Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ANALISA PENGARUH VARIASI SUBSTITUSI BAN BEKAS DAN ABU
TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FILLERS TERHADAP KUAT TEKAN DAN
KUAT LENTUR BETON

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Muhammad Rokim 14050724005 / 2014
Tu Bagus Hanan Trisno 14050724053 / 2014
Hafid Ubaidillah 14050534045 / 2014

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2016
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Analisa Pengaruh Variasi Substitusi
Limbah Ban Bekas dan Abu Tempurung
Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Tu Bagus Hanan Trisno
b. NIM : 140507240053
c. Jurusan : Teknik Sipil
d. Universitas
: Universitas Negeri Surabaya
e. Alamat Rumah dan
: RT/RW 03/04 Dusun Bangsal, Desa
No. Tel./HP
Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten
f. Alamat e-mail Ngawi
: songolastdc@gmail.com
4. Anggota Penulis : 3 orang
5. Dosen Pedamping
a. Nama Lengkap dan : .Berkat Cipta Zega, S.Pd., S.Eng.
Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan
No. Tel./HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Surabaya, September 2016


Menyetujui,
Pembantu Dekan III, FT Unesa Pelaksana Kegiatan

() (Tu Bagus Hanan Trisno)


NIP. NIM. 14050724053

Pembantu Rektor III, Unesa Dosen Pembimbing

(Dr. H. Ketut Prasetyo, M.Si.) ()


NIP. 196005121986011003 NIDN.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton ....................................................................................................
2.2 Agregat .................................................................................................
2.3 Limbah ban bekas.................................................................................
2.4 Tempurung kelapa................................................................................
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Alat ......................................................................................................
3.2 Bahan ...................................................................................................
3.3 Metode Penelitian.................................................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN I ..................................................................................................
LAMPIRAN II .................................................................................................
LAMPIRAN III ...............................................................................................
Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana......................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan rekayasa struktur dalam bangunan terus mengalami kemajuan.


Kebutuhan akan sarana maupun prasarana di era global seperti ini pun meningkat
pesat, tercermin dari giatnya pembangunan infrastruktur diberbagai bidang.

Korelasi dengan hal tersebut, kebutuhan akan penggunaan beton dalam


struktur tentu berbanding lurus. Keterkaitan tersebut wajar adanya, karena beton
merupakan salah satu bentuk struktur yang paling baik saat ini dari segi ketahanan
dan ekonomi. Namun, beton memiliki kekurangan yaitu kekerasan yang terlalu tinggi,
fleksibilitas yang rendah, dan daya ikat yang lemah. Oleh karena itu, ban bekas dan
abu tempurung kelapa diproyeksikan sebagai bahan aditif untuk memperbaiki sifat-
sifat fisik beton tersebut.

Ban bekas dan tempurung kelapa dipilih karena jumlahnya yang cukup banyak
dilingkungan, tapi seringkali belum bisa dimanfaatkan seluruhnya. Oleh karena itu,
dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui seberapa signifikan penambahan ban
bekas dan abu tempurung kelapa yang dapat dilakukan, demi kebermanfaatan
mengurangi penggunaan kerikil namun tidak mengurangi mutu kuat tekan beton itu
sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah terdapat pengaruh penambahan limbah ban bekas dan tempurung kelapa
terhadap kuat beton?
2. Seberapa besar variasi penambahan optimum yang dapat dilakukan pada
campuran beton terhadap kuat tekan maksimalnya?
3. Apakah penambahan limbah ban bekas dan cangkang kelapa dapat
menanggulangi dampak negatif ketersediaan limbah tersebut di lingkungan?

1.3 Tujuan Penelitian


2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ban bekas dan tempurung kelapa
terhadap kuat beton
3. Untuk mengetahui besar variasi penambahan optimum yang dapat dilakukan pada
campuran beton terhadap kuat tekan maksimalnya
4. Untuk mengetahui signifikansi dan efektifitas pemanfaatan limbah ban bekas dan
tempurung kelapa di lingkungan
BAB 2
TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Beton

Kata beton dalam bahasa indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa
belanda. Kata concrete dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin concretus yang artinya
tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu. Beton adalah material komposit yang
rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian
sama sekali tentang beton teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini
sering menghasilkan persoalan pada produk, antara lain reputasi jelek dari beton sebagai
materi bangunan. Menurut SNI-03-2847-2002, pengertian beton adalah campuran antara
semen Portland atau semen hidraulik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Beton normal adalah beton yang

mempunyai berat isi (2200 2500) kg/m3menggunakan agregat alam yang dipecah.
Beton sendiri dapat divariasikan dalam hal kompartemen penyusun yang disubstitusi
dengan bahan lain yang memiliki sifat fisik maupun kimiawi serupa. Probabilitas ini dapat
terus dieksplorasi dengan berbagai inovasi baru yang dapat dikaitkan dengan isu-isu
lingkungan.

2.2 Agregat

Agregat merupakan fillers dari beton. Agregat terdiri dari agregat kasar dan halus.
Agregat didalam campuran beton, menempati sekitar 70% dari volume beton. Oleh karena
itu, sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi sifat-sifat beton yang akan dihasilkan, khususnya
terkait ketkuatan dan ketahanan beton.

2.3 Limbah ban bekas

Ban bekas di Indonesia merupakan salah satu limbah yang masih jarang
dimanfaatkan. Kalaupun ada, pemanfaatnnya belum maksimal dan hanya sebatas pada
pengalihan fungsi sederhana. Ban bekas terbuat dari campuran karet sintetis dan karet alam,
dengan campuran bahan kimia lain seperti silika, resin, antioksidan, sulfur, paraffin, cobalt,
dan ditambah dengan serat benang atau kawat baja.
Struktur yang cukup kompleks tersebut, membuat limbah ban bekas cocok digunakan
sebagai fillers dalam campuran beton. Selain dalam hal kekuatan, fleksibilitas limbah karet
ban diharapkan mampu menunjang kuat lentur dari beton.

2.4 Tempurung kelapa

Tempurung kelapa juga limbah yang sangat banyak dilingkungan, namun


pemanfaatannya sangat kurang. Tempurung kelapa adalah kulit keras dari buah kelapa.
Tempurung kelapa banyak mengandung SiO2 yang membuat teksturnya sangat keras.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cheresminisoff, komposisi kimia dalam
tempurung kelapa adalah sellulosa 26,60%, lignin 29,40%, pentosan 27,70%, solvent
ekstraktif 4,20%, uronat anhidrid 3,50%, abu 0,62%, nitrogen 0,11%, dan air 8,01%.
Kandungan silika dan sellulosa pada tempurung kelapa yang cukup tinggi, dapat
menunjang kebutuhan beton akan daya ikat yang terkait serat sehingga beton akan lebih liat
dan ulet.
Didasarkan pada kenyataan terbatasnya ketersediaan agregat alami di alam, maka
limbah ban bekas dan tempurung kelapa dapat menjadi solusi dalam rangka peningkatan
mutu beton berwawasan lingkungan.
BAB 3
Metode Penelitian

3.1 Alat yang digunakan


1. Mesin pengaduk beton/ molen
2. Cetakan silinder ukuran 15 cm x 20 cm
3. Alat slump test
4. Tongkat pemadat diameter 16 mm
5. Mistar ukur
6. Bak penampung
7. Sendok semen
8. Timbangan

3.2 Bahan yang digunakan


1. Semen merk Gresik
2. Kerikil ukuran 40 mm
3. Pasir kali
4. Air PDAM
5. Limbah ban bekas
6. Serbuk tempurung kelapa

3.3 Metode pelaksanaan

Pengadukan beton normal (SNI 03-2834-2000)

1. Leburkan ban bekas menjadi lelehan karet


2. Bakar tempurung kelapa menjadi abu sesuai derajat ukuran yang ditentukan
3. Siapkan semen, kerikil, pasir, air, limbah ban bekas dan serbuk tempurung kelapa,
dengan variasi 0%:0%, 2%:3%, 3%:2%, 2,5%:2,5%, 5%:5% masing-masing 5
benda uji
4. Siapkan mesin pengaduk beton
5. Masukkan semua material ke dalam mesin pengaduk beton, kecuali lelehan ban
bekas
6. Aduk hingga campuran beton hampir homogen
7. Tambahkan lelehan ban bekas. Aduk hingga campuran beton homogen
8. Tuangkan adonan beton ke dalam wadah penampung
9. Lakukan uji slump
10. Tuangkan ke dalam cetakan silinder ukuran diameter 15 cm tinggi 20 cm
11. Ulangi langkah 2 sampai 7 sesuai masing-masing variasi
12. Tunggu selama 28 hari
13. Lakukan uji kuat tekan beton

Pedoman uji slump


1. Bersihkan kerucut Abrams dengan kain lap basah
2. Letakkan kerucut diatas plat
3. Isikan beton ke dalam kerucut setinggi 1/3 tinggi total
4. Tumbuk secara merata sebanyak 25 kali
5. Isikan lagi beton hingga setinggi 2/3 dari tinggi total
6. Tumbuk lagi secara merata sebanyak 25 kali
7. Isikan lagi beton hingga cetakan penuh
8. Tumbuk lagi secara merata sebanyak 25 kali. Ratakan permukaan atas beton
9. Diamkan kurang lebih satu menit
10. Angkat kerucut cetakan secara perlahan dan letakkan terbalik disamping beton
11. Letakkan tongkat pengaduk secara horisontal di atas cetakan kerucut
12. Ukur besar penurunan adonan beton yang selanjutnya disebut nilai slump
BAB 4
JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA

4.1 Jadwal Kegiatan

4.2 Biaya

Biaya Habis Pakai

Biaya Operasional
DAFTAR PUSTAKA

SNI 2847:2013. Persyaratan Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung. Jakarta.

SNI 03-2834-2002. Tata Cara Perencanaan Beton Normal. Jakarta.

Santosa, Bing. 2009. Pemanfaatan Abu Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Semen dengan
Bahan Silikament. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Jenabadra. Jogjakarta.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai