ILMU LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPUH : HASMAWATY,ST.,M.SC.
DISUSUN OLEH :
NAMA : SINTIYA NURPADILA
NIM : E1B120052
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahan dan
Material Bangunan Yang Ramah Lingkungan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Ilmu Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Bahan dan Material Bangunan yang Ramah
Lingkungan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Hasmawaty, ST.,M.SC., selaku
dosen mata kuliah ilmu lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Sintiya Nurpadila
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………………….1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………….2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 BAHANMATERIAL YANG RAMAH LINGKUNGAN........................................3
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
a) Bata Ringan
Bata ringan atau yang biasa disebut dengan blok beton ringan merupakan
beton ringan yang diproduksi dengan teknologi proses terbaru serta terbuat
dari bahan dasar yang berkualitas. Bata ringan biasanya digunakan sebagai
dinding struktur pada bangunan dan panel pada lantai, sesuai dengan jenis
dan ukuran dari blok beton yang dipakai.
Bata ringan masuk dalam jenis bahan material bangunan yang ramah
lingkungan karena tidak beracun dan tidak berbahaya. Material yang
digunakan tidak dapat dijadikan tempat tinggal kutu, serangga dan hewan
sejenis lainnya.
Bata ringan dibuat secara komposit, dengan menambahkan subtitusi
lainnya.. Bahan subtitusi yang dapat digunakan untuk membuat bata ringan
sangat banyak sekali macamnya . Beberapa contoh material material bata
ringan untuk bangunan adalah timbercrete yaitu pembuatan bata dengan
menggunakan serbuk kayu sebagai agregat halus, ashcrete yaitu bata yang
dibuat dengan menggunakan abu terbang (pembakaran batu bara) sebagai
pengganti semen, hempercrete yaitu bata ringan yang dibuat dari serat
tanaman hemp yang dicampur dengan kapur. Hempcrete ini sangat mirip
dengan beton, namun kuat dan ringan, dan aeration lightweight concrete
atau biasa disebut dengan beton aeresi, yaitu dengan menambahkan
gelembung udara pada mortar yang hasilnya akan mempengaruhi berat
beton.
3
b) Baja ringan
Baja ringan sebagai bahan bangunan digunakan sebagai kerangka bagian
utama maupun atap, menggantikan material kayu. Menurut isu mengenai illegal
logging akibat adanya penebangan kayu hutan yang tidak terkontrol, sehingga
menempatkan material kayu sebagai material yang mulai berkurang, menjadikan
baja ringan sebagai solusi utama dalam mengurangi punahnya material kayu.
Baja ringan merupakan merupakan baja dengan kualitas tinggi, memiliki sifat
ringan dan tipis, namun kekuatannya tidak kalah dibandingkan dengan baja
konvensional. (Pangaribuan, 2014).
Baja ringan berbahan dasar carbon(1.70%), manganese (1.65%), silicon
(0.60%) dan coper (0.605). Carbon manganese pada baja ringan merupakan
bahan pokok yang meninggikan tegangan (strength) dari baja murni. Baja ringan
merupakan baja high tensile G-550 dengan standar bahan ASTM A792, JIS G3302,
SGC 570 (Purwanto, 2017).
4
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ayunda, Anestasya dan Kusno Adi Sambowo. 2020. Relevansi Mata Kuliah Bahan
Bangunan Terhadap Bahan Bangunan Di Dunia Industri. Jurnal Pendidikan
Teknik Sipil. 9(3). 172—180. Tersedia Online:
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpensil
iii