JUDUL PROGRAM
ANALISA PENGARUH VARIASI SUBSTITUSI BAN BEKAS DAN ABU
TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FILLERS TERHADAP KUAT TEKAN DAN
KUAT LENTUR BETON
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Rokim 14050724005 / 2014
Tu Bagus Hanan Trisno 14050724053 / 2014
Hafid Ubaidillah 14050534045 / 2014
Ban bekas dan tempurung kelapa dipilih karena jumlahnya yang cukup banyak
dilingkungan, tapi seringkali belum bisa dimanfaatkan seluruhnya. Oleh karena itu,
dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui seberapa signifikan penambahan ban
bekas dan abu tempurung kelapa yang dapat dilakukan, demi kebermanfaatan
mengurangi penggunaan kerikil namun tidak mengurangi mutu kuat tekan beton itu
sendiri.
2.1 Beton
Kata beton dalam bahasa indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa
belanda. Kata concrete dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin concretus yang artinya
tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu. Beton adalah material komposit yang
rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian
sama sekali tentang beton teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini
sering menghasilkan persoalan pada produk, antara lain reputasi jelek dari beton sebagai
materi bangunan. Menurut SNI-03-2847-2002, pengertian beton adalah campuran antara
semen Portland atau semen hidraulik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Beton normal adalah beton yang
mempunyai berat isi (2200 2500) kg/m3menggunakan agregat alam yang dipecah.
Beton sendiri dapat divariasikan dalam hal kompartemen penyusun yang disubstitusi
dengan bahan lain yang memiliki sifat fisik maupun kimiawi serupa. Probabilitas ini dapat
terus dieksplorasi dengan berbagai inovasi baru yang dapat dikaitkan dengan isu-isu
lingkungan.
2.2 Agregat
Agregat merupakan fillers dari beton. Agregat terdiri dari agregat kasar dan halus.
Agregat didalam campuran beton, menempati sekitar 70% dari volume beton. Oleh karena
itu, sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi sifat-sifat beton yang akan dihasilkan, khususnya
terkait ketkuatan dan ketahanan beton.
Ban bekas di Indonesia merupakan salah satu limbah yang masih jarang
dimanfaatkan. Kalaupun ada, pemanfaatnnya belum maksimal dan hanya sebatas pada
pengalihan fungsi sederhana. Ban bekas terbuat dari campuran karet sintetis dan karet alam,
dengan campuran bahan kimia lain seperti silika, resin, antioksidan, sulfur, paraffin, cobalt,
dan ditambah dengan serat benang atau kawat baja.
Struktur yang cukup kompleks tersebut, membuat limbah ban bekas cocok digunakan
sebagai fillers dalam campuran beton. Selain dalam hal kekuatan, fleksibilitas limbah karet
ban diharapkan mampu menunjang kuat lentur dari beton.
4.2 Biaya
Biaya Operasional
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Bing. 2009. Pemanfaatan Abu Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Semen dengan
Bahan Silikament. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Jenabadra. Jogjakarta.
Lampiran