertentu dari bahan ini atau itu.


Pada gilirannya, mereka dapat digabungkan, misalnya, sifat fisik dan kimia bahan
digabungkan menjadi fisiko-kimia.

Sifat fisik

Sifat fisik bahan memberikan karakteristik strukturnya, serta sikap terhadap segala
jenis proses (yang bersifat fisik) yang berasal dari lingkungan eksternal. Properti ini
dapat berupa:

1. Karakteristik spesifik dari struktur dan karakteristik struktural - benar, kepadatan


rata-rata dan curah; kepadatan tertutup, terbuka atau total.

2. Hidrofisika (respons terhadap paparan air atau salju) - penyerapan air, kelembaban
kembali, kelembaban, ketahanan beku.
3. Termofisika (sifat yang timbul karena pengaruh panas atau dingin) - konduktivitas
termal, kapasitas panas, tahan api, tahan api, dll.

Semua itu berhubungan dengan sifat fisik dasar bahan dan zat.

Spesifikasi

Kepadatan sejati adalah sifat fisik material, yang diekspresikan oleh rasio
massa suatu zat terhadap volumenya. Dalam hal ini, objek yang diteliti harus dalam
kepadatan absolut, yaitu tanpa lubang dan pori. Kepadatan rata-rata adalah kuantitas
fisik, yang ditentukan oleh rasio massa suatu zat terhadap volume yang ditempati di
ruang angkasa. Saat menghitung properti ini, volume objek mencakup semua pori dan
lubang internal dan eksternal.

Zat-zat yang lepas dicirikan oleh sifat fisik material seperti kerapatan curah.
Volume objek penelitian semacam itu tidak hanya mencakup porositas material, tetapi
juga rongga yang terbentuk di antara elemen-elemen substansi.

Porositas suatu bahan adalah kuantitas yang menyatakan tingkat pengisian


volume total suatu zat dengan pori-pori.

Sifat hidrofisika

Efek air atau embun beku pada material sangat tergantung pada tingkat
kepadatan dan porositasnya, yang memengaruhi tingkat penyerapan air, permeabilitas
air, tahan embun beku, konduktivitas termal, dll.
Penyerapan air adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap dan mempertahankan
kelembaban. Tingkat porositas yang tinggi memainkan peran penting.

Kelembaban adalah sifat yang berlawanan dengan penyerapan air, yaitu, ia


mengkarakterisasi bahan pada bagian dari pengembalian kelembaban ke
lingkungannya. Nilai ini memainkan peran penting dalam pemrosesan zat tertentu,
misalnya konstruksi, yang dalam proses konstruksi memiliki kelembaban tinggi.
Berkat kelembaban, mereka mengering sampai kelembabannya sama dengan
lingkungan.

Higroskopisitas adalah properti yang objeknya menyerap uap air dari luar. Sebagai
contoh, kayu mampu menyerap banyak kelembaban, akibatnya beratnya meningkat,
tingkat kekuatan berkurang dan ukurannya berubah.

Penyusutan atau penyusutan adalah sifat hidrofisika dari bahan, yang memberikan
pengurangan volume dan ukurannya selama proses pengeringan.

Tahan air adalah kemampuan suatu zat untuk mempertahankan kekuatannya sebagai
hasil dari kelembaban.

Tahan beku adalah kemampuan bahan yang jenuh dengan air untuk berulang kali
menahan pembekuan dan pencairan tanpa mengurangi tingkat kekuatan dan
kehancuran.
Sifat termofisika

Seperti disebutkan di atas, sifat-sifat tersebut menggambarkan efek panas atau dingin
pada zat dan bahan.

Konduktivitas termal adalah kemampuan suatu benda untuk memindahkan panas dari
permukaan ke permukaan melalui ketebalannya.

Kapasitas panas adalah sifat suatu zat, yang melibatkan penyerapan sejumlah panas
ketika dipanaskan dan melepaskan jumlah panas yang sama ketika didinginkan.

Resistensi api adalah sifat fisik suatu material, yang menggambarkan kemampuannya
untuk menahan suhu dan cairan tinggi jika terjadi kebakaran. Sesuai dengan tingkat
ketahanan api, bahan dan zat bisa tahan api, pembakaran lambat dan mudah terbakar.

Refractoriness adalah kemampuan suatu benda untuk tahan terhadap paparan suhu
tinggi dalam waktu lama tanpa pencairan dan deformasi selanjutnya. Tergantung pada
tingkat refrakternya, zat dapat menjadi tahan api, tahan api, dan melebur.

Permeabilitas uap dan gas adalah sifat fisik dari bahan untuk melewati dirinya sendiri
di bawah tekanan udara gas atau uap air.

Sifat kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan kemampuan bahan untuk merespons
pengaruh lingkungan yang mengarah pada perubahan struktur kimianya. Selain itu,
sifat-sifat tersebut termasuk mengkarakterisasi zat dari pengaruhnya terhadap struktur
benda lain. Dari sudut pandang sifat kimia, bahan dijelaskan oleh tingkat kelarutan,
ketahanan asam dan alkali, ketahanan gas dan anti korosi.

Kelarutan mengacu pada kemampuan suatu zat untuk larut dalam air, bensin, minyak,
terpentin, dan pelarut lainnya.

Tahan asam menunjukkan tingkat ketahanan material terhadap mineral dan asam
organik.

Resistensi alkali diperhitungkan dalam pemrosesan teknologi zat, karena membantu


mengenali sifatnya.

Resistensi gas dicirikan oleh kemampuan suatu benda untuk menolak interaksi dengan
gas yang merupakan bagian dari atmosfer.

Dengan bantuan indikator anti-korosi, seseorang dapat mengetahui seberapa besar


suatu zat rentan terhadap kerusakan oleh korosi yang dihasilkan dari paparan terhadap
lingkungan eksternal.

Sifat mekanik

Sifat mekanis disebut reaksi bahan pada beban mekanis yang diterapkan padanya.
Sifat fisik dan mekanik bahan sering tumpang tindih, tetapi ada sejumlah indikator
yang sangat mekanis. Pada bagian mekanika materi dicirikan oleh elastisitas,
kekuatan, kekerasan, plastisitas, kelelahan, kerapuhan, dll.

Elastisitas adalah kemampuan benda (benda padat) untuk menahan benturan, yang
bertujuan mengubah volume atau bentuknya. Objek dengan elastisitas tinggi tahan
terhadap tekanan mekanis dan mampu pulih sendiri, kembali ke keadaan semula
setelah penghentian paparan.

Kekuatan menunjukkan seberapa tahan material itu terhadap kehancuran. Nilai


maksimumnya untuk objek tertentu disebut kekuatan tertinggi. Plastisitas juga berlaku
untuk sifat kekuatan. Ini adalah properti (karakteristik padatan) untuk secara
permanen mengubah penampilannya (merusak) di bawah pengaruh kekuatan
eksternal.

Kelelahan adalah proses kumulatif di mana tingkat stres internal suatu material
meningkat sebagai akibat dari efek mekanik yang berulang. Level ini akan meningkat
hingga melewati batas elastis, akibatnya material tersebut mulai runtuh.Salah satu
sifat yang paling umum adalah kekerasan. Ini mewakili tingkat ketahanan objek
terhadap lekukan.

Metode penentuan sifat fisik

Untuk mempelajari sifat-sifat fisik tertentu suatu bahan, berbagai metode digunakan,
yang masing-masing ditujukan untuk mempelajari indikator tertentu.
Untuk menentukan kerapatan bahan sampel, sering menggunakan metode
penimbangan hidrostatik. Ini memberikan pengukuran volume suatu zat dengan massa
cairan yang dipindahkan olehnya. Kepadatan sejati dihitung secara matematis dengan
membagi massa suatu benda dengan volume absolutnya.

Percobaan untuk menentukan jumlah penyerapan air dilakukan dalam beberapa tahap.
Pertama-tama, sampel material ditimbang, dimensinya diukur dan volumenya
dihitung. Setelah itu, direndam dalam air selama 48 jam untuk menjenuhkan cairan.
Setelah 2 hari, sampel diambil dari air dan segera ditimbang, setelah itu penyerapan
air bahan dihitung secara matematis.

Penentuan sifat kimia

Semua sifat kimia dasar zat ditentukan dengan menciptakan kondisi untuk interaksi
objek penelitian dengan berbagai reagen. Air, minyak, bensin dan pelarut lainnya
digunakan untuk menentukan kelarutannya. Tingkat oksidasi dan kerentanan terhadap
pembentukan korosi ditentukan dengan menggunakan berbagai zat pengoksidasi yang
berkontribusi terhadap reaksi umum, petting dan intergranular.

Penentuan karakteristik mekanik

Sifat mekanis zat sangat tergantung pada strukturnya, kekuatan yang diterapkan
padanya, suhu dan tekanan eksternal. Hampir semua karakteristik mekanis bahan
ditetapkan dalam proses pengujian laboratorium. Yang paling sederhana di antaranya
adalah peregangan, kompresi, torsi, pemuatan, dan tekukan. Sebagai contoh, kekuatan
tarik material dalam pelengkungan dan kompresi ditentukan menggunakan pers
hidrolik.

Selain itu, ketika menentukan sifat mekanik juga menggunakan formula khusus, yang
sering didasarkan pada massa benda dan volumenya.

C. Dimensi Bahan dan Material

Dimensi Material Baja Untuk Gudang


Dimensi baja artinya ukuran panjang, lebar, tinggi maupun tonase material baja yang
kita gunakan untuk keperluan sebuah bangunan. Agar tahu merencanakan dimensi
material baja sebelum pembangunan kita mulai adalah hal yang wajib kita laksanakan,
termasuk untuk membangun sebuah gudang.

Tujuan merencanakan dimensi material sangat penting, yaitu agar jenis dan ukuran
material baja yang kita gunakan untuk konstruksi gudang tidak terlalu besar atau tidak
terlalu kecil. Sebab ukuran material yang terlalu besar mengakibatkan biaya
pembangunan tidak efisien, sebaliknya ukuran material yang terlalu kecil akan
mengakibatkan bangunan tidak kokoh.

Bagi anda yang masih awam mengenai konstruksi baja tak perlu khawatir. Anda dapat
memahami cara merencanakan jenis dan ukuran material baja dengan mudah, yaitu
melalui tips berikut ini:

Melengkapi Data Dan Menentukan Material Atap


Tentu anda tidak dapat merencanakan dimensi material baja, yang akan anda gunakan
untuk konstruksi gudang, sebelum anda melengkapi data-data mengenai gudang akan
akan dibangun. Data-data tersebut sangat penting karena menjadi acuan dalam
menentukan jenis dan ukuran material baja.

1.Ukuran Bangunan Gudang


Yaitu data mengenai panjang dan lebar gudang yang akan kita banguan. Sebab
ukuran bangunan berpengaruhi langsung pada dimensi material baja yang akan kita
gunakan, maka sedapat mungkin ukuran gudang kita buat berbentuk persegi, yakni
setiap sudut bangunan membentuk 90º.

Tips untuk menentukan panjang gudang sebaiknya kelipatan 6 meter, yaitu


panjang 12 meter, 18 meter, 24 meter dan seterusnya. Kelipatan 6 meter bermaksud
untuk menyesuaikan ukuran panjang material baja yang umum, serta sebagai acuan
dalam menentukan jarak antara tiang/kolom baja (L1).

2.Tinggi Bangunan Gudang


Yaitu data mengenai tinggi tiang/kolom baja yang akan kita rencanakan,
tambah kolom pedestal/cor beton jika ada. Perlu anda perhatikan dalam menentukan
tinggi kolom baja, penting menyesuaikan ukuran panjang material baja yang tersedia.
Hal ini agar memudahkan anda belanja material serta material yang anda gunakan
nantinya tidak banyak sisa atau terbuang.
Tips untuk menentukan tinggi tiang/kolom baja yakni harus kelipatan 4 meter
atau 6 meter. Seperti kita ketahui, umumnya bangunan gudang tinggi tiang/kolom baja
dapat kita buat 6 meter. Sementara agar tinggi bangunan bisa lebih dari 6 meter, maka
kita dapat menambah kolom pedestal/cor beton berada di bawah tiang/kolom baja.

3.Jenis Bahan Penutup Atap Gudang


Yaitu data mengenai jenis material yang akan kita gunakan sebagai penutup
atap gudang. Jenis material atap akan berpengaruh pada sudut kemiringan serta bentuk
atap gudang. Dengan menentukan material atap sangat penting untuk mengetahui
jumlah beban yang akan dipikul oleh rangka atap baja, yaitu berat dari material
penutup atap bangunan tersebut.

Menentukan jenis material penutup atap yaitu berdasarkan kegunaan


bangunan. Namun secara umum untuk atap bangunan gudang cukup menggunakan
material jenis Galvalume gelombang, yang memiliki berat antara 3,61 – 5,08 Kg/m².
Setelah kita pastikan bahwa penutup atap yang menggunakan jenis galvalume
gelombang. Maka secara otomatis kita ketahui standar sudut kemiringan atap yang
menggunakan galvalume gelombang adalah 15º serta bentuk atap umumnya pada
bangunan gudang adalah bentuk atap pelana.
Menentukan Jenis Dan Ukuran Material Baja Profil
Setelah data mengenai bangunan gudang telah lengkap, seperti penjelasan
pada Tahap Selanjutnya kita menentukan jenis dan ukuran material baja profil yang
kita gunakan. Perhatikan gambar berikut ini, adalah sebuah konstruksi gudang yang
akan kita rencanakan menggunakan material baja.
maka untuk menentukan jenis dan ukuran material baja profil yang akan kita gunakan
pada konstruksi gudang seperti gambar tersebut, kita lakukan berdasarkan cara
berikut:
1.Material Untuk Trecstang (Sagrod) Dan Ikatan Angin (Wind Brace)
Material baja yang kita gunakan untuk Trecstang dan Ikatan angin adalah
sama-sama jenis besi beton Bj 37 atau besi polos, hanya fungsi dan bentuk komponen
yang berbeda. Adapun trecstang berfungsi sebagai pengeras atau pengaku antar
gording, sementara Ikatan angin berfungsi untuk pengeras atau pengaku antar kuda-
kuda.

Cara menentukan ukuran besi beton yang kita pergunakan untuk trecstang dan
ikatan angin, dapat anda temukan tips-nya pada artikel Tabel Besi Beton, Lengkap &
Kegunaannya, silahkan anda buka link tersebut.
2.Material Untuk Gording (Purlin)
Gording merupakan komponen rangka atap yang terpasang menghubungkan
antara 2 kuda-kuda, dengan jarak tertentu (s). Adapun jenis material gording yang
umum mempergunakan adalah baja profil CNP, yang dapat kita tentukan ukurannya
melalui tips berikut:
 Jika s< 1.200 mm; maka gunakan baja profil CNP 125x50x20x2,3 mm
 Jika s= 1.200 s/d 1.350 mm; maka gunakan baja profil CNP 150x50x20x2,3
mm
Namun karena kondisi tertentu, pada sebagian bangunan gudang menentukan
jarak antara tiang/kolom baja (L1) 8,0 meter, maka ukuran gording yang akan kita
gunakan dapat ditentukan melalui tips berikut:

 Jika s< 1.300 mm; maka gunakan baja profil CNP 200x75x20x2,8 mm
 Jika s= 1.300 s/d 1.450 mm; maka gunakan baja profil CNP 200x75x20x3,2
mm
3.Material Untuk Kuda-Kuda (Rafter)
Kuda-kuda adalah salah satu komponen utama pada sebuah konstruksi
gudang, sebab berfungsi sebagai penopang semua beban yang terjadi pada rangka dan
penutup atap. Sehingga untuk menentukan jenis dan ukuran material kuda-kuda tidak
terlepas dari beban yang akan dipikulnya dengan memperhitungkan lebar/bentang
bangunan (L).
Umumnya jenis material untuk kuda-kuda konstruksi gudang menggunakan
baja profil WF, dan telah jelaskan dalam artikel Kuda-kuda Baja Profil, Bentuk &
Jenis Bahan Yang Dipakai. Silahkan anda buka link tersebut, untuk menemukan tips
dalam menentukan jenis dan ukuran material kuda-kuda.
Namun pada kasus tertentu, jika anda menghendaki jenis material yang menggunakan
untuk kuda-kuda adalah baja kastela. Maka cara menentukan ukuran material kuda-
kuda dapat kita lakukan melalui tips berikut:

 Jika L= 25 m; gunakan baja kastela WF 200 HCO 300x100x5,5×8 mm


 Jika L= 30 m; gunakan baja kastela WF 250 HCO 375x125x6x9 mm
 Jika L= 35 m; gunakan baja kastela WF 300 HCO 450x200x6,5×9 mm
 Jika L= 40 m; gunakan baja kastela WF 350 HCO 525x175x7x11 mm
 Jika L= 45 m; gunakan baja kastela WF 400 HCO 600x100x813 mm
4.Material Untuk Regel (Tie Beam)
Regel berfungsi sebagai balok pengikat antar tiang/kolom baja, selain sebagai
pengikat dengan adanya regel akan memudahkan tukang dalam pemasangan
konstruksi. Pada umumnya jenis material yang kita gunakan untuk regel adalah baja
profil 2CNP. 2CNP artinya profil CNP yang kita gunakan double, atau terdiri dari 2
batang kemudian kita satukan menjadi 1 komponen.   
Menentukan ukuran baja profil CNP untuk regel, yang akan kita gunakan pada sebuah
konstruksi gudang, dapat kita lakukan melalui tips berikut:

 Jika L< 20 m; gunakan ukuran baja profil 2CNP 100x50x20x2,3 mm


 Jika L= 20 s/d 30 m; gunakan ukuran baja profil 2CNP 150x50x20x2,3 mm
 Jika L> 30 m; gunakan ukuran baja profil 2CNP 200x75x20x2,8 mm
5.Material Konsol (Console)
Konsol adalah bagian struktur yang menonjol keluar bangunan gudang,
berfungsi untuk menopang beban di atasnya, juga untuk melindungi bagian bawah
konsol agar terhindar dari panas maupun hujan. Jenis material konsol untuk
konstruksi gudang umumnya menggunakan profil WF, dan untuk menentukan ukuran
material konsol dapat kita lakukan melalui tips berikut:

 Jika L3< 1,5 m; gunakan ukuran baja profil WF 150x75x5x7 mm


 Jika L3= 1,5 s/d 2,0 m; gunakan ukuran baja profil WF 200x100x5,5×8 mm
 Jika L3> 2,0 m; gunakan ukuran baja profil WF 250x125x6x9 mm
6.Material Untuk Kolom (Column)
Seperti pembahasan pada Tahap 1, bahwa tinggi ideal tiang/kolom baja adalah
kelipatan 4 atau 6 meter. Adapun jenis material tiang/kolom yang kita gunakan untuk
konstruksi gudang adalah baja profil WF. Yang mana dimensi tiang/kolom kita
tentukan sama dengan ukuran profil WF yang digunakan untuk kuda-kuda. Misalnya,
ukuran profil untuk kuda-kuda kita tentukan menggunakan profil WF 300x150x6,5×9
mm, maka ukuran profil untuk tiang/kolom juga kita buat sama, yaitu memakai WF
300x150x6,5×9 mm.

Namun jika material kuda-kuda yang anda tentukan adalah baja kastela, maka ukuran
profil untuk tiang/kolomnya sama dengan ukuran awal pembuatan profil kastela
tersebut. Misalnya kuda-kuda menggunakan baja kastela WF 250 HCO 375x125x6x9
mm, berarti material awal pembuatan baja kastela tersebut adalah WF 250x125x6x9
mm

7.Material Untuk Angkur (Anchor)


Fungsi angkur pada konstruksi gudang adalah sebagai jangkar/pengikat antara
konstruksi gudang yang menggunakan rangka baja dengan struktur pondasi, balok
atau kolom beton dibawahnya. Adapun cara menentukan jenis material dan ukuran
angkur yang akan anda pergunakan, dapat anda temukan caranya pada artikel Syarat
Pemasangan Angkur Baja Dijamin Kuat. Silahkan anda buka link tersebut.
Menentukan Tebal Dan Ukuran Material Baja Pelat
Selain material baja profil konstruksi gudang juga membutuhkan material baja
plat. Yang harus kita tentukan yaitu berdasarkan ketebalan dan ukuran yang kita
gunakan pada masing-masing komponen rangka baja.

Adapun cara menentukan tebal dan ukuran plat baja yang kita gunakan telah
jelas Jenis Komponen Struktur Rangka Baja Profil Seperti Ini, silahkan anda
buka link tersebut guna mendapatkan panduan dan tips-nya.
Hal yang perlu tambahkan pada kondisi khusus, misalnya harus melakukan
sambungan (Connecting) karena keterbatasan panjang normal/standar material di
pasaran. Sehingga harus melakukan sambungan untuk mencapai panjang yang kita
butuhkan untuk konstruksi. Dimana kondisi seperti ini umumnya terjadi pada profil
WF yang akan dipergunakan untuk kuda-kuda.
gambar plat
sambung profil WF

Cara menentukan tebal dan ukuran plat baja untuk menyambung kuda-kuda WF,
seperti gambar diatas dapat kita lakukan melalui rumus berikut ini:

PS-1    = p x h1
PS-2    = p x b1
Keterangan rumus  tersebut  adalah seperti berikut:
 PS-1 = ukuran pelat baja sambungan untuk web (t1) profil WF, maka tebal
pelat baja gunakan adalah ≥t1,
 PS-2 = ukuran pelat baja sambungan untuk flange (t2) profil WF, maka tebal
pelat baja gunakan adalah ≥t2
 P = 1,5h; h1 = h – (4t2) dan b1 = b – t2
Jadi misalkan, sebuah kuda-kuda yang menggunakan material profil WF
350x175x7x11 mm akan di sambung, maka ukuran plat baja yang akan kita gunakan
sebagai bahan untuk sambungan melaui rumus berikut:

PS-1    = (1,5 x 350) x ((350- (4 x 11))

            = 525 x (350 – 44)

            = 525 x 306 mm;

PS-2    = (1,5 x 350) x (175 – 11)

            = 525 x 164 mm;


Sementara tebal plat baja yang akan kita gunakan, dapat kita tentukan dengan cara
berikut:

PS-1  kita tentukan  ≥ t1 yaitu T=8 mm.

PS-2  kita tentukan  ≥ t2 yaitu T=12 mm.

BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Secara umum, material adalah bahan yang digunakan atau dipakai untuk
membuat barang lain, seperti bahan mentah yang digunakan bangunan seperti
pasir, kayu, semen, kapur, dan lain sebagainya.

Material merupakan sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali


disebut dengan bahan mentah yang belum diproses, tetapi ada juga yang telah
diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lainnya lebih lanjut.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, material adalah beberapa bahan


yang dijadikan satu untuk membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan pengendalian produksi. Ghalia Indonesia.


Jakarta.
Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta.
https://www.nyontex.com/2019/08/material-adalah-bahan-mentah-untuk.html
https://masbadar.wordpress.com/2017/01/07/16-jenis-material-untuk-konstruksi-
bangunan-yang-arsitek-harus-ketahui/
https://id.sodiummedia.com/4037996-material-properties-physical-chemical-
mechanical-methods-of-determination
https://alifdani.wordpress.com/2016/04/07/material-struktur-bangunan/
https://arsitekta.com/cara-merencanakan-dimensi-material-baja-untuk-gudang/

Anda mungkin juga menyukai